Aktif: Berpartisipasi secara aktif dalam mengikuti pelaksanaan praktikum/ ketrampilan kegiatan
dengan mengeluarkan ide-ide serta bekerjasama dengan kelompok secara aktif (Nilai 40-45)
Cukup : Cukup berorestasi dalam mengikuti pelaksanaan kegiatan dengan mengeluarkan ide setelah
ditunjuk dalam kelompok serta kurang bisa bekerjasama (Nilai 20-39)
Pasif: Tidak dapat meresponse jalannya pelaksanaan praktikum/ ketrampilan kegiatan dan tidak bisa
bekerjasama (Nilai 0)
2. Skills lab
Penilaian skills lab diambil 25% dari rata-rata jumlah nilai tutorial dalam satu blok.
Adapun kriteria penilaian skills lab menggunakan daftar tilik.
3. UTB
Penilaian UTB diambil 25% dari sumatif knowledge. Merupakan ujian terhadap semua
materi baik SGD, Kuliah Pakar, dan praktikum. Materi dan pelaksanaan Ujian tengah
blok setelah menyelesaikan 2 LBM.
Ketentuan bagi mahasiswi:
Bagi mahasiswi yang berhalangan mengikuti ujian tengah blok wajib mengajukan
permohonan ujian susulan kepada Ka. Prodi maksimal satu minggu setelah ujian
tersebut dilaksanakan. Tata cara permohonan ujian susulan dilaksanakan sebagaimana
yang berlaku, yakni siswa mengajukan permohonan kepada Ka. Prodi dilampiri alasan
ketidakhadirannya pada ujian tersebut, selanjutnya surat permohonan ujian susulan
dikeluarkan oleh Ka. Prodi untuk disampaikan kepada Tim blok terkait (Koordinator
Blok). Pelaksanaan ujian susulan mid blok akan ditetapkan oleh Tim blok (Koordinator
Blok).
4. UAB
Penilaian UAB diambil 30% dari knowledge. Ujian knowledge merupakan ujian terhadap
semua materi baik SGD, Kuliah Pakar, praktikum dan Skills Lab.
Ketentuan bagi mahasiswi
a. Siswa dapat mengikuti ujian susulan akhir blok jika memenuhi prasyarat sebagai
berikut:
1. Mengikuti 80% dari keseluruhan SGD
2. Mengikuti 100% dari keseluruhan praktikum
3. Mengikuti 75% dari keseluruhan kuliah
b. Bagi mahasiswi yang berhalangan mengikuti ujian akhir blok wajib mengajukan
permohonan ujian susulan kepada Ka. Prodi maksimal satu minggu setelah ujian
tersebut dilaksanakan. Tata cara permohonan ujian susulan dilaksanakan
sebagaimana yang berlaku, yakni siswa mengajukan permohonan kepada Ka. Prodi
dilampiri alasan ketidakhadirannya pada ujian tersebut, selanjutnya surat
permohonan ujian susulan dikeluarkan oleh Ka. Prodi untuk disampaikan kepada
Tim blok terkait (Koordinator Blok). Pelaksanaan ujian susulan akhir blok akan
ditetapkan oleh Tim blok (Koordinator Blok).
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Tutorial (SGD)
Tutorial dilakukan 2 kali dalam seminggu, yaitu senin dan jumat. Setiap kegiatan tutorial
berlangsung selama 100 menit. Jika waktu yang disediakan tersebut belum mencukupi,
kelompok dapat melanjutkan kegiatan diskusi tanpa tutor di open space yang telah
disediakan. Keseluruhan kegiatan tutorial mengacu pada seven jump steps.
No. TUTOR MAHASISWA
Pertemuan Pertama(SGD I)
1 Tutor memulai tutorial dengan menyapa Mahasiswa menjawab salam
mahasiswa dan mengucapkan salam
2 Tutor memilih atau meminta dua Mahasiswa mengajukan 2 orang sebagai
mahasiswa untuk menjadi ketua kelompok ketua dan sekretaris
dan sekretaris kelompok. Ketua kelompok
bertugas memimpin jalannya diskusi
sementara seketaris bertugas
mendokumentasikan hasil diskusi
kelompok
3 Tutor mempersilahkan ketua kelompok Ketua kelompok menawarkan kepada
untuk memimpin jalannya diskusi anggota kelompok yang ingin membacakan
skenario.
