Anda di halaman 1dari 28

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 State of Art

No Nama Penulis Judul Teori Metodologi Hasil Penelitian


Penelitian

1 Gerald Carol Producer Peran Kualitatif Kontribusi yang


Pangemanan // Jurnal Perfomance Produser Observasi diberikan oleh
Riset Ekonomi, Evaluation of Deskriptif produser dinilai
Manajemen, Bisnis, Television cukup bagus
dan Akuntansi Program at dimana kedua
//ejournal.unsrat.ac.i PT. Pacific produktivitas,
d/ Television kepuasan,
Manado keterampilan
(skill),
pengetahuan
tentang
pelanggan, proses
internal dan
proses

9
10

2 Wouter Hendrikse and The polish tv -Televisi Kualitatif Dampak pada pasar
Grazyna Maria Lukasik- media industry - Media produser dalam
Hallberg // International – eu Massa konten televise
Business Master Thesis No implications a - Produksi Polandia baru-baru
2005:10 //Master case study of TV ini ke Uni Eropa.
The//gupea.ub.gu.se sis/ the mtv mastiff - Strategi
group, the produksi
independent TV–
television Skenario
content Perencanaan
producer

3 Christine Horz// Challenged - Produksi Kualitatif Produksi televisi


http://www.tandfonline.com/ Media televisi Deskrptif Iran pada saluran
doi/pdf/ Participation of - ilmu TV Akses Publik di
Diasporas: komunikasi Jerman.Serta niat
Iranian dan strategi
Productions on partisipasi media
Public Access imigran Iran, tetapi
TV Channels in juga kesulitan akses
Germany ke ruang publik di
Jerman.
11
12

4 Zainal Abidin, S.Sos, Proses Strategi Deskriptif Terwujudnya


MSi, M.Ed // Jurnal Ilmu produksi dan Produksi Kualitatif suatu program
Komunikasi 2012 // vox-pop acara Program Wawancara melalui tahapan
http://www.ejournal.upnjat freeday di Televisi proses produksi
im.ac.id televisi lokal yaitu tahap Pra-
sbo tv produksi antara
Surabaya // lain internal
meeting untuk
membahas topik
yang akan
diangkat dalam
acara Freeday
.kemudian
melakukan
pencarian Vox-
pop (opini
masyarakat) .
5 Firman Pratama // Strategi metro - Media - Kualitatif Metro TV
journal of business tv: massa - Studi kasus mengalami
strategy and execution menghadapi - program - In-depth kesulitan dalam
2009 // persaingan di rating Interview pemasukkan
http://journal.binus.ac.id industri - - Field iklan, karena
pertelevisian komunikasi Observation terbatasnya
nasional pemasaran - Literature pemirsa yang bisa
- Study. dicapai. Strategi
segmentasi yang dilakukan
pasar metro tv dengan
memberi blocking
time, untuk
menarikpengiklan
Tabel 2.1 State of The Art
13

2.2 Landasan Konseptual


2.2.1 Komunikasi
Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan –
kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula sebagai
saling tukar – menukar pendapat. (Widjaja, 2000)
Komunikasi harus memiliki kesamaan makna antara dua pihak yang
terlibat. (Effendy, 2005). Maksudnya disini adalah kegiatan komunikasi tidak
hanya informatif agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasive yaitu
agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, mau melakukan
suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain – lain.
Menurut beberapa para ahli komunikasi didefinisikan menurut sudut
pandang mereka masing – masing. Menurut Everett M. Rogers dan Lawrence
Kincaid dalam (Wiryanto, 2004) komunikasi adalah suatu proses di mana dua
orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu
sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba saling mendalam.
Berdasarkan definisi Rogers diatas disimpulkan adanya hakikat suatu
hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi. Dimana adanya perubahan
sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan pengertian dari
orang – orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi.
Berbeda dengan definisi komunikasi menurut Shannon dan Weaver dalam
(Wiryanto, 2004), bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang
saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak
terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka,
lukisan, seni dan teknologi.
Menurut Shannon dan Weaver komunikasi merupakan interaksi antar
manusia baik sengaja atau tidak sengaja yang saling mempengaruhi setiap pihak
– pihak yang terkait dalam komunikasi tersebut.
Tujuan dari komunikasi menurut (Effendy, 2005) yaitu:
a. Perubahan sikap (attitude change)
b. Perubahan pendapat (opinion shange)
c. Perubahan perilaku (behavior change)
d. Perubahan sosial (social change)
Pada umumnya komunikasi adalah sumber penyebaran pesan kepada
penerima.Penyebaran pesan ini bisa melalui bentuk komunikasi verbal dan non
14

verbal. Komunikasi juga sangat penting dalam menjalin hubungan satu sama lain,
tanpa adanya komunikasi manusia tidak pernah mengerti bagaimana pesan itu
disampaikan dan diterima.
Menurut Cutlip dan Center dalam (Widjaja, 2000), komunikasi yang
efektif harus dilaksanakan dengan melalui empat tahap, yaitu:
a. Fact Finding
Menyarikan dan mengumpulkan fakta dan data sebelum seseorang
melakukan kegiatan komunikasi.
b. Planning
Rencana tentang apa yang dikemukakan dan bagaimana
mengemukakannya.
c. Communicating
Setelah menyusun planning, maka tahap selanjutnya adalah
berkomunikasi.
d. Evaluation
Penilaian dan analisis kembali diperlukan untuk melihat bagaimana hasil
komunikasi tersebut. Ini kemudian akan menjadi bahan bagi perencanaan
melakukan komunikasi selanjutnya.

