Anda di halaman 1dari 5

Jurnal SainsMateri Indonesia Vol. 1 No.2. Pebruari 2000, hal..

26 -31
IndonesianJournal ofMaterialsScience ISSN.. 1411-1098

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SEL BATERAI SEKUNDER


BAHAN SUPERIONIK (Ag/RbAg4I5/RbIJ)

N. Effendi, A. K. Jahja danS.Pumama


P3IB-BATAN; Serpong,Tangerang15314,Indonesia

ABSTRAK
PEMBUA TAN DAN KARAKTERISASI SEL BA TERAI SEKUNDER BAHAN SUPERIONIK
Ag/RbAg4I5/RbI]" Bahan elektrolit padatanberbasisperak RbAg41stelah digunakan sebagaielektrolit untuk pembuatan
sebuah sel baterai sekunder (rechargeable) dengan Ag sebagai anoda dan RbI) sebagai katoda. Telah dilakukan
pengukuran karakteristik pengisian-peluwahan (charge-discharge)dan polarisasiterhadap bateraipada kondisi tekanan
atmosfir biasa dan temperatur mango Dapat disimpulkan bahwa konfigurasi gel Ag/RbAg4Is/ RbI) dapat berfungsi
sebagai baterai sekunder. Sel dapat berfungsi dengan baik pada rapat arus hingga 230 ~A!cm2.

Kala kunci: Sintesis, baterai sekunder, karakterisasi, Ag/RbAg4I,/RbI)

SYNTHESIS AND CHARACTERIZATION OF THE SUPERIONIC-BASED SECONDARY BAT-


TERY CELL Ag/RbAg4I/RbI]o The solid electrolite material silver based,RbAg41, had beenused as electrolite in
making a secondary rechargeable battery cell with silver (Ag) as the anode and rubidium tri-iodide (Rbi]) as the
cathode. The charge-discharge characteristics measurements and the battery polarization in normal atmospheric
pressure, at ambient temperature had beencarried out. It can be deduced that the cell configuration Ag/RbAg4I,/RbIJ
has performed as a secondary battery. The cell performed well with current density up to 230 ~A/cm2.

Key words..Synthesis,Characterization,SecondaryBattery,AgiRbAg4ls/Rbl)Cell Configuration

PENDAHULUAN
Kegiatan penelitian baterai padatan dewasa ini sistim ini merupakan suatu special purpose system. Bahan
diarahkan untuk memperoleh sumber tenaga listrik baru elektrolit RbAg4Is memiliki beberapa keunggulan untuk
terutama untuk aplikasi khusus, misalnya baterai mikro aplikasi sebagaibaterai term ai, antara lain stabilitas termal
untuk dipasang pada devais mikrochip rangkaian terpadu padarentang temperaturyang lebar, memiliki output listrik
(IC), kartu kredit, baterai primer usia panjang yang handal yang tahan goncangan serta relatif steady terhadap
untuk implantasi pada alat pemacu jantung, program perubahantemperatur [3].
antariksa, dan pada instrumen kedirgantaraan dan militer Karakteristik unjuk kerja suatu sistim sel baterai
yang membutuhkan sifat-sifat fisis khusus [1]. Sudahsejak mencakup beberapa parameter, antara lain berat sel, tebal
lama kegiatan penelitian baterai sekunder terfokus pada sel,diametersel,teganganOCV (voltaserangkaian terbuka),
bahan elektrolit RbAg4Is' disebabkan oleh konduktivitas waktu operasi sel dihitung dari OCV sampai mencapai
ionik elektrolit ini merupakansalah satuyang tertinggi pada voltasepada ~lutut~ kurva peluwahan,kapasitaspeluwahan
temperatur ruang diantara berbagai bahan elektrolit [2]. dandensitas enersi. Sebelum suatu konfigurasi atausistim
Salah satu lagi kemungkinan aplikasi khusus elektrolit sel dapatdinyatakan layak "operasi", parameter-parameter
RbAg4Issebagaibateraiunggulan ialah, bateraitermal, yaitu ini mutlak untuk diketahui, juga sebagai indikator apakah
baterai untuk aplikasi khusus pada rentang operasi sistim mampu berfungsi sebagaimanadiharapkan pada saat
temperatur tinggi, dan sekaligus bisa dipakai pada banyak mendesain sistim tersebut. Oari parameter-parameter ini
siklus, dengancara pengisian kembali (recharging). dapat ditarik suatu kesimpulan menyeluruh mengenai
Baterai termal berfungsi sebagaisumberpower atau unjukkerja sistim, sehingga dapat men4ukung diagnostik
sumber tenaga listrik cadangan, pada kondisi dimana clan penyempurnaan unjuk kerja sistim sel baterai.
sumber listrik utama konvensional mengalami gagal-fungsi Penelitian sistim sel baterai Ag/RbAg4Is/RbI3 telah
pada lingkungan temperatur tinggi. Dengan perkataan lain dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain [4,5]. Namun

26

ABSTRACT
Pembuatandan KarakterisasiSetBaterai SekunderBahanSuperionik(Ag/RbAg)IRbI) (Nurdin Effendi)

temperatur operasiyang dilaporkan masih agak tinggi yaitu Setelah dikonversi menjadi perbandingan berat, kedua
sekitar 150-300 °C, dengan penggunaan hanya sebagai bahan dicampur. Campuran kedua bahan digerus dalam
baterai primer (satu kali pakai). Anode Ag digunakan
mortar sampai halus dan dipres menjadi pelet. Kemudian
sebagaielektrode negatif pactaRbAg41ssebabseluruh arus
dilakukan sintering dalam petri disk pada temperatur
listrik pactaelektrolit ini dibawa oleh kation Ag+. Elektrode
100°C selama4jam. Selesaisintering bahandigerus kembali
positif(katode) sebaiknya terkompleksi (complexed)untuk
mereduksi aktifitasnya, karena unsur lepas 12cenderung dan dibuat pelet berdiameter sekitar 13rom.
untuk mendegradasielektrolit melalui reaksi : Anoda perak (Ag) dibuat dengan menjadikan pelet
denganukuran yang sarnadenganukuran katoda RbIJ' yaitu
12+ RbAg41s~ RbI)+ 4 AgI dengandiameter 13rom.
Sehingga untuk mengatasi kemungkinan terjadinya reaksi
degradasi,telah dipilih senyawa Rbl)sebagaibahankatode. Pengukuran konduktivitas ionik
Pactapenelitian ini , fokus penelitian ditujukan pacta Cuplikan serbuk untuk pengukuran konduktivitas
aplikasi sistim sel sekunder berbasis elektrolit RbAg41s dicetak dalarn bentuk pelet dengan alatpres dengantekanan
sebagaisumberenersibaru terutamapactatemperaturruang, sebesar700kgcm-2.Diperoleh pelet silindris, denganukuran
mengingat situasi ekonomi bangsa yang sedang dalam geometris pelet tertentu, ialah teball, 70 mm dan diameter
situasikrisis dewasaini menuntuthasilguna suatupenelitian 13,0mm. Kemudian pelet elektrolit maupun pelet elektroda
lebih bersifat ~merakyat~. Sel bateraiAgiRbAg4Is/Rbl)juga dipoles untuk memperoleh kontak ohmik yang baik; selain
terbukti memiliki keunggulan komparatifterhadap sistim itu juga dioleskan cat peTak pengkonduksi pacta kedua
sel baterailainnya, yaitu memiliki dayatahanjangkapanjang permukaancuplikan peletsehingga diperoleh kontak ohmik
(orde belasantabun) terhadapdegradasi,artinya unjuk kerja yang lebih baik. Pengukuran impedansi arus bolak-balik
sel tidak mengalami perubahanyang berarti setelah sekian dilakukan dengan menggunakan alat LCZ meter (Hioki
lama dioperasikan atau disimpan dalam kondisi 353IZ-Japan) presisi tinggi pactarentang frekuensi 45 Hz-
tertentu [3]. Pada laporan ini disajikan aplikasi elektrolit 1,5 MHz serta rentang temperatur antara 250 K -423 K.
RbAg41ssebagaielektrolit sel baterai padatansekunder re- Kemudian konduktansi G yang diperoleh daTipengukuran
chargeable (dapat diisi ulang) menggunakankatode RbI) dikonversi menjadi data konduktivitas dengan
daDanode Ag. Karena keterbatasansaranapenelitian yang menggunakan data-data geometri cuplikan.
ada di laboratorium piranti penyimpan enersi (energy
storage devices lab) P31B, untuk sementara penelitian ini Set baterai sekunder
hanya melaporkan unjuk kerja sistim selpactajangka pendek
Pada konstruksi sel khusus baterai sekunder tire
(orde beberapajam).
Hasil-hasil penelitian untuk ordejangka menengah anode/elektrolit/katoda, maka sebagai bahan anoda tidak
daDjangka panjang akan dilaporkan secaraterpisah pacta ada pilihan lain selain perak (Ag), karena pembawa muatan
tulisan lain. Hasil-hasil pengukuran karakteristik unjuk kerja pada bahan elektrolit adalah ion Ag+. Preparasibahankatode
sel baterai disajikan bersama dengan parameter-parameter Rbi) telah dilakukan seperti pada paragrafiii diatas. Ketiga
unjuk kerja sel, OCV, kapasitas peluwahan clan densitas komponen relet ini kemudian dilekatkan bersama-sama,lalu
dibungkus dalam sebuah silinder pyrex clandibalut dengan
energi.
resin, setelah ditambah bahan konduktor pada sisi-sisi
luarnya. Sel komposit ini kemudian dikarakterisasi dengan
METODA EKSPERIMEN pengukuran polarisasi, pengukuran tegangan pada
pemuatan dengan ares tetap dalam waktu tertentu, serta
Preparasi cuplikan elektrolit
karakterisasi bentuk profil peluwahan (discharge) dalam
Serbuk elektrolit RbAg4Isdisintesis melalui reaksi waktu tertentu dengan beban tertentu.
kimia padatan. Bahan kimia tingkat kemumia pro analisis
(p.a.) RbI daDAgI dicampur kemudian digerus daDdicetak
dalam bentuk pelet. Kemudian dipanaskan selama 24 jam
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam tabung pyrex pactatemperatur 480 K lalu dikuens. Konduktivitas ionik
Preparasi cuplikan berikut karakterisasi struktur telah
dibahas dengan rinci pacta laporan sebelumnya [6]. Pacta Gacmbar 1. disajikan respon frekuensi
konduktivitas ionik sel komposit RbAg4Is pactatemperatur-
temperatur 250 K, 300 K, 323 KJ373 K, daD423 K. Efek
Preparasi katode RbIJ daD aDoda Ag
frekuensi sudut (0 =21tfterhadapkonduktivitas arus bolak-
Katoda RbI) dipreparasi denganmetoda metalurgi balik riil O'acsangat"significant" pacta temperatur tinggi
reaksi RbI + 12~ RbI) dengan perbandingan molar I: 1. daDmenjadi berkurang pactatemperatur rendah.

27
Jurnal SainsMateri Indonesia Vol. 1 No.2. Pebruari 2000, hal.. 26 -31
IndonesianJournal o/Materials Science ISSN.. /411-/098

0.. -I I I
RbA9.ls
I I
l
i
TeganganOCV suatusel bateraipadatanmerupakan
salah satu parameter utama yang menjadi bahan
pertimbangan baik tidaknya unjuk kerja suatu sel baterai.
0_3,
"' Besaranini merupakanteganganterminal yang diukur dalam

IeQ :973J(~ ~A
. kondisi beban tak-hingga pada kedua ujung (terminal)

,
..~ baterai. Idealnya besaran ini identik dengan gaya-gerak-
--_:--:'2Sk_t:~
-
~
~

b
-"'",,""'-
.\
listrik (emf) sel baterai tersebut, namun dalam prakteknya
OCV suatuselberbedadenganemfteoretikkarena beberapa
0.'
..2
tJ)
300K-". --a alasan,antara lain kenaikan resistensi (tahanan) dalam sel
250K-. disebabkan oleh reaksi antara elektroda clan pengumpul
D.D I~. ataukolektor arus,peluwahan internaldikarenakankonduksi
elektron, clan sebagainya. OCV suatu sel berubah untuk
-0.1 1 1 1 1 1 jenis pasangananoda-katodayang berbeda.TeganganOCV
1 2 log,", (Hz)
untuk sel ini ditentukan sebesar 620 m V pada polarisasi
biasa clandari Gambar 3 tampak bahwa tegangan ini stabil
Gambar 1. Responfrekuensi konduktivitas arus bolak-balik
RbAg.Is pada berbagai temperatur, yaitu: 250 K, 300 K, terhadap perubahan temperatur, bila dibandingkan pada
323 K, 373 K, dan 423 K. polarisasi terbalik yang menunjukkan anomali yang
menonjol pada temperatur sekitar 80 DC. Menurut basil
penelitiantermodinamika [7], maka bilangan transportuntuk
Dengan mengekstrapolasi ekor frekuensi rendah pasanganAg/I2 ialah 687 m V, sehingga harga diatas dapat
arus bolak-balik crDC
padakurva Gambar 1 kearah frekuensi dianggapwajar untuk konfigurasi sel baterai sekunderripe
Dol (untuk rentang frekuensi 45 Hz < co< 10kHz), maka ini.
dapat diperoleh konduktivitas arus searahcuplikan yang
besarnya bervariasi terhadap temperamr.
Gambar 2 menunjukkan plot konduktivitas arus
searahyang besarnyabervariasi terhadaptemperaturdalam
format Arrhenius; khusus pada temperatur mang, besar
konduktivitas ini adalah sekitar 0,040-1 cm-l.

"eu

~
0-
0
cn
E

Gambar 3. Variasi tegangan rangkaian terbuka (OCV)


terhadap temperatur set baterai sekunder Ag/RbAg.I,/RbI,
,untuk poJarisasi biasa dan potarisasi terbalik,

Gambar 2. Kurva pencocokan data konduktivitas dalam


format Arrhenius Karakteristik peluwahan (discharge) daD umur
siklus sel baterai sekunder

Teganganrangkaian terbuka daD siCatpolarisasi Sel elektrokimia terdiri dari anoda, elektrolit dan
katoda. Fungsi sel ialah untuk menghasilkan arus searah
set baterai sekunder. melalui bebanpada rangkaian eksternal,dan menghasilkan
arus ion pada rangkaian internal. Sel sekunder ialah sel
PadaGambar 3 disajikan profil teganganrangkaian
yang dapatdipakai ulang beberapakali untuk mengkonversi
terbuka (open circuit voltage, OCV) pada polarisasi biasa
energikimia menjadi energilistrik, dalam hal ini reaktanpada
clanterbalik.
sel sekunder dapat dibentuk ulang menggunakan sumber

28

:2,X'-A~
Pembuatandan KarakterisasiSetBateraiSekunderBahanSuperionik(Ag/RbAg/IRbI.,) (Nurdin Effendi)

luar untuk pengisian ulang at au recharging. Proses


Kurva peluwahan pada Gambar 4 tidak menunjukkan
pengisian-peluwahan ini disebut satusiklus, dan urnurnnya
perubahan yang berarti pada selang beberapa siklus,
suatu gel padatan dapat diisi ulang ratusan kali.
sehingga reversibilitas sel baterai sekunder AgiRbAg4Is/
Ketidaketisienan pada pengisian dapat rnenyebabkan
RbI) dapat dianggap baik.
perubahan karakteristik peluwahan pada tiap siklus, Padagambar5 disajikan kurva peluwahan sel baterai
sehingga unjuk kerja pada setiap siklus akan bergantung sekunderpada arus tetap 160-,275- dan 279 ~A dan pada
pada ukuran, rnateri dan bentuk geornetris gel.
temperatur kamar. Semua kurva untuk siklus pertama.
Pengisian gel baterai sekunder dilakukan dengan
Kapasitas peluwahan didetinisikan sebagai arus tetap
alat charger dengan aliran arus searahkonstan sebesar0, 1 (I charge)
x waktu yang dibutuhkan tegangan untuk mencapai
rnA. Setiapsiklus terdiri dari selang waktu yang tetap yaitu
'lutut' kurva (~) (gambar 5) [8].
20 rnenit untuk pengisian dan 20 rnenit untuk pengukuran
peluwahan atau discharge. Arus pengisian diupayakan
tetap kecil untuk rnenjaga agar tegangan sirkuit tertutup
tidak rnelebihi tegangan dekornposisi. Dalarn hal ini
diperoleh profil peluwahan karakteristik gelsekunderseperti
disajikan pada Garnbar 4. Terjadi penurunan tegangan
gradual disebabkan oleh peluwahan pada setiap siklus,
namun cenderung untuk berkonvergensi pada harga yang
sarna setelahselang waktu tertentu. Pada Tabell disajikan
data karakteristik teknis gel baterai sekunder.

Tabell. Karakteristik teknis dan Unjuk Kerja set baterai


sekunder(Ag/RbAg,I,/ Rbi,)

Gamba, 5. Kurva peluwahan set baterai sekunder pada


berbagaiarusi.

200 I I I I I I I
Set: Ag/RbA9.I!RbI3
175 ,> 700
'""'
>
E 150
.siklus 500
0 siklus 400
E
'-" 600 581:A91RbAg~151Rb13
.. .. ... .
'-/ y siklus 300 I:: 500 ...0
(0'
QJ

..c '25
Q) v siklus 200
C
.I::
0
~
400
.. .I..Ponglsl.n
c

.
.siklus 100 300 ...P,lu..hon
.c ;J 0

.,
() \ c
a. 200 ..
;; 1GG lv..... c
~
" I~V -. .. 100 .
"i'8ai;:!t!nmnl""
-o.,V
\.OT:VV 2-
~
c 75 0
a
0 >
> -100
50
0 5 10 15 20 25 3D 35 40 45 50
Waklu (menit)
U1Jllolltlllllltllllllllllllllllt,Io'"IIIIIII"'tloIlIIllt1lhllll
0 20 40 60 80 100 120
Gambar 6. (a) Kurva tegangan pengisian-peluwahan
Waktu i (menit)
(charge-discharge) sel baterai sejcunderAg/RbAg.I,/RbI3
terhadap waktu, dengan arus peluwahan tetap sebesar 10
Gambar4. Kurva profil peluwahansel bateraisekunderpada mA. (b) kondisi variasi arus peluwahanterhadapwaktu
berbagai siklus

?Q
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol. 1 No.2. Pebruari 2000, hat.. 26 -31
Indonesian Journal o/Materials Science ISSN.. 1411-1098
Pada kurva gambar 5 harga tl dapat langsung contoh, baterai termal berbasis sulfat Li2SO4' memiliki
diestirnasi, yaitu masing-masing 25 menit untuk I 0hargo = 279 karakteristik operating time 15 menit, kapasitaspeluwahan
mA; 9,8 menit (275 mA) clan 14 menit (160 mA). Dengan 14,66 mA-hr dan densitas enersi 29,30 I.1W-hr/gr, pacta
demikian diperoleh kapasitas peluwahan (discharge capac- kondisi berat sel0,773 gr, arus peluwahan tetap 80 mA dan
ity) masing-masing 37- 45 -clan 116 !.lAh. Densitas enersi densitas arus maksimal 678,4 I.1A/cm2[8]. Walaupun
didet'inisikan sebagai panjang plateau waktu pada kurva demikian perlu diingatkan bahwa data ini absah untuk
voltase peluwahan (gambar 5) yang paling stabil dikalikan jangka waktu pemakaianyang relatif singkat (orde beberapa
dengan arus tetap dikalikan dengan besar voltase pada jam), sedangkanunjuk kerja sistim padajangka waktu yang
plateau dibagi dengan berat baterai. Kurva yang paling lebih lama lagi (orde bulanan atau tahunan) masih hams
stabil terjadi pada arus tetap loh275 mA, dengan estimasi dibuktikan pacta waktu mendatang, dan hal ini menjadi
panjang plateau sekitar 40', berat sel sekitar 1,0 gram clan tugas penelitian ini dimasa depan.
voltase rata-rata pada sejajar plateau 520 m V, diperoleh harga
51 !.lW-hr/gr.
Pada gambar 6 disajikan kurva pengisian-peluwahan
KESIMPULAN
sel baterai terhadap waktu untuk satu siklus, dengan arus Berdasarkan hasil-hasil penelitian diatas dapat
peluwahan tetap sebesar 10 !.lA. disimpulkan bahwa penelitian telah mampu menghasilkan
sistim baterai sekunderdengan konfigurasi sel Ag/RbAg4Is/
Potensial dekomposisi RbI) yang mampu berfungsi dengan baik sebagai baterai
sekunder. Kesimpulan ini diambil dengan membandingkan
Pacta sel baterai sekunder (- )Ag/RbAg4Is/ RbI3(+)
parameter unjuk kerja yang diperoleh dengan parameter
dialirkan arus yang berbeda pada beban (load) tetap, unjuk kerja baterai termal berbasissulfat. Diperoleh param-
dengan tegangan sel dapat diukur. eterunjukkerja sel baterai, yaitu kapasitas peluwahan (dis-
Pactagambar 7, disajikan variasi arus terhadap tegangan, charge capacity) sekitar 37-, 45 -dan I 161.1Ahpactaseratus
daTi perubahan kemiringan (slope) maka tegangan siklus pertama. Karakteristik peluwahan sel memiliki pola
dekomposisi dapatdiperkirakan sebesar0,64 V. Namun hila yang tidak berubahsetelah lima ratus kali pengisian(siklus);
diasumsikan bahwa arus yang sangat rendah tidak namun pactasiklus yang semakin banyak, drop tegangan
menyebabkan reaksi elektrokimia, maka tegangan akan semakin cepat. Secara kualitatif, actakorelasi antara
dekomposisi bisa lebih besar lagi, yaitu sekitar 1,0 -1,25 V. arus pengisian tetap (Ic) dengan lebar plateau atau waktu
Rapat arus maksimal yang dapat ditanggung oleh batterai operasi sel stabil, hal ini masih hams ditindak lanjuti lagi
daDtetap berfungsi dengan baik ialah 0,279 mA/7tr2= 279
dengan analisis kuantitatif di masa mendatang. Hasil
~A/(7t)(0,65)2 =230 ~A/cm2. Dalam hal ini 0,279 mA ialah pengamatan juga menunjukkan bahwa sel masih dapat
arus tetap IChmaksimal pactapercobaan ini (gambar 5), daD berfungsi dengan baik pactarapat arushingga 230 I.1A/cm2.
jari-jari sel baterai 0,65 rom. Hasil-hasil yang telah
ditabulasikan pada label 1, nampak memuaskan hila
dibandingkan dengan basil yang actadi literatur .Sebagai UCAPAN TERIMA KASIH
Kepada Prof. DR. Marsongkohadi, anggota peer-
group panel ilmu bahan dan anggota senior Dewan Riset
Nasional (DRN) diucapkan banyak terimakasih untuk
konsultasinya. Kepada Dewan Riset Nasional (DRN)
,-.. diucapkan banyak terima kasih untuk pembiayaan
-<
E penelitian ini melaluijalur RUT V.
,
II!
..
~
-< DAFT AR ACUAN
[1]. CHANDRA S. danA. Laskar(eds),,SuperionicSol-
id\' andSolidElectrolytes
',AcademicPress,New York,
191-X>
[2]. WIEDERSICHH.,andW.V.Johnston,J:Phys.Chern.
Solid\'.30,(1969),475-482
[3]. SARMA RVGK daDRADHAKRISHNA S., ,Materi-

Gambar 7. Arus terhadap tegangan untuk set baterai


alsfor SolidStateBatteries',World Scientific Publ.,
sekunder Singapore,1988

30
Kembali ke Jurnal

Anda mungkin juga menyukai