Halif
Fakultas Hukum Universitas Jember
Jl. Kalimantan 37 Kampus Bumi Tegalboto, Jember 68121
E-mail: halif.fh@unej.ac.id
Naskah diterima: 16 Februari 2017; revisi: 14 Agustus 2017; disetujui 14 Agustus 2017
ABSTRAK ABSTRACT
Dalam surat dakwaan Putusan Nomor 57/PID.SUS/2014/ In the accusation of Court Decision Number 57/PID.
PN.SLR, penuntut umum mendakwa dengan pasal SUS/2014/PN.SLR, the prosecutor filed the accusation
tindak pidana pencucian uang tanpa bersamaan dengan with the article of money laundering crime without
pasal tindak pidana asal, sebagaimana diatur secara referring to the article on the predicate crime, as
limitatif dalam Pasal 2 Undang-Undang Pencegahan regulated in Article 2 of Law on Money Laundering
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Crime. Such matters affect the judges in proving
Hal yang demikian berdampak kepada hakim dalam the elements of money laundering crime known or
membuktikan unsur tindak pidana pencucian uang yang reasonably suspected to be the result of a predicate
diketahui atau patut diduga hasil dari tindak pidana crime. Issues of interest to review in the analysis are:
asal. Permasalahan yang menarik untuk dianalisis 1) why does determining the form of the accusation
adalah 1) mengapa penentuan bentuk dakwaan menjadi play important role in the money laundering crime?
penting dalam tindak pidana pencucian uang?; dan and 2) how does the judge prove the element of money
2) bagaimanakah hakim membuktikan unsur tindak laundering crime if the predicate crime is not accused?
pidana pencucian uang jika tindak pidana asal tidak To analyse these problems, the juridical-normative
didakwakan? Untuk menganalisis permasalahan tersebut method with legislative and conceptual approaches was
digunakanlah metode penelitian yuridis normatif dengan used in this analysis. The accusation form determination
pendekatan perundang-undangan dan pendekatan in money laundering crime becomes the basis for the
konseptual. Penentuan bentuk dakwaan dalam tindak judge to determine the proof system in proving the
pidana pencucian uang menjadi dasar bagi hakim untuk element. With the precise proof the judge can prove the
menentukan sistem pembuktian dalam membuktikan element of money laundering crime. It is therefore vey
unsur. Dengan pembuktian yang tepat hakim dapat important to precisely write the accusation letter in the
membuktikan unsur tindak pidana pencucian uang. Oleh money laundering crime. However in proving the money
karena itu, penyusunan surat dakwaan yang tepat dalam laundering crime the predicate crime should be proved
tindak pidana pencucian uang menjadi hal yang sangat first.
penting.
Keywords: money laundering, accusation, proof.
Kata kunci: pencucian uang, dakwaan, pembuktian.
Pembuktian Tindak Pidana Pencucian Uang Tanpa Dakwaan Tindak Pidana Asal (Halif ) | 173
I. PENDAHULUAN Pemberatasan Tindak Pidana Pencucian Uang,
seperti tindak pidana korupsi, tindak pidana
A. Latar Belakang
perdagangan narkoba atau tindak pidana lain
Tindak pidana pencucian uang merupakan yang diancam pidana penjara empat tahun atau
proses penyembunyian atau penyamaran harta lebih.
kekayaan yang dihasilkan dari tindak pidana
Kedua, tindak pidana pencucian uang, tindak
asal, seperti tindak pidana korupsi, tindak
pidana ini merupakan tindakan atau perbuatan
pidana perdagangan narkoba atau tindak pidana
menyamarkan atau menyembunyikan harta
perdagangan orang, baik melalui sistem keuangan
kekayaan hasil tindak pidana asal dengan tujuan
maupun melalui sistem non- keuangan, sehingga
agar asal usul harta kekayaan tidak diketahui,
harta kekayaan tersebut seolah-olah menjadi sah.
sehingga harta kekayaan yang sebenarnya hasil
Sebagaimana kesimpulan yang dirumuskan dari tindak pidana (ilegal) menjadi seolah-olah
Sjahdeini (2007: 5) dari beberapa pendapat harta kekayaan yang sah.
tentang pengertian pencucian uang, bahwa
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan
pencucian uang adalah serangkaian kegiatan
bahwa antara tindak pidana pencucian uang
yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi
dengan tindak pidana asal memiliki hubungan
terhadap uang yang dihasilkan dari tindak pidana
yang erat. Bagaimana mungkin akan terjadi tindak
yang tujuannya untuk menyembunyikan atau
pidana pencucian uang jika tidak didahului oleh
menyamarkan asal usul dari penegak hukum
tindak pidana asal terlebih dahulu, sementara
dengan cara memasukkan uang tersebut ke dalam
objek tindak pidana pencucian uang adalah harta
sistem keuangan (financial system) sehingga
kekayaan yang dihasilkan dari tindak pidana asal.
nantinya menjadi uang yang halal.