2.2.1.1 Fungsi Komunikasi


Komunikasi tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita atau pesan,
tetapi jika dipandang lebih luas komunikasi sebagai kegiatan individu dan
kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, dan ide. Maka fungsi komunikasi
dalam setiap sistem sosial menurut (Widjaja, 2000) adalah :
a. Informasi, pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan,
penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang
dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap
kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan
yang tepat.
b. Sosialisasi (pemasyarakatan), penyediaan sumber ilmu
pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai,
anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya
dan dapat aktif di dalam masyarakat.
15

c. Motivasi, menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka


pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihan
dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok
berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.
d. Pendidikan, pengalihan ilmu pengetahuan dapat
mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta
membentuk keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua
bidang kehidupan.
e. Hiburan, penyebarluasan sinyal. Symbol, suara, dan
imaji dari drama, tari, kesenian, kesusastraan, musik, olahraga,
kesenangan kelompok, dan individu.
f. Integrasi, menyediakan bagi bangsa, kelompok dan
individu kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka
perlukan agar mereka dapat saling kenal dan mengerti serta menghargai
kondisi pandangan dan keinginan orang lain.

Sementara itu menurut (Effendy, 2005) fungsi komunikasi itu adalah:


a. menyampaikan informasi (to inform)
b. mendidik (to educate)
c. menghibur (to entertain)
d. mempengaruhi (to influence)

2.2.2 Komunikasi Massa


Para ahli komunikasi membatasi pengertian komunikasi massa pada
komunikasi dengan menggunakan media massa, misalnya surat kabar, majalah,
radio, televisi, atau film. (Effendy, 2005)
Menurut definisi dari joseph A. Devito dalam (Nurudin, 2007) terdapat 2
pengertian singkat:
1. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukan padamassa, pada
khalayak yang sangat banyak.
2. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan secara audio dan
visual.
Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjukan pada penerima
pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam
16

sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Massa disini
menunjukan kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca.
Dalam sekelompok orang yang dimaksud adalah semua tim produksi pada
program “Power Breakfast”, supaya isi pesan dalam komunikasi bisa diterima
dan dimengerti dalam penyampaian nilai berita, karena dalam media berjalannya
proses komunikasi massa secara luas sehingga mendapat daya tarik dan
pemahaman yang berbeda selama penyampaian pesan dapat diterima baik oleh
setiap segmentasinya, sehingga dapat timbul rasa ketertarikan khalayak dan
tanggapan dari khalayak yang menyaksikan program PowerBreakfast.

2.2.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa


Ada tujuh ciri khas atau karakteristik dari komunikasi massa, yakni:
1. Komunikasi melalui media massa ditujukan kepada khalayak
luas
2. Bentuk komunikasi melalui media massa bersifat umum bukan
Pribadi
3. Pola penyampaian pesan secara cepat
4. Penyampaian pesan melalui media massa berjalan satu arah
5. Kegiatan komunikasi massa dilakukan terencana, terjadwal, dan
terorganisasi
6. Penyampaian melalui media massa dilakukan secara berkala
7. Isi pesan media massa mencakup berbagai bidang kehidupan manusia.
(Sendjaja, 2004)

2.2.2.2 Fungsi Komunikasi Massa


Fungsi komunikasi massa secara umum bisa dikemukakan seperti
informasi, pendidikan, dan hiburan. Komunikasi massa berarti komunikasi lewat
media massa (Nurudin, 2007). Komunikasi massa tidak akan ditemukan
maknanya tanpa menyertakan media massa sebagai hal terpenting dalam
komunikasi massa. Sebab, tidak ada komunikasi massa tanpa adanya media
massa.
Di dalam (Nurudin, 2007), menurut John Vivian dalam bukunya The
Media of Mass Communication (1991) disebutkan fungsi komunikasi massa
untuk:
17

a. providing information
b. providing entertainment
c. helping to persuade
d. contributing to social cohesion (mendorong kohesi sosial)

Ada beberapa fungsi komunikasi massa dalam (Nurudin, 2007) yaitu:


a. Informasi
Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam
komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi
informasi ini adalah berita – beritayang disajikan.

b. Hiburan
Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling
tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi lainnya.Masyarakat kita sampai
saat ini masih menjadikan televisi sebagai media hiburan.

c. Persuasi
Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas hanya berupa
informasi, tetapi jika diperhatikan lebih jeli ternyata terdapat fungsi
persuasi.

d. Transmisi budaya
Transmisi budaya merupakan fungsi komunikasi massa yang paling luas,
meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya selalu hadir dalam
berbagai bentuk komunikasi yang berdampak pada penerimaan individu.

