Profil PKM Kuripan Tahun 2018 PDF
Profil PKM Kuripan Tahun 2018 PDF
TAHUN 2018
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
KATA PENGANTAR
Suriadi, AMK
Nip.19700520 199101 1 002
ii
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ................................................................................... 3
A. Geografi ............................................................................... 5
B. Demografi ............................................................................ 6
A. Mortalitas ............................................................................. 15
B. Morbiditas ............................................................................ 18
iii
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 67
B. Saran ..................................................................................... 68
LAMPIRAN
iv
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.2 Angka Kematian Balita (anak usia 11-59 bulan) Menurut Jenis
Kelamin di Kecamatan Kuripan tahun 2018………………………...... ..... 17
vi
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
2.5 TTU & TMP yang memenuhi syarat hygiene sanitasi di Kecamatan
Kuripan tahun 2018 ......................................................................... 12
vii
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
4.7 Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif di Kecamatan Kuripan tahun
2018 ................................................................................................. 33
4.11 Peserta KB Baru dan KB Aktif di Kecamatan Kuripan tahun 2018 ... 36
4.17 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Rujukan dan Kunjungan
Gangguan Jiwa Berdasarkan Jenis Jaminan Pelayanan di Kecamatan
Kuripan tahun 2018 ......................................................................... 41
4.19 Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/Kelurahan yang Ditangani <24 Jam 43
4.23 Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3 di
Kecamatan Kuripan tahun 2018 ...................................................... 46
viii
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Tabel
ix
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
x
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
51 Penduduk dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat)
Menurut Jenis Jamban
52 Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
53 Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan
54 Tempat Pengelolaan Makan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi
55 Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dan Diuji Petik
56 Jumlah Posyandu Menurut Strata
57 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
58 Jumlah Desa Siaga
59 Jumlah Tenaga Medis, Bidan dan Perawat
60 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Farmasi,
Nutrisionis, Analis Kesehatan dan Penunjang Administrasi
61 Realisasi Anggaran Kesehatan
62 Faktor-Faktor Penyebab Kematian Bayi
63 Faktor-Faktor Penyebab Kematian Balita
64 Faktor-Faktor Penyebab Kematian Ibu
65 10 Penyakit Terbanyak Pasien Rawat Jalan
66 10 Penyakit Terbanyak Pasien Rawat Inap
67 Data Peralatan Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap
68 Data Situasi Sarana dan Prasarana Puskesmas
69 Monitoring Penggunaan Obat Generik Per Puskesmas Tahun 2018
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan tidak terlepas dari komitmen Indonesia sebagai warga
masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya Millenium Development
Goals (MDGs). Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus
ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi untuk
mencapai keberhasilan pembangunan bangsa. Oleh karena itu, diselenggarakan
pembangunan di bidang kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan,
dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Pembangunan Nasional di bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan
kepada semua lapisan masyarakat. Namun, pada operasionalnya ditujukan untuk
golongan tertentu dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas.
Puskesmas Adalah unit organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota yang melaksanakan tugas teknis operasional terhadap penyelenggaraan upaya
kesehatan di wilayah Kecamatan. Kedudukan Puskesmas dalam sistem kesehatan
Nasional sendiri adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
bertanggung jawab menyelengarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas bertanggung jawab pada
upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota sesuai dengan kemampuannya.
Agar tujuan tersebut dapat dicapai dan tepat sasaran maka telah ditetapkan Visi
dan Misi dari Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Kuripan. Visi dan misi ini tidak
hanya untuk kepentingan menghadapi masalah saat ini, melainkan juga guna
menyongsong tantangan dimasa depan. VISI Puskesmas Rawat Inap Kuripan adalah
“Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Kuripan Sehat dan Mandiri” dan Misi yang
ditetapkan Puskesmas Rawat Inap Kuripan untuk mencapai visi tersebut adalah
sebagai berikut:
1
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
2
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan
secara berhasil guna dan berdayaguna.
b. Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan dan bahan rujukan dalam rangka pengumpulan data,
pengolahan, analisis serta pengemasan informasi;
b. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh
berbagai sistim pencatatan dan pelaporan di unit-unit kesehatan;
c. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan informasi dalam
menyusun alokasi dana/anggaran program kesehatan;
d. Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan tingkat Provinsi dan
Nasional.
C. Ruang Lingkup
Profil Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Kuripan tahun 2018 berisi narasi dan
gambaran analisis status umum dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan,
situasi sumber daya kesehatan, status upaya kesehatan, status derajat kesehatan
dan pembiayaan kesehatan. Disamping narasi juga berisi tabel dan diagram untuk
sajian distribusi frekuensi menggambarkan perkembangan/perbandingan
pencapaian program selama satu tahun berjalan.
D. Sistematika Penyajian
a. Bab I. Pendahuluan
Bab ini secara ringkas menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya Profil
Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Kuripan tahun 2018. Dalam bab ini juga
diuraikan secara ringkas pula isi dari Profil Kesehatan Puskesmas Rawat Inap
Kuripan dan sistimatika penyajian.
b. Bab II. Gambaran Umum Puskesmas Rawat Inap Kuripan
Dalam bab ini diuraikan gambaran secara umum Keadaan Wilayah Kerja
Puskesmas Rawat Inap Kuripan tahun 2018 yang meliputi keadaan geografi,
demografi, keadaan sosial ekonomi masyarakat, keadaan lingkungan, serta
perilaku penduduk yang terkait dengan kesehatan.
3
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
A. Geografi
Wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Kuripan adalah seluruh wilayah Kecamatan
Kuripan yang Beribukota Kecamatan di Desa Rimbun Tulang. Puskesmas Rawat Inap
Kuripan adalah salah satu Puskesmas dari 19 Puskesmas di Kabupaten Barito Kuala
Provinsi Kalimantan Selatan yang terletak Paling Utara.
