Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

ORIENTASI REALITAS: PENGENALAN ORANG

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Program Profesi Ners Angkatan XXXVIII
Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Anggun Ramadhanty
Eva Fauziah
Farras Amalia
Ikhsan Firmansyah
Indah Pratiwi Lingga
Silviana Fauziah
Ujang Khaerullah

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXVIII


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

ORIENTASI REALITAS: PENGENALAN ORANG

I. Topik
Orientasi realitas: Pengenalan orang

II. Latar Belakang


Terapi modalitas merupakan proses pemulihan fungsi fisik, mental-emosional, dan
sosial ke arah keutuhan pribadi yang dilakukan secara holistik. Pemberian terapi baik
psikofarmakologi maupun keperawatan yang tepat dan akurat saja tidak cukup, tetetapi
harus disusul dengan terapi modalitas yang dipilih secara teratur dan kontinu sampai
berfungsinya kembali perilaku normatif yang stabil atau perilakunya adaptif. Terapi
modalitas yang diberikan pada klien skizofrenia yang mengalami halusinasi adalah
psikoterapi individu dan terapi kelompok (Chaudury, 2010).
Terapi kelompok adalah metode pengobatan yang dilakukan ketika klien ditemui
dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu.
Fokus terapi kelompok adalah membuat klien menjadi sadar diri, peningkatan
hubungan interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya. Terapi aktivitas
kelompok dibagi sesuai dengan kebutuhan yaitu, stimulasi persepsi, stimulasi sensoris,
orientasi realita, dan sosialisasi (Handayani et al, 2013). Terapi dilakukan oleh
sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin
atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih.
(Pedoman Rehabilitasi Klien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia).
Terapi aktivitas kelompok dengan teknik orientasi realitas adalah sebuah usaha
untuk mengembalikan orientasi keadaan nyata kepada klien. Keadaan nyata yang
dimaksud adalah diri sendiri, orang lain, serta tempat/ lingkungan, dan juga waktu.
Teknik orientasi realitas umumnya dilakukan pada klien gangguan jiwa psikotik yang
mengalami penurunan daya nilai realitas dimana klien tidak lagi mengenali tempat,
waktu, dan orang-orang di sekitarny. Hal tersebut dapat membuat klien merasa
asingdan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk mencegah dan
menanggulangi hal tersebut, maka dibutuhkan stimulus yang diberikan secara konsisten
tentang realitas di sekitarnya. Stimulus yang diberikan dapat berupa diri sendiri, orang
lain, waktu, dan tempat (Keliat & Akemat, 2015)
Yayasan Nur Ilahie Asani adalah sebuah klinik pelayanan kesehatan jiwa yang
berada di Jawa Barat. Salah satu bentuk pelayanan yang dimiliki adalah panti
rehabilitasi mental di kawasan Samarang, Kabupaten Garut. Panti rehabilitasi ini
menampung kurang lebih 38 pasien yang sudah cenderung tenang dan dapat melakukan
aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian terapi psikomotorik orientasi realitas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kemampuan mengidentifikasi stimulus pada pasien skizofrenia dengan
masalah keperawatan halusinasi (Musa, Kanine, & Onibala, 2015). Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa terapi orientasi realitas merupakan terapi modalitas yang
tepat untuk diterapkan bagi individu dengan penyakit gangguan mental, skizofrenia.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Klien dapat berorientasi terhadap kenyataan yang ada di sekitar klien, yakni diri
sendiri, orang lain yang ada di sekeliling klien, dan lingkungan yang mempunyai
hubungan dengan klien.
B. Tujuan Khusus
1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat
2. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain

IV. Metode
Sharing stimulasi : 1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
V. Media
a. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
b. Spidol
c. Bola kertas
d. MP3
e. Lagu

VI. Keanggotaan
Seleksi klien dilakukan pada hari dilaksanakannya terapi aktivitas kelompok, klien
yang dapat melaksanakan terapi aktivitas kelompok memiliki kriteria:
1. Klien tenang dan mampu mengontrol sikap
2. Klien mampu berkomunikasi verbal dengan baik dengan orang lain
3. Klien kooperatif
4. Klien tidak gelisah
5. Klien dengan kondisi fisik yang baik
6. Klien bersedia mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok

VII. Nama-nama Klien


1. Klien 1: Tn. Panfan
2. Klien 2: Tn. Asep Djohan
3. Klien 3: Tn. Bimo
4. Klien 4: Tn. Yandi

VIII. Pembagian Tugas


1. Leader : Ujang Khaerullah
Uraian tugas :
a. Membuka dan menutup kegiatan TAK
b. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
c. Memimpin jalannya pelaksanaan TAK
d. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
e. Menjelaskan serta membimbing terapi musik dan diskusi
2. Co Leader : Eva Fauziah
Uraian tugas :
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas kelompok
b. Membantu leader dalam memimpin aktivitas kelompok
c. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
d. Menggantikan leader bila leader berhalangan hadir
3. Fasilitator :
Silviana Fauziah, Farras Amalia, Anggun Ramadhanty, Ikhsan Firmansyah
Uraian Tugas
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
c. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
d. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan.
e. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan.
f. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

4. Observer : Indah Pratiwi Lingga


Uraian Tugas
a. Mengobservasi dan mencatat jalannya proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
c. Mencatat peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok
d. Mencatat jika ada peserta yang drop out dan alasan drop out

IX. Tata Tertib


1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok
2. Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai
3. Peserta berpakakain rapi dan bersih
4. Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama kegiatan TAK
5. Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum sebelum tata tertib dibacakan selama
5 menit
6. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak bisa mengikuti kegiatan ini setelah
dibujuk oleh fasilitator maka peserta tidak dapat diganti oleh peserta yang lain
7. Terapi aktivitas kelompok berlangsung selama 45 menit dari pukul 10.00 – 10.45

X. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase orientasi
a. Salam teurapeutik
• Salam dari mahasiswa kepada klien
b. Validasi evaluasi
• Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
• Mahasiswa menjelaskan tujuan kegiatan, yakni mengenal orang
• Mahasiswa menjelaskan aturan main sebagai berikut:
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada mahasiswa
- Lama kegiatan 45 menit
- Seiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Fase kerja
a. Mahasiswa membagikan papan nama untuk masing-masing klien
b. Mahasiswa meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, dan asal
c. Mahasiswa meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di
papan nama yang dibagikan
d. Mahasiswa meminta masing-masing memperkenalkan diri secara berurutan,
searah jarum jam dimulai dari mahasiswa, meliputi nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi
e. Mahasiswa menjelaskan langkah berikutnya: MP3 akan dinyalakan, saat musik
terdengar bola kertas dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat musik
dihentikan, klien yang sedang memegang bola kertas menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi dari klien yang lain (minimal nama
panggilan)
f. Mahasiswa memutar musik dari MP3 dan menghentikan. Saat musik berhenti,
klien yang sedang memegang bola kertas menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal, dan hobi klien yang lain
g. Ulangi langkah f sampai semua klien mendapat giliran
h. Mahasiswa memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien lain bertepuk tangan

4. Fase terminasi
a. Evaluasi
1. Mahasiswa menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Mahasiswa memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
Mahasiswa menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai nama panggilan
c. Kontrak yang akan datang
• Mahasiswa membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu
“Mengenal Tempat”
• Menyampaikan kontrak waktu dan tempat

XI. Susunan Acara


Hari/Tanggal : Jumat, 27 September 2019
Waktu : 10.00-10.45
Alokasi waktu : Fase Orientasi : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Fase Kerja : Terapi aktivitas kelompok (30 menit)
Fase Terminasi : Penutup (5 menit)
Tempat : Panti Rehabilitasi Mental Nur Ilahie Asani

XII. Program Antisipasi


1. Usahakan kegiatan dilakukan dalam keadaan terapeutik.
2. Anjurkan kepada mahasiwa agar dapat menjaga perasaan anggota kelompok,
menahan diri untuk tertawa berlebihan, atau sikap yang menyinggung.
3. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan, dan jika tidak bisa
diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan penawaran.
4. Jika ada anggota yang melanggar tata tertib maka akan diberi hukuman untuk
menyanyikan lagu yang ditentukan oleh mahasiswa.
5. Bila ada anggota yang ingin keluar, dibicarakan dan diminta persetujuan dari
peserta TAK yang lain.
6. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, leader
memperingatkan dan mengarahkan kembali bila tidak bisa, dikeluarkan dari
kelompok.
7. Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator masing-masing.

XIII. Setting
Adapun setting tempat yang akan digunakan untuk pertemuan TAK adalah sebagai
berikut
1. Mahasiswa dan klien duduk bersama dalam lingkaran selama proses perkenalan
dan pengarahan
2. Ruangan nyaman dan tenang.

XIV. KRITERIA EVALUASI


A. Evaluasi Input
1. Tim berjumlah 7 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co-leader, 4 fasilitator, 1
observer.
2. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.
3. Peralatan yang digunakan sudah tersedia dan berfungsi dengan baik.
4. Tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik
klien untuk melakukan terapi aktivitas kelompok.
B. Evaluasi Proses.
1. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.
2. Fasilitator menempatkan diri di belakang/samping klien.
3. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannya permainan.
C. Evaluasi Output
Setelah mengadakan terapi aktivitas kelompok dengan 4 klien yang diamati, hasil
yang diharapkan adalah sebagai berikut;
1. Klien dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai
2. Klien mampu memberi respon
3. Klien memiliki kemampuan sesuai dengan tujuan TAK, yakni mampu
menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain

Format Evaluasi

Aspek yang Nama Klien


No.
Dinilai

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama,
panggilan, asal, dan hobi klien lain. Beri tanda checklist jika klien mampu dan
tanda cross jika klien tidak mampu

Format Observasi
Nama Klien
1………………………..
2……………………….
3……………………….
4……………………….

Skor : Skor 1-3 : ( 1= kurang, 2=cukup, 3=baik)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai: x 100% = …………......
20
D. Dokumentasi
Dokumentasikan kegiatan yang dilakukan
No Aspek yang Dinilai Klien
1 Mengikuti kegiatan dari awal sampai 1 2 3 4
akhir
2 Memberi respons
(ikut berkenalan dan menyebutkan
identitas klien lain sesuai dengan yang
diintruksikan)
3 Memberi pendapat tentang perasaan
setelah mengikuti TAK
4 Menjelaskan makna dari aktivitas yang
dilakukan
Skor

DAFTAR PUSTAKA
Chaudury, S. (2010). Hallucinations: Clinical aspects and management. Ind. Psychiatry. 19(1):
5 - 12. DOI: 10.4103/0972-6748.77625
Keliat, Budi Anna dan Akemat. 2015. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:
EGC
Handayani, Dwi., Sriati, Aat & Widianti, Efri. 2013. Tingkat kemandirian pasien mengontrol
halusinasi setelah terapi aktivitas kelompok. Jurnal Keperawatan Padjadjaran 1(1)

Musa, Sari Apriani., Kanine Esrom & Onibala Franly. 2015. Pengaruh Terapi aktivitas
kelompok orientasi realitas terhadap kemampuan mengidentifikasi stimulus pada pasien
halusinasi di rumah sakit jiwa Prof. Dr. V. L Ratumbuysang Sulawesi Utara

Anda mungkin juga menyukai