Anda di halaman 1dari 8

Kanker menurut WHO, kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar

penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah
tumor ganas dan neoplasma. Salah satu fitur mendefinisikan kanker adalah pertumbuhan sel-
sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal, dan yang kemudian dapat
menyerang bagian sebelah tubuh dan menyebar ke organ lain. Proses ini disebut metastasis.
Metastasis merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (WHO, 2009).
Kanker menurut National Cancer Institute (2009), kanker adalah suatu istilah untuk
penyakit di mana sel-sel membelah secara abnormal tanpa kontrol dan dapat menyerang
jaringan di sekitarnya.
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal dimana sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak
terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya
(invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ
penting serta syaraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri
untuk mengganti sel-sel yang telah mati dan rusak, namun sebaliknya sel kanker mengalami
pembelahan secara terus menerus meskipun tubuh tidak memerlukannya sehingga terjadi
penumpukan sel baru yang kemudian disebut tumor ganas (YKI : 2006).
Kanker adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi
ginetik dari DNA selular (Smeltzer : 2001).
Kanker adalah proses penyakit yang bermula ketika selabnormal diubah oleh mutasi
genetik dari DNA seluler dimana sel abnormal ini kemudian membentuk klon dan mulai
berproliferas isecara abnormal, mengakibatkan sinyal mengatur pertumbuhan dalam
lingkungan sekitar sel tersebut. (Brunner & Suddarth : 2002).
Kanker adalah istilah umum yang dipakai untuk menunjukkan neoplasma ganas, dan
ada banyak tumor atau neoplasma lain yang tidak bersifat kanker (Price et al., 2006).
Neoplasma secara harfiah berarti “pertumbuhan baru”. Suatu neoplasma, sesuai definisi
Wills, adalah “massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak
terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus demikian walaupun
rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti” (Kumar et al., 2007).
Kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal, berkembang
dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke
jaringan sekitar (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang
organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Sel-sel yang berkembang ini akan
menumpuk, mendesak dan merusak jaringan dan organ yang ditempati. Penumpukan sel baru
inilah yang disebut tumor ganas. Istilah tumor kurang lebih merupakan sinonim dari istilah
neoplasma. Semua istilah tumor diartikan secara sederhana sebagai pembengkakan atau
gumpalan, dan kadang-kadang istilah “ tumor sejati” dipakai untuk membedakan neoplasma
dengan gumpalan lainnya. Neoplasma dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya; ada yang
jinak, ada pula yang ganas (Price et al., 2006).
Apa itu penyakit kanker?
Penyakit ini terjadi karena pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali, yang
menyebabkan jaringan tubuh normal rusak. Pada dasarnya, tubuh manusia terdiri dari triliunan
sel yang tersebar di setiap organ dan bagian. Sel-sel ini nantinya akan terus tumbuh dan
berkembang menjadi sel baru. Sementara sel-sel yang sudah tua, tidak sehat, dan tidak
berfungsi lagi akan mati secara alamiah.
Sementara sel kanker tidak akan mati dengan sendirinya. Sel ini akan terus mengganda
dan memperbanyak diri hingga jumlah yang sudah tak bisa dikendalikan lagi. Perubahan inilah
yang bisa memicu munculnya sel kanker.
Dibandingkan dengan sel tubuh, sel kanker memiliki banyak sekali perbedaan. Sel ini
dapat tumbuh secara agresif dan menyebar ke bagian tubuh lainnya guna membentuk sebuah
jaringan baru. Sel kanker juga tidak bisa mati dan rusak dengan sendirinya.
Penyakit kanker bisa muncul pada bagian tubuh mana pun karena asalnya dari sel dalam
tubuh manusia. Maka, ada banyak sekali jenis penyakit kanker yang ditemui pada manusia.
Dilaporkan bahwa terdapat lebih dari 200 jenis penyakit kanker yang berbeda.
Seberapa umumkah penyakit kanker?
Penyakit ini bisa menyerang siapa pun tanpa pandang bulu. Mulai dari balita hingga
lanjut usia, wanita maupun laki-laki, bahkan mereka yang gaya hidupnya cukup sehat. Hal ini
dapat dikendalikan dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter
Anda untuk informasi lebih lanjut.
Apa saja tanda-tanda dan gejala kanker?
1. Muncul benjolan yang tidak lazim
Gejala kanker yang paling khas adalah munculnya benjolan tumor yang tidak
lazim. Jika Anda menemukan benjolan yang tumbuh dengan cepat dalam waktu singkat
dan berbentuk tidak wajar, bisa jadi ini merupakan gejala kanker payudara. Selain di
payudara, benjolan ini juga dapat muncul di bagian tubuh mana pun. Maka dari itu, jika
Anda menemukan benjolan baru atau benjolan yang mengalami perubahan di tubuh
Anda, periksakan ke dokter sesegera mungkin.

