BAB I
PENDAHULUAN
terindikasi mengalami masalah nyeri. Oleh sebab itu penulis membahas mengenai
masalah kebutuhan aman nyaman.
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui definisi rasa aman/keamanan.
3. Untuk mengetahui definisi rasa nyaman/kenyamanan.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan dan
kenyamanan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
3. Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien, jika
kelembaban relatif tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi dengan
lambat.
4. Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda yang
dapat menyebabkan kondisi-kondisi yang tidak bersih akan meningkatkan
resiko infeksi dan keracunan makanan.
6
1. Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan
2. Status Mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun
memudahkan terjadinya resiko injury
3. Gangguan Persepsi Sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahayaseperti
gangguan penciuman dan penglihatan
4. Keadaan Imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga
mudah terserang penyakit
5. Tingkat Kesadaran
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan, paralisis,
disorientasi, dan kurang tidur.
6. Informasi atau Komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat
menimbulkan kecelakaan.
7. Gangguan Tingkat Pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat
diprediksi sebelumnya.
8. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok.
9. Status nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah
menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap
penyakit tertentu.
10. Usia
Perbedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak-
anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang
meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan
transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri).
Klasifikasi kebutuhan aman nyaman ada dua yaitu keselamatan fisik dan
keselamatan psikologis. Terdapat beberapan faktor yang mempengaruhi
kebutuhan aman dan nyaman. Jika kebutuhan tersebut belum terpenuhi, maka
akan mengalami gangguan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan yaitu
diantaranya; emosi, status mobilisasi, gangguan persepsi sensory, keadaan
imunitas, tingkat kesadaran, informasi dan komunikasi, gangguan tingkat
pengetahuan, penggunaan antibiotik yang tidak rasional, status nutrisi, usia, jenis
kelamin, serta kebudayaan.
3.2 Saran
Sebaiknya seorang bidan harus dapat memberikan asuhan kebidanan kepada
pasien/klien dengan gangguan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan
menggunakan standar operasional prosedur. Masyarakat juga sudah sepatutnya
lebih memahami dan menerapkan konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman
dalam kehidupan sehari-hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo WA, Setyo Hadi B, Alwi I, dkk. 2009. Ilmu Penyakit dalam Edisi Ke-5,
Jakarta Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.
Tamsuri A. 2010. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Tarwoto dan Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.