Anda di halaman 1dari 12

POLINOM LAGRANGE DAN POLINOM NEWTON

DISUSUN OLEH:
ISTIKA DEWI ANGGRAINI (17051043)
INDAH VERA D. HANDAYANI MANURUNG (17051059)
MITRA PASARIBU (17051037)
WINDA FEBRIANTI SINAGA (17051023)

DOSEN PEMBIMBING :
SRI RAHMAYANTI, S.Pd, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ASAHAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “POLINOM LAGRANGE DAN
POLINOM NEWTON” Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan
dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua teman-
teman dan Ibu Sri Rahmayanti S.Pd,M.Si sebagai dosen pengampu, atas bimbingan,
pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam pengerjaan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka
dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca sekalian.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Kisaran, November 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Makalah ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
2.1 Polinom Lagrange .............................................................................. 3
2.2 Polinom Newton ................................................................................. 4
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 9
3.2 Saran ................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permasalahan yang banyak berhubungan dengan pola suatu data adalah fungsi
yang melibatkan data.Sebagai contoh bila diketahui data-data penjualan suatu
produk, akan muncul pertanyaan adakah yang fungsi yang menyatakanbahwa
penjualan merupakan fungsi dari waktu.Contoh kenyatan yang menunjukkan bahwa
penjualan dipengaruhi oleh waktu ialah “penjualan es campur pada siang hari akan
lebih baik dari pada penjualan di malam hari.
Kenyataan tersebut dapat di katakana bahwa penjualan merupakan fungsi dari
waktu .Persoalannya adalah bagaiman menyajikan fungsi tersebut.I ni adalah
persoalan yang sangat tidak mudah untuk di pecahkan , karena betapa idealnya bila di
ketahui suatu fungsi yang bias menyatakan penjualan adalah fungsi waktu atau di
tuliskan dengan J = F (t ).
Untuk dapat menyajikan fungsi , yang dapat di lakukan adalah menggunakan
fungsi pendekatan , yaitu fungsi yang paling sesuai untuk menyatakan suatu data
berdasarkan model fungsi tertentu seperti model fungsi linear , fungsi eksponensial ,
dan fungsi polinomeal .Cara pendekatan semacam ini di namakan dengan regeresi.
Cara pendekatan yang lain bukan untuk menyatakan fungsi tetapi untuk
mencari nilai – nilai antara titik – titik yang di ketahui sehingga pola fungsinya
semakin jelas terlihat atau membentuk suatu kurva .Cara pendekatan ini di namakan
dengan interpolasi .Interpolasi di gunakan untuk menentukan titik – titik yang lain
berdasarkan fungsi pendekatan yang di tentukan sebelumnya.
Interpolasi linear adalah suatu bentuk interpolasi untuk menentukan titik –titik
antara dari titik –titik yang di ketahui menggunakan fungsi pendekatan yang berupa
fungsi linear dengan interpolasi linear akan di peroleh sejumlah titik antara dua titik
𝑝1 (𝑥1,𝑦1 ) dan 𝑝2 (𝑥2 ,𝑦2 ) .Interpolasi lagrange adalah suatu bentuk interpolasi dengan
fungsi pendekatan berupa fungsi polinomal lagrange.Pada transformasi lagrange,
fungsi polynomial pangkt n memerlukan n+1 titik.Bila jumlh titiknya 2 buah ,maka
interpolasi lagrange akan menjadi interpolasi linear.Untuk mencari titik (𝑥, 𝑦) pada
nilai x yang ditentukan dengan diketahui n buah titik (𝑥1 ,𝑦1 ), (𝑥2 ,𝑦2 ),…..,(𝑥𝑛 ,𝑦𝑛 )
menggunakan interpolasi lagrange.
1
1.2 Runusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.2.1 Bagaimana bentuk dari persamaan polinom Lagrange?
1.2.2 Bagaimana bentuk dari oersamaan polinom Newton

