Lakip Kemenkes 2014 PDF
Lakip Kemenkes 2014 PDF
614
Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat
L Jenderal
Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian
Kesehatan Tahun 2014.- Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI. 2015
ISBN 978-602-235-824-4
I
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
iii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
iv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
DAFTAR TABEL
v
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
DAFTAR GRAFIK
vi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
vii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5 : Rekor MURI Cap jari pada saat Hari Kesehatan Nasional
viii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
IKHTISAR EKSEKUTIF
ix
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan
antar tingkat sosial ekonomi serta gender.
Peta strategi tersebut terdiri dari 8 (delapan) sasaran strategis dan 4 (empat)
sasaran program, lima sasaran strategis yakni sasaran strategis nomor 1, 2,
5, 7 dan 8 serta 1 sasaran program nomor 1 merupakan bagian dari
stakeholders perspective, sasaran strategis nomor 3 dan sasaran program
nomor 8 pada business process perspective, sasaran strategis nomor 6 dan
sasaran program nomor 2 pada learning and growth perspective, dan sasaran
strategis nomor 4 dan sasaran program nomor 3 pada financial perspective.
SS1. SS2. SS5. SS7. Seluruh Provinsi SS8. Seluruh SP1. Terpenuhinya
Meningkatn Menurunn Meningkatn melaksanaka Kab/Kota ketersediaan
ya status ya angka ya Perilaku n program melaksan
Hidup obat dan
kesehatan kesakitan pengendalian akan
dan gizi akibat Bersih dan PTM SPM vaksin
masyarakat penyakit Sehat
BUSINESS PROCESS
PERSPECTIVE
xii
xiii
xiv
xv
Berdasarkan target kumulatif pada tahun 2014 sejumlah 7.020 orang pada
akhir tahun Renstra telah dapat dicapai sejumlah 7.491 orang, dengan
demikian capai kinerjanya sebesar 106%. Selama kurun waktu 5 tahun
tersebut terjadi peningkatan terbesar di tahun 2012 dan 2013 dengan rata-
rata 500 orang.
Renstra sebesar 40% saat ini telah dapat dapat mencapai 100%. Ukuran
keberhasilan sasaran strategis ini melalui indikator “ Persentase provinsi
yang memiliki Peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR)”. Pada tahun
2014 telah dapat mencapai target yang ditetapkan yakni 100%.
xvii
xix
KEMENTERIAN KESEHATAN
xx
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
xxi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
xxii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
xxiii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
xxiv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
xxv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Hal tersebut selaras dengan kriteria sistem kesehatan yang baik menurut
WHO-SEARO yang berbunyi sebagai berikut:
2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
RAKYAT /Masyarakat
TANGGUNG
AMANAH
JAWAB
PRESIDEN
TUGAS BIDANG
KESEHATAN
TANGGUNG
JAWAB
MENKES
4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Tugas dan fungsi Kementerian Kesehatan diatur dalam Perpres No. 24 tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara
C
A
KEDUDUKAN FUNGSI
Kementerian Kesehatan berada 1. Perumusan, penetapan, dan
di bawah dan bertanggungjawab pelaksanaan kebijakan di bidang
kepada Presiden kesehatan;
2. Pengelolaan barang
Kementerian Kesehatan dipimpin
milik/kekayaan negara yang
oleh Menteri Kesehatan
menjadi tanggung jawab
Kementerian Kesehatan;
3. Pengawasan atas pelaksanaan
tugas di lingkungan Kementerian
Kesehatan;
B 4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi atas pelaksanaan urusan
TUGAS
Kementerian Kesehatan di daerah;
dan
Menyelenggarakan urusan di bidang
5. Pelaksanaan kegiatan teknis yang
kesehatan dalam pemerintahan
berskala nasional.
untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan
negara
6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
3. Sarana Kesehatan
Ketersediaan dan peningkatan kualitas layanan Rumah Sakit
berakreditasi internasional yang tersebar minimal di 5 kota
di Indonesia hingga tahun 2014.
4. Obat
Pemberlakuan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) sebagai
dasar pengadaan obat di seluruh Indonesia dan pembatasan harga
Obat Generik Berlogo (OGB).