2. Perubahan pada kulit


Jika Anda mencurigai adanya perubahan ukuran, bentuk, atau warna tahi lalat
yang tak wajar, waspadai gejala kanker kulit. Untuk memastikan segala perubahan yang
terjadi pada kulit Anda bukan gejala penyakit ini, segera konsultasikan ke dokter untuk
pemeriksaan menyeluruh. Anda juga sebaiknya melakukan pemeriksaan kulit secara
rutin sendiri untuk mengetahui ada tidaknya pertumbuhan yang tampak aneh pada kulit.

3. Masalah pada kelenjar getah bening


Kelenjar getah bening adalah struktur jaringan kecil berbentuk menyerupai
kacang merah yang memegang peranan besar dalam sistem kekebalan tubuh manusia.
Jadi, ketika terjadi infeksi, kelenjar getah bening akan membengkak untuk memberikan
tanda. Oleh karena itu, pembengkakan kelenjar getah bening perlu diwaspadai karena
bisa menjadi tanda kanker, seperti leukimia dan limfoma. Kelenjar ini banyak terdapat
pada leher, paha bagian dalam, ketiak, di sekitar usus, dan di antara paru-paru.
4. Berat badan turun tanpa sebab
Hal yang normal jika Anda mengalami penurunan berat badan karena sedang
diet. Namun apabila penurunan berat badan Anda terjadi tanpa sebab yang jelas, Anda
perlu waspada.Penurunan berat badan bisa saja menjadi gejala kanker usus besar,
pankreas, atau pencernaan lainnya. Tidak hanya itu, penurunan berat badan tiba-tiba
juga bisa menjadi tanda penyakit ini yang dapat menyebar ke hati sehingga akan
mempengaruhi nafsu makan dan kemampuan tubuh Anda untuk melepaskan limbah
makanan dalam tubuh.

5. Batuk atau sesak yang berkepanjangan


Kebanyakan batuk mungkin tidak perlu diwaspadai. Akan tetapi jika batuk yang
Anda alami tak sembuh-sembuh, terjadi dalam waktu yang lama dan disertai dengan
sesak napas ataupun darah, Anda harus waspada. Pasalnya, ini bisa berbahaya karena
menunjukkan bahwa paru-paru Anda bermasalah. Dalam skenario terburuk, yang Anda
alami bisa jadi kanker paru. Maka dari itu, bila Anda terkena batuk yang
berkepanjangan, pergilah ke pusat kesehatan untuk melakukan X-ray atau CT scan
dada.

6. Rasa sakit tanpa sebab


Jika rasa sakit Anda akibat dari cedera fisik, ini mungkin bukan masalah serius.
Namun, apabila Anda mengalami rasa sakit yang tetap dan tanpa sebab ini patut
diwaspadai. Tergantung pada lokasi rasa sakitnya, ada berbagai macam jenis penyakit
ini. Sakit kepala yang tak kunjung sembuh meski sudah menjalani pengobatan bisa
menjadi gejala kanker otak.