Untuk Menuju Kecamatan Kuripan, alat transportasi yang dapat digunakan
berupa alat transportasi air yaitu Longboat (Kelotok) atau Speedboat. Jarak antara
Kecamatan Kuripan dengan Ibukota Kabupaten Barito Kuala yaitu Marabahan
kurang lebih 55 km, ditempuh dengan menggunakan kelotok dalam waktu 4 jam dan
1 jam 45 menit dengan menggunakan speedboad. Karena jarak Kecamatan Kuripan
cukup jauh dari Ibukota Kabupaten dan dapat ditempuh hanya dengan
menggunakan alat transportasi air, maka Kecamatan Kuripan dimasukan dalam
Katagori Kecamatan Sangat Terpencil.
Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kuripan mencakup 9 Desa dengan rincian
sbb:
Tabel 2.1. Rincian Desa di Kecamatan Kuripan
2. Jambu 13 36.00
Luas seluruh wilayah Kecamatan Kuripan adalah 343,50 km2 (11,46 % dari luas
Kabupaten Barito Kuala). Dimana batas-batasnya adalah:
- Sebelah Utara : Kecamatan Paminggir, Kabupaten Hulu Sungai Utara
5
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
B. Demografi
Berdasarkan data dari Kantor Statistik Kecamatan Kuripan, jumlah penduduk di
wilayah Kecamatan Kuripan pada tahun 2018 berjumlah sebanyak 5968 jiwa,
dengan jumlah penduduk Laki-laki sebanyak 2969 jiwa dan Perempuan sebanyak
2999 jiwa. Sedangkan jumlah kepala keluarga se Kecamatan sebanyak 1827 kk
dengan rincian masing-masing Desa sbb:
Tabel 2.2. Data Demografi Desa di Kecamatan Kuripan tahun 2018
6
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Berdasarkan tabel 2.2 diatas, diketahui bahwa jumlah penduduk dan jumlah KK
terbanyak ada pada desa Tabatan Baru dengan jumlah sebanyak 994 jiwa penduduk
dan 296 KK. Penduduk Kecamatan Kuripan terdiri dari Berbagai suku yaitu suku
Dayak (97%), suku Banjar (2.0%), dan suku lainnya (1.0%). Agama Penduduk
Kecamatan Kuripan terdiri dari Agama Islam (100%).
Penduduk Kecamatan Kuripan terdiri dari berbagai kelompok umur. Gambaran
mengenai jumlah penduduk Kecamatan Kuripan menurut jenis kelamin dan
kelompok umur dapat dilihat pada grafik 2.1 berikut ini:
Grafik 2.1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di
Kecamatan Kuripan tahun 2018
400
338
350 326
307
292296 288 287
300 266273 261
274
254 256
245 236 241 235
250 218
200 171
152
150 132
116
100 80
67 69
54 58
47 38 36
50 25 30
Berdasarkan grafik 2.1 diatas, diketahui bahwa kelompok umur terbanyak ada
pada kelompok umur yang masih produktif yaitu rentang umur antara 15-54 tahun.
Berdasarkan grafik 2.1, diketahui bahwa jumlah balita, anak dan remaja awal (0-14 thn)
yaitu sebanyak 30% dari seluruh total penduduk dan jumlah lansia serta manula (diatas 55
tahun) sebesar 504 (8%) dari seluruh total penduduk Kecamatan Kuripan. Berdasarkan
data ini dapat kita lihat bahwa komposisi penduduk usia produktif sebanyak 3.651 (61%).
Angka tersebut lebih besar dibandingkan usia non produktif (anak-anak dan usia lanjut).
Indikator penting yang terkait dengan distribusi penduduk menurut umur yang
sering digunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk adalah ratio beban
ketergantungan atau dependency ratio. Ratio beban ketergantungan adalah angka
7
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur
dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun) dengan banyaknya umur produktif (umur
15-64 tahun). Berdasarkan hasil perhitungan, ratio beban ketergantungan di
Kecamatan Kuripan sebesar 52. Angka ini menunjukkan setiap 100 orang yang masih
produktif akan menanggung 52 orang yang belum atau sudah tidak produktif lagi.
C. Sosial Ekonomi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Barito Kuala, Pertumbuhan
perekonomian di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kuripan sebagian besar disokong
oleh sektor pertanian (padi sawah) dengan total luas panen pada tahun 2016
mencapai 1950 Ha. Selain itu, perekonomian Kecamatan Kuripan juga disokong oleh
sektor perternakan (kerbau & ayam kampung) dan sektor perikanan (ikan sungai).
Serta, disokong juga oleh sektor perdagangan, swasta dan jasa lainnya.
D. Keadaan Lingkungan
Kecamatan Kuripan merupakan hamparan wilayah dengan Topografi ketinggian
0,2 – 0,3 meter dari permukaan laut. Kemampuan dan kesuburan tanah dipengaruhi
oleh pasang surut air dan sebagian tergenang sepanjang tahun, kondisi hamparan
tanahnya merupakan rawa beserta vegetasi khas rawa-rawa dengan kelandaian 0-
2%, secara keseluruhan wilayah Kecamatan Kuripan merupakan daerah dataran
rendah yang relatif datar, jenis tanah di Kecamatan Kuripan dan sekitarnya terdiri
dari Organosol & Alluvial dan sebagian tekstur tanah di Kecamatan Kuripan
berstekstur halus yang pada umumnya mempunyai kandungan hara yang cukup
tinggi dengan kedalaman efebilif tanah lebih dari 90 cm yang umumnya
mengandung gambut.
