Jurnal Hidrolik Speed Control Single Vieraa Hari

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

Laboratorium Fisika Gelombang

Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem hidrolik biasanya menggunakan minyak(petroleum oil) atau minyak sintetik yang sering
disebut sebagai minyak hidrolik. Air juga dapat digunakan namun memiliki banyak keterbatasan.
Beberapa aplikasi yang khusus bahkan menggunakan logam cair sebagai fluida kerja. Teknologi
tenaga fluida dapat secara efektif dikombinasikan dengan teknologi lain melalui sensor-sensor,
transuder dan mikroprosesor. Pada sistem hidrolik, banyak peralatan/mesin yang bekerja
berdasarkan prinsip-prinsip statistika fluida dan kinematika fluida dengan hukum Pascal sebagai
hukum utama. Sistem hidrolik memungkinkan tenaga hidrolik disimpan kemudian ditransmisikan
ataupun diperbesar dan kemudian ditransmisikan. Terdapat enam komponen dasar yang
diperlukan pada sebuah sistem hidrolik, yaitu: tangki (reservoir) untuk menyimpan cairan/minyak
hidrolik, pompa untuk menggerakkan cairan ke seluruh sistem, motor listrik atau penggerak
lainnya untuk menggerakkan pompa, katup-katup untuk mengendalikan arah, tekanan, dan laju
aliran cairan/minyak hidrolik, akuator untuk mengubah energi/tenaga cairan menjadi gaya
mekanik atau torque untuk menghasilkan kerja yang berguna. Akuator dapat berupa silinder yang
menghasilkan gerak linier atau motor untuk menghasilkan gerak berputar. Pipa yang menyalurkan
cairan dari satu tempat ke tempat lainnya. Selain pompa, komponen-komponen dasar sebuah
sistem hidrolik, sebagian besar mempunyai prinsip-prinsip kerja yang sama dengan komponen
yang digunakan pada sistem pneumatik. Perbedaannya adalah komponen-komponen ini di desain
untuk bekerja dengan fluida cairan (minyak) hidrolik, sehingga ada perbedaan dalam detail
elemen-elemen penyusunnya. Dengan demikian, pembahasan mengenai prinip-prinsip kerja
katup-katup hidrolik akuator hidrolik dapat mengacu pada komponen yang sama di sistem
pneumatik. Pada bab ini pembahasan akan diutamakan pada akumulator hidrolik, intensifier
hidrolik, beberapa contoh rangkaian hidrolik dasar dan beberapa mesin hidrolik sederhana. Suatu
pembalikan hubungan secara cepat adalah mungkin dilakukan. Terdapat kemungkinan
pengubahan gaya maupun kecepatan (sifat-sifat dinamik yang baik). emua gerakan dapat
dengan mudah disambut.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui aplikasi dari hidroulik
2. Untuk mengetahui hubungan hidrolik dengan hukum pascal
3. Untuk mengtahui prinsip kerja sistem hidroulik speed control single acting cylinder
BAB II
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

