Anda di halaman 1dari 29

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH SMA AZHARIYAH LUBUKLINGGAU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Lata Belakang

Tahun pelajaran yang lalu sudah dilewati dengan hasil yang cukup menggembirakan. Hal
ini dikarenakan SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau yang tentu saja segala sesuatunya masih
sangat kekurangan baik tenaga pendidik maupun tanaga kependidikan termasuk sarana dan
prasarana lainnya.

Pada tahun pelajaran ini SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau berupaya untuk mengatasi
segala kekurangan tersebut dengan menyusun rencana kerja / program kerja tahunan yang
penekanannya pada upaya peningkatan mutu pembelajaran dan peningkatan kedisiplinan siswa.
Sesuai dengan Undang-undang sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar proses
pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
Berdasarkan kepentingan tersebut SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau sebagai salah satu intansi
yang terkait langsung dengan system pendidikan nasional memandang perlu untuk melakukan
perubahan program pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan sesuai dengan
visi dan misi yang disepakati bersama.

Mengingat tanggung jawab pendidikan bukan hanya pada pemerintah dan sekolah tetapi
juga pada orang tua siswa, maka sewajarnyalah pendanaan tersebut harus dipikul bersama oleh
orang tua siswa masyarakat dan pemerintah. Karena dana yang tersedia dari pemerintah tidak
mencukupi, apalagi kita selalu berorientasi pada peningkatan mutu pendidilkan, yang menjadi
masalah berapakah ketentuan dana yang kita perlukan dari masyarakat, khususnya dari orang
tua siswa, agar pendidikan berjalan dengan baik. Disamping itu perlu juga mempertimbangkan
kemampuan orang tua siswa. Oleh karena itu diperlukan program kerja yang mantap dan
operasional didukung oleh RKAS dan disetujui oleh orang tua siswa dan tidak bertentangan
dengan peraturan yang ada.

b. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor : 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
2. Peraturan pemerintah Nomor : 25 tahun 2000 tentang program pengembangan pendidikan
nasional.
3. Surat Keputusan Mentri Pendidikan Nasional Nomor : 087/U/2002 tentang penyusunan
standar peningkatan mutu pendidikan
4. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 125/U/2002 tentang kalender
pendidikan dan jumlah jam mengajar efektif.
5. Kurikulum SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau
a. Maksud dan Tujuan.

Maksud disusunnya program kerja ini adalah :


1. Memberikan gambaran yang jelas tentang hasil-hasil yang telah dicapai, program-program
yang akan dilaksanakan serta masalah-masalah yang dihadapi sekolah untuk jangka
pendek.
2. Sebagai pedoman kerja semua personil sekolah dalam melaksanakan tugas mengajar,
mengelola dan membina kegiatan pembelajaran.
3. Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan seluruh kegiatan sekolah, agar target yang
telah ditetapkan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari program kerja ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan landasan dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugas selama kegiatan
berlangsung.
2. Sebagai alat control pelaksnaan kegiatan sekolah
3. Sebagai sumber data dan informasi bagi penentuan kebijakan dan keputusan pimpinan.

b. Sasaran Program

Yang menjadi sasaran dalam program kerja ini adalah sebagai berikut :

1. Semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau
sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
2. Semua potensi yang dapat mendukung pelaksanaan pendidikan, sehingga sekolah dapat
berkembang mencapai target perluasan pengetahuan dan peningkatan kemampuan siswa.
BAB II
PENGORGANISASIAN PERSONIL

A. Struktur Organisasi

Komite Kepala Sekolah


Sekolah

.......................

Kord
B. Rincian Pembagian Tugas

1. Kepala Sekolah
Tugas kepala sekolah terdiri dari tugas administrasi dan tugas operatif, secara
keseluruhan tugas tersebut mencakup :

a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pengelolaan sekolah menyangkut, kurikulum,


kesiswaan, sarana dan prasarana, dan hubungan masyarakat, administrasi ketatausahaan,
dll.
b. Memimpin dan mengkoordinasikan semua unsur dilingkungan sekolah dan memberikan
bimbingan serta petunjuk dalam pelaksanaan tugas semua personil.
c. Membuat rencana / program kerja
d. Mendelegasikan tugas-tugas tertentu kepada petugas yang ditunjuk
e. Melaksanakan supervisi akademik dan pengawasan kegiatan belajar mengajar dan BP/BK
f. Mengadakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sekolah
g. Melaksanakan supervisi dan pengawasan terhadap perpustakaandan laboratorium
h. Melaksanakan supervisi dan pembinaan terhadap bendahara sekolah dan bendahara komite
sekolah.
i. Menyusun Program kerja

2. Kepala Tata Usaha


Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan
bertanggung jawab kepada kepala sekolah meliputi kegiatan-kegiatan berikut :

a. Penyusunan program kerja tata usaha


b. Pengurusan administrasi pegawai, guru, dan siswa
c. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha
d. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah
e. Penyusunan data statistik sekolah
f. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 6 K
g. Penyusunan laporan pelaksanaan kegitan ketatausahaan secara berkala.