Kondisi lingkungan di Kecamatan Kuripan sangat dipengaruhi oleh perilaku
hidup manusia dalam menata rumah dan alam sekitarnya. Beberapa kegiatan yang
telah dilakukan Puskesmas Rawat Inap Kuripan melalui program Kesehatan
Lingkungan antara lain melakukan pembinaan rumah sehat. Tercatat pada tahun
2018, melakukan pemeriksaan terhadap 200 rumah. Jumlah Rumah yang termasuk
dalam kategori sehat sebanyak 13 rumah (6,5%). Rendahnya angka capaian tersebut
disebabkan karena masih sulitnya akses sarana air bersih bagi keluarga dan sebagian
besar masyarajat masih menggunakan sarana jamban yang tidak saniter. Untuk
meningkatkan cakupan rumah sehat, upaya kesling berupa penyebaran informasi
dan pemberian pengetahuan terus dilakukan. Presentase Rumah Sehat Wilayah
Puskesmas Rawat Inap Kuripan Tahun 2018 dapat dilihat pada Grafik 2.2 berikut :
8
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
35
30
25
jumlah rumah
20
15
10
0
RIMBU
JAMBU KABUA ASIA JARENA KURIPA N TABATA TABATA
JAMBU
BARU U BARU NG N TULAN N N BARU
G
Rumah Dibina 10 20 20 20 30 30 20 30 20
Memenuhi Syarat 0 0 0 0 5 5 2 1 0
Berdasarkan grafik 2.2, dapat dilihat bahwa pembinaan rumah sehat dilakukan
keseluruhan 9 desa yang ada di wilayah Kecamatan Kuripan. Dari keseluruhan 9 desa
yang dilakukan pembinaan, desa Jarenang, desa kuripan dan desa Tabatan
merupakan desa dengan jumlah rumah yang dibina paling banyak yaitu 30 rumah.
Berdasarkan grafik 2.2 juga diketahui bahwa desa Jarenang & Kuripan merupakan
desa dengan jumlah rumah sehat yang memenuhi syarat terbanyak yaitu 5 rumah.
Kondisi keadaan lingkungan di Wilayah Puskesmas Rawat Inap Kuripan dapat
diketahui melalui beberapa kegiatan maupun program kesehatan lingkungan yang
telah dilakukan antara lain:
a. Air Bersih
Keberadaan air bersih yang layak merupakan sesuatu yang sangat penting
bagi kehidupan manusia, dengan adanya air bersih yang layak, penyakit-
penyakit menular melalui air (water borne desease) dapat dicegah atau sedapat
mungkin diturunkan kasusnya.
Pada tahun 2018, diketahui terdapat sebesar 44% dari total penduduk
Kecamatan Kuripan yang memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum
berkualitas (layak). Angka tersebut meningkat drastis apabila dibandingkan dari
tahun 2017, dimana pada tahun 2017, tidak ada keluarga yang memiliki akses
berkelanjutan terhadap air bersih atau air minum berkualitas (layak) di
Kecamatan Kuripan. Hal tersebut dikarenakan jaringan Pamsimas di Beberapa
Desa sudah mulai berfungsi walaupun belum maksimal. Persentase penduduk
9
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
1,000
800
JUMLAH PENDUDUK
600
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
400 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
(TERMINAL AIR)
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
200 PERPIPAAN (PAMSIMAS)
10
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Grafik 2.4 Penduduk dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi yang Layak di
Kecamatan Kuripan tahun 2018
1200
994
1000 852
800 708
591 598 643
541 551 490
600
374 333 386
400 265 262 263 323
226 205
200
0
11
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
60
50
40
30
20
10
0
DEPOT AIR
SARANA SARANA MAKANAN
MINUM
PENDIDIKAN KESEHATAN JAJANAN
(DAM)
YANG ADA 13 1 4 48
MEMENUHI SYARAT
9 1 4 22
KESEHATAN
12
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
40 40
30 30 30
20 20
8 8 9 10 8
4
0 0 0 0 0
JAMBU JAMBU KABUAU ASIA BARU JARENANG KURIPAN RIMBUN TABATAN TABATAN
BARU TULANG BARU
13
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
14
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
15
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
wilayah Puskesmas Kecamata Kuripan pada tahun 2018 dapat dilihat pada grafik
3.1 di bawah ini :
Grafik 3.1 Angka Kematian Bayi di Kecamatan Kuripan tahun 2018
0 0 0 0 0 0 0 0
JAMBU JAMBU KABUAU ASIA BARU JARENANG KURIPAN RIMBUN TABATAN TABATAN
BARU TULANG BARU
Tabatan
Tabatan
Kuripan
Rimbun
Kabuau
Tulang
Jambu
Jambu
Baru
Baru
Baru
Asia
Laki-laki 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Perempuan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pada tabel diatas terlihat ada 1 kematian Bayi di wilayah Tabatan Baru
yang berjenis kelamin Laki-laki. Angka Kematian Bayi di Kecamatan Kuripan
tahun 2018 sudah lebih rendah dari target Rensra Dinas Kesehatan Batola tahun
2018. Bila terjadi kematian Bayi maka akan dilaksanakan Perinatal (AMP) untuk
16
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Tabatan
Tabatan
Kuripan
Rimbun
Kabuau
Tulang
Jambu
Jambu
Baru
Baru
Baru
Asia
Laki-laki 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perempuan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Berdasarkan tabel, diketahui bahwa tidak ada kematian Balita (anak usia
11-59 bulan) di Kecamatan Kuripan pada tahun 2018. Secara Nasional
ditetapkan AKABA sebesar 40/1000 KH. Pada tahun 2018 tidak terdapat
kematian balita di Kecamatan Kuripan, maka ini sudah lebih rendah dari target
nasional. Rendahnya angka kematian balita (AKABA) di Kecamatan Kuripan
wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Kuripan disebabkan karena baiknya gizi
balita, rendahnya faktor risiko yang mengakibatkan kematian bagi balita,
perilaku orang tua dalam pemberian gizi anak cukup baik serta peranan dari
petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
c. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada
tahun tertentu dengan penyabab kematian yang terkait gangguan kehamilan
17
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Tabatan
Tabatan
Kuripan
Rimbun
Kabuau
Tulang
Jambu
Jambu
Baru
Baru
Baru
Asia
<20 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20-35 0 0 0 0 0 0 0 0 0
>35 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Data pada Tabel 3.3 menunjukkan bahwa tidak ada kematian maternal di
Kecamatan Kuripan Tahun 2018. Secara umum Angka Kematian Ibu di
Kecamatan Kuripan pada tahun 2018 masih dibawah target Nasional (125 per
100.000 KH). Ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan pada ibu
hamil di Kecamatan Kuripan cukup baik. Disamping itu pula akses terhadap
sarana pelayanan lumayan mudah karena penyebarannya hampir merata di
wilayah seluruh Kecamatan Kuripan.