7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
C. STRUKTUR ORGANISASI
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
D. SISTEMATIKA
9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
BAB II
10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Sistem Penganggaran
EVALUASI LAKIP
11
PENGUKURAN &
PENGUMPULAN DATA
KINERJA
PENILAIAN PRESTASI
KERJA PNS/INDIVIDU
11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
2. MEMPERKUAT PILAR-PILAR
DEMOKRASI
AGENDA PEMBANGUNAN
SASARAN UTAMA PEMBANGUNAN
1. PEMBANGUNAN EKONOMI DAN NASIONAL
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
RAKYAT. I. SASARAN PEMBANGUNAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT
1. Ekonomi
2. PERBAIKAN TATA KELOLA
PEMERINTAH. 2. Pendidikan
3. Kesehatan
3. PENEGAKAN PILAR DEMOKRASI.
a. Meningkatnya UHH
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
B. RENCANA STRATEGIS
SS1. Meningkatnya SS2. Menurunnya SS5. Meningkatnya SS7. Seluruh Provinsi SS8. Seluruh SP1. Terpenuhinya
status angka Perilaku melaksanakan Kab/Kota ketersediaan
kesehatan kesakitan Hidup Bersih program melaksana
dan Sehat kan SPM obat dan vaksin
dan gizi akibat pengendalian
masyarakat penyakit PTM
BUSINESS PROCESS
PERSPECTIVE
14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Program Generik:
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Program Teknis:
Kegiatan yang akan dilakukan dalam program bina gizi dan kesehatan ibu
dan anak meliputi :
a. Pembinaan gizi.
21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
d. Penyehatan lingkungan.
22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
C. Penetapan Kinerja
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Tabel 1
Target Perjanjian Kinerja Kementerian Kesehatan tahun 2014
Target
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
2014
1. Meningkatnya status Persentase ibu bersalin yang 90 %
kesehatan dan gizi ditolong oleh nakes terlatih
masyarakat (cakupan PN)
Persentase cakupan 90 %
kunjungan neonatal pertama
(KN1)
Persentase Balita ditimbang 85 %
berat badannya (D/S)
24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Target
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
2014
6. Terpenuhinya kebutuhan Jumlah tenaga strategis yang 7.020
tenaga kesehatan strategis didayagunakan dan diberi
di Daerah Tertinggal, insentif di DTPK
Terpencil, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK)
7. Seluruh provinsi Presentase provinsi yang 100 %
melaksanakan program memiliki peraturan tentang
pengendalian penyakit tidak Kawasan Tanpa Rokok
menular
8. Seluruh Kab/Kota Persentase kabupaten/kota 100 %
melaksanakan Standar yang telah menganggarkan
Pelayanan Minimal (SPM) APBD bidang kesehatan
minimum 10 (sepuluh) persen
dari APBD dalam rangka
pencapaian SPM
9. Terpenuhinya ketersediaan Persentase ketersediaan obat 100 %
obat dan vaksin dan vaksin
25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. KINERJA ORGANISASI
1. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja merupakan bagian suatu proses dari sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai suatu tatanan,
instrumen, dan metode pertanggungjawaban. Pengukuran kinerja
secara khusus merupakan kegiatan memantau, menilai dan
membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan tingkat kinerja
standar, rencana, atau target kegiatan. Kegiatan tersebut dilakukan
dengan menggunakan indikator kinerja utama yang telah ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1099/Menkes/SK/VI/2011. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk
mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang
berhasil dilakukan oleh Kementerian Kesehatan selama tahun 2014
dan kurun waktu 5 (lima) tahun Renstra. Kegiatan pemantauan di
Kementerian Kesehatan dilakukan secara periodik melalui media yang
dibangun oleh entitas unit organisasi masing-masing untuk kemudian
diintegrasikan dalam aplikasi komunikasi data.
26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Tabel 2
Capaian Realisasi dan Kinerja Indikator Kinerja Utama
Kementerian Kesehatan Tahun 2014
27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
SS 5 (84,71%)
SS 8 (48,87%
SP 3 ( 100%)
SP 1 (100%)
SP 2 (100%)
SP 4 (100%)
SS 1 (100%)
SS 2 (100%)
SS 3 (100%)
SS 4 (100%)
SS 6 (100%)
SS 7 (100%)
%)
2010 - 2014
Start Finish
(2010) (2014)
Keterangan :
SS = Sasaran Strategis SP = Sasaran Program
30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Indikator Kinerja
Program Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
%Pn (Persalinan
Oleh Tenaga
Kesehatan)
%D/S %KN1
(Penimbangan (Kunjungan
Balita) Neonatus)
% Ibu bersalin
ditolong oleh tenaga 90% 90,89% 100,99
Kesehatan (Pn)
Meningkatkan
Status % Cakupan
Kesehatan dan kunjungan neonatal 90% 96,72% 107,47
Gizi pertama (KN1)
Masyarakat
% Balita di mbang
85% 80,8% 95,05
berat badannya (D/S
Sumber: laporan Akuntabilitas Direktorat Kes Ibu, Anak dan Gizi tahun 2014
31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Grafik 1
Trend Capaian Indikator Pn Tahun 2010-2014
Realisasi
Target
S
Sumber :LAKIP Direktorat Kesehatan Ibu tahun 2014
33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Gambar 1
Pelayanan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pemeriksaan kehamilan
Pendampingan proses
persalinan
Pertolongan
persalinan
34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Pada tahun 2014, capaian indikator KN1 sebesar 96,72% lebih tinggi
dari target sebesar 90%. Bila dibanding dengan capaian tahun 2013
(92,33%) menunjukkan adanya peningkatan sebesar 4,39%.