TINJAUN PUSTAKA

Sebuah pompa hidrolik mengambil minyak dari sebuah tangki dan mengirikamnnya
ke bagian-bagian lain sirkuit hidrolik. Dengan melakukan itu, pompa menaikkan tekanan
minyak ke tingkat yang dibutuhkan. Pompa-pompa hidrolik biasanya digerakkan pada
kecepatan konstan oleh motor induksi AC tiga fase yang berputar pada 1500 rpm di UK
dengan pasokan 50 Hz dan pada 1200 atau 1800 rpm di USA dengan pasokan 60 Hz.
Seringkali pompa dan motor dipasok sebagai satu unit gabungan. Karena motor Ac
membutuhkan suatu bentuk starter, maka dibutuhkan. Ada dua tipe pompa untuk fluida atau
kompresor untuk gas. Jenis pertama yang tipikal adalah pompa sentrifugal. Fluida ditarik ke
dalam sumbu pompa, dan terlempar ke pinggir oleh gaya sentrifugal. Aliran fluida ke dalam
beban mempertahankan tekanan pada eksit pompa. Namun bila pompa harus berhenti, ada
suatu rute langsung dari outlet kembali ke inlet dan tekanan segera hilang meluruh.
Kebocoran fluida juga akan terjadi melalui baling-baling sehingga penghantaran pompa akan
berubah sesuai dengan tekanan outlet. Peralatan dikenal sebagai pompa hidrodinamik, dan
terutama digunakan untuk menggeser fluida dari satu lokasi ke lokasi lain pada tekanan yang
relatif rendah. Pompa-pompa air adalah aplikasi tipikalnya. Sebuah pompa piston sederhana
yang dinamakan pompa perpindahan positif, atau pompa hidrostatik. Bila piston digerakkan
ke bawah, maka katup inlet terbuka dan sejumlah volume fluida ditentukan oleh luas
penampang piston dan panjang stroke ditarik ke dalam silinder. Selanjutnys, piston
digerakkan ke atas dengan katup inlet tertutup dan katup outlet terbuka, dan mengerakkan
volume fluida yang sama ke outlet pompa. Bila pompa harus berhenti, maka salah satu dari
kedua katup akan selalu tertutup, sehingga tidak ada rute fluida untuk bocor kembali. Itu
sebabnya tekanan eksit dipertahankan (dengan mengasumsikan tidak ada rute balik ke hilir).
Namun yang lebih penting, adalah fakta bahwa pompa menghantar sejumlah volume fluida
yang tetap dari inlet ke outlet tiap siklus tanpa menghiraukan tekanan di part outlet. Tidak
seperti pompa hidrodinamik yang dibahas sebelum ini, sebuah pompa piston tidak
mempunyai tekanan maksimum yang sudah menjadi sifatnya yang ditentukan oleh kebocoran
pompa jika pompa mendorong ke beban jalan buntu tanpa rute balik seperti yang mudah
terjadi dalam sistem hidrolik tak aktif dengan semua katup tertutup.
Pompa hidrolik selalu hidrostatik oleh karena itu kita membutuhkan bebrapa metode
demi mengontrol tekanan sistem untuk menghindarkan kehancuran pipa atau kerusakan
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

pompa. Sebuah pompa hidrolik dispesifikasikan oleh laju aliran yang dihantarkan biasanya
dinyatakn dalam liter menit atau galon menit dan tekanan maksimum yang dapat ditahan
pompa. Ini biasanya disebut kapasitas pompa (atau lanjut hantaran) dan rating tekanan.
Lembar data pompa menyatakan kecepatan pendorong yang dibutuhkan biasanya 1200, 1500,
1800 rpm sesuai dengan kecepatan motor induksi tiga fase. Kapasitas pompa dihubungkan
langsung dengan kecepatan pendorong pada keadaan yang lebih rendah daripada kecepatan
yang ditetapkan, kapasitas pompa berkurang dan efisiensi pompa turun karena kebocoran
fluida bertambah (dinamakan kelicinan). Sebaliknya, kapasitas pompa tidak dapat diharapkan
bertambah dengan menaikkan kecepatan pendorong, karena pengaruh gaya sentrifugal, gaya
gesekan, dan kavitasi fluida akan secara drastis mereduksi usia layanan. Seperti tiap peralatan
mekanik, pompa tidaklah 100% efisien. Efisiensi pompa dapat dinyatakan dengan dua cara.
Pertama, efisiensi volumetrik, yang menghubungkan volume aktual yang dihantarkan
terhadap volume maksimum teoritis. Misalnya mempunyai volume teoritis sebesar A x s yang
dihantarkan per stroke, tetapi dalam prakteknya kelebihan yang kecil akan sedikit mengurangi
volume bika katup inlet dan outlet tertutup.
Kedua, efisiensi dapat dinyatakan juga dalam daya hidrolik keluaran dan daya masukan
mekanik (di poros pendorong) atau elektrik (diterminal motor).
Efisiensi tipikal untuk pompa memiliki jangkauan dari sekitar 90% (untuk pompa air
murah) sampai sekitar 98% untuk pompa pisron berkualitas tinggi. Suatu kelonggaran untuk
efisiensi pompa perlu dibuat dalam penyebutan kapasitas pompa atau pemilihan motor
penggerak yang cocok. Daya motor yang dibutuhkan menggerakkan pompa ditentukan oleh
kapasitas pompa dan tekanan kerja.
Daya = kerja/ waktu
= gaya x jarak/waktu
Sebuah pompa mendorong fluida sepanjang sebuah pipa dengan luas A melawan tekanan P,
dan menggerakkan fluida sejauh d dalam waktu T. Gaya adalah PA yang bila disubstitusikan
dalam persamaan berikut :
Daya = P x A x d / T..............................................................................................................(2.1)
Tetapi A x d/T adalah laju aliran,maka : Daya = tekanan x laju aliran.................................(2.2)