1.3 Tujuan
Agar pembaca mengetahui bentuk umum dari polinom Lagrange dan polinom Newton

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Polinom Lagrange
Tinjau kembali persamaan polinom linier pada a. :
(𝑦1 − 𝑦2 )
𝑃𝑖 (𝑥) = 𝑦0 + (𝑥 − 𝑥0 )
(𝑥1 − 𝑥0 )

Persamaan ini dapat diatur kembali sedemikian rupa sehingga menjadi


(𝑥 − 𝑥1 ) (𝑥 − 𝑥0 )
𝑃𝑖 (𝑥) = 𝑦0 + 𝑦1
(𝑥0 − 𝑥1 ) (𝑥1 − 𝑥0 )

Atau dapat dinyatakan dalam bentuk :


𝑃1 (𝑥) = 𝑎0 𝐿0 (𝑥) + 𝑎1 𝐿1 (𝑥)
Yang dalam hal ini
(𝑥 − 𝑥1 )
𝑎0 = 𝑦0 , 𝐿0 (𝑥) =
(𝑥0 − 𝑥1 )
Dan
(𝑥 − 𝑥0 )
𝑎1 = 𝑦1 , 𝐿1 (𝑥) =
(𝑥1 − 𝑥0 )

Persamaan diatas dinamakan polinom Lagrange berderajat 1.

Bentuk umum polinom Lagrange derajat ≤ n untuk (n + 1) titik berbeda adalah :


𝑛

𝑃𝑛 (𝑥) = ∑ 𝑎𝑖 𝐿𝑖 (𝑥) = 𝑎0 𝐿0 (𝑥) + 𝑎1 𝐿1 (𝑥) + … . + 𝑎𝑛 𝐿𝑛 (𝑥)


𝑖=0

Yang dalam hal ini


𝑎𝑖 = 𝑦𝑖 , 𝑖 = 0,1,2,3, … . , 𝑛
Dan
n
(x − xj ) (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 ) … (𝑥 − 𝑥𝑖−1 )(𝑥 − 𝑥𝑖+1 ). . (𝑥 − 𝑥𝑛 )
𝐿𝑖 (𝑥) = ∏ =
(xi − xj ) (𝑥𝑖 − 𝑥)(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖 ) … (𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1 )(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖+1 ). . (𝑥𝑖 − 𝑥𝑛 )
j=0
j≠i

Mudah dibuktikan bahwa


1, 𝑖 = 𝑗
𝐿𝑖 (𝑥𝑗 ) = {
0, 𝑖 ≠ 𝑗

3
Dan polinom interpolasi 𝑃𝑛 (𝑥)𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎 .
Bukti:
Jika i = j maka
n
(xi − xj ) (𝑥𝑖 − 𝑥0 )(𝑥𝑖 − 𝑥1 ) … (𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1 )(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖+1 ). . (𝑥𝑖 − 𝑥𝑛 )
𝐿𝑖 (𝑥𝑖 ) = ∏ =
(xi − xj ) (𝑥𝑖 − 𝑥0 )(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖 ) … (𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1 )(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖+1 ). . (𝑥𝑖 − 𝑥𝑛 )
j=0
j≠i

=1
Jika i ≠ j
n
(xj − xi )
𝐿𝑖 (𝑥𝑖 ) = ∏
(xi − xj )
j=0
j≠i

(𝑥𝑗 − 𝑥0 )(𝑥𝑗 − 𝑥1 ) … (𝑥𝑗 − 𝑥𝑗 ) … (𝑥𝑗 − 𝑥𝑖−1 )(𝑥𝑗 − 𝑥𝑖+1 ). . (𝑥𝑗 − 𝑥𝑛 )