Grafik 3
Capaian Indikator KN1 tahun 2010-2014
100
96.72
95 92.31 92.33
90.51
90
84 89 90
85 88 Target
86
84.01
80 Capaian
75
70
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 4
Capaian KN1 Menurut Provinsi Tahun 2014
120.0
96.7
100.0
80.0
60.0
40.0 KN 1
20.0 Target
0.0
39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
1. Faktor pendukung:
a. Alokasi anggaran yang sesuai dengan rencana pencapaian
target.
b. Dukungan dari organisasi profesi dan lintas program.
c. Masuknya indikator KN1 dalam SPM Kab/Kota
2. Faktor Penghambat:
a. Distribusi SDM mampu tatalaksana neonatal essensial yang
masih jarang.
b. Penggunaan pedoman dalam pelayanan masih kurang
terutama bagi pelaksana program dilapangan.
c. Mekanisme pelaporan pelayanan yang masih kurang optimal.
d. Kurangnya kesadaran serta partisipasi masyarakat akan
perlunya dalam memeriksakan bayi baru lahirnya ke tenaga
kesehatan.
41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Pada tahun 2014 rata-rata nasional cakupan D/S sebesar 80,8% lebih
rendah dari target sebesar 85%. Bila dibanding dengan tahun 2013,
capaian pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,3%.
Berdasarkan data series selama 5 (lima) tahun terakhir,
menggambarkan adanya peningkatan. Secara komulatif bila
dibandingkan dengan awal tahun Pembangunan Jangka Menengah
(2010), maka sampai tahun 2014 terdapat peningkatan cakupan
sebesar 12,9% atau rata-rata meningkat sebesar 2,58% per tahun.
Gambar 2
Pemantauan Pertumbuhan Balita di Posyandu
42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Grafik 5
Trend Capaian D/S tahun 2010-2014
Grafik 6
Cakupan D/S Menurut Provinsi Tahun 2014
43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
2) Faktor Penghambat:
a. Kurangnya dukungan dari para pemangku kepentingan, dimana
posyandu hanya didukung oleh tenaga kesehatan dari puskesmas
setempat.
b. Kualitas dan kuantitas dari kader masih kurang, akibat tidak ada
rekruitment kader baru dan refresing kader lama.
c. Bergantinya pejabat desa atau RW mempengaruhi pergantian
kader posyandu.
d. Terbatasnya dana operasional, sarana dan prasarana di posyandu.
e. Kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan dalam pemantauan
pertumbuhan, konseling dan pendampingan kader posyandu.
f. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang fungsi dan
pentingnya posyandu.
44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Grafik 7
Perbandingan Target dan Capaian Indikator
Persentase Kasus Baru TB Paru (BTA positif) yang Disembuhkan
Tahun 2010 – 2014
92
91 91.2
90.8 90.5
90 90.3
89.5
89
88 88
87
87 87
86
85 86
85
84
83
82 Target Realisasi
81
2010 2011 2012 2013 2014
46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
rumah sakit baru (KARS) yang berlaku mulai tahun 2012 melalui
pengembangan standar Internasional dengan mengadopsi 14
standar Joint Commission International (JCI).
6) Peningkatan upaya
pemberdayaan kesehatan
masyarakat dengan
pemberdayaan kelompok
masyarakat lokal dan orang
terdampak TB melalui
Inisiasi jaringan orang
terdampak TB dengan
melibatkan organisasi lokal,
dengan terbentuknya
JAPETI (Jaringan Peduli TB Indonesia).
7) Kerjasama antara
Kemenkes dengan PT
ASKES
8) Penerapan pembelajaran
TB dalam kurikulum
Pendidikan Dokter Berbasis
Kompetensi.
MoU Kemenkes dengan PT ASKES
9) Percepatan Perluasan
Pelayanan TB Multi Drugs Resistance (MDR) secara bertahap.
10) Penerapan tes tuberkulin untuk mendukung diagnosis TB pada
anak di 5 (lima) provinsi yaitu : Sumatera Utara, Jawa Timur,
Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan NTB.
11) Uji pendahuluan Pemberian IPT (Isoniazid Preventive Therapy)
telah dilaksanakan di 4 (empat) Rumah Sakit yaitu : RSCM,
RSUP Persahabatan Jakarta, RSU Hasan Sadikin Bandung dan
RS Marzuki Mahdi Bogor. Mulai tahun 2014 uji pendahuluan
49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
51
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
53
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
4. Union
54
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Permasalahan
1) Belum semua kasus TB di masyarakat ternotifikasi sehingga masih
banyak pasien TB di masyarakat belum diobati, dan pastinya hal ini
akan menjadi sumber penularan.