Sayangnya persamaan 2.2 dinyatakan dalam satuan SI yang tidak praktis (tekanan dalam
pascal, waktu dalam sekon, aliran dalam meter kubik). Kita dapat menyesuaikan persamaan
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

itu untuk menggunakan satuan yang lebih praktis (tekanan dalam bar, laju aliran dalam liter
menit-1) dengan persamaan
Daya = tekanan x laju aliran / 600 x kW ..............................................................................(2.3)
Untuk sistem imperial (tekanan dalam psig, laju aliran dalam galon menit -1) persamaan
menjadi
Daya = tekanan x laju aliran / 1915 x kW.............................................................................(2.4)
Pompa hidrolik tidak membutuhkan pancingan sebab fluida mengalir karena gravitasi
ke dalam port inlet pompa. Tidaklah mengherankan bila pompa ini dinamakan pompa
memancing-sendiri ( self-priming pump). Perhatian harus diberikan pada susunan ini, demi
menghindarkan endapan dari tangki yang akan dihisap ke dalam pompa. Pompa yang berada
diatas fluida dalam tangki menimbulkan tekanan negatif (kurang dari tekanan atmosfer) di
port inlet yang menyebabkan fluida di dorong ke atas pipa inlet oleh tekanan atmosfer.
Tindakan ini menyebabkan pengangkatan fluida yang biasanya secara tidak benar
digambarkan sebagai akibat dari isapan pompa. Sesungguhnya fluida didorong ke dalam
pompa. Daya angkat pompa maksimum ditentukan oleh tekanan atmosfer. Secara teori, suatu
daya angkat sekitar 8m cukup layak, tetapi dalam praktik hal ini akan diikuti oleh efek
samping yang tak di inginkan seperti kavitasi (pembentukan dan selanjutnya pecahnya
gelembung-gelembung dari penguapan fluida secara parsial). Daya angkat harus sekecil
mungkin dan batas normal dalam praktik adalah sekitar 1m. Aliran fluida dalam jalur inlet
selalu terjadi pada tekanan negatif, dan suatu kecepatan aliran yangg relatif rendah untuk
mereduksi efek samping ini. Desain harus ditunjukkan untuk kecepatan aliran sebesar sekitar
1 ms-1. Pemeriksaan sistem hidrolik apapun akan selalu menampakkan pipa inlet pompa
berdiameter yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pipa outlet.
Jenis- jeni pompa
A. Pompa Gir ( Roda Gigi)
Pompa perpindahan positif yang sederhana dan paling kekar yang hanya mempunyai dua
bagian yang bergerak adalah pompa gir. Pompa ini terdiri dari bagian-bagian yang tidak
bergerak bolak-balik, bergerak dengan kecepatan konstan dan menghasilkan gaya uniform.
Arah perputaran gir harus berlawanan dengan arah yang secara intuitif diduga kebanyakan
orang. Ketika gigi keluar dari jalinan di pusat, terbentuklah suatu vakum parsial yang menarik
fluida ke dalam ruang inlet. Fluida terjebak antara gigi luar dan rumah pompa sehingga terjadi
transfer fluida yang kontinu dari ruang inlet ke ruang outlet dimana fluida dibuang ke sistem.
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