Artinya, tindak pidana pencucian uang tidak akan
Dari pengertian tersebut nampak bahwa terjadi jikalau tidak didahului oleh tindak pidana
pencucian uang mengandung dua tindak pidana, asal.
sebagaimana rumusan pencucian uang di negara-
Hubungan tersebut ternyata menimbulkan
negara ASEAN, yang merumuskan tindak pidana
permasalahan dalam penegakan hukum, baik
pencucian uang dengan tindak pidana asal
pada tingkat penyidikan, penuntutan atau pada
(predicate offence), meskipun jenis tindak pidana
saat pembuktian di sidang pengadilan. Pada
asal yang dirumuskan berbeda-beda (Arief, 2013:
tingkat penyidikan, penyidik berada pada dua
144-146).
pilihan, melakukan penyidikan secara bersamaan
Pertama, tindak pidana asal (predicate antara tindak pidana pencucian uang dan
offence), tindak pidana ini merupakan tindak tindak pidana asal atau hanya menyidik tindak
pidana yang menjadi sumber asal dari harta haram pidana pencucian uang. Demikian juga dalam
(dirty money) atau hasil tindak pidana (criminal penyusunan surat dakwaan, penuntut umum
proceeds) yang kemudian dicuci (Arief, 2013: berada pada dua pilihan, mendakwa secara
144). Jenis tindak pidana asal secara limitatif bersamaan antara tindak pidana asal dan tindak
diatur dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang pidana pencucian uang atau hanya mendakwa
Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan tindak pidana pencucian uang.
Pembuktian Tindak Pidana Pencucian Uang Tanpa Dakwaan Tindak Pidana Asal (Halif ) | 175
Putusan Nomor 57/PID.SUS/2014/PN.SLR menceritakan bahwa istilah money laundering
jika tindak pidana asal tidak didakwakan? awalnya dari tempat usaha pencucian pakaian
secara otomatis di AS yang disebut dengan
C. Tujuan dan Kegunaan laundromats. Usaha yang berkedok pencucian
pakaian otomatis ini dipilih oleh para mafia untuk
Setiap penelitian pasti memiliki tujuan menyamarkan uang hasil tindak pidana yang
sebagai suatu sasaran yang ingin dicapai, adapun dilakukannya menjadi seolah-olah uang yang sah
tujuan dari penelitian ini adalah: (Darwin, 2012: 12). Namun, menurut Robinson
1. Mengetahui dan menganalisa penentuan cerita yang demikian hanyalah cerita bohong,
bentuk surat dakwaan terhadap tindak menurutnya pencucian uang bukanlah yang
pidana pencucian uang dalam Putusan seperti disebutkan di atas akan tetapi penempatan
Nomor 57/PID.SUS/2014/PN.SLR uang hasil kejahatan melalui sirkulasi transaksi
menjadi penting. yang akhirnya uang hasil kejahatan tersebut
seolah-olah menjadi uang yang sah (Sjahdeini,
2. Mengetahui dan menganalisa hakim 2007: 6).
dalam membuktikan unsur tindak pidana
pencucian uang dalam Putusan Nomor 57/ Menurut Willing pengertian pencucian
PID.SUS/2014/PN.SLR jika tindak pidana uang adalah proses penyembunyian keberadaan,
asal tidak didakwakan. sumber tindak sah, atau aplikasi pendapatan tidak
sah, sehingga pendapatan itu menjadi nampak sah.