e. Mendorong kohesi sosial


Kohesi yang dimaksud disini adalah penyatuan. Artinya media massa
mendorong masyarakat untuk bersatu.

f. Pengawasan
Menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai
kejadian-kejadian yang ada disekitar kita. Fungsi pengawasan bisa dibagi
dua, yaitu: pengawasan peringatan, dan pengawasan instrumental.
18

g. Kolerasi
Yang dimaksud disini adalah fungsi yang menghubungkan bagian-bagian
dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya.

h. Pewarisan sosial
Dalam hal ini, media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik
yang menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba
meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma,
pranata, dan etika dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

i. Melawan kekuasaan dan kekuatan represif


Dalam kurun waktu lama komunikasi massa dipahami secara linier
memerankan fungsi-fungsi klasik. Komunikasi massa bisa menjadi
sebuah alat untuk melawan kekuasaan dan kekuatan represif.

j. Menggugat hubungan trikotomi


Hubungan trikotomi adalah hubungan yang bertolak belakang antara tiga
pihak.Dalam kajian komunikasi, hubungan trikotomi melibatkan
pemerintah, pers, dan masyarakat.ketiga pihak ini tidak pernah mencapai
sepakat karena perbedaan kepentingan masing – masing pihak.

2.2.3 Media Massa


Media adalah sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan definisi media massa itu
sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber
kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti
surat kabar, film, radio, dan televisi (Cangara, 2003)
Media massa adalah sumber atau alat informasi yang dapat
mempengaruhi perilaku dan persepsi manusia. Salah satu alat media massa yang
sangat mempengaruhi tingkah laku manusia adalah televise. Jadi kaitan dalam
program “Power Breakfast” secara garis besarnya memang ada tahapan serta
gambaran, teori umum yang mendukung penelitian melakukan studi kasus dan
observasi partisipan. Intinya komunikasi massa dan media massa sangat erat
19

kaitannya karena pointnya untuk menyampaikan isi pesan terhadap pemirsa,


informasi yang disampaikan dapat memberikan tanggapan balik terhadap apa
yang sudah disaksikan dalam program Power Breakfast.

2.2.3.1 Karakteristik Media Massa


Terdapat 5 karakteristik media massa (Hafied, 2011) , yaitu :
1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola mediaterdiri dari
banyak orang, yakni dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada
penyajian informasi.
2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau
toh terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan
tertunda.
3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan
jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan
simultan, di mana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak
orang pada saat yang sama.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat
kabar, dan semacamnya.
5. Bersifat terbuka, artinya pesan dapat diterima oleh siapa saja dan di
mana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.

2.2.4 Televisi
2.2.4.1 Pengertian Televisi
Di dalam media komunikasi secara massa baik melalui cetak ataupun
elektronik keduanya memiliki fungsi yang sangat penting. Media televisi adalah
sebuah media massa yang berjenis elektronik, dalam televisi mempunya arti kata
yaitu dua kata berasal dari kata tele yang artinya jarak dan visi yang artinya gambar
(Helena, 2007). Televisi adalah benda elektronik yang menayangkan dan menyajikan
sebuah gambar dan suara melalui jarak yang jauh, kita bisa melihat gambar dan suara
secara langsung dengan menangkap sinyal frekuensinya yang dipancarkan dari
stasiun televisi tersebut (Helena, 2007).
Media televisi adalah media yang sangat mudah dan efektif dibandingan
dengan media komunikasi lainya seperti radio, koran, dan majalah. Karena
20

masyarakat yang menggunakan media televisi sebagai alat komunikasi dapat


mudah memahami maksud dan tujuan dari isi media tersebut karena ada audio
dan visualnya.
Televisi mempunyai karakternya sendiri yang kuat. Televisi adalah
media massa yang dihadirkan dengan tampilan suara dan gambar yang benar-
benar bersifat untuk menghibur dan cara cepat untuk mengetahui berita atau
informasi yang ingin kita dapatkan.

2.2.4.2 Karakteristik Televisi


Dalam Televisi pastinya memiliki karakteristik dibandingkan dengan media
lainnya. Karakteristik televisi antara lain (Elvinaro dan Erdinaya, 2004) :
1. Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan dibandungkan media penyiaran lainnya
yaitu dapat didengan sekaligus dilihat, disebut juga audiovisual.

2. Berpikir dalam gambar


Kita dapat menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang
menjadi gambar secara individual dan merangkai gambar-gambar
individual sedemikian rupa, sehingga mengandung makna tertentu.

3. Pengoperasian lebih kompleks


Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televise jauh lebih
kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang
digunakanpun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit
dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.

2.2.4.3 Program Televisi


Tujuan adanya televisi yaitu untuk memberikan informasi, menghibur,
mendidik dan mempengaruhi pemirsa yang lebih akurat dalam karakteristik
televisi secara audio dan visual.
Secara garis besar, program TV dibagi menjadi dua berdasarkan dari isi
dari program tersebut, yakni program informasi atau berita dan program hiburan
atau entertainment. (Morissan, 2005).
21

Sebuah program siaran mempunyai karakteristik tertentu yang dapat


memengaruhi, memprovokasi dalam hal positif maupun negatif dan mampu
mengubah sikap seseorang dari pendiam menjadi agresif.