Perpindahan pompa ditentukan oleh volume fluida di antara tiap pasangan gigi, jumlah gigi,
dan kecepatan putaran. Perhatikan bahwa pompa hampir tidak menghantar sejumlah volume
fluida yang tetap dari port outlet untuk tiap putaran, tekanan port outlet hanya ditentukan oleh
desain bagian-bagian lain sistem. Kinerja tiap pompa dibatasi oleh kebocoran dan
kemampuan pompa untuk menahan beda tekanan antara port inlet dan outlet. Pompa gir jelas
membutuhkan gir dengan jalinan yang sangat erat, bukan yang minimum antara gigi dan
rumah dan juga antara permukaan gir dan pelat-pelat sisi. Seringkali pelat-pelat sisi sebuah
pompa didesain sebagai pelat aus yang dapat diganti dengan sengaja. Keausan pompa gir
terutama disebabkan oleh partikel-partikel kotoran dalam fluida hidrolik sehingga kebersihan
dan flitrasi sangat penting. Perbedaan tekanan menyebabkan beban sisi yang besar diterapkan
pada poros gir dengan sudut 45o terhadap garis pusat. Secara khusus pompa gir digunakan
pada tekanan sampai kurang lebih 150 bar dan kapasitas sekitar 150 gpm (6751 menit -1).
Efisiensi volumetrik pompa gir sebesar 90% adalah efisiensi yang paling rendah diantara
ketiga jenis pompa.
B. Pompa Baling-baling
Sumber kebocoran utama dalam pompa gir muncul dari celah kecil di antara gigi-gigi, dan
juga antara gigi-gigi dan rumah pompa. Pompa baling-baling mereduksi kebocoran ini dengan
menggunakan baling-baling berbeban pegas (atau hidrolik) yang ditempatkan dalam rotor
yang digerakkan. Perbedaan antara tekanan port outlet dan inlet menimbulkan beban yang
besar pada baling-baling dan beban sisi yang besar pada poros rotor yang dapat menyebabkan
kerusakan bantalan (bearing). Pompa ini menonjolkan cincin camelips bersama dengan dua
port inlet dan dua port outlet. Pembebanan tekanan tetap berlangsung dalam baling-baling,
tetapi kedua belahan pompa yang identik menciptakan gaya yang sama namun berlawanan
pada rotor yang mengakibatkan gaya neto nol dalam poros dan bantalan. Pompa baling-baling
yang seimbang memiliki usia layanan lebih lama, dibandingkan pompa baling-baling tak
seimbang yang sederhana. Rating kapasitas dan tekanan sebuah pompa baling-baling biasanya
lebih rendah dibandingkan pompa gir, namun kebocoran yang diperkecil menyebabkan
efisiensi volumetriknya meningkat sampai sekitar 95%.
Idealnya pompa harus disesuaikan tepat dengan kebutuhan beban. Daya masukan sebanding
dengan tekanan sistem dan laju aliran volumetrik. Sebuah pompa dengan kapasitas yang
terlalu besar menghamburkan energi (menyebabkan kenaikan dalam temperatur
fluida)mkarena fluida yang berlebih melewati katup buang tekanan. Pompa-pompa biasanya
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

dijual dengan kapasitas tetap tertentu dan pemakai harus memilih ukuran yang lebih besar
berikutnya. Pompa baling-baling dengan kapasitas yang dapat diatur, yang ditentukan oleh
hubungan posisi antara rotor dan casing dalam dengan posisi casing dalam diatur oleh sebuah
sekrup eksternal.
C. Pompa Piston
Pompa piston agak menyerupai mesin mobil dan sebuah susunan silinder tunggal
sederhananya. Namun, pompa sederhana semacam itu yang menghantarkan pulsa tunggal
fluida perputaran, menimbulkan pulsa-pulsa tekanan yang luar biasa besar dalam sistem.
Karena itu pompa piston dalam praktik menggunakan banyak silinder dan piston untuk
meratakan penghantaran fluida dan banyak keahlian dibutuhkan untuk melakukan
pendesainan pompa multisilinder yang menyatu secara menakjubkan.
D. Pompa Kombinasi
Pada dasarnya terdapat dua persyaratan berbeda untuk operasi ini. Bila silinder
mengembang atau menyusut maka fluida dengan vloume yang besar dibutuhkan pada tekanan
rendah(hanya cukup untuk mengatasi gesekan). Bila benda kerja dipegang erat maka
persyaratan berubah ke tekanan yang tinggi dan volume fluida yang minimum. Jenis operasi
ini biasanya dilakukan dengan dua pompa terpisah yang digerakkan oleh sebuah motor listrik
biasa.
E. Fluida hidrolik
Fluida dalam sistem hidrolik digunakan untuk mengangkut energi dan menghasilkan gaya
yang dibutuhkan pada akuator. Sistem yang sangat lama menggunakan air (sebenarnya nama
hidrolik diartikan sebagai air) tetapi air mempunyai banyak kekurangan, diantara nya titik
beku nya yang relatif tinggi yaitu sebesar 0oC, pemuainnya bila membeku sifat korosinya
(pembentukan karat) dan pelumasan yang rendah. Karena itu, dikembangkanlah fluida
modern yang didesain secara spesifik untuk sirkuit hidrolik. Fluida mengangkut daya dalam
hidrolik, tetapi fluida juga harus mempunyai sifat lain. Bagian yang bergerak dalam katup
tidak mempunyai seal, alih-alih mereka bergantung pada spul dan badan sistem untuk
membentuk seal bersama dengan fluida. Temperatur fluida hidrolik cenderung naik dengan
kerja yang dilakukan temperatur operasinya yang ideal adalah sekitar 50 oC. Fluida harus
mengangkut panas dari tempat fluida itu ditimbulkan (katup, akuator, rugi-rugi gesekan dalam
pipa) dan tidak boleh dipengaruhi sendiri oleh perubahahan temperatur. Fluida dapat
menyebabkan kerusakan komponen. Kasus ekstrimnya adalah air yang menyebabkan karat,
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

tetapi reaksi yang kurang jelas juga terjadi. Fluida air glycol misalnya menyerang zinc,
maagnesium dan cadmium semuanya bahan yang cukup umum. Beberapa fluida sintetik
berinteraksi dengan ntrile dan neoprene dan cat khusus dibutuhkan dibagian dalam reservoir
dengan beberapa fluida. Karena itu, harus dipilih fluida yang kompatibel dengan bagian lain
sistem. Fluida itu sendiri diserang oleh oksigen dalam udara. Oksidasi fluida (biasanya
didasarkan pada karbon dan molekul hidrogen.
(Andrew Parr, 2003)
Akumulator hidrolik merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan energi cairan
bertekanan dan menyediakan energi ini untuk segera digunakan (sebagai sumber tenaga
cadangan yang siap sedia) pada mesin-mesin hidrolik seperti mesin press, lift, crane dan lain-
lain. Saat beban berlebih diperlukan tambahan energi yang dipasok dari akumulator hidrolik
sementara saat beban jauh berkurang kelebihan energi yang sisa dapat disimpan pada
akumulator hidrolik. Dengan demikian fungsi sebuah akumulator hidrolik mirip seperti fungsi
sebuah roda gaya (flywheel) pada sebuah sistem mekanik. Berdasarkan konstruksi dan prinsip
kerjanya terdapat dua jenis akumulator hidrolik yaitu akumulator hidrolik sederhana (simple
hydraulic accumulator) dan akumulator hidrolik diferensial (differential hydraulic
accumulator).
A. Akumulator sederhana
Sebuah akumulator hidrolik sederhana terdiri dari sebuah silinder vertikal tetap (fixed
cylinder) yang berisi sebuah ram/plunger luncur (sliding ram/plunger). Sebuah beban
ditempatkan dibagian atas sehingga menimbulkan tekanan di dalam ruang silinder. Satu sisi
silinder dihubungkan dengan pompa dan satu sisi lainnya dihubungkan dengan mesin. Cara
kerja dari akumulator ini adalah sebagai berikut. Pada saat periode jeda (idle period) mesin
yang akan digerakkan (misalnya crane atau mesin pengangkat), cairan bertekanan tinggi yang
dipasok oleh pompa masuk ke dalam ruang kosong silinder kemudian mengangkat naik ram
yang diatasnya ditempatkan beban. Aliran cairan hidrolik terus masuk sampai ram berada di
posisi tertigginya. Pada posisi ini silinder terisi penuh cairan dan energi tekanan cairan
terakumulasi pada jumlah yang maksimum. Kemudian energi yang terakumulasi akan
dikeluarkan untuk menggerakkan mesin pada langkah kerja. Kapasitas akumulator adalaah
Jumlah maksimum energi yang dapat disimpan akumulator disebut kapasitas akumulator
( dalam Nm atau joule). Besarnya kapasitas akumlator sama dengan kerja yang dilakukan
untuk mengangkat ram sampai posisi tertinggi, sehingga :
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