=
(𝑥𝑖 − 𝑥0 )(𝑥𝑖 − 𝑥1 ) … (𝑥𝑖 − 𝑥𝑗 )(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1 )(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖+1 ). . (𝑥𝑖 − 𝑥𝑛 )
0
=
(𝑥𝑖 − 𝑥0 )(𝑥𝑖 − 𝑥1 ) … (𝑥𝑖 − 𝑥𝑗 )(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1 )(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖+1 ). . (𝑥𝑖 − 𝑥𝑛 )
=0
Akibatnya
𝑃𝑛 (𝑥0 ) = 𝐿0 (𝑥0 ) 𝑦0 + 𝐿1 ( 𝑥0 )𝑦1 + 𝐿2 ( 𝑥0 )𝑦2 + ...+ 𝐿𝑛 ( 𝑥0 )𝑦𝑛
= 1. 𝑦0 + 0. 𝑦1 + 0. 𝑦2 + ⋯ + 0. 𝑦𝑛
= 𝑦0
𝑃𝑛 (𝑥1 ) = 𝑦1

𝑃𝑛 (𝑥𝑛 ) = 𝑦𝑛
Dengan demikian,
𝑃𝑛 (𝑥𝑖 ) = 𝑦𝑖 , 𝑖 = 0,1,2, … . 𝑛
Atau dengan kata lain, polinom interpolasi 𝑃𝑛 (𝑥) melalui setiao titik data.
Contoh :
Dari fungsi y= f(x) , diberikan 3 buah titik data dalam bentuk tabel:
X 1 4 6
Y 1.5709 1.5727 1.5751
Tentukan f(3.5) dengan polinom lagrange derajat 2. Gunakan 5 angka bena.
Penyelesaian :
Polinom derajat 2 → n = 2 (perlu 3 buah titik
𝑃2 (𝑥) = 𝐿0 (𝑥)𝑦0 + 𝐿𝑙 (𝑥)𝑦1 + 𝐿2 (𝑥)𝑦2

4
(𝑥−4)(𝑥−6) (3.5−4)(3.5−6)
𝐿0 (𝑥) = (1−4)(1−6)
→ 𝐿0 (3.5) = (1−4)(1−6)
= 0.083333

(𝑥 − 1)(𝑥 − 6) (3.5 − 1)(3.5 − 6)


𝐿1 (𝑥) = → 𝐿1 (3.5) = = 1.0417
(4 − 1)(4 − 6) (4 − 1)(4 − 6)
(𝑥 − 1)(𝑥 − 4) (3.5 − 1)(3.5 − 4)
𝐿2 (𝑥) = → 𝐿2 (3.5) = = −0.12500
(6 − 1)(6 − 4) (6 − 1)(6 − 4)
Jadi, 𝑃2 (3.5) = (0.83333)(1.5709) + (1.0417)(1.5727) + (−0.12500)(1.5751)
= 1.5723

2.2 Polinomial Newton


Dengan polinom Newton, polinom yang dibentuk sebelumnya dapat
dipakai untuk membuat polinom derajat yang lebih tinggi.
Tinjau kembali polinom Lanjar:
(𝑦1 − 𝑦0 )
𝑃1 (𝑥) = 𝑦0 + (𝑥 − 𝑥0 )
(𝑥1 − 𝑥0 )
Bentuk persamaan ini dapat ditulis sebagai

p1(x) = a0 + a1(x -x0)


yang dalam hal ini

a0 = y0 = f(x0)
Dan
𝑦1 − 𝑦0
𝑎1 =
𝑥1 − 𝑥0
𝑓(𝑥1 ) − 𝑓(𝑥0 )
=
𝑥1 − 𝑥0
Persamaan ini merupakan bentuk selisih-terbagi (divided-difference) dan dapat
disingkat penulisannya menjadi

a1 = f [x1 , x0]

Setelah polinom lanjar, polinom kuadratik dapat dinyatakan dalam bentuk

p2(x) = a0 + a1(x - x0) + a2(x - x0)(x - x1)

atau

5
p2(x) = p1(x) + a2(x - x0)(x - x1)

