Anda di halaman 1dari 18

EVALUASI KURIKULUM SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN

PELAKSANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN PAI


Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas UAS
Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
Dosen Pengampu : Amin Nurbaedi, M.Pd.

Disusun oleh :
Muhammad Syaiful Romadlon (23010170135)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018

0
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi ....................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................2
1. Latar belakang .......................................................................................2
2. Rumusan masalah ..................................................................................2
3. Tujuan masalah .....................................................................................2
4. Manfaat .................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAAN .......................................................................................4
A. Evaluasi Kurikulum .....................................................................................4
1. Bagian-Bagian Dari Evaluasi Kurikulum .............................................4
a. Pengertian Evaluasi Kurikulum ...................................................4
b. Tujuan Evaluasi Kurikulum .........................................................4
c. Fungsi Evaluasi Kurikulum ..........................................................5
d. Objek Evaluasi Kurikulum ...........................................................6
2. Teknik Evaluasi .....................................................................................6
a. Menurut J.P. Leonard...................................................................6
b. Menurut Elliot W. Eisner .............................................................7
c. Menurut Murray Print ..................................................................7
3. Pelaksanaan Program Pembelajaran PAI ..............................................8
B. Rekonstruksi/ Refleksi Teori .....................................................................11
BAB III PENUTUP ................................................................................................12
1. Kesimpulan .........................................................................................12
2. Rekomendasi .......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................14
Lampiran ................................................................................................................15
Profil penulis ...........................................................................................................16

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu
perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kurikulum
juga dirancang dari tahap perencanaan, organisasi kemudian pelaksanaan
dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan
mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan,
pelaksanaan serta hasilnya. Tulisan ini akan membahas mengenai
pengertian evaluasi kurikulum, pentingnya evaluasi kurikulum dan
masalah yang dihadapi dalam melaksanakan evaluasi kurikulum.
Pemahaman terhadap dasar-dasar evaluasi kurikulum dapat
membantu para pengembang kurikulum untuk merancang evaluasi
kurikulum yang sesuai kajian-kajian teoritis yang relevan. Kegiatan
mengeksplorasi dasar-dasar pelaksanaan evaluasi dalam kurikulum
sebagai bagian yang penting dan saling berkaitan antara satu dengan yang
lainnya. Hal ini tentunya, harus dipertimbangkan dalam perencanaan dan
penyusunan evaluasi kurikulum, yaitu berkaitan dengan sejarah
perkembangan evaluasi kurikulum, peran evaluasi kurikulum, dan model-
model evaluasi kurikulum.

B. Permasalahan
1. Apa saja bagian-bagian dari evaluasi kurikulum ?
2. Apa saja Teknik dalam evaluasi Kurikulum ?
3. Bagaimana Evaluasi pelaksanaan program pembelajaran PAI ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui bagian-bagian dari evaluasi kurikulum.
2. Untuk Mengetahui Teknik dalam evaluasi Kurikulum.
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Evaluasi pelaksanaan program
pembelajaran PAI.

2
D. Manfaat
1. Sebagai panduan seseorang dalam penyusunan Evaluasi kurikulum.
2. Mempermudah setiap orang dalam mengevaluasi suatu program.
3. Sumber materi dalam mengevaluasi pembelajaran.

3
BAB II
PEMBAHASAN
a) Evaluasi Kurikulum
1. Pengertian Evaluasi Kurikulum
Menurut S. Hamid Hasan (2008: 32), evaluasi kurikulum dan
evaluasi pendidikan memiliki karakteristik yang tak terpisahkan.
Karakteristik itu adalah lahirnya berbagai definisi untuk suatu istilah
teknis yang sama. Demikian pula dengan evaluasi yang diartikan oleh
berbagai pihak berbagai pengertian. Hal tersebut disebabkan filosofi
keilmuan yang dianut seseorang berpengaruh terhadap metodoli
evaluasi, tujuan evaluasi, dan pada gilirannya terhadap pengertian
evaluasi.1
Menurut Leonard J.P berpendapat bahwa ”evaluationis the
process of apparaising behavioral changes and the relation of the
certain condition to them”.2 dan Menurut Sumantri,3 Evaluasi ini
dilakukan untuk mengetahui, menelusuri atau menjajaki keadaan dan
kemajuan peserta didik. Sedangkan Grounloud mengemukakan
tentang rumusan evaluasi yang berarti tentang suatu proses sistematis
dari pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi/data untuk
menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.
Sementara itu, Hopkins dan Antes mengemukakan evaluasi adalah
pemeriksaan secara terus menerus untuk mendapatkan informasi yang
meliputi siswa, guru, program pendidikan, dan proses belajar
mengajar untuk mengetahuai tingkat perubahan siswa dan ketepatan
keputusan tentang gambaran siswa dan efektivitas program.4