Cacc = WL = pAL = pVacc


Dimana : A = luas penampang ram meluncur
L = langkah atau ketinggian naik ram
P = tekanan cairan hidrolik yang dipasok pompa
W = gaya berat total ram (termasuk beban diatasnya) dalam N
Vacc = volume akumulator
B. Akumulator hidrolik diferensial
Akumulator hidrolik ini tersusun atas sebuah ram/plunger tetap (fixed ram/plunger)
vertikal selubung rapat oleh selongsong kuningan (brass bush) yang dikelilingi dimana beban
diletakkan. Cairan mengalir masuk dan keluar akumulator melalui saluran yang ada di ram
tetap dan dihubungkan dengan pipa-pipa masuk dan keluar. Dengan konstruksi seperti ini
cairan hidrolik dapat disimpan dengan beban relatif kecil pada ram.
C. Kapasitas akumulator
Saat bekerjanya akumulator, cairan yang dipasok masuk ke dalam silinder melalui lubang
vertkal tengah yang ada pada ram tetap dan menyebabkan silinder yang menerima beban
bergerak naik sambil menyimpan energi hidrolik. Ketika cairan didorong keluar dari
akumulator oleh mesin, cairan keluar dari silinder melalui lubang tengah yang sama. Cairan
yang masuk ke dalam silinder memberikan tekanan pada bidang anulus silinder yang besarnya
sama dengan luas penampang selongsong kuningan. Seperti pada akumulator hidrolik
sederhana besarnya kpasitas akumulator hidrolik diferensial dapat dinyatakan dengan rumus
yang sama .
Cacc = WL = pAL = pVacc
Dimana A : π / 4 (D2 – d2 ) = luas penampang anulus
D = diameter luar selongsong
D = diameter ram tetap (Harinaldi, 2015)
Kata hidrolik berasal dari bahasa inggris hydrauliic yang berarti cairan atau minyak.
Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan , yaitu tekanan yang diberikan
pada salah satu silinder yangditeruskan ke silinder yang lain sesuai hukum pascal. Peralatan
hidrolik untuk mmemperbaiki bodi kendaraan yang memilikki ukuran yang sangat bervariasi.
Prinsip kerja yang digunakan pada sistem hidrolik yaitu hukum Pascal yaitu benda cair yang
ada di ruang tertutup apabila diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan dilanjutkan ke segala
arah dengan sama besar. Sistem hidrolik adalah teknologi yang memanfaatkan zatncair,
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja
berdasarkan prinsip jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke
segala arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian
hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa
hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu. Pada prinsipnya fluida dibagi menjadi 2
bagian yaitu hidrostatik dan hidrodinamik. Hidrostatik yaitu mekanika fluida dalam keadaan
diam sedangkan hidrodinamik adalah fluida yang bergerak.
Syarat cairan hidrolik yang digunakan harus memilikki kekentalan (viskositas) yang
cukup, memilikki indeks viskositas yang baik, tahan api, tidak berbusa,, tahan dingin, tahan
korosi, dan tahan arus, seperti kompressbility. Sistem hidrolik banyak memilikki keuntungan,
yaitu ringan, butuh sedikit perawatan, tenaga yang dihasilkan hidrolik besar, oli yang
digunakan bersifat pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih kecil.
Pompa hidrolik berfungsi menghisap fluida oli hidrolik yang akan disirkulasikan
dalam sistem hidrolik. Macam-macam pompa hidrolik diantaranya yaitu pompa sirip burung,
pompa torak aksial, pompa torak radial, dan pompa sekrup. Pompa ini memilikki dua rotor
yang saling berpasangan , yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan yang lainnya
bentuk cembung, sehingga dapat memindahkan fluida secara aksial ke sisi lainnya, kedua
rotor ini identik dengan roda gigi helix yang saling bertautan. Ditinjau dari segi konstruksinya
alat yang menggunakan sistem hidrolik yaitu dongkrak , bottle jack/dongkrak botol, sistem
rem kendaraan, dongkrak kendaraan, alat pengangkat mobil ketika dicuci, back hoe,
excavator dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka perlu
diperhatikan dengan alat hhidrolik, peralatan hidrolik yang sering digunakan adalah alat car
lift, dongkrak lantai, rem dan alat penarik serta penekan.
(www.slideshare.net)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Peralatan
1. Selang Penghubung
Berfungsi sebagai penghubung komponen satu dengan komponen lagi
2. Hidrolik Power Pack
Berfungsi sebagai sumber energi.
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