1. Program Informasi (berita)


Program berita (news) adalah segala jenis siaran yangt tujuannya untuk
memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien.
(Morissan, 2005)
Program informasi tidak hanya melulu program berita, dimana presenter
atau penyiar hanya membacakan berita, tetapi segala bentuk penyajian informasi
termasuk juga talkshow.
Program informasi ini dapat dibedakan menjadi dua bagian besar,
(Morissan, 2005) yaitu:
a. Berita keras (hardnews)
Merupakan segala informasi yang penting dan menarik yang harus segera
disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui
khalayak.
b. Berita lunak (softnews)
Segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam,
namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.Program softnews merupakan
kombinasi dari fakta dan opini.

Hard News Soft News


Harus ada peristiwa terlebih dahulu Tidak musti ada peristiwa terlebih
dahulu

Peristiwa harus aktual (baru terjadi) Tidak musti harus aktual

Harus segera disiarkan Tidak bersifat segera

Mengutamakan informasi terpenting menekankan pada detail


saja
Tidak menekankan sisi human interest Sangat menekankan segi human
interest
22

Laporan tidak mendalam (singkat) Laporan bersifat mendalam

Teknik penulisan piramida tegak Teknik penulisan piramida terbalik

Ditayangkan dalam program berita Ditayangkan dalam program


lainnya

Tabel 2.2 Perbedaan hard news dan soft news

Format acara televisi :


1. Drama/fiksi
Tragedi, aksi, komedi, cinta/romantisme, legenda, horror.
2. Nondrama
Musik, magazine show, talk show, variety show, repackaging, game show,
kuis, talent show, competition show.
3. Berita/news
Berita, current affairs program, sport, magazine news, features.
(Fachruddin, 2011).

2. Program hiburan
Program hiburan merupakan segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan.Program yang
temasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game).

2.2.4.4 Berita Televisi


Berita yang layak diliput dan disiarkan televisi dijelaskan beberapa ahli
yang mendifinisikan berita tersebut. Menurut Soewardi Idris adalah harus benar dan
tepat (accuracy). Berita harus menarik (interesting), harus baru (actual), dan harus
mengandung suatu penjelasan (explanation) (Fachruddin, 2012).
Pemberitaan atau reportase adalah laporan lengkap ataupun interpretatif
(telah disajikan sebagaimana dianggap penting oleh redaksi pemberitaan) ataupun
berupa pemberitaan penyelidikan (investigative reporting) yang merupakan
pengkajian fakta-fakta lengkap dengan latar belakang, trend/kecenderungan, yang
mungkin terjadi di masa mendatang.
23

Peristiwa perlu diberitakan paling tidak berdasarkan dua alasan, yaitu untuk
memenuhi tujuan politik keredaksian suatu media televisi atau memenuhi kebutuhan
pemirsa. Ada media televisi yang lebih mementingkan tercapainya tujuan ekonomis,
yaitu tercapainya persentase rating dan share yang tinggi sekaligus menghasilkan
efek perolehan iklan yang tinggi, informasi yang disampaikan kepada pemirsa
sengaja dipilih yang berdaya jual tinggi (Fachrudin, 2012).
Setiap berita yang disampaikan haruslah memiliki kualitas. Hal-hal yang
harus diperhatikan untuk mencapai tujuan agar memiliki kualitas berita yang baik
menurut Mitchel V. Charnley dalam bukunya yang dikutip (Romli, 2003) :

1. News is Accurate (Berita tersebut harus berdasarkan fakta, dan teliti)


Keakuratan dan ketelitian itu berdasarkan faktanya sendiri, dalam arti setiap
apa yang dikatakan berita tersebut baik nama orang, nama jabatan, gelarm
atau tempat kejadian harus ditampilkan dengan tepat dan tidak menimbulkan
hal yang kurang dipahami bagia masyarakat luas.

2. News is Balanced (Keseimbangan dalam berita)


Keseimbangan dalam berita yakni tentang kesempurnaan dan penekanan pada
fakta yang mempunyai hubungan yang penting dengan peristiwa secara
keseluruhan. Kesempurnaan berita biasanya adalah kejadian keseimbangan
dari fakta yang dipilih dan ditampilkan melalui gambaran yang dimengerti
oleh khalayak banyak. Menyeleksi dan menata yakni supaya berita tersebut
menjadi sempurna, seorang yang merekam berita tersebut tidak hanya
merekam kejadian akhir pada suatu peristiwa tetapi harus menyusun fakta-
fakta secara terperinci agar memberikan keseimbangan dari seluruh berita.

3. News is Objektive (Keobjektifan sebuah berita)


Keobjektifan sebuah berita yaitu dimana seorang jurnalistik ataupun repoter
harus menulis berita berdasarkan fakta dan apa adanya dalam menyeleksi
berita dan disusunya tidak memasukan kata-kata yang tidak ada faktnya, atau
menulis karena disuruh pihak tertentu.