7. Perdarahan tidak normal


Perdarahan tidak normal bisa mengindikasikan kemungkinan bahwa Anda
memiliki penyakit ini. Misalnya, perdarahan vagina di luar menstruasi ataupun setelah
berhubungan seksual bisa menjadi tanda kanker endometrium dan serviks. Mungkin
ada gejala kanker yang tidak disebutkan di atas. Oleh sebab itu, segera konsultasikan
ke dokter jika Anda mencurigai perubahan yang tidak wajar pada tubuh Anda sebagai
deteksi dini penyakit ini. Semakin dini penyakit ini terdeteksi, peluang untuk
sembuhnya juga akan semakin besar.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Jika Anda mengalami satupun tanda atau gejala kanker yang disebutkan di atas, atau
memiliki pertanyaan apapun tentang gejala penyakit ini, sebaiknya segela konsultasikanlah
pada dokter Anda. Tubuh setiap orang bereaksi dengan cara berbeda. Selalu lebih baik untuk
mendiskusikan apa yang terbaik untuk keadaan Anda dengan dokter.
Apa penyebab kanker?
Penyebab kanker paling umum adalah perubahan (mutasi) pada gen dalam sel. Di dalam
gen, terkandung ribuan DNA yang akan memberi instruksi pada sel untuk menjalankan
fungsinya pada organ tubuh tempat sel tersebut hidup.
Maka inti sel yang menjadi rumah bagi ribuan gen ini akan menentukan jenis sel apa
yang dibutuhkan organ tubuh tertentu, kapan sel perlu membelah diri, dan sel mana yang harus
mati dan digantikan.
Sayangnya, proses ini tidak selalu berjalan dengan sempurna. Ketika sel melakukan
pembelahan diri, ada risiko sel baru yang lahir dari pembelahan tersebut mengandung gen yang
rusak atau digandakan terlalu banyak. Perubahan struktur gen dalam sel ini disebut sebagai
mutasi gen.
Ketika mutasi gen terjadi, sel sudah tidak bisa lagi menerima perintah dan instruksi dari
sistem pusat sehingga sel ini akan tumbuh di luar kendali dan menghasilkan protein yang tidak
normal. Kelainan pada protein yang diproduksi akan semakin memicu pembelahan sel-sel baru
dengan gen yang tidak sempurna. Pada kasus lain, protein yang dibutuhkan untuk
menghentikan kelahiran sel baru justru tidak diproduksi sama sekali.
Biasanya, mutasi gen baru akan berpotensi menimbulkan kanker jika terjadi lebih dari
lima kali dan melibatkan gen yang berbeda. Proses ini bisa berlangsung hingga bertahun-tahun
sampai sel-sel tersebut membelah diri dan membentuk sel kanker yang cukup besar. Barulah
gejala-gejalanya mulai muncul dan sel-sel kanker tampak ketika tubuh Anda diperiksa.
Namun, pada kasus anak-anak, kerusakan gen sudah terjadi sejak dalam kandungan
atau sejak lahir. Jadi, mereka memang memiliki gen bawaan yang rusak dalam sel tubuh
sehingga proses terbentuknya penyakit kanker tidak membutuhkan waktu yang lama.