3. Switch Module
Berfungsi sebagai penerima arus dari PSA untuk disalurkan ke komponen lainnya.
4. Pressure Relief Valve
Berfungsi sebagai pembuang fluida hidrolik ke tangki penyimpanan fluida
5. 3/2 Way DCV
Berfungsi sebagai katup yang dapat mengontrol fluida yang dapat menaikkan,
memberhentikan, dan menurunkan beban.
6. Arus Listrik 220 V
Berfungsi sebagai sumber arus listrik..
7. Power Suplyy Adjust (PSA)
Berfungsi sebagai sumber tegangan.
8. Selenoid Valve
Berfungsi sebagai penghasil medan magnet dari sumber aliran AC.
9. Kabel Penghubung
Berfungsi untuk menghubungkan aliran listrik ke aliran lain.
10. Pompa
Berfungsi untuk sumber tenaga hidrolik.
11. Manifold
Berfungsi sebagai pembagi tekanan
12. Motor
Berfungsi untuk menggerakkan pompa agar dapat mengalirkan fluida
13. Flow Control valve
Berfungsi sebagai pengatur besar tekanan.
3.2 Prosedur Percobaan
1. Siapkan semua alat, hubungkan power pack ke semua arus.
2. Masukkan minyak kedalam mesin pompa.
3. Rangkai sistem hidrolik sesuai modul praktikum.
4. Aktifkan PSA.
5. Hubungkan mesin pompa ke rangkaian hidrolik dengan menggunakan selang.
6. Pompa Hidrolik dinyalakan.
7. Posisi bukaan katup divariasikan.
8. Posisi tuas katup pengarah aliran diatur.
9. Kinerja rangkaian sistem tersebut diamati.
10. Bersihkan hidrolik dengan tisu agar tidak berkarat.
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

11. Kembalikan alat ke seperti semula.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Aplikasi sistem hidrolik dari berbagai bidang
Penjelasan:
Sistem hidrolik dalam dunia industri sering kali di gunakan yaitu di antaranya,
 Dalam bidang industri
1. Mesin Plastik (Plastic Machines)
2. Mesin Press (Pressing Machines)
3. Mesin Berat (Heavy Machines)
4. Mesin Pekakas
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

5. Mesin Pengujian Tarik


 Dalam mesin mobil
1. Eksavator dan Crane mobil
2. Mesin kontruksi
3. Mesin untuk pertanian
4. Mesin pencucian mobil
2. Hubungan hidrolik dengan hukum pascal
Penjelasan:
Pascal pernah mengeluarkan pernyataan terkenal bahwa “Tekanan yang diberikan
pada fluida dalam sebuah wadah tertutup maka tekanannya akan diteruskan sama
besar dan merata kesemua arah”. Pascal sangat mendalami bidang Hidrostatika dan
Hidrodinamika yang terpusat pada prinsip cairan hidrolik (salah satu metode yang
menggunakan fluida sebagai pengganda gaya). Dia telah membuktikan bahwa
“Tekanan hidrostatika tidak bergantung pada berat dari suatu fluida, tetapi sangat
berhubungan dengan perbedaan ketinggian fluida tersebut”. Hal ini dia buktikan
dengan sebuah percobaan menggunakan tong yang diisi dengan air dan diletakkan
pada ketinggian tertentu.
2. Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston, sisi yang lain
terbuka ke atmosfir. Silinder hanya bisa memberikan gaya kerja ke satu arah . Gerakan
piston kembali masuk diberikan oleh gaya pegas yang ada didalam silinder
direncanakan hanya untuk mengembalikan silinder pada posisi awal dengan alasan
agar kecepatan kembali tinggi pada kondisi tanpa beban.
Pada silinder kerja tunggal dengan pegas, langkah silinder dibatasi oleh panjangnya
pegas . Oleh karena itu silinder kerja tunggal dibuat maksimum langkahnya sampai
sekitar 80 mm.

5.2 Saran
1. Diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan proses
pemasangan alat-alat percobaan dengan seksama.
2. Diharapkan kepada praktikan selanjutnya memahami peralatan-peralatan dan fungsi
dari percobaan ini.
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

3. Diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar mematuhi peraturan yang berlaku pada
laboratorium.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Percobaan


-
4.2 Gambar Percobaan
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1

Gambar Percobaan Hidraulic Speed Control Single Acting Cylinder

Tekanan hidrolik menggunakan pompa di dalam tangki hidrolik yang digerakkan oleh
sebuah motor yang terpasang vertikal diatas tangki hidrolik, minyak hdirolik didorong oleh
radial piston pump melalui valve lalu menuju ke pressure control valve melalui manifold.
Minyak hidrolik yang berada dalam presure control valve dapat diatur secara manual, jika
mengatur terhadap posisi hidrolik silinder maju dan mundur. Tekanan minyak dalam pressure
control valve digabung dalam solenoid valve yang dipasang diatas manifold mendapat peri
ntah untuk membuka katup pada saat tekanan naik dan menutup saat tekanan turun.

Anda mungkin juga menyukai