2) Adanya epidemi HIV akan meningkatkan kejadian koinfeksi TB HIV.
3) Kasus TB Multi Drug Resistance (MDR) mulai meningkat.
4) Belum optimalnya manajemen dan kesinambungan pembiayaan
program pengendalian TB.
5) Keterbatasan sumber daya yang dimiliki sektor pemerintah dan
besarnya tantangan yang ditimbulkan akibat penyakit TB,
menjadikan pengendalian TB belum dapat berjalan optimal.
56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Grafik 8
Capaian indikator Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (RS dan
Puskesmas) yang memenuhi standar sarana, prasarana, dan peralatan yang
sesuai aman, kesehatan untuk kurun waktu 2010 – 2014
1400
1300
1200
1000
800 Target
600 594
478 Realisasi
400 389 408 394
200 266 208 269
160
0
2010 2011 2012 2013 2014
59
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Permasalahan :
Meskipun capaian Indikator Kinerja Jumlah Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (RS dan Puskesmas) yang memenuhi standar sarana,
prasarana, dan peralatan kesehatan telah melebihi target, namun
masih ada beberapa hal yang harus di perhatikan antara lain :
60
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
61
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Tabel 6
Capaian Indikator Kinerja Jumlah Kota Yang Memiliki Rumah Sakit
Standar Kelas Dunia (World Class) tahun 2014
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
62
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
8. Surabaya
RS Premier Surabaya
9. Pekanbaru
RS Eka Hospital Pekanbaru
RS Awal Bross Pekanbaru
10. Bekasi
RS Awal Bross Bekasi
11. Batam
RS Awal Bross Batam
Grafik 9
Capaian Indikator Kinerja Jumlah Kota Yang Memiliki Rumah Sakit
Standar Kelas Dunia (World Class) tahun 2010-2014
12 11
10
6 5
4
4 5
2 2 4
2 3
2 Target
1
0 Capaian
2010 2011 2012 2013 2014
63
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Pada tahun ini juga sedang dipersiapkan beberapa Rumah Sakit untuk
mendapatkan sertifikasi JCI selanjutnya yaitu :
1. RSUP H Adam Malik – Medan
2. RSUP dr. Hasan Sadikin – Bandung
3. RSUP dr. Kariadi – Semarang
Ketiga rumah sakit tersebut telah dilakukan Mock Survey dan
diharapkan tahun 2015 rumah sakit tersebut sudah terakreditasi JCI.
Selain itu untuk kurun waktu tahun 2015 – 2019 direncanakan 10 rumah
sakit lainnya yang disiapkan sebagai rumah sakit berstandar
internasional dan Rujukan Nasional. Adapun rumah sakit tersebut antara
lain : RSUD dr Soetomo – Surabaya, RSUP dr M Jamil – Padang, RSUD
AW. Syahranie – Samarinda, RSUD dr Soedarso – Pontianak, RSUP
Prof Kandou – Manado dan RSUD Dok II Jayapura.
Permasalahan :
Meskipun capaian target tahun 2014 telah tercapai 220%, namun masih
ditemui beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Pemenuhan persyaratan untuk menjadi Rumah Sakit bertaraf
internasional memerlukan sarana dan prasarana yang berstandar
internasional, sementara dukungan anggaran pemerintah belum
mencukupi.
2. Keberadaan RS bertaraf internasional belum diikuti oleh budaya
kerja dan komitmen SDM Rumah Sakit.