3. Stap Tata Usaha


Membantu Kepala Tata Usaha dalam penyelesaian kegiatan ketatausahaan meliputi :
a. Yang berhubungan dengan administrasi umum
 Mencatat surat masuk dan surat keluar
 Mendistribusikan surat-surat masuk / unit sesuai disposisi kepala sekolah
 Menghimpun dan mengirim laporan bulanan ke kantor dinas pendidikan Kota Lubuklinggau

b. Yang berhubungan dengan administrasi perlengkapan


 Membuat daftar inventaris perlengkapan sekolah
 Koordinasi dengan wakasek bidang sarana prasaran dalam rangka pengadaan barang serta
pendistribusiannya
 Membuat laporan inventaris secara berkala berkordinasi dengan wakasek sarana prasarana

c. Yang berhubungan dengan administrasi kesiswaan


 Mengisi buku induk siswa
 Menyusun dan merekap absen siswa
 Memonitor jumlah kegiatan siswa setiap bulan
 Mengadminstrasikan mutasi siswa
 Membuat dan mengisi buku klaper siswa

d. Yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian


 Menyusun daftar urut kepangkatan / DUK
 Mengusulkan kenaikan gaji berkala
 Menyiapkan DP 3 pegawai
 Menyelenggarakan daftar hadir guru dan TU

e. Yang berhubungan dengan administrasi keuangan


 Membantu kepala sekolah dalam menyusun RKAS
 Menerima dan membukukan uang / dana yang dipertanggung jawabkan sesuai dengan
prosedur yang berlaku
 Mengeluarkan uang atas perintah kepala sekolah dan membuat SPJ atas pengeluaran /
penggunaan dana tersebut
 Membuat laporan secara berkala
 Menyusun daftar gaji pegawai
 Menyusun laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah

4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan


a. Merencanakan dan melaksanakan penerimaan peserta didik baru
b. Membina dan melaksanakan pelaksanaan kegiatan 5 K dalam lingkungan sekolah
c. Menegakan tata tertib peserta didik.
d. Melaksanakan pemilihan peserta didik berprestasi
e. Membina kegiatan ekstrakurikuler bersama pembinanya
f. Pemantapan Wawasan Wiyata Mandala
g. Pembinaan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (PPUKS)
h. Pengelolaan OSIS
i. Pembentukan Pengurus Baru OSIS
j. Pelaksanaan kegiatan Upacara bendera dan hari besar lainnya
k. Kegiatan POPSI dan PORSENI Kabupaten/Propinsi
l. Menyusun program kerja

5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum


a. Penyusunan KTSP
b. Mengatur pembagian tugas mengajar
c. Penyusunan Jadwal pelajaran
d. Menyiapkan perangkat kurikulum khususnya tentang juklak kurikulum
e. Mengatur jadwal ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester
f. Mengelola hasil penilaian
g. Menyususn kriteria kenaikan kelas dan kelas-kelas unggulan
h. Melaksanakan / membentuk Kegiatan MGMP sekolah
i. Pemantapan dan pelaksanaan ujian nasional
j. Pengelolaan Nilai UN dan US

6. Wali Kelas
a. Menyusun organisasi kelas
b. Melaksanakan dua belas langkah wali kelas
c. Membuat denah tempat duduk peserta didik
d. Membuat daftar inventaris kelas
e. Mengisi buku laporan hasil pendidikan setiap semester
f. Merekap absen siswa
g. Mengontrol perkembangan kepribadian siswa
h. Membuat catatan khusus terutama siswa yang mengalami kesulitan dan memerlukan bantuan
i. Koordinasi dengan guru BP/BK berkenaan dengan siswa yang memiliki kasus-kasus tertentu
yang membahayakan
j. Melaporkan setiap permasalahan peserta didik kepada wakasek urusan kesiswaan

7. Petugas BP/BK
a. Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan
b. Koordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi masalah siswa tentang kesulitan belajar.
c. Memberikan layanan bimbingan penyuluhan agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajari
siswa.
d. Menyusun statistik hasil penilaian BP/BK
e. Menyusun laporan pelaksanaan BP/BK secara berkala
f. Pemilihan dan pertimbangan penentuan jurusan bagi siswa
g. Memberikan saran dan pertimbangan bagi siswa dalam melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.