1
Rusman, Manajemen Kurikulum, cet 3, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011) hlm.
93.
2
Oemar Hamalik, Pengajaran Unit Studi Kurikulum dan Metodologi, cet. 2, (Bandung:
Penerbit Alumni, 1977) hlm. 146.
3
Hasan Baharun, dkk, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Cet. 1, (Yogyakarta:
Pustaka Nurja, 2017) hlm. 29.
4
Rusman, Manajemen Kurikulum,........hlm. 93.

4
Refleksi penulis tentang Evaluasi kurikulum adalah suatu
langkah dalam proses perbaikan program kurikulum. Yang bertujuan
untuk digunakan sebagai ukuran siswa maupun guru dalam
pencapaian suatu program, dengan memperbaiki di setiap aspek-aspek
program kurikulum tersebut.
2. Tujuan Evaluasi Kurikulum
Menurut Romine tujuan evaluasi yaitu:
a. Hendak menyediakan ukuran-ukuran mengenai pertumbuhan dan
perkembangan murid-murid dalam pencapaian dan tujuan-tujuan
yang ditentukan bertalian dengan tingkah laku. Seluruh jenis
pertumbuhan dan perkembangan harus dimasukkan seperti
psyphysical, mental, emosionil dan sosial dan tujuan-tujuan harus
mendatangkan perubahan tingkah laku seperti sikap-sikap, cita-
cita, habit, abilitetdan sensivitet, dan lain-lain.
b. Evaluasi harus menyediakan kunci untuk keefektifan kurikulum
dan perlengkapannya dalam memajukan pecapaian tujuan-tujuan.
c. Evaluasi akan memberikan suatu ukuran kepastian kepada semua
yang berhubungan dengan kurikulum, siswa-siswa, guru-guru,
pengawas-pengawas, administrator-administrator dan orang-orang
biasa.5
Sedangkan menurut Stufflebeam, dkk (1971), tujuan utama
evaluasi kurikulum adalah memberi informasi terhadap pembuat
keputusan, atau untuk penggunaannya dalam proses
menggambarkan hasil dan memberikan informasi yang berguna
untuk membuat pertimbangan berbagai alternatif keputusan.6
3. Fungsi Evaluasi
Menurut Lee J, Cronbach mengenai fungsi-fungsi evaluasi yaitu:
a. Membantu pengajar bagaimana ia harus merubah atau
mengembangkan tingkah lakunya secara sadar.

5
Oemar Hamalik, Pengajaran Unit Studi,.... hlm. 147.
6
Rusman, Manajemen Kurikulum,........hlm. 97.

5
b. Membantu pelajar mecapain kepuasan bila ia berbuat sebagaimana
mestinya.
c. Membantu guru mempertimbangkan edequete sama tidak metode
pengajarannya.
d. Membantu dalam membuat pertimbangan-pertimbangan
administratif.7
Secara umum, evaluasi memiliki dua fungsi utama yaitu
untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa dan hasil
mengajar guru. Pengetahuan tentang hasil belajar siswa terkait
dengan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran
atau kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil mengajar
guru terkait dengan sejauh mana guru sebagai manajer (Guru
sebagai manajer memiliki empat fungsi yaitu: merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengawasi) belajar siswa
dalam hal merencanakan, mengelola, memimpin, dan
mengevaluasi.43 Sebuah pendekatan evaluasi yang paling
komprehensif terhadap suatu program adalah pendekatan yang
ditawarkan oleh Stufflebeam. Model tersebut mencakup empat
komponen yakni Context, Input, Process dan Product. Komponen
Context berkaitan kelemahan dan kekuatan program. Komponen
Input berkaitan dengan masukan yang akan diproses. Komponen
Process berkaitan dengan pengolahan Input untuk mencapai
tujuan. Komponen Product berkaitan dengan hasil dari proses.8
4. Objek Evaluasi Pendidikan9
Aspek-aspek yang diperlukan dalam evaluasi terhadap peserta
didik meliputi:

7
Oemar Hamalik, Pengajaran Unit Studi,.... hlm. 147
8
Hasan Baharun, dkk, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Cet. 1, (Yogyakarta:
Pustaka Nurja, 2017) hlm. 32.
9
Asrul, dkk, Evaluasi pembelajaran, Cet. 2, (Bandung: Cita Pustaka Media, 2015) hlm.
16.

6
a. Aspek-aspek tentang berfikir, termasuk didalamnya: intelegensi,
ingatan, cara menginterupsi data, prinsif-prinsif pengerjaan
pemikiran logis.
b. Perasaan sosial; termasuk di dalamnya: cara bergaul, cara
pemecahan nilai-nilai sosial, cara menghadapi dan cara
berpartisipasi dalam kenyataan sosial.
c. Keyakinan sosial dan kewarganegaraan menyangkut pandangan
hidupnya terhadap masalah-masalah sosial, politik dan ekonomi.
d. Apresiasi seni dan budaya.
e. Minat, bakat dan hobby.
f. Perkembangan sosial dan personal.
Pendapat lain melihat ruang lingkup objek evaluasi itu dari segi
lain, yaitu dari segi pencapaian tujuan belajar murid dari berbagai mata
pelajaran di sekolah. Dari pandangan tersebut dirumuskan beberapa
aspek kepribadian yang perlu diperhatikan di dalam penilaian sebagai
berikut:
a. Kesehatan dan perkembangan fisik.
b. Perkembangan emosional dan sosial.
c. Tingkah laku etis, standar personal, dan nilai-nilai sosial.
d. Kemampuan atau kecakapan untuk menjalankan kepemimpinan
untuk memilih pemimpin secara bijaksana untuk bekerja dalam
kelompok dan masyarakat.
e. Menjadi warga negara yang berguna di rumah, sekolah dan
masyarakat sekarang dan masa mendatang.
f. Perkembangan estetika, baik sebagai penikmat maupun pencipta
dalam seni sastra, drama, radio dan televisi, kerajinan tangan,
home decoration, dan sebagainya.
g. Kompotensi dalam komunikasi dengan orang-orang lain melalui
berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis.
h. Kecakapan dalam berhitung, mengukur, menaksir, dan berfikir
kuantitatif.

7
b) Teknik Evaluasi Kurikulum
1. Menurut J.P. Leonard, yaitu sebagai berikut :
a) Examination,
b) Obrsevasi informil,
c) Sosiogram
d) Evaluasi kelompok
e) Problem sensus
f) Konfrensi dan interview secara personal dari siswa-siswa, guru,
penasehat, administrator
g) Konferensi orang tua dan evaluasi orang tua
h) Pendapat tentang sikap-sikap melalui pengintaian.10
2. Elliot W. Eisner (1985) mengemukakan model evaluasi melalui
prosedur miliknya, yaitu kritikan yang bersifat edukasi yang mana
seorang penilai menanyakan dengan pasti mengenai kunci pertanyaan:
Apa yang telah terjadi selama tahun ajaran dalam suatu sekolah? Apa
kunci dari kejadian tersebut? Bagaimana mereka datang? Bagaiman
partisipasi antara guru dan siswa? Aapakah akibat dari semua itu?
Bagaimana suatu kejadian bisa diperkuat? Kejadian apa yang mngkin
dilakukan anak-anak untuk dipelajari?11
3. Dalam hal ini, Murray Print mengatakan; Evaluasi yang berkaitan
dengan peserta didik adalah suatu evaluasi tentang kinerja peserta
didik dalam suatu konteks khusus. Evaluasi seperti ini pada dasarnya
berusaha menentukan seberapa bagus peserta didik telah mencapai
tujuan-tujuan instruksional khusus yang telah ditetapkan terutama
tentang situasi belajar. Buku hasil belajar (raport) adalah contoh dari
evaluasi produk. Sedangkan evaluasi yang berkaitan dengan kegiatan
proses adalah menguji pengalaman-pengalaman dan kegiatan-kegiatan
yang tercakup di dalam situasi belajar. Dalam sebagian besar, evaluasi
proses digunakan tatkala membuat pertimbangan-pertimbangan