4. News is Concise and Clear (Berita harus singkat dan jelas)


24

Dalam memberikan berita pada dasarnya harus dengan bentuk berita. Berita
harus mempunyai kesatuan dalam beritanya, harus singkat, sesederhana
mungkin supaya mudah dimengerti orang banyak, dan jelas dalam
penyampaiannya. Jika ada berita yang tidak masuk kriteria tersebut maka
hasil berita yang dihasilkan tidak memiliki kualitas berita yang baik.

5. New is Recent (Pembaruan dalam berita)


Berita yang disaijkan harus paling baru dan yang sedang terjadi saat ini,
karena waktu dari berita tersebut bagi masyarakat sangat penting, karena
masyarakat biasanya memilih informasi yang paling baru, bukan yang sudah
lama.

2.2.4.5 Strukutur Organisasi Departemen Berita


Dalam berita yang isinya dari beberapa kumpulan berita dengan durasi yang
tetap disebut News Buletin (Fachruddin, 2012). Setiap program berita juga harus
menetapkan target audience, sebagai bagian penting untuk menyesuaikan dengan
tampilan kemasan berita. Dalam memperebutkan audience setiap program berita
harus realistis untuk memfokuskan pada target audiensnya, yaitu meliputi isi siaran
(program content), waktu tayang (program lay-out), struktur acara, kemasan acara,
promosi acara, kualitass video dan audio acara, serta kecanggihan perkembangan
teknologi (Fachruddin, 2012).
Berita juga sangat penting dalam apa yang disampaikan kepada masyarakat
luas, karena tidak semua masyarakat dapat langsung mengerti isi berita yang
disampaikan, dengan bahasa yang mudah dimengerti, dan tidak menggunakan
bahasa yang orang awam tidak paham maksud dan tujuan berita yang disampaikan,
sehingga apa yang disampaikan nanti tidak akan nyambung dengan apa yang
sebenarnya isi dari berita tersebut.

2.2.5 Peran Produser


Status sosial dan peran sosial adalah hal – hal yang sangat penting dalam
proses sosialisasi. Status sosial itu sendiri berarti kedudukan atau posisi seseorang
dalam suatu kelompok sosial.Peranan adalah perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat. Tanpa peran tersebut seseorang tidak mempunyai
25

karakter maupun ciri khas di dalam suatu masyarakat, perusahaan maupun


organisasi tertentu (Morissan, 2004)
Produser adalah pimpinan produksi yang bertanggung jawab kepada seluruh
kegiatan pengkoordinasian pelaksanaan praproduksi, produksi sampai
paskaproduksi. Sedangkan peran dari produser adalah bertanggung jawab
mengubah idea tau gagasan kreatif ke dalam konsep yang praktis dan dapat dijual,
produser harus dapat memastikan adanya dukungan keuangan bagi terlaksananya
produksi suatu program televisi, serta produser juga harus mampu mengelola
keseluruhan proses produksi termasuk melaksanakan penjadwalan. Produser pun
ikut terlibat secara langsung dalam pengambilan keputusan.
Penjaga gawang terdapat pada posisi produser program karena mereka yang
menentukan isi pesan apa yang mau disampaikan kepada khalayak secara luas dan
penjaga gawang tersebut mempunyai kuasa penuh terhadap jalannya proses
produksi program, serta membuat suatu keputusan yang valid.

2.2.6 Tugas Produser


Tugas utama seorang produser televisi adalah untuk mengkordinasikan dan
mengontrol semua aspek produksi, dimulai dari pembuatan dan pengembangan ide,
mengawasi isi atau topik yang akan dijadikan bahasan dan melakukan pengecekkan
pada setiap proses produksi baik dari pra produksi, produksi, sampai paska
produksi. Seorang produser bertanggung jawab terhadap kualitas suatu program
acara apakah program tersebut diminati pemirsa ataukah sebaliknya.
Produser akan memutuskan berita – berita apa saja yang akan disiarkan
dalam program beritanya, berapa lama durasi suatu berita dapat disiarkan, format
berita apa yang akan digunakan seperti voiceover (VO), paket, reader, dll.
(Morissan, 2005)
Produser harus memiliki kemampuan untuk memberikan motivasi kepada
seluruh tim, memberikan inspirasi kepada seluruh tim produksi agar dapat bekerja
sebaik mungkin sehingga memberikan kepuasan kepada setiap pemirsa yang
menonton.