B. Morbiditas
Angka kesakitan baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit disebut
morbiditas. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi
pada kurun waktu tertentu dan berperan dalam penilaian terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
a. Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Rawat Inap Kuripan
Pola kunjungan rawat jalan Puskesmas Kuripan dari tahun ke tahun
menunjukkan pola yang hampir sama. Beberapa catatan penting dikaitkan
18
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
19
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Grafik 3.3 Jumlah Kasus Penyakit TB Paru di Kecamatan Kuripan tahun 2018
4 4
3 3
3
2
2
2
1 1 1 1 1 1 1 1
0 0
JAMBU JAMBU KABUAU ASIA BARU JARENANG KURIPAN RIMBUN TABATAN TABATAN
BARU TULANG BARU
20
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
atau bahan kimia. Populasi rentan yang terserang pneumonia adalah anak umur
<2 tahun. Penemuan dan tatalaksana kasus adalah salah satu kegiatan program
penanggulangan. Jumlah kasus pneumonia pada balita yang berobat di
Puskesmas Rawat Inap Kuripan pada tahun 2018 seperti terlihat pada grafik di
bawah ini :
Grafik 3.4 Jumlah Kasus Pneumonia Pada Balita di Kecamatan Kuripan Tahun
2018
Grafik Jumlah Kasus Pneumonia Balita di Kecamatan
Kuripan tahun 2018
1.2
1
1 1 1 1
0.8
PENDERITA DITEMUKAN
0.6 DAN DITANGANI
0.4
0.2
0 0 0 0 0
0
21
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
22
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
ditularkan dari orang ke orang. Pada tahun 2018, tidak ada kasus penyakit
Tetanus di Kecamatan Kuripan
b) Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang
masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini dapat menginfeksi bayi baru lahir
apabila pemotongan tali pusat tidak dilakukan dengan steril. Pada tahun 2018 di
Kecamatan Kuripan tidak ditemukan kejadian tetanus neonatorum.
c) Poliomyelitis dan Acute Flaccid Paralysis (AFP)/ Lumpuh Layuh Akut
Penyakit poliomyelitis merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi. Penyebab penyakit tersebut adalah virus polio yang
menyerang system syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Kelompok
umur 0-3 tahun merupakan kelompok umur yang paling sering diserang
penyakit ini, dengan gejala demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan
sakit di tungkai dan lengan. AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang
mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas dan kemudian
berakhir dengan kelumpuhan. Ditjen PP&PL Kementrian Kesehatan RI
menetapkan indicator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate
minimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun. Pada tahun 2018, diketahui
bahwa di Kecamatan Kuripan tidak ditemukan kasus Acute Flaccid Paralysis
(AFP)/ Lumpuh Layuh Akut.
d) Campak
Penyakit campak adalah penyakit akut yang mudah menular baik pada
balita, anak-anak maupun orang dewasa yang disebabkan oleh virus campak.
Penularan campak dapat terjadi melalui udara yang terkontaminasi dan secret
orang yang terinfeksi. Pada tahun 2018 di Kecamatan Kuripan tidak ditemukan
kejadian campak. Keberhasilan menekan kasus campak tidak terlepas dari
pelaksanaan imunisasi campak secara rutin baik di tingkat Puskesmas dan
sarana kesehatan lainnya, penyediaan sarana vaksin yang sudah memadai,
tenaga yang mencukupi serta kesadaran masyarakat untuk mendapatkan
imunisasi campak bagi bayi/balitanya.
e) Hepatitis B
Hepatitis B merupakan virus yang menyerang hati atau liver dan sangat
sukar disembuhkan. Namun infeksi Hepatitis B dapat dicegah dengan
penggunaan vaksin atau imunisasi. Penularan virus Hepatitis B dapat terjadi
melalui kontak cairan tubuh penderita seperti darah dan montak seksual tanpa
23
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
pengaman. Termasuk juga penularan dari Ibu yang terinfeksi Hepatitis B kepada
anak saat persalinan. Hepatitis B juga dapat ditularkan melalui air liur. Pada
tahun 2018, diketahui bahwa di Kecamatan Kuripan tidak ditemukan kasus
Penyakit Hepatitis B.
d. Penyakit berpotensi KLB/Wabah
Selama tahun 2018, penyakit yang berpotensi KLB/Wabah di Kecamatan
Kuripan 100% dilakukan penyelidikan epidemiologi dan segera ditangani. Pada
tahun 2018, tercatat terjadi 1 kasus KLB yaitu KLB penyakit susp. Chikungunya,
dengan jumlah penderita sebanyak 23 orang dan kesemuanya (100%) dapat
langsung ditangani <24 jam. Penyakit lainnya yang berpotensi KLB/Wabah
antara lain:
a) Diare
Diare dapat didefinisikan sebagai kejadian buang air besar berair lebih dari
tiga kali namun tidak berdarah dalam 24 jam, bila disertai dengan darah disebut
disentri. Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan di Kecamatan
Kuripan, karena IR nya cukup tinggi. Meskipun jumlah kasus diare di Kecamatan
Kuripan cukup tinggi, namun angka kematiannya nol. Serangan penyakit yang
bersifat akut mendorong penderitanya untuk segera mencari pengobatan ke
pelayanan kesehatan. Dalam perjalanan alamiahnya sebagian besar penderita
sembuh sempurna. Angka kesakitan akibat diare yang dilayani di Puskesmas
Kecamatan Kuripan tahun 2018 seperti pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.5 Jumlah Kasus Diare di Kecamatan Kuripan Tahun 2018
38
31
19 22
11 10 7 6
Jumlah kasus diare di Kecamatan Kuripan tahun 2018 sebanyak 234 kasus
diare. Dimana kasus terbanyak ada pada Desa Tabatan Baru. Gejala diare yang
terkesan ringan dan dapat diobati sendiri oleh penderitanya menyebabkan
penderita enggan mendatangi sarana pelayanan kesehatan. Penanggulangan
24
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
1.5
0.5
0
Jambu Jambu Kabuau Asia Baru Jarenang Kuripan Rimbun Tabatan Tabatan
Baru Tulang Baru
25
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
26
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Pada tahun 2018, diketahui bahwa tidak ada kasus penderita filariasis di
Kecamatan Kuripan. Keberhasilan penanganan kasus filariasis merupakan
bagian dari keberhasilan program penanggulangan pemberian obat massal
(POPM) selama 5 tahun, yakni sejak 2012-2017. Sebelumnya, Kabupaten Barito
Kuala dinyatakan endemis Filariasis. Berdasarkan hasil pemeriksaan darah jari
yang dilaksanakan BBTKL PP Banjarbaru dan Submit FIariasis dan Kecacingan
tahun 2012, ditemukan angka microfilaria rate (mf rate) di Batola sebersar
2,19%. Sejak itu, Batola melaksanakan program penanggulangan filariasis
melalui POPM setiap tahun berturut-turut selama 5 tahun dengan sasaran
seluruh penduduk.