Persamaan memperlihatkan sebelumnya, p1(x) dapat dibentuk datri polinom sebelumnya,


p1 (x).. Ini mengarahkan kita pada pembentukan polinom newton untuk derajat yang lebih
tinggi. Nilai a2= x2 untuk memperoleh
𝑓(𝑥2 ) − 𝑎0 − 𝑎1 (𝑥2 − 𝑥0 )
𝑎2 =
(𝑥2 − 𝑥0 )(𝑥2 − 𝑥1 )
Nilai a0 dan nilai a1 pada persamaan (P.5.14) dan (P.5.15) dimasukkan ke dalam persamaan
(P.5.19) untuk memberikan :

𝑓(𝑥2 )− 𝑓(𝑥0 ) 𝑓(𝑥1 )− 𝑓(𝑥0 )



𝑥2 − 𝑥0 𝑥1 − 𝑥 0
𝑎2 = 𝑥2 − 𝑥1

Dengan melakukan utak-atik aljabar, persamaan terakhir ini lebih disukai ditulis menjadi:
𝑓(𝑥2 )− 𝑓(𝑥0 ) 𝑓(𝑥1 )− 𝑓(𝑥0 )
− 𝑓[𝑥2 ,𝑥1 ]−𝑓[𝑥1 ,𝑥0 ]
𝑥2 − 𝑥0 𝑥1 − 𝑥0
𝑎2 = =
𝑥2 − 𝑥1 𝑥2 − 𝑥0

Demikianlah seterusnya, kita dapat membentuk polinom Newton secara bertahap:polinom


derajat n dibentuk dari polinom derajat (n – 1). Polinom Newton dinyatakan dalam hubungan
rekursif sebagai berikut:
(i) rekurens: pn(x) = pn-1(x) + an(x - x0)(x - x1)
… (x - xn-1)
(ii) basis: p0(x) = a0

Jadi, tahapan pembentukan polinom Newton adalah sebagai berikut:

p1(x) = p0(x) + a1(x - x0)


= a0 + a1(x - x0)

p2(x) = p1(x) + a2(x - x0)(x - x1)


= a0 + a1(x - x0) + a2(x - x0)(x - x1)

p3(x) = p2(x) + a3(x - x0)(x - x1)(x - x2)


= a0 + a1(x - x0) + a2(x - x0)(x - x1) + a3(x - x0)(x - x1)(x -
M x2)

6
pn(x) = pn-1(x) + an(x - x0)(x - x1) … (x - xn-1)
= a0 + a1(x - x0) + a2(x - x0)(x - x1) + a3(x - x0)(x - x1)(x -
x2) +
… + an(x - x0)(x - x1) … (x - xn-1)
Nilai konstanta a0, a1, a2,....an merupakan nilai selisih terbagi, dengan nilai masing-masing:
a0 = f(x0)
a1 = f(x1, x0)
a2 = f(x2, x1, x0)
.
.
an = f[xn,xn-I,...x1,x0]
yang dalam hal ini,
𝑓(𝑥𝑖 ) − 𝑓(𝑥𝑗 )
𝑓[𝑥𝑖 , 𝑥𝑗 ] =
𝑥𝑖 − 𝑥𝑗
𝑓(𝑥𝑖 , 𝑥𝑗 ) − 𝑓(𝑥𝑗 , 𝑥𝑘 )
𝑓[𝑥𝑖 , 𝑥𝑗 , 𝑥𝑘 ] =
𝑥𝑖 − 𝑥𝑘

Dengan demikian polinom Newton pada persamaan sebelumnya dapat ditulis dalam
hubungan rekursif sebagai berikut:
(i) rekurens:
pn(x) = pn-1(x) + (x - x0) (x - x1) … (x - xn-1) f [xn, xn-1, …, x1, x0]

(ii) basis: p0(x) = f (x0)

Atau dalam bentuk polinom yang lengkap adalah sebagai berikut:

pn(x) = f (x0) + (x - x0) f [x1, x0] + (x - x0)(x - x1) f [x2, x1, x0]
+ (x - x0) (x - x1) … (x - xn-1) f [xn, xn-1, …, x1, x0]