Salah 1 anggota kelompok membacakan
skenario
4 Tutor memperhatikan jalannya diskusi STEP 1
kelompok, mengarahkan mahasiswa untuk Ketua kelompok menanyakan kepada
dapat menemukan kata kunci di dalam anggota kelompok apakah ada kata – kata
skenario, dan membatasi jika topik bahasan yang dianggap asing dan belum diketahui
terlalu melebar maknanya.
Beberapa anggota kelompok
mengemukankan kata – kata yang dianggap
sulit dan belum diketahui maknanya.
Sekretaris mencatat kata – kata sulit
tersebut
5 Tutor membantu mengarahkan mahasiswa Ketua kelompok mempersilahkan jika ada
jika ada jawaban yang kurang sesuai anggota kelompok yang mengerti arti atau
makna dari kata – kata sulit tersebut
Beberapa anggota kelompok menjawab
sesuai apa yang mereka ketahui
Sekretaris mencatat jawaban dari anggota
kelompok
6 Tutor mengarahkan mahasiswa jika STEP 2
permasalahan yang disimpulkan kurang Ketua kelompok mempersilahkan anggota
tepat kelompok untuk mengemukakan pendapat
mereka tentang permasalahan apa yang
terjadi di kasus tersebut
Anggota kelompok mengemukakan
pikirannya masing – masing
Ketua kelompok menyimpulkan hasil
diskusi kelompok
Sekretaris mencatat permasalahan yang
didapat dari dikusi kelompok, yaituPre
Eklampsia dalam kehamilan
7 STEP 3
Ketua kelompok mempersilahkan anggota
kelompok untuk mengajukan pertanyaan
yang sesuai dengan skenario kasus
Satu persatu anggota kelompok termasuk
ketua dan sekretaris mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan skenario
kasus
Sekretaris mencatat daftar pertanyaan
tersbeut
8 STEP 4
Ketua kelompok mempersilahkan anggota
kelompok untuk menjawab pertanyaan
yang sekiranya mereka ketahui
jawabannya
Masing – masing anggota kleompok
menjawab sesuai pengetahuan mereka.
Anggota yang lain dapat memberikan
masukan, saran atau sanggahan atas
jawaban dari temannya
Sekretaris mencatat keseluruhan hasil
diskusi dan menandai pertanyaan yang
belum terjawab
9 STEP 5
Ketua kelompok meminta skretaris untuk
menayangkan pertanyaan mana saja yang
belum disepakati jawabannya untuk
kemudian dijadikan sebagai Learning Issue.
Sekretaris menayangkan daftar pertanyaan
yang masih belum terjawab
Anggota kelompok mencatat daftar
pertanyaan itu
Ketua kelompok mengembalikan diskusi
kepada tutor
10 Tutor memberikan masukan mengenai Mahasiswa menerima masukan dari tutor
jalannya kegiatan diskusi. Tutor dan mempersiaplak diri untuk pertemuan
mengingatkan mahasiswa untuk selanjutnya
mengerjakan learning issue yang telah
disepakati dan mempelajari materi untuk
pertemuan kedua
a. Setelah selesai kegiatan tutorial, tutor mengisi lembar monitoring tutorial untuk
mengevaluasi ketercapaian sasaran pembelajaran (SLO)
b. Penilaian pada kegiatan dilakukan menggunakan penilaian proses (performa/ tutorial)
pada saat diskusi berlangsung.
MONITORING TUTORIAL
KETERCAPAIAN SASARAN EVALUASI TERHADAP
NO SASARAN BELAJAR BELAJAR PENCAPAIAN SASARAN BELAJAR
() DAN FEEDBACK SKENARIO
3. Aktivitas Lain
a. Konsultasi Pakar dan Kuliah Pakar
Mahasiswa dianjurkan untuk mempersiapkan daftar pertanyaan yang tidak bisa
dijawab dalam diskusi kelompok. Kuliah ini dimanfaatkan untuk mengklarifikasi dan
mengkonfirmasi masalah pembelajaran yang telah ditentukan sehingga kuliah pakar
berlangsung secara interaktif.