e) Keracunan Makanan
Pada tahun 2018 di Kecamatan Kuripan terjadi 1 kali kejadian keracunan
makanan, dengan jumlah pasien 16 orang yang berdasarkan hasil uji lab,
keracunan makanan tersebut disebabkan oleh makanan telah tercemar bakteri
Escheria-coli. Diketahui. berdasarkan hasil analisis petugas sanitarian
dilapangan, pengolahan makanan yang kurang matang dan menggunakan air
sungai merupakan penyebab tercemarnya makanan oleh Escheria-coli.
27
BAB IV
STATUS UPAYA KESEHATAN
28
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Grafik 4.1 Persentase Kunjungan Antenatal Ibu Hamil Kecamatan Kuripan Tahun
2018
Persentase Kunjungan Antenatal Ibu Hamil Kecamatan Kuripan
Tahun 2018
140%
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
JAMBU JAMBU KABUAU ASIA JARENA KURIPA RIMBUN TABATA TABATA
BARU BARU NG N TULANG N N BARU
K1 82% 64% 33% 70% 110% 120% 140% 61% 72%
K4 55% 45% 33% 80% 60% 110% 80% 65% 64%
K1 (Kunjungan baru ibu hamil) yaitu kunjungan ibu hamil yang pertama
kali pada masa kehamilan. Pada grafik diatas menunjukan bahwa K1 (kunjungan
baru ibu hamil) tertinggi adalah di desa Rimbun Tulang dengan persentase 140%
da terendah Desa Kabuau dengan Persentase 33%. Jumlah total persentase K1
(kunjungan baru ibu hamil) di kecamatan Kuripan adalah 77 % (97 orang bumil).
Sedangkan pada K4 (kunjungan ke 4 ibu hamil) tertinggi adalah di desa
Kuripan dengan Persentase 120%, Sedangkan cakupan K4 yang terendah yaitu
Desa Kabuau yaitu 33%. Jumlah total K4 (kunjungan ke 4 ibu hamil) di
kecamatan Kuripan adalah 64% (80 Orang bumil)
K4 (Kunjungan ke 4 ibu hamil) adalah Ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi
pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada
triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan dan mendapat
90 tablet Fe selama periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
b) Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan
yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi
kebidanan. Berikut cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
tahun 2018 di Puskesmas Rawat Inap Kuripan:
29
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
20
20
17
15 14
11 11 11 11
10 10 10 10
10 8 8
7 7
5 4 4
0
JAMBU JAMBU KABUAU ASIA BARU JARENANG KURIPAN RIMBUN TABATAN TABATAN
BARU TULANG BARU
30
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Grafik 4.3 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas di Kecamatan Kuripan Tahun 2018
20
15
10
0
JAMBU JAMBU KABUAU ASIA BARU JARENANG KURIPAN RIMBUN TABATAN TABATAN
BARU TULANG BARU
SASARAN IBU BERSALIN MENDAPAT YANKES NIFAS IBU NIFAS MENDAPAT VIT A
Pada ibu bersalin yang mendapat yankes nifas, berdasarkan sasaran ibu
bersalin / nifas di Kecamatan Kuripan Tahun 2018 cakupannya sebesar 69,75%
dengan jumlah 83 orang ibu. Pada ibu nifas yang mendapat Vitamin A,
berdasarkan sasaran ibu bersalin / nifas di Kecamatan Kuripan Tahun 2018
cakupannya sebesar 64.71% dengan jumlah 77 orang ibu.
d) Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal
Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
Komplikasi kebidanan antara lain ketuban pecah dini, perdarahan per vagina,
hipertensi dalam kehamilan (sistole > 140 mm Hg, diastole > 90 mmHg) dengan
atau tanpa edema pre tibial, ancaman persalinan premature, infeksi berat
dalam kehamilan, distosia (persalinan macet, persalinan tidak maju), dan infeksi
masa nifas. Jumlah penanganan komplikasi kebidanan dan neonatal di wilayah
kerja Puskesmas Kuripan terlihat seperti grafik di bawah ini.
Grafik 4.4 Penanganan Komplikasi Kebidanan di Kecamatan Kuripan Tahun 2018
10 9
9
8 7
7
6 5 5
5 4
4
3 2
2 1
1 0 0
0
JAMBU JAMBU KABUAU ASIA BARU JARENANG KURIPAN RIMBUN TABATAN TABATAN
BARU TULANG BARU
31
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
4.5
4
4
3.5
3
2.5
2 2 2 2 2 2
2
1.5
1 1 1 1 1
1
0.5
0 0 0 0 0 0
0
JAMBU JAMBU KABUAU ASIA BARU JARENANG KURIPAN RIMBUN TABATAN TABATAN
BARU TULANG BARU
LAKI-LAKI PEREMPUAN
32
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Grafik 4.6 Kunjungan Neonatal (KN1 dan KN3) Kecamatan Kuripan Tahun 2018
20
15
10
0
JAMBU ASIA JARENAN RIMBUN TABATAN
JAMBU KABUAU KURIPAN TABATAN
BARU BARU G TULANG BARU
JUMLAH BAYI 11 9 10 8 11 10 10 17 21
KN1 7 4 7 7 4 10 8 12 19
KN3 10 5 6 7 6 8 8 15 19
Pada grafik diatas menunjukan bahwa jumlah bayi yang lahir pada tahun
2018 di Kecamatan Kuripan berjumlah 107 orang bayi dengan kunjungan
neonatal 1 sebesar 72.9%. Kunjungan Neonatal 3 kali (KN Lengkap/KN3) baik
laki-laki maupun perempuan berjumlah 84 bayi atau sebesar 78,50%.
f) Cakupan Pemberian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) saja pada bayi mulai dari
lahir sampai berumur 6 bulan tanpa diberi makanan tambahan apapun karena
sampai umur tersebut kebutuhan zat gizi bayi bisa dipenuhi dari ASI atau air
susu ibu saja. Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Rawat Inap Kuripan seperti
pada grafik berikut.