64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
65
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Grafik 10
Capaian Indikator Persentase fasilitas pelayanan kesehatan
yang mempunyai SDM kesehatan sesuai standar periode 2010 - 2014
90 85.5
79.8 81.12 78.6 81.27
80 80
70 75
60 70
65
50 60 Target
40 Capaian
30
20
10
0
2010 2011 2012 2013 2014
66
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Permasalahan :
67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Grafik 11
Target dan Capaian Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Beroperasi
Tahun 2010 – 2014
80000 72000
70000
70000
57000 58500
55500
60000
50000
52279 52850 54142 54731 55517 Target
40000
Capaian
30000
20000
10000
0
2010 2011 2012 2013 2014
68
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Grafik 12
Capaian Kinerja Poskesdes Beroperasi per Provinsi Tahun 2014
69
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
70
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
71
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Tabel 7
Capaian Indikator Kinerja Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk
miskin) yang memiliki jaminan kesehatan tahun 2014
72
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
100.00
80.70 80.10 81.28
76.40 76.18
80.00 70.30
67.50 68.82
59.00 59.07
60.00
Target
40.00
Realisasi
20.00
0.00
2010 2011 2012 2013 2014
73
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
74
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Grafik 14
Target dan Capaian Rumah Tangga Ber-PHBS
Tahun 2010 sampai Tahun 2014
75 70
65
65 60
50.1 55
55 56.5 55.06 56.58
53.9
45 50
35
25
15
5
-5
2010 2011 2012 2013 2014
TARGET REALISASI
Grafik 15
Capaian Kinerja Rumah Tangga Ber-PHBS per Provinsi Tahun 2014
76.6
74.2 75.3
80 71.1 72.4
69.3 69.4
64 64.9
70 60 60.5 61.1
20
10
0
Aceh
Maluku
Riau
DKI Jakarta
Jawa Tengah
Papua Barat
Jawa Barat
Maluku Utara
Sumatera Utara
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Selatan
Bali
Kepulauan Riau
Lampung
Sumatera Barat
Banten
Sumatera Selatan
Gorontalo
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
DI Yogyakarta
Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
Bengkulu
Jambi
Indonesia
Nusa Tenggara Timur
Bangka Belitung
Papua
75
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
76
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Permasalahan :
a) Pencapaian indikator Rumah Tangga ber-PHBS dipengaruhi oleh
beberapa determinan diluar sektor kesehatan
b) Kurang optimalnya advokasi pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah dalam upaya promosi PHBS
c) Kurangnya tenaga promosi kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan
Provinsi, Kabupaten/Kota serta Puskesmas.
77
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Gambar 4
Beberapa Foto Kegiatan PHBS di berbagai daerah
Gambar 5
Rekor MURI Cap jari pada saat Hari Kesehatan Nasional
78
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
DTPK”
79
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Grafik 16
Realisasi Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dan diberi
insentif di DTPK”
8000 7491
7000 7020
5826
6000
5320
5000 4354
4000 3820
2714
3000
2445
2000 1323
1000 1200
Target Realiasi
0
2010 2011 2012 2013 2014
Permasalahan :
a. Belum optimalnya koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam
pendayagunaan tenaga kesehatan.
b. Belum optimalnya koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah
daerah dalam penggunaan dan pengelolaan Sistim Informasi
Layanan Pegawai (SIMPEG).
80
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Grafik 17
Capaian Provinsi yang memiliki Perda tentang Kawasan Tanpa
Rokok (KTR), Tahun 2010 sd 2014
120
100
100 90.9 100
81.8 90
80 63.6 80
60 45.5 60
40 40
20
Target Realiasi
0
2010 2011 2012 2013 2014
81
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
83
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
84
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
85
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Permasalahan:
1. Rendahnya implementasi terhadap peraturan di kawasan tanpa
rokok pada tatanan proses belajar mengajar.
2. Metodelogi sosialisasi yang belum akurat terutama untuk
menyampaikan kebijakan baru mengenai pengendalian
tembakau, sehingga dapat dipahami oleh semua pihak.
86
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Upaya Pemecahan:
1. Memberikan advokasi dan sosialisasi tentang penegakan
implementasi terhadap peraturan kawasan tanpa rokok pada
tatanan proses belajar mengajar.
2. Peningkatan metodologi sosialisasi pemahaman tentang bahaya
rokok kepada seluruh lapisan masyarakat dengan melibatkan
stakeholder termasuk masyarakat, organisasi profesi,
akademisi, lembaga sosial masyarakat (LSM).
3. Mendorong terbitnya persetujuan aksesi FCTC pemerintah
Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri.
87
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
88
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
89
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
90
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
91
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Tabel 8
Perbandingan Target dan Realisasi capaian indikator
“Persentase kabupaten/kota yang telah menganggarkan APBD
bidang kesehatan minimum 10 (sepuluh) persen
dari APBD dalam rangka pencapaian SPM” Tahun 2014
Capaian
Indikator Kinerja Target Realisasi
Kinerja
92
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Permasalahan :
Masih rendahnya pengalokasian pembiayaan untuk pelaksanaan SPM
bidang kesehatan.
93
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Tabel 9
Capaian Indikator Persentase Ketersediaan
Obat dan Vaksin Tahun 2014
94
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Grafik 18
Perbandingan Target dan Realisasi Persentase Ketersediaan
Obat dan Vaksin Tahun 2010-2014 dan Target Renstra
60 Target
40 Realisasi
20
-
2010 2011 2012 2013 2014
95
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Grafik 19
Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin Tahun 2014
250
213
202.13 187.85
200 184.17 184.36
169.44 163.03 169.97 160.33 163.38 157.64
154.11 155.83 141.19
142.16 141.6 146.06 148.43
150 136.36 136.57 134.55
122.08 118.14
113.77 109.23
93.98 96.31 100.91
93.77 92.39
100 82.99 85.26 79.44
%
Ketersediaan
Obat
50
0
Kalsel
Kaltim
Sulut
Jambi
Sulsel
Sultra
Riau
Kalteng
Bali
NTT
Malut
Kepulauan Riau
NTB
Papua Barat
Sumatera Selatan
DKI Jakarta
Banten
Jawa Tengah
Jogjakarta
Kalbar
Sulteng
NAD
Sumatera Barat
Gorontalo
Sumatera Utara
Bangka Belitung
Lampung
Sulbar
Jawa Barat
Jawa Timur
Maluku
Papua
Bengkulu
96
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
97
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Permasalahan:
1. Belum optimalnya Pemerintah daerah dalam mengalokasikan
anggaran untuk penyediaan obat dari APBD sehingga anggaran
DAK menjadi andalan walaupun pada setiap pertemuan selalu
disampaikan bahwa angggaran DAK untuk obat hanya bersifat
sementara.