Selain tujuan tentunya penelitian ini Demikian juga menurut Fraser, pencucian uang
memiliki kegunaan atau manfaat, adapun adalah sebuah proses yang sungguh sederhana
kegunaan dari penelitian ini adalah: di mana uang kotor diproses atau dicuci melalui
sumber yang sah atau bersih sehingga orang dapat
1. Secara teoritis, penelitian ini dapat memberi
menikmati keuntungan tidak halal itu dengan
sumbangsih pemikiran tentang karakteristik
aman (Harmadi, 2011: 26).
tindak pidana pencucian uang, serta
hubungannya dengan tindak pidana asal. Menurut Bucy mendefinisikan pencucian
uang adalah perahasiaan dari keberadaan, sumber
2. Secara praktis, penelitian ini dapat
yang tidak sah tentang dana gelap sedemikian
dijadikan acuan oleh penegak hukum,
rupa sehingga dana tersebut akan tampak sah
baik pada tingkat penyidikan, penuntutan
jika ditemukan. Tidak berbeda dengan pendapat
maupun pada saat pemeriksaan di sidang
Chaikin yang mendefinisikan pencucian
pengadilan dalam perkara tindak pidana
uang sebagai suatu proses dengan mana satu
pencucian uang.
penyembunyian atau penyamaran sumber,
disposisi, pergerakan, atau uang kepemilikan
D. Tinjauan Pustaka
untuk alasan apapun juga (Harmadi, 2011: 26).
Istilah tindak pidana pencucian uang
Proses penyamaran atau penyembunyian
berasal dari terjemahan money laundering, dalam
atas uang hasil tindak pidana tersebut dapat
bahasa Indonesia diartikan pencucian uang. Steel
dilakukan melalui tiga tahapan (Uly & Tanya, 2009:
Pembuktian Tindak Pidana Pencucian Uang Tanpa Dakwaan Tindak Pidana Asal (Halif ) | 177
penyidikan secara bersamaan antara tindak pengetahuan.” Demikian juga yang disampaikan
pidana pencucian uang dan tindak pidana asal, Ibrahim (2006: 26), terdapat dua hal yang
dengan syarat penyidik telah menemukan bukti sangat penting sebelum melakukan penelitian
permulaan yang cukup terhadap tindak pidana ilmiah, pertama, menguasai dasar-dasar ilmu
asal. Harus dipahami bahwa keberadaan Pasal pengetahuan yang akan ditelitinya, dan kedua,
69 tidak bisa berdiri sendiri, harus disandingkan menguasai metodologi disiplin ilmu pengetahuan
dengan Pasal 77 dan Pasal 78 (pembalikan beban yang akan diteliti.
pembuktian). Perumus Undang-Undang Nomor
Penelitian yang penulis lakukan adalah
8 Tahun 2010 beranggapan bahwa pada akhirnya
penelitian terhadap Putusan Nomor 57/PID.
tindak pidana pencucian uang tetap didasari oleh
SUS/2014/PN.SLR yang penulis peroleh
adanya tindak pidana asal, maka pada tahap
dari Direktori Putusan Mahkamah Agung.
pemeriksaan di sidang pengadilan sebagaimana
Putusan ini diidentifikasi masalah hukum yang
diatur dalam Pasal 77: “untuk kepentingan
terkandung di dalamnya lalu dilakukan penalaran
pemeriksaan di sidang pengadilan terdakwa
hukum dan menganalisanya untuk dipecahkan
wajib membuktikan bahwa harta kekayaannya
melalui kaidah-kaidah hukum yang berlaku
bukan merupakan hasil tindak pidana.”
dan relevan dengan permasalahan hukum yang
Terdakwa tindak pidana pencucian uang ingin dipecahkan, sehingga luaran dari hasil
wajib membuktikan harta kekayaannya bukan analisisnya berbentuk preskripsi. Tipe penelitian
merupakan hasil tindak pidana alias tindak pidana yang demikian menurut Marzuki (2016: 60)
asal. Selain itu, Pasal 69 Undang-Undang Nomor disebut dengan penelitian yuridis normatif.
8 Tahun 2010 berfungsi sebagai perampasan aset
Untuk menganalisis permasalahan hukum
dengan cara keperdataan (civil forfectur) (Utomo,
yang ada dalam Putusan Nomor 57/PID.