Secara umum, ada dua faktor penyebab kanker yang paling sering terjadi, yaitu:
Faktor internal. Anda mungkin terlahir dengan mutasi genetik yang diwariskan dari orangtua
Anda. Jenis mutasi ini bertanggung jawab atas persentase kecil dari penyakit ini.
Faktor eksternal. Kebanyakan mutasi gen terjadi setelah kelahiran dan tidak diwariskan.
Sejumlah faktor dapat menyebabkan mutasi gen seperti merokok, radiasi, virus, bahan kimia
penyebab kanker (karsinogen), obesitas, hormon, peradangan kronis dan kurangnya
berolahraga.
Para ilmuwan tidak mengetahui seberapa banyak mutasi yang harus terakumulasi
sehingga bisa jadi penyebab kanker. Meski begitu, para ilmuwan percaya bahwa penyebab
kanker akan bervariasi pada setiap orang tergantung jenis kanker yang dialaminya.
Konsultasikan ke dokter Anda untuk mengetahui penyebab kanker yang lebih lengkap. Dengan
mengetahui berbagai faktor penyebab kanker memungkinkan untuk menurunkan risiko Anda
terkena penyakit ini di masa yang akan datang.
Apa yang meningkatkan risiko saya terkena penyakit kanker?
Usia. Penyakit ini bisa memerlukan waktu puluhan tahun untuk tumbuh. Oleh karena itu,
kebanyakan orang yang didiagnosis penyakit ini berusia 65 tahun atau lebih. Meski begitu,
penyakit ini bukanlah penyakit eksklusif untuk orang dewasa. Pasalnya, penyakit ini juga dapat
didiagnosis pada usia berapa pun.
Kebiasaan buruk. Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, paparan sinar matahari berlebihan,
obesitas, dan seks yang tidak aman bisa jadi faktor penyebab kanker.
Riwayat keluarga. Dalam banyak kasus, penyakit ini sifatnya menurun. Maka, Anda harus
menjalani tes genetik untuk pencegahan lebih lanjut. Meski begitu, dengan memiliki mutasi
genetik yang diturunkan bukan berarti Anda akan terkena penyakit ini.
Kondisi kesehatan. Beberapa kondisi kesehatan kronis seperti ulcerative colitis dapat dengan
nyata meningkatkan risiko tumbuhnya penyakit ini jenis tertentu.
Lingkungan hidup. Bahan kimia berbahaya seperti asbes dan benzena di rumah atau tempat
kerja bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko penyakit ini. Meskipun Anda tidak
merokok, Anda bisa menghirup asap rokok jika berada di sekitar orang yang merokok atau
tinggal dengan seseorang yang merokok.
Obat & Pengobatan
Bagaimana penyakit kanker didiagnosis?
Sangatlah dianjurkan untuk secepatnya mendiagnosis penyakit untuk mendapatkan
peluang terbaik untuk penyembuhan, terutama pada stadium awal. Dokter bisa menggunakan
satu atau lebih pendekatan untuk mendiagnosis penyakit ini. Beberapa tes yang umum
dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit ini di antaranya:
Pemeriksaan fisik. Dokter mungkin akan melakukan colok dubur jika mencurigai Anda
mengalami penyakit ini di usus atau prostat. Metode pemeriksaan fisik lainnya juga mungkin
dilakukan dokter untuk memperjelas diagnosis penyakit pasien.
Tes laboratorium. Dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk untuk menggambarkan
kesehatan pasien secara keseluruhan dan mendeteksi ada tidaknya kelainan.
Tes pencitraan. Beragam tes pencitraan seperti PET scan, MRI, rontgen, ultrasound, dan CT
scan dapat digunakan untuk mencari tahu apakah penyakit ini telah menyebar.
Biopsi. Prosedur ini dilakukan dengan cara mengangkat sebagian kecil jaringan untuk diperiksa
dengan mikroskop. Sampel yang diambil dalam biopsi kemudian dianalisis oleh ahli patologi.
Ia akan mengevaluasi sel, jaringan, dan organ dalam tes laboratorium untuk menentukan
diagnosis penyakit yang dialami pasien.
Apa saja obat kanker?
Obat kanker pada dasarnya tergantung dari jenis dan stadium dari penyakit ini, potensi
efek samping, serta pilihan dan kesehatan umum dari pasien. Secara umum, berikut ini
beberapa obat kanker yang paling umum:
1. Kemoterapi
Kemoterapi adalah perawatan yang menggunakan zat kimia dengan intensitas
kuat untuk membunuh sel yang bertumbuh cepat pada tubuh. Kemoterapi paling sering
digunakan sebagai obat kanker, karena sel penyakit ini berkembang lebih cepat dari sel
normal dalam tubuh. Obat-obatan kemoterapi dapat digunakan sendiri atau
dikombinasikan sebagai obat kanker. Kemoterapi adalah cara yang efektif untuk
mengobati banyak jenis penyakit ini namun memiliki risiko efek samping yang juga
harus diwaspadai.
2. Radioterapi
Radioterapi adalah cara pengobatan yang mengandalkan radiasi dengan
menggunakan gelombang energi tinggi seperti, sinar x, gama, proton, dan elektron
untuk membunuh sel kanker. Walaupun radioterapi paling sering digunakan sebagai
obat kanker, tetapi terkadang terapi ini juga dipakai untuk mengobati pasien yang tidak
terkena penyakit ini, seperti tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid.
3. Terapi target
Terapi target adalah terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia
lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh
sel-sel normal. Terapi ini antara lain:
1. Antibodi monoklonal
2. Penghambat tirosin kinase
3. Cyclin-dependent kinase inhibitors (penghambat cyclin-dependent kinase)
Terapi yang digunakan dapat berupa kombinasi dari beberapa terapi.
Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pilihan terapi dan obat kanker yang tepat untuk
Anda. Setiap pengobatan penyakit ini memiliki efek samping yang berbeda-beda.
Pertimbangkan risiko pengonsumsian obat kanker dengan kondisi Anda.