Grafik 4.7 Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif di Kecamatan Kuripan Tahun
2018
25 23
20
15
12
10
10 9
8 8 8
7
5 5
5 3 3 3
2 2 2
1 1
0
JAMBU JAMBU KABUAU ASIA BARUJARENANG KURIPAN RIMBUN TABATAN TABATAN
BARU TULANG BARU
33
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Pada grafik diatas menunjukan bahwa dari 9 desa yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Kuripan hanya di Desa Rimbun Tulang yang cakupan ASI
Eksklusifnya mencapai target nasional yang ditetapkan pemerintah yaitu 80%
dimana dari 2 bayi yang ada di Desa Rimbun Tulang semuanya mendapat ASI
Eksklusif (100%). Sementara untuk cakupan pemberian ASI Eksklusif
SeKecamatan Kuripan masih belum mencapai target yaitu hanya 36.6%.
g) Pelayanan Kesehatan Bayi
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh
tenaga kesehatan (Dokter, Bidan, dan Perawat) minimal 4 kali dalam setahun,
yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali
pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar
(BCG, DPT/HB1-3, Polio1-4, dan campak), stimulasi deteksi intervensi dini
tumbuh kembang penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi
memperolah pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya
kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta
peningkatan kualitas hidup bayi.
Grafik 4.8 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Kecamatan Kuripan Tahun 2018
20
15
10
0
RIMB
JAMB TABAT
JAMB KABU ASIA JAREN KURIP UN TABAT
U AN
U AU BARU ANG AN TULAN AN
BARU BARU
G
JUMLAH BAYI 11 9 10 8 11 10 10 17 21
PELAYANAN KESEHATAN BAYI 6 5 4 2 6 2 1 6 12
34
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
JUMLAH ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
35
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
80 73 73
60
44 44
40 29 29
20
0
LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P
36
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
37
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
25
20
15
10
0
TABATAN RIMBUN JARENAN ASIA JAMBU
TABATAN KURIPAN KABUAU JAMBU
BARU TULANG G BARU BARU
JUMLAH BAYI 24 11 9 9 10 4 5 9 9
DPT1+HB1 18 7 2 5 6 6 7 4 8
DPT3+HB3 17 8 2 4 7 7 8 5 7
CAMPAK 22 11 2 4 8 6 7 6 1
Grafik 4.13 Cakupan Imunisasi BCG, Polio, dan Imunisasi Dasar Lengkap di
Kecamatan Kuripan Tahun 2018
Imunisasi BCG, Polio, dan Imunisasi Dasar Lengkap
25
20
15
10
0
TABAT TABAT RIMBU KURIP JAREN ASIA KABUA JAMBU JAMBU
AN AN N AN ANG BARU U BARU
BARU TULAN
G
JUMLAH BAYI 24 11 9 9 10 4 5 9 9
BCG 16 5 4 5 4 3 4 5 4
POLIO4 16 8 2 4 6 8 8 5 8
IMUNISASI DASAR LENGKAP 22 11 2 4 8 6 7 6 1
38
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
25
20
15
10
0
RIMB
JAMB TABAT
JAMB KABU ASIA JAREN KURIP UN TABAT
U AN
U AU BARU ANG AN TULA AN
BARU BARU
NG
JUMLAH IBU HAMIL 11 11 15 10 10 10 10 23 25
TT-5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TT2+ 5 3 5 8 2 10 10 10 22
39
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
dasar gigi ini dilaksanakan pada murid kelas I sampai dengan VI sekolah dasar.
Berikut gambaran pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Rawat Inap
Kuripan Tahun 2018.
Grafik 4.15 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Rawat Inap
Kuripan Tahun 2018
200
150
100
50
-
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP
40
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Dari diagram di atas terlihat bahwa masih ada 43% penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Kuripan yang belum tercakup dalam Jaminan Kesehatan BPJS
baik yg PBI maupun non PBI meskipun untuk berobat di Puskesmas mereka
tetap gratis karena dijamin oleh Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
b. Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Rujukan dan Kunjungan Gangguan Jiwa.
Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap, rujukan dan kunjungan
gangguan jiwa ke Puskesmas Rawat Inap Kuripan Tahun 2018 dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.
Grafik 4.17 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Rujukan dan Kunjungan
Gangguan Jiwa Berdasarkan Jenis Jaminan Pelayanan di Puskesmas
Rawat Inap Kuripan Tahun 2018
1200
1000
800
600
400
200
0
KUNJUNGAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP RUJUKAN
GANGGUAN JIWA
UMUM 124 5 0 8
BPJS PBI 277 9 0 51
BPJS NON PBI 67 0 0 0
JAMKESDA 1137 0 0 3
41
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
30.00% 21.49%
16.98%
20.00% 14.55% 12.93% 14.21%
11.81%
10.00%
0.00%
42
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Dari grafik di atas terlihat bahwa selama tahun 2018 tercatat sebanyak
30.7% Penduduk usia ≥ 15 tahun yang tercatat melakukan pengukuran tekanan
darah. Hal ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin terutama tekanan darah.
b. Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/Kelurahan yang Ditangani < 24 Jam.
Pada bulan Desember Tahun 2018 terjadi kasus KLB Susp. Chikungunya
yang mencakup 3 Desa yaitu Desa Tabatan Baru, Kuripan, & Rimbun Tulang.
Desa Tabatan Baru dengan jumlah 14 kasus, Desa Kuripan dengan jumlah
penderita 7 kasus, dan desa rimbun tulang dengan jumlah 2 kasus. Kejadian KLB
ini telah ditangani dalam waktu <24 jam, Selain itu selama Tahun 2018 pada
bulan agustus Juga terjadi KLB berupa keracunan makanan yang mengakibatkan
16 orang menderita sakit, berdasarkan hasil uji lab, diketahui bahwa keracunan
makanan tersebut disebabkan oleh tercemarnya makanan yang dikonsumsi oleh
bakteri e-coli.
Grafik 4.19 Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/Kelurahan yang Ditangani <24
Jam di Kecamatan Kuripan Tahun 2018
14 14
7 7
2 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
11
10
8 8
7
6
4 4 4
2 2
1 1
0 0 0 0
JAMBU JAMBU KABUAU ASIA BARU JARENANG KURIPAN RIMBUN TABATAN TABATAN
BARU TULANG BARU
Dari grafik tersebut terlihat selama tahun 2018 terdapat 10 kasus bayi berat
lahir rendah (BBLR) (13%) di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Kuripan yang
terdiri dari 6 orang bayi laki-laki dan 4 orang bayi perempuan.
b. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita.
Pemberian suplementasi vitamin A dilakukan pada bulan Februari dan
Agustus dengan sasaran anak usia 6-59 bulan. Untuk bayi usia 6-11 bulan
diberikan kapsul biru (dosis 100.000 IU) dan untuk anak balita usia 12-59 bulan
diberikan kapsul merah (dosis 200.000 IU).
Grafik 4.21 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Balita di Kecamatan
Kuripan Tahun 2018
100%
80%
PERSENTASE MENDAPAT VIT A
60% BAYI 6-11 BULAN
40% PERSENTASE MENDAPAT VIT A
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
20% PERSENTASE MENDAPAT VIT A
BALITA (6-59 BULAN)
0%
44
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
c. Penimbangan Balita.
Pemantauan pertumbuhan balita merupakan alat untuk mengetahui status
gizi anak Balita. Peran serta masyarakat turut memberikan andil dalam
pencapaian indikator ini. Pada Tahun 2018, tingkat partisipasi masyarakat dalam
penimbangan balita di Posyandu (D/S) sebesar 61%, masih dibawah target 80%.
Masih banyak masyarakat yang tidak membawa anak balitanya untuk ditimbang
di posyandu. Persentase penimbangan balita seperti pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.22 Persentase Balita ditimbang Kecamatan Kuripan Tahun 2018
Salah satu indikator status gizi Balita yang mudah diketahui masyarakat
yaitu adanya Garis Merah di Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita. Hasil
penimbangan menunjukkan persentase Balita yang memiliki berat badan di
Bawah Garis Merah (BGM) sebesar 6% (20 balita). Semua Balita BGM dari
keluarga miskin telah mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
d. Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Rawat Inap.
Selama tahun 2018 tidak ditemukan kasus balita gizi buruk di Wilayah Kerja
Puskesmas Rawat Inap Kuripan.
e. Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3
Upaya penanggulangan anemia gizi diprioritaskan pada kelompok rawan
yaitu ibu hamil, balita, anak usia sekolah, wanita usia subur termasuk remaja
putri dan pekerja wanita. Selama ini upaya penanggulangan anemia gizi
difokuskan kepada sasaran ibu hamil dengan suplementasi tablet besi folat (200
mg feSO4 dan 0,25 mg asam folat) dengan memberikan setiap hari 1 tablet
45
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Dari grafik di atas terlihat untuk Kecamatan Kuripan 100% ibu hamil telah
mendapatkan Tablet Fe1 (30 tablet) dan 82.47% mendapatkan Tablet Fe3 (90
tablet).
E. Pelayanan Kefarmasian
a. Monitoring Penggunaan Obat Generik
Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat
diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalty. Ada
dua jenis obat generik, yaitu obat generik bermerk dagang dan obat generik
berlogo yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya. Persentase
penggunaan obat generik dalam resep di Puskesmas Rawat Inap Kuripan seperti
pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.24 Persentase Penggunaan Obat Generik di Puskesmas Rawat Inap
Kuripan Tahun 2018
MONITORING PENGGUNAAN OBAT GENERIK
PUSKESMAS KURIPAN TAHUN 2018
2000
1500
1000
500
0
TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV
Resep 449 522 675 587
Generik 849 1,278 1,645 1,521
46
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Dari grafik di atas terlihat penggunaan obat generik dalam resep umum
84% merupakan obat generik, dan dari resep Askes / BPJS 94% merupakan obat
generik.
47
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan. Sarana Kesehatan di Wilayah Puskesmas Rawat Inap Kuripan
meliputi 1 buah Puskesmas, 3 buah Pustu, dan 5 buah Poskesdes. Data situasi sarana
dan prasarana kesehatan wilayah Puskesmas Rawat Inap Kuripan tahun 2018 dapat
dilihat pada tabel 5.1 di bawah ini:
Tabel 5.1 Data Situasi Sarana dan Prasarana Kesehatan tahun 2018
UKURAN
NAMA TAHUN SUMBER
NO BANG KONDISI KET
SARANA TANAH DIBANGUN DANA
UNAN
Puskesmas
4600
1 Rawat Inap 92 x 50 2003 Baik APBD Ditempati
m²
Kuripan
Poskesdes Rusak
5 20 X 20 400 m² 2009 APBD Ditempati
Jambu Baru Ringan
Poskesdes
6 25 X 10 250 m² 2009 Baik APBD Ditempati
Asia Baru
Poskesdes
7 30 X 20 600 m² 2005 Baik APBD Ditempati
Jambu
Poskesdes
8 Tabatan 20 X12 240 m² 2006 Baik APBD Ditempati
Baru
Poskesdes
9 10 X 20 200 m² 2010 Baik APBD Ditempati
Jarenang
Berdasarkan tabel 5.1 diatas, diketahui bahwa dari 9 sarana yang ada, 5 dalam
kondisi yang baik, 3 sarana dalam kondisi rusak ringan yaitu Pustu Tabatan, Pustu
Jambu, dan Poskesdes Jambu Baru. Serta, terdapat 1 sarana dalam kondisi rusak
berat sehingga tidak dapat ditempati yaitu Pustu Kabuau. Selain sarana diatas, juga
48
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
terdapat sarana yang dibangun dengan menggunakan dana Desa yaitu Poskesdes
Kabuau & yang terbaru pada tahun 2018 yaitu poskesdes Kuripan.
49
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Fasilitas di Unit Rawat Inap Puskesmas Kuripan meliputi Gedung Rawat Inap
dengan jenis layanan :
1. Ruang Pendaftaran
2. Ruangan Rekam Medis
3. Ruang Apotek
4. Ruangan UGD
5. Ruangan Pemeriksaan Umum
6. Ruangan Rawat Inap
7. Ruangan kesehatan gigi & Mulut
8. Ruangan Kesehatan Ibu & KB
9. Ruangan Kesehatan anak & Imunisasi
10. Ruangan Promosi Kesehatan
11. Ruangan Tata Usaha
12. Ruangan Kepala Puskesmas
13. Ruangan Sterilisasi
14. Laboraterium
15. Gudang Obat
16. Gudang umum
17. Pojok Laktasi
18. 3 buah WC (WC Rawat Inap, WC Pasien, WC Petugas
50
Denah Sarana fisik Puskesmas Rawat Inap Kuripan dapat dilihat pada gambar 5.12 dibawah ini:
48
B. Data Peralatan Kesehatan
Ringkasan data peralatan kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Kuripan dapat
dilihat pada tabel 5.2 berikut ini:
Tabel 5.2 Data Peralatan Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Kuripan tahun 2018
48
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
49
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
50
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
51
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
52
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
53
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
54
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
55
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
56
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
57
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
58
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
59
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
Dokter Umum
3% 9% 3% Bidan
6% Perawat
34%
6%
3% Perawat Gigi
Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Lingkungan
6%
Farmasi
27%
3% Nutrisionis
Analis Kesehatan
60
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
D. Pembiayaan Kesehatan
Alokasi Anggaran Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Kuripan Tahun 2018
berjumlah Rp.678.793.750,- bersumber dari anggaran APBD, BOK, Jampersal dan
JKN/BPJS. Persentase Realisasi Anggaran Kesehatan Tahun 2018 dari berbagai
61
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
sumber sebesar 92,9% terhadap total Anggaran. Berikut disajikan tabel realisasi
anggaran kesehatan Puskesmas Rawat Inap Kuripan tahun 2018:
Tabel 5.4 Realisasi Anggaran Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Kuripan tahun 2018
SUMBER
NO ALOKASI REALISASI PERSENTASE
BIAYA
1 APBD Rp. 139.745.750, - Rp. 1003.321.750,- 73.9 %
3 JAMPERSAL
4 JPK/BPJS
TOTAL ANGGARAN Rp. 678.793.750, - Rp. 630.604.750, - 92.9 %
KESEHATAN
62
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Puskesmas Rawat Inap Kuripan memiliki luas wilayah kerja 343,5 km2 dengan
9 Desa yaitu Desa Jambu Baru, Desa Jambu, Desa Kabuau, Desa Asia Baru,
Desa Jarenang, Desa Kuripan, Desa Rimbun Tulang, Desa Tabatan, dan Desa
Tabatan Baru. Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap
Kuripan 5.968 jiwa dengan rata-rata kepadatan penduduk 17,37 Jiwa /Km2.
Sedangkan rasio beban tanggungan Tahun 2018 yaitu 52 orang per 100
penduduk produktif.
2. Berdasarkan hasil laporan tahunan dari Puskesmas Rawat Inap Kuripan,
dapat disimpulkan bahwa indikator kesehatan masyarakat di Kecamatan
Kuripan Tahun 2018 adalah :
1) Jumlah Kematian Ibu dilaporkan sebesar 0 Kasus.
2) Jumlah Kematian Bayi dilaporkan sebesar 1 kasus yang disebabkan oleh
penyakit diare.
3) Jumlah Kematian Balita dilaporkan sebesar 0 Kasus
4) Angka Kasus Baru TB Paru sebanyak 17 kasus, Angka Kesembuhan Kasus
TB Paru dan Angka keberhasilan pengobatan sebesar 17 kasus.
5) Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani dilaporkan sebesar 4 Kasus
6) Tidak ditemukan kasus penyakit kusta, Filariasis, AFP (non polio) dan
juga penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) selama Tahun
2018.
7) Tidak ditemukan kasus balita gizi buruk selama tahun 2018
8) Terdapat 2 kejadian Luar Biasa yang tercatat terjadi sepanjang tahun
2018 yaitu kejadian Keracunan & susp. Chikungunya, dan keseluruhan
KLB dapat langsung ditangani <24 jam
3. Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kecamatan
Kuripan, sudah dilakukan upaya-upaya kesehatan, yang hasilnya sebagai
berikut
1) Persentase cakupan kunjungan Ibu hamil K4 : 64 %,
2) Persentase cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan : 64,71%
3) Persentase cakupan KB aktif sebesar 100 %
67
Profil Puskesmas Rawat Inap Kuripan 2018
B. Saran
Untuk seluruh staf Puskesmas Rawat Inap Kuripan diharapkan lebih
memahami program yang menjadi tanggung jawabnya sehingga target tercapai
dan kinerja meningkat. Selalu melakukan koordinasi dan meningkatkan
kerjasama yang lebih baik sehingga kegiatan program bisa dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan. Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala
dimohonkan agar selalu memberikan bimbingan teknis / monitoring laporan
bulanan kepada pemegang program sehingga dapat meminimalkan kesalahan
dan meningkatkan pencapaian program.
Profil Puskesmas ini tentunya masih jauh dari sempurna sehingga bimbingan
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala dan Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan sangat kami perlukan demi kesempurnaannya.
68