2013: 62) yang dikhususkan terhadap tindak
SUS/2014/PN.SLR, penulis menggunakan dua
pidana illicit enrichment, yakni pejabat negara
pendekatan, pertama, pendekatan perundang-
yang memiliki harta kekayaan melebihi dari profil
undangan (statute approach), pendekatan ini
pekerjaan dan penghasilannya, sehingga harta
dilakukan dengan cara menelaah undang-
kekayaan yang lebih tersebut diduga hasil dari
undang dan regulasi yang berhubungan dengan
tindak pidana. Namun sangat disayangkan tindak
permasalahan hukum yang penulis angkat.
pidana tersebut belum diberlakukan di Indonesia,
Kedua, pendekatan konseptual (conceptual
sehingga Pasal 69 tidak berfungsi (Atmasasmita,
approach), pendekatan yang menggunakan
2013: 24).
pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin
yang berkembang di dalam ilmu hukum yang
II. METODE
membentuk pengertian ilmu hukum, konsep-
Metode dalam suatu penelitian menjadi konsep hukum dan asas-asas hukum. Untuk
hal yang mutlak harus ada, sebagaimana yang menganalisis rumusan masalah yang menjadi
disampaikan oleh Soekanto (2010:6) “metodologi objek penelitian dibutuhkan bahan hukum, baik
merupakan suatu unsur yang mutlak harus ada yang bersifat bahan hukum primer maupun yang
di dalam penelitian dan pengembangan ilmu bersifat bahan hukum sekunder. Bahan hukum
primer merupakan bahan hukum yang bersifat
Pembuktian Tindak Pidana Pencucian Uang Tanpa Dakwaan Tindak Pidana Asal (Halif ) | 179
oleh tindak pidana asal agar seolah-olah menjadi lama 20 tahun dan denda paling banyak
harta kekayaan yang sah. Rp10.000.000.000,-”
Pembuktian Tindak Pidana Pencucian Uang Tanpa Dakwaan Tindak Pidana Asal (Halif ) | 181
pandangan ini disebut rational choice theory Hakim menerapkan sistem pembuktian
(Atmasasmita, 2010: 58). Sehingga original sebagaimana yang diatur dalam KUHAP,
intent antara tindak pidana asal dengan tindak padahal penerapan pembuktian sebagaimana
pidana pencucian uang memiliki perbedaan. diatur dalam KUHAP apabila penuntut umum
Original intent pada tindak pidana asal masih mendakwa terdakwa dengan pasal tindak pidana
bertumpu pada segi perbuatan dan pembuatnya pencucian uang dengan tindak pidana asal
(daad-dader strafrecht). Sedangkan objek tindak (kumulatif). Jikalau hakim menerapkan sistem
pidana pencucian uang adalah harta kekayaan pembuktiannya dengan menggunakan sistem
yang diduga berasal atau diperoleh dari tindak pembuktian sebagaimana diatur dalam KUHAP,
pidana asal. maka penuntut umum dalam mendakwa terdakwa
pelaku tindak pidana pencucian uang dalam
Perbedaan objek kedua tindak pidana
Putusan Nomor 57/PID.SUS/2014/PN.SLR
tersebut berdampak terhadap pembuktian secara
dengan bentuk surat dakwaan kumulatif, dakwaan
normatif, yaitu pembuktian atas tindak pidana
pertama terdakwa didakwa dengan tindak pidana
asal adalah perbuatan dan kesalahan pelaku
penyelundupan, karena terdakwa telah diduga
tindak pidana asal, sedangkan pembuktian
melakukan tindak pidana penyelundupan pupuk
atas tindak pidana pencucian uang adalah
matahari dari negara Malaysia ke Indonesia.
pada perolehan kekayaan yang diduga berasal
Sedangkan dakwaan kedua, terdakwa didakwa
dari tindak pidana. Dengan demikian, tindak
dengan pasal tindak pidana pencucian uang baik
pidana pencucian uang yang didakwakan secara
Pasal 3 atau Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8
mandiri tanpa bersamaan dengan tindak pidana
Tahun 2010.
asalnya lebih kepada perampasan aset (harta
kekayaan yang dicuci) sarana keperdataan (civil Hakikatnya tindak pidana pencucian uang
forfeiture) dengan didukung oleh pembalikan tidak berdiri sendiri sebagaimana tindak pidana
beban pembuktian. Di samping itu, tindak pidana lainnya, melainkan tindak pidana ini berhubungan
pencucian uang yang didakwa secara mandiri dengan tindak pidana lainnya (tindak pidana
tanpa bersamaan dengan tindak pidana asalnya asal/predicative offence), sehingga tepat jika
tidak membuktikan perbuatan dan kesalahan dinyatakan bahwa tindak pidana pencucian uang
pelaku tindak pidana pencucian uang. merupakan condition sine qua non (berhubungan)
dengan tindak pidana asal sebagaimana telah
Sangat disayangkan, hakim dalam Putusan
diatur dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 57/PID.SUS/2014/PN.SLR tidak
Nomor 8 Tahun 2010 (Atmasasmita, 2013: 7).
menerapkan pembalikan beban pembuktian
sebagaimana diatur dalam Pasal 77 Undang- Demikian juga yang disampaikan oleh
Undang Nomor 8 Tahun 2010, meskipun Garnasih, tindak pidana pencucian uang merupakan
pembalikan beban pembuktian tersebut hanya kejahatan yang mempunyai karakteristik berbeda
untuk merampas aset hasil tindak pidana melalui dengan jenis kejahatan pada umumnya, terutama
keperdataan, dan pembalikan beban pembuktian bahwa tindak pidana ini bukan merupakan tindak
tersebut tidak membuktikan kesalahan R sebagai pidana tunggal tetapi kejahatan ganda. Namun
terdakwa. demikian antara tindak pidana asal dan tindak
pidana pencucian uang merupakan kejahatan yang
Pembuktian Tindak Pidana Pencucian Uang Tanpa Dakwaan Tindak Pidana Asal (Halif ) | 183
pidana asalnya, yaitu penggelapan sebagai B. Pembuktian Unsur Tindak Pidana
dakwaan kesatu dapat dibuktikan; Pencucian Uang dalam Putusan Nomor
57/PID.SUS/2014/PN.SLR jika Tindak
2. Putusan Nomor 248 K/PID.SUS/2011
Pidana Asal Tidak Didakwakan
yang berhubungan dengan Nomor 2486 K/
PID.SUS/2011 dan Nomor 2480 K/PID. Perumusan tindak pidana dalam suatu
SUS/2011 adalah perkara di mana para undang-undang, terkadang dirumuskan dengan
terdakwa penerima hasil tindak pidana menguraikan unsur-unsur dan elemen dari tindak
pembobolan Bank Permata Bandung pidana, terkadang pula hanya dirumuskan dengan
yang dilakukan oleh orang lain tetapi para menyebutkan kualifikasi tindak pidananya
terdakwa tersebut mengetahui bahwa harta saja. Moeljatno (2009: 71) mengatakan, bahwa
kekayaan berupa keuntungan 10% berasal rumusan perbuatan beserta sanksinya yang
dari transfer fiktif yang diketahuinya dijumpai dalam aturan pidana dimaksudkan
berasal dari tindak pidana penipuan; untuk menunjukkan perbuatan-perbuatan
mana yang dilarang dan pantang dilakukan.
3. Putusan Nomor 1607 K/PID. SUS/2012
Pada umumnya maksud tersebut dapat dicapai
berasal dari tindak pidana pemalsuan/
dengan menentukan beberapa elemen, unsur
pencatatan palsu atas rekening para nasabah
atau syarat yang menjadi ciri atau sifat khas dari
yang kemudian ditarik dan ditempatkan
larangan tersebut. Sehingga dapat dibedakan dari
dalam rekening terdakwa sendiri, pacarnya,
perbuatan-perbuatan lain yang tidak dilarang.
adiknya, padahal uang tersebut bukan
kekayaannya sendiri yang dibelanjakan Perbedaan dari istilah unsur, elemen dan
dalam bentuk mobil mewah dan properti kualifikasi yang menjadi rumusan dari tindak
lainnya. Jaksa penuntut umum berhasil pidana. Menurut Hiariej perbedaan antara unsur
melakukan pembuktian bahwa penarikan dan elemen terletak pada keluasan cangkupan
uang yang ditempatkan dalam rekening antara elemen dengan unsur. Elemen dalam
pribadi terdakwa dan pihak lainnya suatu tindak pidana adalah unsur-unsur yang
sebanyak 117 kali, dan berhasil menelusuri terdapat dalam suatu tindak pidana, unsur
aset yang berasal dari tindak pidana asal. tersebut baik tertulis maupun tidak tertulis dalam
rumusan tindak pidana. Sedangkan unsur adalah
Berdasarkan uraian di atas, penentuan
bestandeel yakni unsur tindak pidana yang secara
bentuk surat dakwaan dan pasal yang didakwakan
expressiv verbis tertuang dalam suatu rumusan
menjadi hal yang penting dalam perkara tindak
tindak pidana (Hiariej, 2014: 97).
pidana pencucian uang. Bentuk surat dakwaan
dan pasal yang didakwakan terhadap perkara Para ahli hukum pidana membagi unsur
tindak pidana pencucian uang berdampak tindak pidana tersebut menjadi dua, pertama,
pada kecermatan hakim dalam memilih sistem unsur objektif, yakni unsur tindak pidana yang
pembuktian. Ketepatan dalam menentukan berada di luar diri pelaku tindak pidana. Unsur
bentuk surat dakwaan dan pasal yang didakwakan objektif terdiri dari: 1) perbuatan dan akibat; 2) hal
menjadi hal yang penting dalam perkara tindak ikhwal atau keadaan yang menyertai perbuatan;
pidana pencucian uang. 3) keadaan tambahan yang memberatkan pidana;
Pembuktian Tindak Pidana Pencucian Uang Tanpa Dakwaan Tindak Pidana Asal (Halif ) | 185
asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, dilakukan dua kali. Setelah uang tersebut
pengalihan hak-hak, atau kepemilikan diserahkan kepada terdakwa oleh saksi,
yang sebenarnya atas harta kekayaan yang maka saksi meninggalkan terdakwa tanpa
diketahuinya; meminta dan memperoleh imbalan dari
terdakwa.
3. Unsur patut diduganya merupakan hasil
tindak pidana sebagaimana dimaksud Uang yang ditransfer dari teman terdakwa
dalam Pasal 2 ayat (1). di Flores/Maumere kepada melalui rekening
saksi AR diduga merupakan uang hasil dari
Unsur “setiap orang” menurut hakim telah
penjualan pupuk cap Matahari yang dilakukan
terbukti. Sedangkan unsur “menyembunyikan
oleh terdakwa di Flores/Maumere Nusa
atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi,
Tenggara Timur. Dari fakta-fakta tersebut,
peruntukan, pengalihan hak-hak, atau
hakim mempertimbangkan bahwa unsur
kepemilikan yang sebenarnya atas harta
“menyembunyikan atau menyamarkan asal usul,
kekayaan yang diketahuinya” berdasarkan fakta
sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak,
dan keadaan yang terungkap di persidangan yang
atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta
satu dengan yang lain saling bersesuaian antara
kekayaan yang diketahuinya” telah terbukti.
keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa
(Putusan Nomor 57/PID.SUS/2014//PN.SLR): Unsur “patut diduganya merupakan hasil
tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal
• Bahwa pada tanggal 3 Januari 2014 saksi
2 ayat (1) menurut pembuktian dan pertimbangan
AR melakukan transaksi penarikan uang di
hakim telah terbukti. Bahwa harta kekayaan yang
Bank BRI, pertama sebesar Rp54.000.000,-
ditransfer oleh rekan terdakwa di Flores/Maumere
dan kedua, sebesar Rp75.000.000,-;
merupakan hasil tindak pidana di bidang kelautan
• Bahwa sebelum penarikan uang itu terjadi, dan perikanan. Karena terdakwa telah mengakui
saksi AR bertemu dengan terdakwa R di beberapa kali pernah ke Batam sebagaimana tiket
pelabuhan Rauf Rahman Benteng Selayar, pesawat Lion Air pada tanggal 06 Februari 2012
lalu terdakwa menanyakan kepada saksi bersama P, M, S, dan A via Ujung Pandang transit
AR memiliki nomor rekening bank karena Jakarta menuju Batam. Serta dalam Berita Acara
akan ada orang yang mau mentransfer uang Penyidik yang telah diakui oleh terdakwa, bahwa
kepada terdakwa dan saksi memberikan terdakwa melakukan transaksi memesan barang
nomor rekening BRI-nya kepada terdakwa; yang patut diduga adalah pupuk cap Matahari
dari Malaysia. Sebelum menganalisa pembuktian
• Bahwa setelah terdakwa mendapat kabar
yang dilakukan hakim terhadap “unsur
dari rekannya di Maumere uangnya telah
diketahuinya atau patut diduganya merupakan
ditransfer, terdakwa menyuruh saksi AR
hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
untuk mengecek kebenaran adanya transfer
Pasal 2 ayat (1), di mana tindak pidana asalnya,
uang tersebut. Ternyata, transfer uang dari
yakni tindak pidana penyelundupan pupuk atau
rekan terdakwa memang ada dan saksi
tindak pidana di bidang kelautan dan perikanan
mengambil uang tersebut dan menyerahkan
tidak didakwakan dan tidak dibuktikan, terdapat
kepada terdakwa dan penarikan itu
beberapa hal yang sangat penting untuk dianalisa.
Pembuktian Tindak Pidana Pencucian Uang Tanpa Dakwaan Tindak Pidana Asal (Halif ) | 187
terdakwa sebagai pelaku aktif, artinya terdakwa Hakim dalam membuktikan Pasal 4
melakukan tindak pidana asal, yakni tindak khususnya unsur “diketahuinya atau patut
pidana penyelundupan pupuk atau tindak pidana diduganya merupakan hasil tindak pidana
di bidang kelautan dan perikanan. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1)” dalam Putusan Nomor 57/PID.SUS/2014/
Harta kekayaan yang dihasilkan dari salah
PN.SLR menyatakan telah terbukti meskipun
satu tindak pidana asal tersebut terdakwa tempatkan
tindak pidana asalnya tidak dibuktikan terlebih
atau menitipkan atau perbuatan lain melalui teman
dahulu, hakim meyakinkan bahwa unsur tersebut
terdakwa di Flores/Maumere. Perlu diperhatikan
telah terbukti hanya berdasarkan pernyataan
perbuatan yang menjadi unsur pada Pasal 3 tidak
terdakwa dalam BAP, bahwa terdakwa diduga
hanya mentransfer tapi juga menempatkan atau
pernah melakukan perjalanan ke Batam dan
menitipkan bahkan perbuatan-perbuatan lain
dilanjutkan ke Malaysia, dari kegiatan tersebut
yang tujuannya ingin menyembunyikan atau
terdakwa diduga menyelundupkan pupuk cap
menyamarkan. Jadi menurut penulis terdakwa
Matahari dari Malaysia ke Indonesia. Harta
lebih memenuhi unsur-unsur Pasal 3.
kekayaan hasil dari tindak pidana tersebut yang
Sementara perbuatan yang dilakukan oleh dicuci oleh terdakwa.
rekan terdakwa dan saksi AR merupakan tahapan
Menurut Garnasih rumusan pada delik
layering (pelapisan) sebagaimana diatur dalam
tindak pidana pencucian uang yakni Pasal 3,
Pasal 4, perbuatan yang dilakukan rekan terdakwa
Pasal 4, dan Pasal 5 menimbulkan karakteristik
ingin menyembunyikan atau menyamarkan asal
yang berbeda dengan tindak pidana yang lain,
usul kepemilikan harta tersebut dari pemilik
bahwa tindak pidana pencucian uang merupakan
aslinya. Jika penegak hukum sungguh-sungguh
follow up crime, sedangkan hasil kejahatan yang
mau menegakkan hukum, maka rekan terdakwa
diproses pencucian uang disebut sebagai core
dan saksi AR dapat dimintai pertanggungjawaban
crimes atau predicate offence atau disebut sebagai
pidana terhadap dugaan tindak pidana pencucian
unlawful activity. Jika dilihat dari kronologi
uang yang dilakukannya. Jadi rekan terdakwa dan
perbuatan maka tidak mungkin terjadi tindak
saksi AR dapat diancam dengan Pasal 4. Namun
pidana pencucian uang tanpa terjadi predicate
demikian harus dibuktikan unsur “diketahui atau
offence (no money laundering without core
patut menduganya” bahwa harta yang ditransfer
crime) terlebih dahulu (Garnasih, 2013: 6).
oleh rekan terdakwa kepada saksi AR berasal dari
tindak pidana penyelundupan atau tindak pidana Tindak pidana asal (predicate offence) di
di bidang perikanan dan kelautan. dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
disebutkan secara limitatif dalam Pasal 2 yaitu
Selain dua permasalahan di atas,
terdiri dari 26 jenis tindak pidana dan ditambah
permasalahan utama yang harus dianalisis
“semua tindak pidana yang ancaman pidananya
penulis, yakni apakah pembuktian unsur
empat tahun ke atas. Predicate offence (tindak
“diketahuinya atau patut diduganya merupakan
pidana asal) menurut Arief adalah “delik-delik
hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
yang menjadi sumber dari uang haram (dirty
Pasal 2 ayat (1)” dapat dibuktikan jikalau tindak
money) atau hasil kejahatan (criminal proceeds)
pidana asalnya tidak dibuktikan terlebih dahulu.
yang kemudian dicuci.” Beberapa negara ASEAN
Pembuktian Tindak Pidana Pencucian Uang Tanpa Dakwaan Tindak Pidana Asal (Halif ) | 189
Sapardjaja sebagai hakim agung dari tindak pidana asal (predicate offence) yang
menyatakan kesulitan dalam membuktikan secara limitatif telah dicantumkan dalam Pasal 2
unsur tindak pidana pencucian uang khususnya ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010.
unsur “harta kekayaan yang diketahui atau
Tindak pidana penadahan merupakan
patut diduganya berasal dari tindak pidana
tindak pidana yang berdiri dan merupakan tindak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
pidana selesai (voltooid delicten). Namun dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010” jika
tindak pidana penadahan, unsur “memperoleh
tidak didakwa bersamaan dengan tindak pidana
dan seterusnya” harus dilakukan dengan sengaja
asalnya (dakwaan kumulatif).
sedangkan pelaku sendiri tidak perlu mengetahui
Jika penuntut umum mendakwa secara asal usul benda tersebut diperoleh dari tindak
bersamaan antara tindak pidana asal dengan pidana asal. Dengan demikian, secara teoritik
tindak pidana pencucian uang hakim dengan hukum pidana, tindak pidana asal dalam tindak
mudah memperoleh keyakinan untuk memutus pidana pencucian uang harus dibuktikan. Namun
terdakwa bersalah, karena selain unsur tindak dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
pidana pencucian uang terbukti, juga tindak pembentuk undang-undang telah meniadakan
pidana asalnya sangat jelas. Dengan alat bukti kewajiban membuktikan tindak pidana asal
dan barang bukti yang cukup yang diajukan oleh sebagaimana diatur dalam Pasal 69.
penuntut umum, masalah beban pembuktian
Berdasarkan beberapa pendapat dari ahli
terbalik hampir tidak diperlukan lagi. Pembuktian
hukum pidana dapat disimpulkan bahwa tindak
tindak pidana pencucian uang sangatlah sulit jika
pidana pencucian uang memiliki hubungan yang
dihubungkan dengan illicit enrichment, penuntut
sangat erat dengan tindak pidana asal, bahkan
umum hanya mendakwa tindak pidana pencucian
tidak akan terjadi tindak pidana pencucian uang
uang tanpa tindak pidana asalnya. Hakim sangat
jikalau tidak didahului oleh tindak pidana asal. Di
sulit membuktikan tindak pidana pencucian uang
samping itu pembuktian tindak pidana pencucian
meskipun diberi wewenang untuk menerapkan
uang tanpa dibuktikan terlebih dahulu sangatlah
pembalikan beban pembuktian.
kesulitan meskipun hakim diberi kewenangan
Sapardjaja (2013: 7) melanjutkan untuk menerapkan pembalikan beban pembuktian
pendapatnya dengan menegaskan bahwa kecuali terhadap tindak pidana illicit enrichment,
pembalikan beban pembuktian yang digunakan namun sangat disayangkan karena tindak pidana
jikalau tindak pidana pencucian uang tidak tersebut belum diatur di Indonesia.
didakwa bersamaan dengan tindak pidana asalnya
Dengan demikian pembuktian terhadap
merupakan masalah yang sangat pelik yang
tindak pidana pencucian uang baik pada Pasal 3
harus mendapat kajian akademik. Demikian juga
maupun Pasal 4 yang dilakukan terdakwa R dalam
menurut Atmasasmita, dalam memahami tindak
Putusan Nomor 57/PID.SUS/2014/PN.SLR tidak
pidana pencucian uang perumus Undang-Undang
terbukti karena unsur “harta kekayaan yang
Nomor 8 Tahun 2010 telah menyamakan tindak
diketahui atau patut diduganya berasal dari tindak
pidana pencucian uang dengan tindak pidana
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
penadahan Pasal 480 KUHP. Padahal tindak
ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010”
pidana pencucian uang merupakan derivatif
Pembuktian Tindak Pidana Pencucian Uang Tanpa Dakwaan Tindak Pidana Asal (Halif ) | 191
Praktik. Surakarta. Utomo, P. (2013). Memahami asset recovery
& gatekeeper. Jakarta: Indonesia Legal
Hamzah, A. (2010). Hukum acara pidana Indonesia.
Roundtable.
Jakarta: Sinar Grafika.
Yusuf, M. (2013). Merampas aset korupsi. Jakarta:
Harahap, Y. (2010). Pembahasan permasalahan &
Penerbit Buku Kompas.
penerapan KUHP. Jakarta: Sinar Grafika.