Karena tetapan 𝑎0 , 𝑎1 𝑎,2 , … , 𝑎𝑛 merupakan nilai selisih terbagi, maka polinom Newton
dinamakan juga polinom interpolasi selisih-terbagi Newton. Nilai selisih terbagi ini dapat
dihitung dengan menggunakan tabel yang disebut tabel selisih- terbagi, misalnya tabel
selisih-terbagi untuk empat buah titik (n = 3) berikut:

7
i 𝑥𝑖 𝑦𝑖 = 𝑓(𝑥𝑖 ) ST-1 ST-2 ST-3
0 𝑥0 𝑓(𝑥0 ) 𝑓[𝑥1 , 𝑥0 ] 𝑓(𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 ) 𝑓(𝑥3 , 𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 )
1 𝑥1 𝑓(𝑥1 ) 𝑓[𝑥2 , 𝑥1 ] 𝑓(𝑥3 , 𝑥2 , 𝑥1 )
2 𝑥2 𝑓(𝑥2 ) 𝑓[𝑥3 , 𝑥1 ]
3 𝑥3 𝑓(𝑥3 )
Ket: ST = selisih-terbagi
Contoh:
Hitunglah f(9.2) dari nilai nilai (x,y) yang diberikan pada tabel dibawah ini dengan polinom
newton derajat 3.
Penyelesaian : tabel selisih-terbagi:
i xi yi ST-1 ST-2 ST-3
0 8.0 2.079442 0.117783 -0.006433 0.000411
1 9.0 2.197225 0.108134 -0.005200
2 9.5 2.251292 0.097735
3 11.0 2.397895
Contoh cara menghitung nilai selisih-terbagi pada tabel adalah:
f(x2 )−f(x1 ) 2.251292−2.197225
f(x2 , x1 ) = = = 0.108134
x2 −x1 9.5−9.0

f[x2 ,x1 ]−f[x1 ,x0 ] 0.108134−0.117783


f(x2 , x1 , x0 ) = = = −0.006433
x2 −x1 9.5−8.0

Dan seterusnya
Nilai-nilai selisih-terbagi yang dibutuhkan untuk membentuk polinom Newton derajat 3
ditandai dengan arsiran.
Polinom Newton-nya (dengan x0 = 8.0 sebagai titk data pertama) adalah
f(x) ≈ p3 (x) = 2.079442 + 0.117783(x − 8.0) − 0.006433(x − 8.0)(x − 9.0)
+ 0.000411(x − 8.0)(x − 9.0)(x − 9.5)
Taksiran nilai fungsi pada x = 9.2 adalah
f(9.2) ≈ p3 (9.2) = 2.079442 + 0.141340 − 0.001544 − 0.000030 = 2.219208
Nilai sejati f(9.2) = In(9.2) = 2.219208 (7 angka bena). Catalah bahwa nilai interpolasi In(9.2)
semakin teliti dengan mengingkatnya orde polinom
p1 (9.2) = 2.220782
p2 (9.2) = 2.219238
p3 (9.2) = 2.219203

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Bentuk umum polinom Lagrange derajat ≤ n untuk (n + 1) titik berbeda
adalah:
𝑛

𝑃𝑛 (𝑥) = ∑ 𝑎𝑖 𝐿𝑖 (𝑥) = 𝑎0 𝐿0 (𝑥) + 𝑎1 𝐿1 (𝑥) + … . + 𝑎𝑛 𝐿𝑛 (𝑥)


𝑖=0

 Dengan polinom Newton, polinom yang dibentuk sebelumnya dapat


dipakai untuk membuat polinom derajat yang lebih tinggi.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat membantu teman - teman untuk lebih paham tentang
penyelesaian soal didalam polinom Langrange dan polinom Newton. Dan didalam pembuatan
makalah ini kami menyadari bahwa terdapat banyak kesalahan, kmai menerima kritik ddan
saran yang membangun dari teman – teman semua.

Anda mungkin juga menyukai