8. Petugas Pengelola Laboratorium


a. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan laboratorium
b. Menginventarisir ulang terhadap alat perlengkapan laboratorium
c. Menyusun jadawal penggunaan laboratorium
d. Menyusun kebutuhan alat-alat laboratorium
9. Piket Harian
a. Bertgas selaku piket pada jam pelajaran berlangsung
b. Mengumpulkan dan menyerahkan absen guru / pegawai kepada kepala sekolah setiap akhir
kegiatan
c. Mencatat dan memberikan tugas kepada siswa yang terlambat datang ke sekeolah
d. Menggantikan dan / memberikan tugas kepada kelas yang gurunya tidak / berhalangan hadir

10. Penjaga Sekolah


a. Membuka dan menutup jendela ruangan setiap hari
b. Membersihkan ruangan termasuk selasar dan halaman sekolah setiap hari
c. Membersihkan WC guru dan siswa
d. Menaikan bendera merah putih setiap hari kecuali hari senin
e. Melaksanakan tugas pengamanan sekolah setelah bubar sekolah
f. Menurunkan bendera setiap sore pada pukul 18.00
g. Melaporkan secara rutin kepada wakasek sarana keadaan atau kejadian pada saat bertugas
h. Membersihkan dan merapikan taman / halaman sekolah
i. Mengadakan penanaman / penghijauan halaman dengan tanaman yang bermanfaat
j. Memelihara kesuburan / kelangsungan hidup tanaman
BAB III
SITUASI DAN KONDISI SEKOLAH

A. Letak Geografis

Posisi SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau berada di lingkungan strategis secara


ekonomi,
eksistensinya terletak dalam lingkungan pemukiman penduduk yang sedang berkembang
secara pesat. Keberadaan SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau sangat berpotensi
dikembangkan secara nyata
dan optimal pada masa mendatang. Hal ini seiring dengan denyut nadi irama
perkembangan lingkungan yang menjadi penopangnya. Prospek berkembang pesat pada masa
depan ditandai dengan beberapa gejala dinamika yang terjadi
pada lingkungan sekitar sekolah, baik secara mikro maupun makro.

Melihat dari gejala prospek tersebut, sangat memungkinkan bahwa bidang ekonomi
pun niscaya akan berkembang pula mengiringi dan seirama dengan segala perkembangan
tersebut.

Permukiman penduduk yang baru pun telah dan akan bermunculan sehingga
akan semakin padat penduduk di sekitar sekolah yang akan cepat atau
lambat mengakses SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau untuk menyekolahkan anak-
anaknya. Dengan demikian keberadaan SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau makin
dibutuhkan oleh mereka. Di samping itu, beriringan dengan perkembangan semakin
bertambahnya hunian baru tersebut dengan semakin bertambah padatnya penduduk
akan berkembang pula pasar, toko-toko, layanan kesehatan serta lalu-lintas.
Yang semua itu menjadi fasilitas yang sangat dibutuhkan oleh penduduk sekitar dalam
menentukan dan mencari penghasilan atau berinvestasi untuk masa depan demi
kelangsungan hidup keluarga dan kebutuhan pendidikan anak-
anaknya. Dengan kata lain bahwa
perubahan dan perkembangan lingkungan yang dinamis tersebut akan membawa
dampak besar dalam perputaran roda perekonomian.

Perkembangan penduduk di lingkungan SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau yang