2. Belum optimalnya sosialisasi dari pemerintah pusat tentang
kebijakan harga obat elektronik.
3. Belum siapnya penyelenggara pelayanan dan penyedia (produsen
dan distributor) dalam menghadapi perubahan kebijakan penetapan
harga obat untuk pengadaan pemerintah dari SK Menkes secara
manual ke harga obat secara elektronik (e-catalogue obat) sehingga
mempengaruhi pengadaan obat di setiap jenjang dan berdampak
pada ketersediaan obat.
98
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
99
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Tabel 10
Target dan Realisasi Indikator “Jumlah
produk/model/prototipe/standar/formula hasil penelitian dan
Pengembangan di bidang kesehatan” Tahun 2013
Indikator Target 2014 Realisasi Capaian kinerja
Jumlah 54 61 112,96%
produk/model/prototipe/standa
r/formula hasil penelitian dan
pengembangan di bidang
kesehatan
Grafik 20
Target dan Realisasi Indikator “Jumlah
produk/model/prototipe/standar/formula hasil penelitian dan pengembangan di
bidang kesehatan” Tahun 2010 – 2014
100
79
80 70 75
61
60 53
Target
40 48 52 54
50 46 Capaian
20
0
2010 2011 2012 2013 2014
100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Sementara itu di tahun 2013 terjadi penurunan capaian, hal ini terjadi
karena Kementerian Kesehatan memprioritaskan pada pelaksanaan
Riskesdas sebagai salah satu luaran kebijakan program kesehatan.
Meskipun demikian, di tahun 2013 capaian indicator tetap mampu
memenuhi target bahkan melebihi target tersebut.
101
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Permasalahan
Belum optimalnya pemanfaatan hasil Penelitian Kesehatan yang telah
dihasilkan.
102
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Pada tahun 2014, realisasi kinerja indikator ini adalah 79,79 % dari
target yang ditetapkan sebesar 76 %. Jika dibandingkan dengan tahun
2013 realisasi sebesar 76.1 %, tahun 2012 realisasi sebesar 70,10 %
dan 2011 sebesar 65,05 % maka terdapat kenaikan realisasi secara
terus menerus. Kondisi tersebut tergambar dalam grafik berikut.
Grafik 21
Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Provinsi dan Kab/Kota
yang Memiliki Bank Data Kesehatan Tahun 2010-2014
90
79.79
80 75 76.1 76
65.05 70 70.01
70 65
60 60
60
50
40
30 Target
20
Realisasi
10
0
2010 2011 2012 2013 2014
103
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
104
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Permasalahan:
105
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
106
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Gambar 6
Informasi Proses Kenaikan Pangkat
Gambar 7
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian
Pada Website Biro Kepegawaian
107
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Gambar 8
Bagan Mekanisme Usul dan Pengelolaan
Proses Administrasi Kepegawaian
108
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
109
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
110
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Wakil Kemenkes menerima penghargaan Cinta Karya Bangsa dari Wakil Presiden RI
Grafik 22
“Capaian indikator “Persentase pengadaan menggunakan e-procurement”
Tahun 2010- 2014 dan Tahun Akhir Renstra
100 93.94 94 90 89
85
75
80 70 70 72.31
60 50
40 Target
Realisasi
20
0
2010 2011 2012 2013 2014
111
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Permasalahan :
1) Belum dilaksanakannya proses pengangkatan dalam Jabatan
Fungsional Pengadaan Barang/Jasa melalui Mekanisme
Penyesuaian/Inpassing.
2) Belum optimalnya pengisian Sistem Rencana Umum Pengadaan
(SIRUP).
Pada tahun 2014 target indikator presentase unit kerja yang menerapkan
administrasi yang akuntabel sebesar 100% dan tercapai realisasi sebesar
100%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator ini telah dapat
dicapai 100 % sejak tahun 2012.
112
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
2014, telah dilaksanakan reviu atas LK tahun 2013 semester II, dan LK
tahun 2014 Semester I.
B. Evaluasi SAKIP
Evaluasi terhadap akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah sangat penting
dan harus dilaksanakan evaluator secara professional dan penuh tanggung
jawab. Evaluasi tersebut diharapkan dapat memberi stimulasi bagi para
pejabat instansi pemerintah untuk terus berusaha menyempurnakan praktik-
praktik penyelenggaraan pemerintah yang baik berdasarkan prinsip-prinsip
good governance.
Pada tahun 2014, Inspektorat Jenderal telah melaksanakan Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja (AK) pada tanggal 5-9 Mei 2014 pada 8 (delapan) unit
eselon I dan 221 satker di lingkungan Kementerian Kesehatan. Hasil
evaluasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 11
REKAPITULASI RATA-RATA NILAI HASIL EVALUASI AKIP MENURUT UNIT
ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2. Inspektorat
Jenderal 1 34.18 19.50 14.72 10.00 20.00 98.40 AA
3. Ditjen Bina
10 33.92 19.70 14.94 10.00 18.70 97.26 AA
Gizi dan KIA
4. Ditjen Bina
Upaya 54 31.81 18.80 13.76 8.69 16.81 89.89 AA
Kesehatan
5. Ditjen P2PL 66 29.69 17.50 12.92 8.41 16.23 84.76 A
6. Ditjen Binfar
6 34.67 19.10 14.19 9.72 19.83 97.51 AA
dan Alkes
7. Badan
Litbangkes 17 31.99 18.08 13.46 7.69 18.24 89.45 AA
8. Badan
PPSDM 50 30.92 18.13 13.41 8.50 16.45 87.41 AA
Kesehatan
113
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Permasalahan :
Secara keseluruhan capaian indikator “Persentase Unit Kerja Yang
Menerapkan Administrasi yang Akuntabel” adalah sebesar 100 %, namun
demikian, besaran bobot penilaian belum menggambarkan kedalaman
kualitas sistem manajemen kinerja secara komprehensif. Perubahan bobot
penilaian akan berjenjang dari tahun ke tahun
114
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
115
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
116
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
117
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
118
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
119
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
C. KEUANGAN
SUMBER DAYA ANGGARAN
Dukungan anggaran di Kementerian Kesehatan sebagian besar
diarahkan pada pencapaian kinerja. Sumber Daya Anggaran dalam
rangka pencapaian kinerja tersebut berasal dari APBN dan lainnya yang
masuk dalam DIPA Tahun 2014. Anggaran Kementerian Kesehatan
secara keseluruhan mempunyai alokasi Rp. 50.328.639.271.000,00,-
Sedangkan realisasi anggaran sebesar Rp. 47.517.106.612.740,00,-
(94,42%). Data realisasi masih dalam proses berjalan (masih
unaudited).
Berikut disampaikan alokasi dan realisasi besaran anggaran terhadap
pencapaian sasaran strategis sebagai berikut :
120
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Anggaran
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Kegiatan
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Meningkatnya Persentase ibu bersalin Bina Gizi dan Pembinaan
status kesehatan yang ditolong oleh nakes Kesehatan Ibu Pelayanan
90 90,89 100,99
dan gizi terlatih (cakupan PN) dan Anak Kesehatan Ibu
masyarakat dan Reproduksi
Persentase cakupan Pembinaan 1.961.480.949.000 1.721.357.762.527 87,76
kunjungan neonatal 90 96,72 107,5 Pelayanan
pertama (KN1) Kesehatan Anak
Persentase Balita Pembinaan Gizi
ditimbang berat badannya 85 80,6 94,8 Masyarakat
(D/S)
2 Menurunnya angka Persentase kasus baru TB Pengendalian Pengendalian
kesakitan akibat (BTA positif) yang Penyakit dan Penyakit Menular
88 89,5 101,7
penyakit menular disembuhkan Penyehatan Langsung
Lingkungan
3 Seluruh provinsi Presentase provinsi yang Pengendalian Pengedalian 2.446.177.879.000 2.453.162.986.805 100,29
melaksanakan memiliki peraturan tentang Penyakit dan Penyakit Tidak
program Kawasan Tanpa Rokok Penyehatan Menular
100 100 100
pengendalian Lingkungan
penyakit tidak
menular
4 Menurunnya Jumlah fasilitas pelayanan Pembinaan Pembinaan
disparitas status kesehatan (RS dan Upaya Upaya
kesehatan dan Puskesmas) yang Kesehatan Kesehatan
status gizi antar memenuhi standar sarana, 594 1300 218,8 Rujukan
wilayah dan antar prasarana, dan peralatan
tingkat sosial kesehatan 13.898.655.005.000 12.562.743.604.276 90,39
ekonomi serta
gender Jumlah kota yang memiliki Pembinaan Pembinaan
RS memenuhi standar Upaya Upaya
kelas dunia (world class) 5 11 220 Kesehatan Kesehatan
Rujukan
121
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Anggaran
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Kegiatan
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Persentase fasilitas Pengembangan Pengembangan
kesehatan yang dan dan
mempunyai SDM Pemberdayaan Pemberdayaan
kesehatan sesuai standar 80 85,5 106,88 Sumber Daya SDM Kesehatan 2.428.446.769.000 2.085.013.094.170 85,86
Manusia
Kesehatan
(PPSDMK)
Jumlah Pos Kesehatan Dukungan Pemberdayaan
Desa (Poskesdes) Manajemen Masyarakat dan
beroperasi dan Promosi
58.500 55.517 94,9 Pelaksanaan Kesehatan
Tugas Teknis
Lainnya
101.042.999.000 84.455.803.346 83,58
5 Meningkatnya Persentase Rumah Tangga Dukungan Pemberdayaan
Perilaku Hidup yang melaksanakan PHBS Manajemen Masyarakat dan
Bersih dan Sehat dan Promosi
(PHBS) pada 70 56,6 84,71 Pelaksanaan Kesehatan
tingkat Rumah Tugas Teknis
Tangga Lainnya
122
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Anggaran
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Kegiatan
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7 Seluruh Kab/Kota Persentase kabupaten/kota Dukungan Perencanaan
melaksanakan yang telah menganggarkan Manajemen dan
Standar Pelayanan APBD bidang kesehatan dan Penganggaran 52.382.881.000 41.724.073.957 79,65
100 48,87 48,87
Minimal (SPM) minimum 10 (sepuluh) Pelaksanaan Program
persen dari APBD dalam Tugas Teknis Pembangunan
rangka pencapaian SPM Lainnya Kesehatan
8 Terpenuhinya Persentase ketersediaan Kefarmasian Peningkatan
ketersediaan obat obat dan vaksin dan Alat Ketersediaan
dan vaksin 100 100,51 100,51 Kesehatan Obat Publik dan 1.773.516.255.000 1.469.812.853.174 82,88
Perbekalan
Kesehatan
9 Meningkatnya Jumlah produk/model Penelitian dan
kualitas penelitian, intervensi/prototipe/standar/ Pengembangan
pengembangan formula hasil penelitian dan Kesehatan 518.027.395.000 422.005.606.667 81,46
54 61 112,96
dan pemanfaatan pengembangan di bidang
di bidang kesehatan
kesehatan
10 Terpenuhinya Jumlah tenaga strategis Dukungan Pembinaan
kebutuhan tenaga yang didayagunakan dan Manajemen Administrasi
kesehatan diberi insentif di DTPK dan Kepegawaian
strategis di Daerah Pelaksanaan
7.020 7.491 106,7
Tertinggal, Tugas Teknis
Terpencil, Lainnya
Perbatasan dan 65.310.343.000 51.939.725.570 79,53
Kepulauan (DTPK)
11 Meningkatnya Persentase produk Dukungan Pembinaan
koordinasi administrasi kepegawaian Manajemen Administrasi
pelaksanaan yang dikelola melalui dan Kepegawaian
70 84,45 115
tugas, pembinaan sistem layanan Pelaksanaan
dan pemberian kepegawaian Tugas Teknis
dukungan Lainnya
manajemen Persentase provinsi dan Dukungan Pengelolaan
Kementerian kabupaten/kota yang Manajemen Data dan 74.673.560.000 67.199.840.824 89,99
76 79,79 105
Kesehatan memiliki bank data dan Informasi
kesehatan Pelaksanaan Kesehatan
123
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
Anggaran
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Program Kegiatan
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tugas Teknis
Lainnya
Persentase pengadaan Dukungan Pembinaan
menggunakan e- Manajemen Pengelolaan
procurement dan Administrasi 28.011.190.000 25.178.805.153 89,89
90 89 98,9
Pelaksanaan Keuangan dan
Tugas Teknis Perlengkapan
Lainnya
Meningkatnya Persentase unit kerja yang Peningkatan
pengawasan dan menerapkan administrasi pengawasan
akuntabilitas yang akuntabel dan
12. aparatur 100 100 100 akuntabilitas 92.926.900.000 72.233.409.205 77,73
Kementerian aparatur
Kesehatan Kementerian
Kesehatan.
124
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
BAB IV
PENUTUP
RI, dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun
target yang ditetapkan antara lain (1) Jumlah Pos Kesehatan Desa
125
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Ministry of Health Republic of Indonesia
perencanaan lainnya.
Keberhasilan yang telah dicapai selama kurun waktu tahun 2010 – 2014 dan
dan efisien.
126
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Jl. HR. Rasuna Said Blok X‐5 Kav. 4‐9
Ged. Prof. dr. Sujudi Lantai 15
(Ged. Baru Kementerian Kesehatan)
Kuningan, Jakarta 12950