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi penyakit kanker?
Perubahan gaya hidup berikut dapat membantu Anda mencegah dan mengatasi penyakit
kanker:

1. Jangan merokok. Merokok telah dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit ini—
termasuk paru-paru, mulut, tenggorokan, laring, pankreas, kandung kemih, rahim dan
ginjal.
2. Makanlah dengan pola makan yang sehat.
3. Makanlah banyak buah-buahan dan sayuran.
4. Batasilah daging olahan.
5. Pertahankanlah berat badan yang sehat dan aktif secara fisik. Mempertahankan berat
badan yang sehat dapat menurunkan risiko berbagai jenis penyakit ini, termasuk
payudara, prostat, paru-paru, usus besar, dan ginjal.
6. Lindungilah diri dari sinar matahari.
7. Dapatkan perawatan medis yang teratur.

Beberapa contoh kanker:


1. Kanker paru-paru
Penyebab utama kanker paru-paru adalah merokok. Kanker jenis ini paling
banyak menyerang orang berusia 55-65 tahun. Ada dua jenis utama kanker ini, kanker
sel paru besar yang paling banyak ditemui, dan kanker sel paru kecil yang menyebar
lebih cepat. Selain perokok aktif yang berisiko mengalami kanker paru-paru, perokok
pasif pun bisa mengalaminya. Meskipun dampak yang ditimbulkan tidak langsung,
Anda disarankan berhenti merokok dan menjauhi asap rokok.
2. Kanker usus
Kanker usus besar tumbuh di jaringan usus besar, sedangkan kanker rektum
tumbuh di beberapa sentimeter di usus besar dekat anus. Kebanyakan kasus diawali
dengan gumpalan kecil sel jinak atau polip dan dari waktu ke waktu tumbuh menjadi
kanker. Pemeriksaan sangat dianjurkan untuk menemukan polip sebelum berubah
menjadi kanker. Seiring bertambah usia, risiko kanker usus justru semakin besar.
Kanker ganas ini akan akan lebih berisiko apabila Anda memiliki kebiasaan
mengonsumsi alkohol, obesitas atau memiliki riwayat dengan jenis kanker ini. Tes
screening lebih awal diperlukan agar kemungkinan bertahan hidup lebih baik.

3. Kanker payudara
Sel kanker biasanya terbentuk di dalam saluran yang mengalirkan susu ke
puting susu atau kelenjar yang memproduksi susu. Meski lebih sering dialami oleh
wanita, tak menutup kemungkinan kanker payudara juga bisa terjadi pada pria. Gejala
utama dari kanker payudara adalah munculnya benjolan yang terasa berbeda dari
jaringan sekitar payudara, disertai keluarnya cairan abnormal hingga disertai dengan
nyeri. Perlu diketahui, Anda juga lebih mungkin mendapatkan jenis kanker ini jika
memiliki perubahan gen tertentu, rutin konsumsi alkohol, terlambat menopause,
menstruasi sebelum usia 11 tahun, belum pernah hamil atau hamil di atas usia 35 tahun,
hingga terpapar radiasi.

4. Kanker hati
Kanker hati lebih sering terjadi pada mereka yang memiliki penyakit hati kronis
seperti sirosis. Jenis kanker ini biasanya disebabkan akibat infeksi kronis dengan
penyakit seperti hepatitis B dan C, hemochromatosis, cacat lahir, atau konsumsi alkohol
berlebihan. Selain itu, kanker hati juga dapat dikaitkan dengan penyakit liver obesitas
dan berlemak. Perlu diketahui, risiko mengidap kanker hati primer dua kali lipat lebih
besar pada pria dan wanita dengan usia rata-rata 60 tahun. Pada umumnya, lebih dari
setengah pengidap kanker hati primer memiliki sirosis.