semakin padat akan memunculkan berbagai ragam interaksi antara mereka. Dari hubungan
sosial tersebut secara perlahan-lahan namun pasti akan timbul rasa kompetisi yang sehat
antara mereka sehingga secara dimensi sosial akan makin meningkatkan geliat kualitas
SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau pada masa mendatang. Dengan kenyataan itu, maka
potensi SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau yang pada saat ini telah memiliki
akses internet akan diperlukan oleh masyarakat sehingga mereka akan senang
menyekolahkan anak-anaknya.
Dan dari para orang tua yang berilmu pengetahuan dan berteknologi yang
cukup akan peduli dan melahirkan anak-anak sekolah yang ”melek” iptek sehingga
terjadi simbiosis mutualisme antara sekolah dan masyarakat dalam hal iptek. Yang pada
akhirnya SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau memiliki mobilitas tinggi dalam iptek. Kemajemukan
latar belakang budaya penduduk sekitar sekolah dan para orang
tua serta calon siswa akan berpadu dengan budaya yang telah terbina di SMA Islam
Azhariyah Lubuklinggau. Hal ini tidak mustahil akan melahirkan budaya-budaya baru
yang telah teruji secara proses interaksi antar komponen tersebut sehingga budaya baru
yang terbentuk akan semakin baik karena hasil dari perpaduan yang beraneka ragam tersebut.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan budaya
negatif yang memerlukan penyeleksian secara cermat dan hati-hati. Itu semua
merupakan tantangan ke depan SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau dalam membentuk budaya
yang sehat dalam pembinaan anak-anak bangsa ke depan. Mengingat hal tersebut SMA Islam
Azhariyah Lubuklinggau perlu membina diri dengan memupuk daya tarik terhadap masyarakat
yang akan menyekolahkan anak-anaknya
merasakan kebermanfaatan lembaga pendidikan ini sehingga mereka tidak merasa
terkendala antara letak tempat tinggal dengan letak sekolah. Sebagaimana hukum alam,
dimana pun adanya jika butuh akan dihampiri dan dipercayai.

B. Bidang Pendidikan

1. Umum.
Upaya peningakatan pelaksanaan pendidikan pada tahun sebelumnya telah
membuahkan hasil yang menggembirakan, dalam bidang sarana dapat dilihat bangunan
baru selain dari pada itu diikuti pula dengan keberhasilan prestasi siswa serta minat
masyarakat untuk memasukkan putra-putrinya setiap tahun meningkat dan dapat dibuktikan
dengan jumlah calon peserta didik baru.
2. Kurikulum.
Intrakurikuler

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) belum dapat dilaksanakansesuai


aturan, mengingat jumlah ruang belajar yang belum seimbangan dengan rombongan belajar
serta tenaga pendidik yang diperlukan belum memenuhi kebutuhan. Kegiatan belajar
mengajar menggunakan sistem satu shift dengan kondisi kelas gemuk sebagai
konsenkuensi ri kekurangan tersebut.

Penyusunan Administrasi KBM.

Dalam menunjang keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar setiap guru menyusun perangkat
administrasi rapan masing-masing mata pelajaran dibawah pembinaan melalui MGMP tingkat
Kabupaten maupun dilingkungan sekolah sendiri.
Pemantauan usunan perangkat administrasi Kegiatan Belajar Mengajar ini dilakukan pada
tiap awal semester dengan membubuhkan tanda tangan kepala sekolah pada setiap program
yang dikoordinir oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum.

Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).


Pelaksanaan penilaian Kegiatan Belajar Mengajar telah diupayakan sesuai dengan
petunjuk yang berlaku dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Prinsip penilaian yang
berencana, berkesinambungan dan bermakna telah diupayakan seoptimal mungkin untuk itu
telah diupayakan pula pengendaliannya dengan penandatanganan daftar nilai dan program
penilaian tiap bulan.
3. Ekstrakurikuler.
Kegiatan Ekstrakurikuler telah memberikan konstribusi terhadap keberhasilan
pendidikan baik bagi sekolah maupun bagi siswa itu sendiri, kondisi ini dapat dicapai berkat
adanya perencaaan dan terkoordinir dari setiap jenis kegiatan. Namun demikian
pengamatan dan pelaporan kegiatan harus merupakan bagian yang perlu ditingkatkan
terutama yang dilaksanakan diluar lingkungan sekolah.

4. Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK)


Pelayanan Kegiatan Bimbingan dan Konseling (BK) telah menunjukkan upaya untuk
meningkatkan hasil yang optimal. Hal ini berdasarkan keragaman pelayan yang diberikan
oleh petugas kepada para siswa. Namun yang harus mendapat perhatian dan peningkatan
yang serius adalah mekanisme kerja dan pengayaan administrasi serta pengelolaan tata
ruang.

C. Data Pendidik dan Kependidikan

1. Tenaga Pendidik
Komposisi guru terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah, 5 orang Guru Tetap, 20 orang Guru Tidak
Tetap, dengan komposisi jumlah guru per mata pelajaran sebagai berikut:

Ket
No Nama Guru/NIP Status Mata Pelajaran

1 2 9 11
Drs. Juhdi
1. PNS Matematika
196405041991031005
Imal Kurnia, S.Pd
2. PNS Ppkn
19803152010011011
Dwi Satoto, S.Si
3. PNS Fisika
198303102010011021
Fahmi Wahdansyah, S.Pd
4. PNS Matematika
198403182010011007
Evi Avifatu Tsaniyah , S.Pd
5. PNS Fiska
198502012010012008
Polin Halinah, S.Pd
6. PNS BP/BK
198510112010012007
7. Budiana Hermawan, S.TP. GTT Teknologi Pertanian
8. Mahpudin, S.Pd. GTT Matematika
9. Ai Homisah, S.Pd. GTT Bahasa Inggris
10. Kurniawan Sejati, S.Pd. GTT PJKR
11. Ai Sri Nurmaelasari. S.Pd. GTT Biologi
12. - A. Ahdani Disaf, S.Pd.I GTT PAI
13. Risky Anggaraeni, S.Si GTT Kimia
14. Nely Marianti, S.Pd. GTT Matematika
15. Siti Sopiah, S.S GTT Sastra Jepang
16. Samsul Arifin , S.Pd GTT PKn
17. Denti Hardiyati, S.E GTT Akutansi
18. Irpan, Saleh M, S.Pd GTT Ekonomi
19. Wini, Nurasrina Apriyani, S.Pd.. GTT Matematika
20. Kusyanto, S.Pd. GTT B. Indonesia
21. Deviana, S.Pd.I GTT B. Arab
Ket
No Nama Guru/NIP Status Mata Pelajaran

22. Yandi Septiana GTT Penjas


GTT
23. Cecep S, S.Pd BahasI ndonesia
GTT
24. Neng Yeli, S.Pd Bahasa Inggris
GTT
25. Septian Nugraha, S.Pd Penjaskes
GTT
26. Jajat Sudrajat, S.Pd Bahasa Jermas

Dengan melihat keadaan dan jumlah guru, jika dibandiingkan dengan kebutuhan setiap
mata pelajaran sangat dirasakan masih kurang. Upaya yang ditempuh selain mengajukan
permohonan penambahan tenaga guru kepada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
dengan mengangkat tenaga Honor diupayakan pula pemerataan jam mengajar berdasarkan
rumpun mata pelajaran.

2. Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau terdiri dari 1 orang Kepala
Tata Usaha, 4 orang Tenaga Tata Usaha dengan Uraian tugas sebagai berikut :

No Nma Status Jabatan Ket


1. 1 Sudarsih, S.Pd PTT KA TU
2. 2 Juliandrean PTT Operator
3. 3 Fani Andrean P, SE PTT Staf TU

4. 4 Selamet, SE PTT Staf Admin

555 5 Eka Wahyuni PTT Staf TU

3. Pengelolaan Perpustakaan.
Untuk pengelolaan perpustakaan ditugaskan kepada petugas yang telh ditunjuk
disesuaikan dengan latar belakang pendidikannya. Kepala sekolah menunjuk guru mata
pelajaran B. Indonesia sebagai koodinator, sedangkan untuk pelayanan sehari-hari diserahkan
kepada petugas yang ditunjuk tersebut sebagai tenaga honorer.

D. Sarana dan Prasarana.


1. Tanah dan halaman
Tanah sekolah sepenuhnya milik Yayasan Azhariyah dengan luas total areal
2
1.750 m . Keadaan tanah sekolah SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau :Luas bangunan
…….. m2, dan luas halaman ……… m2. Tanah yang belum dibangun digunakan untuk
sarana olahraga dan lapangan upacara.

2. Gedung sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik .Jumlah ruang kelas untuk menunjang
kegiatan belajar belum memadai.

No. Jenis Gedung Jumlah Kondisi


1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2. Ruang TU 1 Baik
3. Ruang Dewan Guru 1 Baik
4. Ruang Kelas 3 Baik
5. Ruang Lab. IPA 1 Baik
6. Ruang Perpustakaan 1 Baik
7. Ruang BK 1 Baik
8. Lab. Komputer - -
9. Ruang Multi Media - -
10. Ruang Audio Visual - -
12. WC Siswa 3 Baik
13. WC Guru 1 Baik
14. Musshola 1 Baik

E. Kesiswaan
Keadaan jumlah siswa sampai dengan akhir tahun pelajaran 2012/2013 dapat diketahui pada
tabel berikut :

Kelas X Kelas XI Kelas XII


Kelas Siswa Kelas Siswa Kelas Siswa
XI - XII -
X -…
L P JML … L P JML … L P JML
1 IPA-1 IPA-1
2 IPA-2 IPA-2
3 IPS IPS
JML

F. Ekstrakurikuler
Kegiatan ektrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, di
sekolah atau di luar sekolah, secara berkala atau hanya pada waktu-waktu tertentu. Kegiatan
ekstrakurikuler terdiri dari kegiatan ekstrakurikuler akademik dan ekstrakurikuler non akademik.
Kegiatan Ekstrakurikuler akademik meliputi :
 Kelompok Ilmiah Remaja
 Praktikum IPA
 Kelompok Bahasa Inggris

Kegiatan Ekstrakurikuler non akademik meliputi :


 Pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
 Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara
 Pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara
 Pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur
 Pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan
 Pembinaan keterampilan kewirausahaan
 Pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi
 Pembinaan persepsi, apresiasi dan kreasi seni.
 Pembinaan tekhnologi informasi dan komunikasi (TIK)
 Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris
Dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler non akademik di SMA Negeri 1
Kadupandak dilaksanakan melalui wadah OSIS, Paskibra, KIR, PMR, Pramuka, Olah Raga,
dan seni budaya.
Bidang Pembinaan Kesiswaan adalah :
 Bidang Organisasi kesiswaan
 Bidang Bina Prestasi
 Bidang bina Olah Raga
 Bidang Bina Seni
 Bidang Ketertiban siswa (Tatib)

G. Pembiayaan

Pengelolaan keuangan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan baik


keuangan rutin maupun dana proyek serta keuangan dari komite sekolah. Khusus pemasukan
keuangan komite tidak mencapai 100% namun tidak menghambat pelaksanaan kegiatan
sekolah. Disamping pembiayaan yang dialokasikan dalam RKAS terdapat pada pembiayaan
kegiatan yang tidak dialokasikan dalam RKAS, misalnya pembangunan musholla dananya
diperoleh dari sumbangan siswa/I infak harian dan sumbangan dari orang tua.

H. Pengambangan Pegawai
Untuk meningkatkan pengelolaan sekolah pada umumnya diperlukan tenaga yang handal
dan terampil. Upaya yang telah ditempuh adalah dengan mengikutsertakan Guru/TU dan
pegawai mengikuti pelatihan-pelatihan, penataran dan MGMP. Sedangkan untuk promosi jabatan
diajukan bagi guru yang telah memenuhi syarat.
Di lingkungan sekolah untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam pengelolaan
sekolah diadakan rotasi Wakil Kepala Sekolah dan pembantunya.

I. Supervisi dan Evaluasi


Pelaksanaan .supervisi ditujukan kepada tenaga guru dan karyawan Tata Usaha. Pelaksanaan
kegiatan supervisi dilakukan oleh Kepala Sekolah juga dibantu oleh para urusan sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Supervisi Tata Usaha meliputi bidang ketata-usahaan, perkantoran,
keuangan dan pelaksanaan 5 K dilaksanakan secara berkala baik bulanan maupun triwulan
serta insidental sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan.

Sedangkan Supervisi kepada Guru yang berupa kunjungan kelas dilaksanakan setiap awal
semester yang meliputi bidang Administrasi KBM dan penyajian KBM di dalam kelas.
BAB IV
PROGRAM KEGIATAN TAHUNAN

A. Umum

Pengelolaan sekolah menurut adanya pengelolaan yang terpadu dan terarah. Terpadu
berarti berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber (tenaga dan dana serta sarana)
secara tepat guna dan hasil guna. Terarah berarti berorientasi kepada tujuan yaitu administrasi
sekolah menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Maka dari itu mekanisme pengelolaan
sekolah meliputi perencanaan, pengorganisasian dan penilaian baik proses maupun hasil
administrasi sekolah harus dilakukan secara sistematis. Program kegiatan bidang umum
meliputi :
Pertama menetapkan struktur organisasi dan komposisi personalianya. Hal ini dimaksudkan
untuk memperjelas mekanisme kerja, sehingga setiap personalia lebih memahami fungsi dan
peranannya dalam melaksanakan tugas masing-masing.
Kedua menghimpun dan menertibkan surat-surat keputusan dalam melaksanakan kegiatan
sekolah diperlukan landasan aturan administrative.
Untuk itu diupayakan dapat terhimpun keputusan-keputusan mengenai berbagai keputusan
yang baik yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar berdasarkan kepada aturan-
aturan yang telah ditetapkan, maka diterbitkan surat keputusan mengenai pembagian tugas
tenaga edukatif dan non edukatif.