10
Oemar Hamalik, Pengajaran Unit Studi,.... hlm. 154.
11
Rusman, Manajemen Kurikulum,........hlm. 109.

8
tentang interaksi-interaksi sekolah dan interaksi-interaksi kelas.
Misalnya, interaksi peserta didik-guru, metode-metode instruksional,
tindakan- tindakan guru dan sebaginya.12
4. Teknik Evaluasi Pembelajaran PAI13
Umumnya terdapat dua jenis teknik evaluasi pembelajaran
yang sering digunakan, yaitu teknik tes dan non-tes.
a. Teknik tes, adapun teknik tes ini adalah:
1) Tes tertulis, tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar
peserta didik pada ranah kognitif. Jenis tes ini mencakupi:
a) Tes uraian, jenis tes ini menuntut peserta didik untuk
memberikan jawaban dengan cara menguraikan dalam bentuk
tulisan. Tes uraian dapat berbentuk pertanyaan atau tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik dengan cara
mengemukakan pikirannya secara naratif.
b) Tes objektif, adalah tes atau bentuk butir soal yang menuntut
jawaban secara lebih pasti. Adapun yang termasuk dalam jenis
tes ini, yaitu:
1. Jawaban singkat atau isian singkat
2. Menjodohkan
3. Benar salah.
4. Pilihan ganda
c) Penilaian unjuk kerja (performansice assessment). Muijs dan
Reynods (2008) menjelaskan performansice assessment adalah
mengukur hasil belajar peserta didik atau unjuk kerja secara
langsung dan bukan menggunakan tes tertulis. Contohnya
berpidato

12
Hasan Baharun, dkk, Pengembangan Kurikulum ...... hlm. 30.
13
Sulaiman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) (Kajian Teori Dan
Aplikasi Pembelajaran PAI), Cet. 1, (Yayasan PeNA Banda Aceh, Divisi Penerbitan: Aceh, 2017),
hlm. 278-280.

9
b. Teknik Non-tes, teknik ini tepat digunakan untuk mengukur ranah
afektif dan psikomotor. Adapun yang termasuk dalam teknik non-
tes adalah:
1. Observasi atau pengamatan, adalah teknik yang dilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta
pencatatan secara sistematis.
2. Angket, adalah sejumlah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh responden. Melalui angkat dapat diketahui tentang data
diri, pengalaman, pengetahuan, sikap dan pendapatnya. Isian
daftar angket tentu harus menggambarkan aspek yang diukur
secara jelas.
3. Skala, adalah serangkaian tingkatan, level atau nilai yang
mendeskripsikan variasi derajat sesuatu. Adapun yang
termasuk dalam skala ini, misalnya Skala likert dan skala
inkels.
4. Observasi atau pengamatan, adalah teknik yang dilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta
pencatatan secara sistematis.
5. Angket, adalah sejumlah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh responden. Melalui angkat dapat diketahui tentang data
diri, pengalaman, pengetahuan, sikap dan pendapatnya. Isian
daftar angket tentu harus menggambarkan aspek yang diukur
secara jelas.
6. Checklist, merupakan suatu cara mendapatkan informasi dari
subjek yang mengajukan suatu pertanyaan yang diikuti
sejumlah alternatif respon dalam memberikan respon, subjek
tinggal memilih alternatif yang tersedia dengan karakteristik
dirinya, alternatif respon yang dipilih oleh subjek mungkin
hanya satu.
7. Penilaian diri, merupakan suatu teknik penilaian, dimana
subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri

10
berkaitan dengan, status, proses dan tingkat pencapaian
kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.
8. Portofolio, merupakan kumpulan karya atau tugas tugas yang
dikerjakan peserta didik.285 Penggunaan kedua teknik tes
tersebut tentu memiliki karakteristik tersendiri. Teknik tes
tepat digunakan untuk mengukur kemampuan penguasaan
materi atau aspek kognitif, misalnya untuk mengetahui tentang
kemampuan peserta didik dalam menguasai materi tentang
yang membatalkan shalat, dapat dilakukan dengan tes tertulis.
Namun untuk melihat tentang kekhusyukan dan ketepatan cara
shalat dapat digunakan teknik non-tes (observasi).
Refleksi penulis tentang Teknik Evaluasi adalah suatu
cara yang digunakan untuk mengevaluasi suatu program
kurikulum, baik dengan menggunakan teknik tes maupun
teknik non tes
c) Pelaksanaan Program Pembelajaran PAI
Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 termaktub bahwa pendidikan
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dalam potensi dan
kemampuan bahkan kecerdasan peserta didik agar menjadi manusia yang
bertaqwa dan juga beriman kepada Tuhan YME, berilmu, brakhlak mulia,
kreatif, cakap, mandiri, sehat dan menjadi warga negara yang demokratis
serta juga bertanggung jawab.
Pendidikan Agama Islam (PAI) termasuk bagian dasar dan inti
kurikulum pendidikan nasional. Pendidikan Agama Islam diberikan dalam
tiap semesternya kepada peserta didik di bangku sekolah. Sekolah yang
merupakan tempat dimana proses pendidikan berlangsung, tentunya
memajukan bangsa. Terutama dengan adanya mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) ini, diharapkan dapat mencetak generasi yang
beriman, bertaqwa dan berakhlakul karimah. memajukan bangsa.
Terutama dengan adanya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

11
ini, diharapkan dapat mencetak generasi yang beriman, bertaqwa dan
berakhlakul karimah.14
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk membantu siswa
untuk belajar dengan mengembangkan setiap bentuk kecerdasannya sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Seperti halnya dengan Metode pembelajaran
PAI berbasis multiple intelligences sebagai berikut: (1) Mind Mapping
(Peta Pikiran) (2). Brainstrorming; (menemukan inti materi) (3).
Presentasi; (4). Tadabur alam; (5). Studi kasus; (6). Role Play;(
memainkan suatu peran) (7). Curhat pengalaman; (8). Analisis film; (9)
Membuat ilustrasi: (10). Interview: (wawancara) (11). Analisis instrumen;
(12). Baca Tartil; (13). Field Trip (karyawisata); (14). Pengamatan; (15).
Simulasi (16). Perenungan; (18). Muhasabah; (19). Refleksi.15
Dalam proses pembelajaran meliputi kegiatan dari membuka
sampai menutup pelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran meliputi: (1)
kegiatan awal, yaitu; melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan
pembelajaran, dan bila dianggap perlu memberikan pretest; (2) kegiatan
inti, yaitu; kegiatan utama yang dilakukan pendidik dalam memberikan
pengalaman belajar, melalui berbagai strategi dan metode yang dianggap
sesuai dengan tujuan dan materi yang akan disampaikan; (3) kegiatan
akhir, yaitu; menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan pemberian tugas
atau pekerjaan rumah bila dianggap perlu. Pada hakikatnya ketiga kegiatan
pembelajaran tersebut merupakan kegiatan penting dalam proses
pembelajaran.16
Refleksi penulis tentang pelaksanaan program pembelajaran PAI
yaitu suatu pembelajaran yang bertujuan untuk mendidik karakter setiap
siswa yang diharapkan nantinya menjadi seorang siswa yang beriman,
bertaqwa, berakhlakqul karimah serta menjadi generasi selanjutnya dalam

14
Ibid., hlm. 13
15
Katni, TARBAWI Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, (Banten: IAIN SMH
Banten, 2015). Hlm. 37.
16
Sulaiman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) (Kajian Teori Dan
Aplikasi Pembelajaran PAI), Cet. 1, (Yayasan PeNA Banda Aceh, Divisi Penerbitan: Aceh, 2017),
hlm. 80.

12
upaya memajukan bangsa. Berbagai model dapat dilakukan, agar siswa
dapat memahami dan menyerap pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dengan baik dan benar.

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Evaluasi kurikulum dan evaluasi pendidikan memiliki karakteristik
yang tak terpisahkan. Karakteristik itu adalah lahirnya berbagai
definisi untuk suatu istilah teknis yang sama. Yang bertujuan
sebagai pemeriksaan secara terus menerus untuk mendapatkan
informasi yang meliputi siswa, guru, program pendidikan, dan
proses belajar mengajar untuk mengetahuai tingkat perubahan
siswa dan ketepatan keputusan tentang gambaran siswa dan
efektivitas program.
2. Evaluasi yang berkaitan dengan peserta didik adalah suatu evaluasi
tentang kinerja peserta didik dalam suatu konteks khusus. Evaluasi
seperti ini pada dasarnya berusaha menentukan seberapa bagus
peserta didik telah mencapai tujuan-tujuan instruksional khusus
yang telah ditetapkan terutama tentang situasi belajar. Umumnya
terdapat dua jenis teknik evaluasi pembelajaran yang sering
digunakan, yaitu teknik tes dan non-tes.
3. Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 termaktub bahwa pendidikan
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dalam potensi dan
kemampuan bahkan kecerdasan peserta didik agar menjadi manusia
yang bertaqwa dan juga beriman kepada Tuhan YME, berilmu,
berakhlak mulia, kreatif, cakap, mandiri, sehat dan menjadi warga
negara yang demokratis serta juga bertanggung jawab. Sehingga
dengan adanya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ini,
diharapkan dapat mencetak generasi yang beriman, bertaqwa dan
berakhlakul karimah. memajukan bangsa. Terutama dengan adanya
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ini, diharapkan
dapat mencetak generasi yang beriman, bertaqwa dan berakhlakul
karimah

14
B. REKOMENDASI
1. Untuk mencapai keberhasilan suatu program kurikulum perlu
dilakukan sebuah langkah yaitu evaluasi kurikulum.
2. Dalam melakukan evaluasi, perlu memperhatikan teknik-teknik
dalam penyusunan evaluasi.
3. Evaluasi program harus dilakukan terus menerus atau bertahap
agar dapat menghasilkan keberhasilan dalam sistem pembelajaran.

15
DAFTAR PUSTAKA

Asrul, dkk. 2015. Evaluasi pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media.


Hamalik, Oemar. 1977. Pengajaran Unit Studi Kurikulum dan Metodologi.
Bandung: Penerbit ,.
Hasan Baharun, dkk. 2017. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Pustaka Nurja.
Katni. 2015. TARBAWI Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan. Banten: IAIN
SMH Banten.
Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sulaiman. 2017.Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
(Kajian Teori Dan Aplikasi Pembelajaran PAI) Yayasan PeNA Banda
Aceh, Divisi Penerbitan: Aceh.

16
TENTANG PENULIS
Muhammad Syaiful
Romadlon, lahir di Kab.
Semarang, 15 Januari 1998.
Anak pertama dari empat
bersaudara. Pendidikan
sekolahnya lebih banyak
dihabiskan dibawah naungan
pondok pesantren.
Diantaranya, Pondok
Pesantren Modern Bina
Insani Susukan dan Pondok
Pesantren Agro Nuur El Falah Salatiga. Dan sampai sekarangpun ketika ia
melanjutkan studinya di Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga, dengan
mengambil program studi S1 Pendidikan Agama Islam, ia masih tetap berdomisili
di Pondok Pesantren Agro Nuur El falah Pulutan Salatiga. Ia dapat dihubungi
lewat No. Hp: 081554734154, atau lewat email msyaifulromadlon17@gmail.com.

17

Anda mungkin juga menyukai