2.2.7 Tahapan Proses Produksi


Tahapan produksi program televisi bagi seorang produser berarti bagaimana
materi program yang di produksi dapat ditayangkan dengan member kepuasan
26

tersendiri bagi audience yang menontonnya, program tersebut haruslah bernilai dan
memiliki makna. Produksi suatu program televisi juga memiliki beberapa tahapan
didalamnya agar apa yang direncanakan untuk membuat suatu tayangan yang
berkualitas dapat terwujud. Tahapan dari proses produksi tersebut yaitu : (Fred,
Wibowo, 2007)
1. Pra-Produksi (Perencanaan dan Persiapan)
2. Produksi (Pelaksanaan)
3. Pasca Produksi (Evaluasi)

A. Pra Produksi
Menurut (Zettl, 2009) (Prepoduction includes all the preparations and
activities before you actually move into the studio or the field)
Proses pra produksi merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum
dilakukannya kegiatan produksi program. Segala persiapan dan penyusunan
program terjadi di tahap ini.Tanpa melalui tahap ini maka kegiatan produksi tidak
akandapat terlaksana. Ada tiga tahapan utama yang terdapat dalam proses pra
produksi, yaitu:
1. Tahap penemuan ide.
Pada tahap ini seorang produser berperan dalam menentukan Ide atau gagasan,
dimana ide atau gagasan tersebut akan dilanjutkan ke tahapan selanjutnya.
2. Tahap perencanaan.
Disini perencanaan harus dibuat secara teliti dan hati-hati, sehingga perlu
mengadakan meeting bersama crew produksi.Melakukan diskusi dengan para crew
yang terlibat dalam produksi agar proses produksi dapat berjalan lancar.Tahap ini
meliputi penetapan jangka waktu kerja(time schedule),penyempurnaan naskah,
pemilihan tema dan nara sumber, lokasi dan crew. Dalam tahap ini, terdapat
beberapa kegiatan perencanaan seperti pembuatan konsep program, pembagian job
desk masing-masing crew, dan shooting schedule.
3. Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat menyurat.
Konfirmasi dan kepastian para talent yang terkait dan pembuatan setting, meneliti
dan melengkapi peralatan yang diperlukan.Kunci keberhasilan produksi program
audio video sangat ditentukan olehkeberhasilan pada tahap perencanaan dan
persiapan ini.
27

B. Produksi
Setelah perencanaan dan persiapan selesai, maka pelaksanaan produksi
dimulai. Dalam (Zettl, 2009) dikatakan (as soon as you open the studio doors for
rehearsal or video recording session, or load a camcorder into the van for a field
shoot, you are in production). Proses produksi merupakan tahap pengambilan
gambar atau shooting. Tahap produksi dapat dilakukan di dalam studio maupun
diluar studio.
Dalam proses produksi terdapat dua istilah, yaitu live dan tapping. Produksi
live merupakan kegiatan terakhir dalam tahap pembuatan sebuah program. Karena
program tersebut disiarkan secara langsung sehingga tidak dapat diulang.
Sedangkan produksi tapping merupakan kegiatan pembuatan program yang tidak
disiarkan secara langsung, sehingga pada proses pengambilan gambar masih dapat
mengulang jika terjadi kesalahan adegan.
Berlangsungnya proses produksi sangat bergantung pada tim produksi.
Selain itu proses produksi program televisi juga bergantung pada host untuk
memandu jalannya acara, serta melibatkan juga beberapa narasumber untuk
beberapa program acara seperti talkshow dan program diskusi lainnya.

C. Pasca Produksi
Menyusun, memotong dan memadukan kembali (rekaman) menjadi sebuah
cerita utuh dan lengkap. Usaha menciptakan kontinuitas gambar yang baik, wajar
dan logis sehingga dapat dinikmati oleh penonton.(Darwanto SS: Produksi Acara
Televisi, DWPress, pp).
1. Manajemen terhadap gambar bergerak, image, title, dll yang bersumber dari
kamera, vtr, char gen, dll.
2. Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara dengan
urutan- urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga menurut panjang
dan irama tertentu yang tepat dengan keadaan cerita atau irama musik.

Dalam tahap pasca produksi ini juga dilakukan evaluasi kembali dari apa
yang sudah di produksi, guna meningkatkan kualitas produksi agar semakin baik
lagi.
28

2.2.8 Strategi Produksi Program Televisi


Strategi diartikan sebagai suatu program umum untuk mencapai tujuan
organisasi dalam pelaksanaan misi.Kata "program" diartikan sebagai suatu peranan
aktif, yang dilakukan secara sadar, dan rasional, yang dimainkan oleh pelaku
organisasi dalam merumuskan strategi-strategi.Strategi juga diartikan sebagai pola
tanggapan organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.Setiap organisasi
selalu memiliki strategi yang menghubungkan sumber daya manusia dan berbagai
sumber daya lainnya.Strategi dijadikan sebagai sebuah pedoman dan pengarahan
yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.Hal ini berlaku pada bidang
penyiaran. Semua kegiatan penyiaran selalu dilakukan melalui tahapan dan proses
pelaksanaan yang sudah ditentukan, sehingga suatu program dapat tercipta dan
layak untuk disiarkan.
Dalam memproduksi sebuah program televisi juga dibutuhkan keahlian
dalam menyusun strategi atau disebut juga manajemen strategis, baik dalam tahapan
produksi maupun strategi penyusunan timproduksi. (Morissan, 2011)
Terlepas dari masalah teknis atau non teknis, apakah kita bekerja dengan
kru yang banyak atau mengerjakannya sendiri, dalam memproduksi sebuah
program televisi, kita harus melalui tiga tahap, yaitu pra produksi, produksi, dan
pasca produksi (Zettl, 2009).