Program ini dilaksanakan selama dua minggu atau 16 jam belajar normatif. Rincian
jadwal pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan metode yang ditentukan oleh
dosen pengampu pada masing-masing topik. Namun demikian secara umum
mahasiswa wajib melaksanakan jadwal administratif sebagai berikut:
a. Minggu pertama
1) Perubahan dan adaptasi fisiologis TM III
2) Tahapan pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi TM III
3) Memprediksi/ deteksi dini terjadinya komplikasi pada kehamilan TM III
b. Minggu kedua
1) Menentukan diagnosis klien dan penatalaksanaan TM III
2) Menentukan asuhan yang tepat diberikan pada ibu hamil TM III sesuai
dengan kondisi ibu.
b. Belajar Mandiri
Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri diluar perkuliahan guna
mendapatkan informasi yang lebih banyak dari berbagai sumber belajar yang
relevan.
c. Skills lab
Keterampilan klinik berupa pemeriksaan kunjungan ulang (anamnesa dan
pemeriksaan fisik/ obstetrik), pemeriksaan lab (urine protein), dan pemberian
MgSO4
d. Lab activity
Kegiatan ini mencakup praktikum pembuatan surat rujukan untuk memperkuat
pengetahuan mahasiswa tentang rujukan.
H. SKENARIO
Seorang perempuan, usia 18 tahun, hamil anak pertama umur kehamilan 38 minggu,
datang ke BPM dengan keluhan sakit kepala sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai sering
kencing. Dari hasil anamnesis diketahui bahwa sebelum dan selama hamil TD ibu normal,
Riwayat ANC 1 bulan yang lalu TD: 120/80 mmHg dan BB: 65 kg, istirahat cukup, pergerakan
janin aktif, makan 3 kali sehari dengan snack 2 kali, dan ibu tidak memiliki riwayat penyakit
maag. Ibu merasa cemas dan khawatir dengan kondisinya. Hasil pemeriksaan fisik: KU: baik,
kesadaran: CM, BB= 67,5 kg, TD = 160/110 mmHg, N= 92 x/menit, R= 24 x/menit,
konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, dan oedem pada ekstremitas.
Sedangkan dari pemeriksaan obstetrik diperoleh hasil:
Leopold I = TFU 30 cm, bagian fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong);
Leopold II = bagian kiri ibu teraba keras, panjang seperti papan (punggung);
Leopold III = bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan melenting (kepala);
Leopold IV = bagian terbawah janin sudah masuk panggul (divergen).
DJJ 152x/ menit, reguler
Hasil pemeriksaan laboratorium: protein urine (+++), HB= 11 gr/ dl. Bidan kemudian
melakukan pemasangan infus RL, dower cateter dan memberikan MgSO4 4 gram secara IV
sebelum merujuk ibu. Selama dalam perjalanan bidan melakukan monitoring urine, refleks
patella, TTD, serta DJJ. Bidan juga membawa surat rujukan dan antidotum calsium glukonas.
Pertanyaan Minimal
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi dalam kehamilan?
2. Apa yang dimaksud dengan pre eklampsi ?
3. Apa penyebab timbulnya pre eklampsi dalam kehamilan?
4. Sebutkan tanda dan gejala pre eklampsi dalam kehamilan !
5. Bagaimana patofisiologi pre eklampsi?
6. Apa yang menyebabkan terjadinya oedem pada ekstremitas ?
7. Apa yang menyebabkan protein urine ibu positif 3 ?
8. Bagaimana pencegahan pre eklampsi dalam kehamilan?
9. Bagaimana penatalaksanaan pre eklampsia dalam kehamilan?
10. Sejauh manakah wewenang Bidan dalam penatalaksanaan kasus pre eklampsi?
11. Bagaimana pengaruh pre eklampsi pada kehamilan?
12. Bagaimana langkah – langkah melakukan rujukan kasus pre ekalmpsi?
13. Apakah fungsi monitoring selama rujukan?
14. Mengapa bidan harus menyiapkan calsium glukonas?
SUMBER BELAJAR: