EKLAMSIA RINGAN
Posted: April 26, 2010 by firmanpharos in ASKEB PRE EKLAMSIA RINGAN
0
A. Definisi
Pre-eklamsi dan eklamsi, merupakan kesatuan penyakit, yakni yang langsung disebabkan
oleh kehamilan, walaupun belum jelas bagaimana hal itu terjadi. Pre eklamasi diikuti
dengan timbulnya hipertensi disertai protein urin dan edema akibat kehamilan setelah
usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan (Ilmu Kebidanan Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiharjo, Fak. UI Jakarta, 1998).
Diagnosis pre-eklamsia ditegakkan berdasarkan adanya dua dari tiga gejala, yaitu
penambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi dan proteinuria.
Penambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 Kg seminggu berapa
kali. Edema terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan,
dan muka. Tekanan darah > 140/90 mmHg atau tekanan sistolik meningkat >30 mmHg
atau tekanan diastolik >15 mmHg yang diukur setelah pasien beristirahat selama 30
menit.(Kapita Selekta Kedokteran, Mansjoer Arif, Media Aesculapius, Jakarta, 2000).
B. Etiologi
Penyebab pre-eklamsi belum diketahui secara pasti, banyak teori yang coba dikemukakan
para ahli untuk menerangkan penyebab, namun belum ada jawaban yang memuaskan.
Teori yang sekarang dipakai adalah teori Iskhemik plasenta. Namun teori ini juga belum
mampu menerangkan semua hal yang berhubungan dengan penyakit ini. (Ilmu
Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Fak. UI Jakarta, 1998).
C. Klasifikasi Pre-eklamsi
Pre-eklamsia digolongkan menjadi 2 golongan :
Pre-eklamsia ringan : kenaikan tekanan darah diastolik 15 mmHg atau >90 mmHg
dengan 2 kali pengukuran berjarak 1jam atau tekanan diastolik sampai 110mmHg.
: kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg atau > atau mencapai 140 mmHg.
: protein urin positif 1, edema umum, kaki, jari tangan dan muka. Kenaikan BB >
1Kg/mgg.
Pre-eklampsia berat : tekanan diastolik >110 mmhg
: protein urin positif 3, oliguria (urine, 5gr/L). hiperlefleksia, gangguan penglihatan, nyeri
epigastrik, terdapat edema dan sianosis, nyeri kepala, gangguan kesadaran.
D. Patologi
Pre-eklamsi ringan jarang sekali menyebabkan kematian ibu. Oleh karena itu, sebagian
besar pemeriksaaan anatomik patologik berasal dari penderita eklampsi yang meninggal.
Pada penyelidikan akhir-akhir ini dengan biopsi hati dan ginjal ternyata bahwa perubahan
anatomi-patologik pada alat-alat itu pada pre-eklamsi tidak banyak berbeda dari pada
ditemukakan pada eklamsi. Perlu dikemukakan disini bahwa tidak ada perubahan
histopatologik khas pada pre-eklamsi dan eklamsi. Perdarahan, infark, nerkosis
ditemukan dalam berbagai alat tubuh. Perubahan tersebut mungkin sekali disebabkan
oleh vasospasmus arteriola. Penimbunan fibrin dalam pembuluh darah merupakan faktor
penting juga dalam patogenesis kelainan-kelainan tersebut.
G. Diagnosis
Pada umumnya diagnosis diferensial antara pre-eklamsia dengan hipertensi manahun atau
penyakit ginjal tidak jarang menimbulkan kesukaran. Pada hipertensi menahun adanya
tekanan darah yang meninggi sebelum hamil.pada keadaan muda atau bulan postpartum
akan sangat berguna untuk membuat diagnosis.
Untuk diagnosis penyakit ginjal saat timbulnya proteinuria banyak menolong. Proteinuria
pada pre-eklamsia jarang timbul sebelum TM ke 3, sedangkan pada penyakit ginjal
timbul lebih dulu.
(Ilmu Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Fak. UI Jakarta, 1997).
H. Pencegahan Pre-Eklamsia
Belum ada kesepakatan dalam strategi pencegahan pre-eklamsia. Beberapa penelitian
menunjukkan pendekatan nutrisi (diet rendah garam, diit tinggi protein, suplemen
kalsium, magnesium dan lain-lain). Atau medikamentosa (teofilin, antihipertensi,
diuretic, asapirin, dll) dapat mengurangi timbulnya pre-eklamsia.
(Kapita Selekta Kedokteran, Mansjoer Arif … Media Aesculapius, Jakarta : 2000)
I. Penanganan
Tujuan utama penanganan ialah :
- Pencegahan terjadi pre-eklamsia berat dan eklamsia
- Melahirkan janin hidup
- Melahirkan janin dengan trauma sekecil kecilnya.
Pada dasarnya penanganan terdiri dari penanganan medik dan obstetrik.
Penanganan obstetrik ditujukan untuk melahirkan bayi pada saat yang optoimal yaitu
sebvelum janin mati dalam kandungan akan tetapi sudah cukup matur untuk hidup di luar
uterus.
Pada umumnya indikasi untuk merawat penderita pre-eklamsi di rumah sakit ialah
- tekanan darah siscol 140 mmHg atau lebih dan atau tekanan darah diastol 90 mmHg,
protein +1 atau lebih.
- Kenaikan berat badan 1,5 Kg atau lebih dalam seminggu berulang
- Penambahan edema berlebihan tiba-tiba
(Ilmu Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Fak. UI Jakarta, 1998).
A. Pengkajian
1. Identitas/ Biodata
Nama Pasien : Ny. Umi Nama Suami : Tn.Alan
Umur : 24 thn Umur : 25 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Sunda
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Tresno No. 301 Alamat : Jln. Tresno No. 301
G. Sugih, Lam-Teng G. Sugih, Lam-Teng
2. Anamnese
Ibu datang dengan keluhan sering sakit kepala, nyeri perut, kadang pinggang, terasa sakit
dan kaki bengkak.
Makan sehari-hari 2 – 3x sehari, porsi sepiring nasi,lauk pauk, sayur, buah dan susu.
Pola Eliminasi
BAB : Sebelum hamil : 1 x sehari
Sesudah hamil : 1 x sehari
BAK : Sebelum hamil : 7 – 8 x sehari
Sesudah hamil : 9 – 10 x sehari
Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat tidur : 5 – 6 jam
Seksualitas : berkurang dari biasanya, 1 x seminggu
Pekerjaan : melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari
Imunisasi : TT1 pada kehamilan 16 minggu
TT2 pada kehamilan 24 minggu
Klien belum pernah menggunakan kontrasepsi
4. a. Riwayat Kesehatan
Ibu tidak pernah atau sedang menderita penyakit yang serius seperti jantung, hipertensi,
hepar, DM, anemia, campak, malaria, TBC, gangguan mental ataupun operasi
b. Perilaku Kesehatan
Klien tidak pernah minum minuman yang mengandung alkohol atau obat-obatan
sejenisnya serta klien tidak pernah merokok. Ibu tidak melakukan senam hamil dan breast
care. Ibu melakukan pencucian vagina dengan sabun mandi setiap mandi, habis BAK dan
BAB
c. Riwayat Psikososial
Klien menyatakan bahwa kehamilan ini direncanakan. Respon suami dan keluarga adalah
senang. Klien dan suami secara resmi sebagai istri pertama, dengan lama perkawinan 1
tahun. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan,persalinan dan nifas adalah
tidak boleh menyiapkan perlengkapan bayinya sebelum hamil.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menular maupun penyakit keturunan.
B. Data Objektif
a. Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 85x/menit
Suhu : 36,70C
RR : 20x/menit
b. Pemeriksaan
Keadaan umum : baik
Keadaan emosional : klien terlihat senang
c. Tinggi badan : 153 cm
BB sebelum hamil : 40 kg
BB saat hamil : 52 kg
Kenaikan BB : 12 kg
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Ibu kadang-kadang merasa kepala nyeri. Tidak ada benjolan di kepala maupun tanda
kelainan
2) Rambut
Kulit kepala tidak berketombe, rambut tidak mudah rontok dan rambut tidak merah
3) Mata
Bentuk mata kanan dan kiri simetris, fungsi penglihatan baik, konjungtiva merah muda,
sclera putih tidak ikterik.
4) Hidung
Tidak terdapat polip dan tanda kelainan dan fungsi penciuman baik
5) Muka
Pada daerah muka tidak ada chloasma gravidarum
6) Telinga
Tidak terdapat serumen, peradangan pada lubang telinga, fungsi pendengaran baik
7) Mulut dan gigi
Tidak ada kelainan kongenital seperti bibir sumbing, tidak terdapat caries pada gigi,
fungsi pengecapan baik, tidak ada pembesaran tonsil.
Leher
Kelenjar thyroid : tidak terdapat pembesaran ataupun kelainan
Kelenjar getah bening : tidak terdapat pembesaran dan tanda kebiruan
Vena jugolaris : tidak ada pembesaran
9) Dada
Bentuk dada simetris, pergerakan dada teratur dan tidak ada kelainan.
Jantung
Bunyi jantung normal, tidak terdengar murmur
Paru
Bunyi paru normal, tidak terdengar wheezing atau ronchi
Payudara
Ada pembesaran, hyperpigmentasi pada areola mammae, putting menonjol dan sedikit
kotor, bentuk payudara simetris, tidak ada benjolan dan rasa nyeri. Colostrum belum
keluar, dan agak kotor.
10) Punggung dan pinggang
Ada nyeri pinggang kadang-kadang, bentuk tulang punggung lordosis,
11) Ekstremitas
Atas : bentuk simetris, jari-jari tangan lengkap, serta tidak ada kelainan
Bawah : terdapat oedema, bentuk simetris, tidak ada ketegangan, varises dan refleks
patela baik.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Kadar Hb : 10,8 gr%
Protein urine : +1
V. Rencana Asuhan
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
a. Jelaskan kondisi ibu
b. Anjurkan ibu memeriksakan kehamilannya rutin
c. Libatkan keluarga memberi dukungan ibu
2. Pemberian informasi pola istirahat
a. Jelaskan pentingnya istirahat bagi ibu hamil
b. Anjurkan ibu untuk beristirahat siang hari minimal 1 jam
c. Istirahat baring
3. Pemberian informasi senam hamil
a. Jelaskan pentingnya senam hamil
b. Jelaskan manfaat senam hamil
c. Ajarkan teknik senam hamil
d. Anjurkan untuk melakukan senam hamil dirumahnya
e. Ajarkan teknik relaksasi
f. Informasikan perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu
g. Informasikan tandas bahaya, terutama pre eklamsia
4. Pemberian terapi pada ibu
a. Beri ibu obat hipertensi
b. Anjurkan ibu mengatur pola istirahat
c. Anjurkan ibu untuk diet
d. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe tiap hari
VII. Evaluasi
1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilan saat ini dan berkata akan menjaga
kehamilannya agar mengurangi trauma pada saat bersalin
2. Ibu mengerti arti penting dan untuk apa melakukan senam hamil sehingga
memperlancar proses persalinan
3. Ibu sudah dapat mengulang setiap gerakan senam hamil dan teknik relaksasi secara
benar sesuai yang diberikan
4. Ibu mengerti pentingnya diet dan istirahat yang baik dan berjanji akan melaksanakan
anjuran yang diberikan
5. Ibu berjanji untuk memeriksakan kehamilannya lagi 2x/ minggu dan melakukan
kunjungan ulang minggu depan serta akan segera periksa kapan saja bila ada keluhan
DAFTAR PUSTAKA
Ida Bagus Gede Manuaga, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC, JAKARTA