2.2.9 Agenda Setting


Didalam menganalisis hasil pengamatan dan penelitian, penulis akan
menggunakan teori Agenda Setting, Teori penentuan agenda yang dalam bahasa
inggrisnya disebut Agenda Setting. Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw adalah
orang yang pertama kali memperkenalkan teori Agenda Setting ini. Teori Agenda
Setting adalah teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat
penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua
elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agendapublic dengan mengarahkan
kesadaran public serta perhatiannya kepada isu – isu yang dianggap penting oleh
media massa.
2 asumsi dasar yang mendasari penelitian tentang agenda setting (Apriadi,
2012) yaitu :
1. Masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan;
mereka menyaring dan membentuk isu;
29

2. Konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah


masyarakatuntuk ditayangkan sebagai isu – isu yang lebih penting
dari pada isu – isu lain.
Agenda setting merupakanpemikiran yang menyatakan bahwa media tidak
mengatakan apa – apa yang orang pikirkan tetapi apa yang harus dipikirkan. Agenda
setting sebenarnya sudah ada dari dahulu tanpa ada yang memperkenalkannya
terlebih dahulu, tetapi sudah di praktikkan oleh media massa khususnya media cetak
seperti koran atau majalah.
Agenda setting beroperasi dalam tiga bagian (Apriadi, 2012), yaitu :
1. Agenda Media. Agenda harus diformat, proses akan memunculkan
masalah bagaimana agenda media ini terjadi pada waktu pertama kali dengan
dimensi yang berkaitan, antara lain: Visibility (yakni jumlah dan tingkat
menonjolnya berita), Audience Salience (tingkat menonjol bagi khalayak),
Valence (valensi), yakni menyenangkan atau tidak menyenangkan cara
pemberitaan bagi suatu peristiwa.

2. Agenda Khalayak. Agenda media dalam banyak hal mempengaruhi


atau berinteraksi dengan agenda public atau kepentingan isu tertentu bagi
public. Peryataan ini memunculkan pertanyaan, seberapa besar kekuatan
media mampu mempengaruhi agenda public dan bagaimana public itu
melakukannya. Dimensi yang berkaitan antara lain: familiriarity (keakraban),
PersonalSalience (Penonjolan Pribadi), Favorability (kesenangan).

3. Agenda Kebijakan. Agenda public memengaruhi atau berinteraksi


kedalam agenda kebijakan. Agenda kebijakan adalah pembuatan kebijakan
public yang dianggap penting bagi individu. Dimensi yang berkaitan antara
lain: Support (dukungan), Likelihoodofaction (kemungkinan kegiatan), yakni
kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diharapkan,
Freedomofaction (kebebasan bertindak), yakni nilai kegiatan yang mungkin
dilakukan pemerintah.

Berdasarkan pendapat Severin dan Tankard Jr (1992) dalam (Nurudin, 2007)


ada tiga agenda dalam teori Agenda Setting ini:
30

1. Agenda media terdiri dari dimensi-dimensi berikut.


a. Visibility (Visibilitas), yakni jumlah dan tingkat menonjolnya berita.
b. Audiencesalience (tingkat menonjol bagi khalayak), yakni relevansi isi berita
dengan kebutuhan khalayak.
c. Valence (valensi), yakni menyenangkan atau tidak menyenangkan cara
pemberitaan bagi suatu peristiwa.

2. Agenda Khalayak, terdiri dari dimensi – dimensi berikut.


a. Familiarity (keakraban), yakni derajat kesadaran khalayak akan topik
tertentu.
b. Personalsalience (penonjolan pribadi), yakni relevansi kepentingan individu
dengan ciri pribadi.
c. Favorability (kesenangan), yakni pertimbangan senang atau tidak senang
akan topik berita.
3. Agenda kebijakan terdiri dari dimensi-dimensi berikut.
a. Support (dukungan), yakni kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita
tertentu.
b. Likelihoodofaction (kemungkinan kegiatan), yakni kemungkinan pemerintah
melaksanakan apa yang diibaratkan.
c. Freedomofaction (kebebasan bertindak), yakni nilai kegiatan yang mungkin
dilakukan pemerintah.

2.2.9.1 Konstruksi Berita


Istilah news berasal dari bahasa inggris yang berarti berita, berasal dari kata
new yang berarti baru dengan konotasi hal – hal baru.Dengan arti segala yang baru
merupakan informasi yang penting bagi khalayak.
Dr.Williard G. Bleyer dalam (Apriadi, 2012) mendefinisikan berita sebagai
segala sesuatu yang hangat dan menarik perhatian sejumlah pembaca, dan berita
yang terbaik ialah berita yang paling menarik perhatian bagi jumlah pembaca yang
paling besar.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan berita
adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik
perhatian banyak orang. Berita straight news, berita yang langsung pada pokok
persoalan, sedangkan berita yang disampaikan tidak langsung atau dibumbui kata –
31

kata berbunga sehingga fakta yang tampaknya sepele menjadi menarik untuk
diminati dan dinikmati, ini disebut feature news.
Fraser Bond (1961) dalam (Apriadi, 2012) menyatakan bahwa untuk
menyajikan berita yang bernilai tinggi dan dapat merangsang bangkitnya perhatian
orang banyak mencatat empat faktor:

1. Ketepatan waktu (timeliness)


2. Kedekatan tempat kejadian (proximity)
3. Besarnya (size)
4. Kepentingan (importance)
(Hafied, 2011) menjelaskan bahwa para redaktur media memiliki ketajaman
untuk mengangkat isu – isu yang perlu dibicarakan oleh masyarakat maupun
pemerintah.Isu tersebut tidak hanya muncul dari anggota redaksi sendiri, namun
para pengelola media memiliki kelompok narasumber yang dapat dihubungi setiap
saat untuk member ulasan.
Hal yang paling penting adalah pengemasan berita atau dengan kata lain
framing. Jika dala pengemasannya kurang baik isu yang ditonjolkan akan menjadi
kurang menarik, bahkan tidak jarang pesan yang disampaikan menjadi bias atau
tidak kena ke pemirsa atau masyarakat. Maka berita yang disampaikan harus
dikontruksikan sebaik mungkin, agar kontruksi pesan itu bisa dimaknai atau
dipahami audience.
Agar sebuah isu dapat dianggap penting oleh audience maka harus
dilakukan dengan framing yaitu membingkai pesan dalam bentuk sedemikian rupa
agar menjadi menarik (Apriadi, 2012)
Gurevitch dan J.G Blumler dalam (Hafied, 2011) mengharapkan media
massa bisa berperan untuk :
-mengawasi lingkungan sosial politik dengan melaporkan perkembangan hal – hal
yang menimpa masyarakat, apakah masyarakat makin sejahtera atau tidak.
- melakukan agenda setting dengan mengangkat isu – isu kunci yang perlu
dipikirkan dan dicarikan jalan keluar oleh masyarakat.
- membangun jembatan dialog antara pemegang kekuasaan pemerintahan dan
masyarakat luas.
- membangun mekanisme sehingga masyarakat memiliki keterlibatan dalam hal
kebijakan public.
32

- mengembangkan potensi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan politiknya.


33

2.3 Kerangka Pemikiran

PRODUCER

PRA – PRODUKSI PASKA


PRODUKSI - Live di PRODUKSI
- Meeting studio - Evaluasi
- Menyusun - Menghitung program
kebutuhan sisa durasi
- Membuat
rundown
-
Mengkoordina
sikan dengan
AUDIENS PROGRAM
TAYANG

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Peran produser memiliki tiga tahapan di dalam proses produksi program


Power Breakfast, yaitu :
Pra Produksi
1. Meeting
pada proses pra produksi, produser menentukan tema yang akan di angkat
untuk produksi besok hari. Setelah itu menginformasikan siapa analis dan
narasumber yang akan dihadirkan besok. Dalam meeting ini produser
memberikan gambaran besar mengenai pembahasan apa yang akan di bahas
dalam Power Breakfast besok.

2. Menyusun kebutuhan
melakukan penyusunan perencanaan baik dari kebutuhan apa saja yang
diperlukan , dan apa saja yang akan digunakan untuk produksi Power
Breakfast besok. Disini produser juga memastikan apa saja yang di perlukan
dan dibutuhkan baik untuk kebutuhan atau keperluan narasumber dan analis
itu sendiri maupun kebutuhan teknis produksi besok.
34

3. Membuat Rundown
untuk pekerjaan harian setiap harinya, produser membuat rundown atau
menyusun acara yang akan dijadikan panduan untuk produksi Power
Breakfast saat on air besok

4. Mengkordinasikan dengan tim


Produser juga melakukan pengkordinasian dengan tim seperti apa yang
diperlukan dan dibutuhkan dalam set studio, kebutuhan saat on air , baik dari
naskah dan paket berita, ataupun kebutuhan alat yang diperlukan saat dialog
dengan narasumber.

Produksi
1. Live di studio
Produser dalam Power Breakfast juga turut langsung menjadi anchor atau host
dalam program tersebut. Sehingga menjadi kelebihan sendiri karena produser
dapat membawakan program Power Breakfast sesuai konsep dan ide yang dia
buat.

2. Menghitung sisa durasi


Produser selain menjadi anchor dalam program Power Breakfast juga harus
mempertimbangkan waktu dalam segi durasi. Baik apabila over duration atau
under duration. Jika hal tersebut terjadi, produser dapat langsung segera
mengambil keputusan kepada MCR, sehingga pihak MCR tau apa yang
selanjutnya harus ia lakukan untuk menyiasati over duration atau under
duration.

Paska Produksi

1. Evaluasi program
Power Breakfast adalah program live, maka setiap setelah selesai produksi
setiap harinya produser melakukan evaluasi dan membahas kembali apakah
ada kesalahan atau kekurangan baik dalam semua tim yang terkait. Evaluasi
dibuat agar semua dapat belajar dari yang sebelumnya dan jika ada kesalahan
35

atau kekurangan untuk ke depannya tidak akan terulang lagi, dan jika terjadi
kendala seperti serupa dapat diketahui bagaimana solusi yang harus dilakukan.
36

36

Anda mungkin juga menyukai