5. Kanker prostat
Kanker prostat adalah jenis kanker yang menjadi momok bagi kaum pria, karena
penyakit ini menganggu fungsi organ reproduksi pria. Meski begitu, hingga kini
penyebab kanker prostat belum diketahui. Pada tingkat dasar, kanker prostat
disebabkan oleh perubahan pada DNA sel prostat normal. Hal lain penyebab jenis
kanker ini adalah terkait dengan usia lanjut, obesitas, hingga seringnya
mengonsumsinya susu tinggi lemak dan daging merah.

6. Kanker darah (leukemia)


Pada dasarnya, terdapat banyak jenis kanker darah dan semuanya menyerang
jaringan tubuh yang membentuk darah seperti sumsum tulang dan sistem limfatik.
Kanker darah mengakibatkan kelebihan produksi sel darah putih yang abnormal. Saat
kondisi normal, sel darah putih akan berkembang di tubuh secara teratur untuk
mengatasi infeksi. Namun bagi penderita jenis kanker ini, sumsung tulang akan
memproduksi sel-sel darah putih yang abnormal. Dengan jumlah sel darah putih yang
berlebihan, hal itu akan mengakibatkan penumpukan dalam sumsum tulang sehingga
sel-sel darah yang sehat akan berkurang. Selain menumpuk, sel abnormal tersebut juga
dapat menyebar ke organ lain seperti limfa, hati, ginjal, paru-paru, otak dan tulang
belakang. Selain jumlah sel darah putih, penyebab kanker darah juga bisa terjadi para
mereka yang pernah menjalani pengobatan kanker. Radioterapi atau kemoterapi
tertentu diduga dapat memicu kanker darah.

7. Kanker serviks
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh di sel-sel di leher rahim. Umumnya,
kanker serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Meski belum diketahui
penyebabnya dengan pasti, terdapat beberapa faktor utama yang menyebabkan penyakit
ini adalah HPV (human papilloma virus). Faktor lain yang dapat memicu kanker serviks
adalah kebiasaan merokok. Wanita yang merokok dua kali lebih berisiko mengalami
kanker serviks dibanding wanita yang tidak merokok. Faktor lain yang dapat
meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker serviks antara lain: konsumsi pil KB
selama 5 tahun atau lebih, konsumsi obat pencegah keguguran, melahirkan di bawah
usia 17 tahun, dan riwayat kanker serviks di keluarga.

8. Kanker lidah
Secara anatomi, lidah manusia terdiri dari dua bagian: bagian depan yang
terletak dalam mulut dan bagian pangkal yang terletak di dekat tenggorokan. Kanker
lidah dapat berkembang di kedua bagian tersebut. Sementara itu, jenis kanker yang
tumbuh pada lidah bagian depan termasuk di dalam kategori kanker mulut. Sementara
kanker yang tumbuh pada bagian pangkal lidah termasuk di dalam kanker orofaring.
Tembakau dan alkohol diduga menjadi penyebab utama kanker lidah karena keduanya
memiliki sifat karsinogenik. Zat-zat yang bersifat karsinogenik umumnya mengandung
unsur kimia yang dapat merusak DNA di dalam sel dan memicu kemunculan kanker.

9. Kanker lambung
Jenis kanker ini dapat diidap oleh orang-orang dengan segala usia, meski begitu
sebagian besar penderitanya berusia 55 tahun ke atas. Secara umum, kanker lambung
terjadi ketika sel-sel di lambung berkembang tidak terkendali. Akibat pertumbuhan
berlebihan tersebut, sel-sel yang tadinya memiliki sifat normal untuk membantu tubuh
berfungsi dengan baik, justru menjadi terakumulasi menjadi tumor. Jika tidak
mendapatkan penanganan, tumor bisa menjalar ke bagian tubuh melalui sistem limfatik.

10. Kanker pankreas


Tumbuhnya tumor di dalam pankreas dapat menyebabkan kanker pankreas.
Pada umumnya, kanker pankreas terjadi pada mereka yang berusia lanjut. Terdapat
beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker pankreas seperti diabetes,
hepatitis kronis dan pernah menderita peradangan pada pankreas (pankreatitis).

Daftar pustaka:
1. https://studylibid.com/doc/152580/pengertian-kanker-menurut-para-ahli
2. https://hellosehat.com/penyakit/kanker/
3. https://doktersehat.com/jenis-jenis-penyakit-kanker-paling-ganas/

Anda mungkin juga menyukai