B. Kurikulum
Program kegiatan bidang kurikulum ini meliputi sub.bidang :
o Pembagian tugas guru
o Penyusunan jadwal pelajaran
o Penyusunan jadwal ekstra-kurikuler
o Penyusunan program kegiatan belajar mengajar
o Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
o Penyusunan program evaluasi belajar
o Penyusunan hasil belajar siswa
o Penyusunan program bimbingan dan konseling
o Penyusunan program perpustakaan

1. Pembagian tugas guru


Secara kuantitatif (ratio dengan jumlah kelas/rombongan belajar ) jumlah guru belum memadai
demikian halnya secara kualitatif (ratio dengan kelayakan mengajar) belum mencapai keadaan
proporsional. Namun demikian dalam pembagian tugas mengajar diupayakan pemerataan jumlah
jam mengajar setiap guru. Selain dapat tugas mengajar para guru mendapat tugas tambahan
sebagai Wakil Kepala Sekolah sebagai pembantu urusan, Wali Kelas, BP/BK, Pembina Siswa,
Pembina Ekstra Kurikuler.
2. Penyusunan Jadwal Pelajaran.
Sejalan dengan pembagian tugas mengajar yang diberikan kepada guru juga disampaikan
kepada guru Jadwal pelajaran yang disusun paling lambat satu minggu sebelum di mulai kegiatan
belajar dan mengajar.
3. Penyusunan Jadwal Ekstra kurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler sebagai kegiatan untuk pengembangan wawasan dan penyaluran
minat dan bakat siswa dan dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler selain
rekreatif diupayakan pula sebagai kegiatan yang bersifat prestasi. Adapun jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah : Volley Ball, Sepak bola, Pramuka, PMR, Seni budaya,
dan PASKIBRA.
4. Penyusunan program kerja Kegiatan Belajar Mengajar
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar akan dipengaruhi oleh pembuatan
perencanaan. Maka dari itu setiap guru dituntut untuk membuat perangkat administrasi
kegiatanbelajar dan mengajar yang terdiri :
 Penyusunan Silabus
 Program Tahunan
 Program Semester
 Analisis Materi Pelajaran
 Penyusunan RPP
Dalam pembuatan dan pengembangan administrasi pengajaran disesuaikan dengan hasil
kegiatan PKG/MGMP. Untuk mengoptimalisasikan penyusunannya dikoordinir oleh seorang
PJBA untuk setiap mata pelajaran. Para awal Semester setiap guru menyelesaikan program
pengajarannya.
Adapun pembuatan satuan pelajaran/persiapan mengajar dibuat berdasarkan kebutuhan sesuai
dengan program pengajarannya.

5. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar


Selain keperluan administrasi keberhasilan kegiatan belajar mengajar dipengaruhi pula oleh
penampilan guru di dalam kelas, tertib lonceng. Untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar
disusunlah tugas piket yang waktunya disesuaikan dengan hari bebas guru.
Faktor lain yang menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar adalah pengadaan buku
sumber, baik bagi guru maupun bagi siswa dan pengadaan alat media serta alat pelajaran lainnya.
Upaya lain dalam rangka optimalisasi hasil kegiatan belajar mengajar dan perluasan wawasan siswa
dengan pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan.

6. Penyusunan Evaluasi Belajar Siswa.


Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa mutlak dilaksanakan kegiatan evaluasi
belajar. Evaluasi belajar siswa dapat dilaksanakan pada saat proses belajar maupun pada akhir
kegiatan belajar. Bentuk evaluasinya bias berupa kegiatan tes atau non tes..Evaluasi non tes berupa
pengamatan terhadap sikap dan perilaku siswa diliungkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Sedangkan evaluasi dalam bentuk tes diselenggarakan secara tertulis pada saat :
 Ulangan Harian
 Ulangan Tengah Semester
 Ulangan Akhir Semester
 Ujian Kenaikan Kelas
 UN/ US
 Analisis Hasil Evaluasi Siswa.
Sebagai upaya tindak lanjut dari pelaksanaan evaluasi siswa, maka hasil evaluasi siswa perlu
dianalisa. Analisa hasil evaluasi ini ditujukan kepada nilai yang diperoleh siswa maupun perangkat
tesnya.
Dari Analisa terhadap hasil yang dicapai siswa akan diperoleh :
 Kedudukan siswa dalam kelompok dikelasnya
 Tarap serap dan daya serap
 Penentuan Proses Pengayaan dan Perbaikan
Sedangkan dari analisis terhadap perangkat tes (butir soal) dimaksudkan untuk menentukan
klasifikasi soal yakni: Tingkat kesukaran, Validitas soal : diterima, diperbaiki, ditolak.Fungsionalisasi
distructur ( pengecoh ). Dengan pelaksanaan analisis terhadap hasil evaluasi belajar ini diharapkan
professional dalam mengajar belajar tuntas ( mastery learning )

7. Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling

Kegiatan Bimbingan dan Konseling merupaskan bagian integral dari system pendidikan
di sekolah. Kegiatan Bimbingan dan Konseling ini ditujukan kepada siswa untuk menentukan
potensi yang ada pada dirinya serta mengarahkannya supaya menjadi teman infestasi dalam
keberhasilan belajar. Untuk menunjang kelancaran pelayanan Bimbingan dan Konseling
diperlukan data yang memadai, sumber pengolahan data diperoleh dari buku catatan pribadi,
buku laporan pendidikan dan hasil wawancara. Untuuk mendapatkan informasi yang optimal
dilaksanakan layanan home visit dan pertemuan dengan orang tua siswa perkelas. Mekanisme
pelayanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan oleh koordinator dengan stafnya yang terdiri
dari guru, wwali kelas. Untuk terciptanya pelayanan yang tepat guna dan hasil guna, maka
setiap p[ersonal BK diberikan sasaran pelayanan berdasarkan jumlah siswa perkelas.Faktor
lain yang perlu diupayakan adalah penyediaan fasilitas ruangan yang refresentatif dan
visualisasi data.

8. Penyusunan Program Perpustakaan


Perpustakaan sebagai sarana untuk menambah dan memperluas keilmuan dan pengetahuan
siswaperlu ditingkatkan fungsi dan peranannya.
Kegiatan yang menunjang antara lain :
 Penetapan personalia yang terdiri dari dari koordinator, pengelola dan pembantu pelaksana.
 Penataan administrasi
 Pengelompokan pustaka sesuai dengan ketentuan
 Penambahan buku-buku
 Pemeliharaan sarana dan prasarana

C. Ketenagaan
Bidang Ketenagaan ini meliputi sub bidang :
o Tenaga guru
o Tenaga Non Guru/Tata Usaha
o Tenaga Pembantu Pelaksana
o Tenaga Pengelola Perpustakaan
o Petugas Bimbingan dan Konseling
o Pembina/Pelatih kegiatan Ekstrakurikuler
1. Tenaga Guru
Berdasarkan keadaan jumlah guru masih dirasakan kurang jumlahnya, upaya yang ditempuh
adalah dengan mengusulkan penambahan atau dengan pemerataan. Disamping itu diupayakan
pula dengan mengangkat guru sukwan/honorer (GTT) sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan.Upaya peningkatan kemampuan guru dilaksanakan dengan mengikutsertakan dalam
kegiatan PKG/MGMP maupu penyetaraan D3.

2. Tenaga Tata Usaha


Kegiatan ketatausahaan merupakan sentral administrasi di sekolah, baik administrasi
pengajaran maupun administrasi perkantoran. Guna memperlancar pengelolaannya diperlukan
tenaga yang memadai dan kualifid. Pembinaan dan pengarahan terhadap kemampuan kerja
diupayakan melalui penataran maupun bimbingan langsung berdasarkan peraturan dan petunjuk
pelaksanaan yang berlaku.
3. Tenaga Pembantu Pelaksana
Kebutuhan akan pembantu pelaksana masih dipenuhi sebagian besar oleh tenaga honorer.
Efektivitas pendayagunaan tenaga pembantu pelaksana diarahkan kepada pelayanan kebutuhan
pelayanan pengajaran, administrasi perkantoran dan pemeliharaan serta pengamanan sarana dan
prasarana sekolah. Mengingat tingkat pendidikan yang dimiliki oleh tenaga pembantu pelaksana
relatif rendah (rata-rata lulusan SD), maka dalam pembinaan dan pengarahan.
4. Tenaga pengelola Perpustakaan
Untuk meningkatkan fungsi perpustakaan terhadap keberhasilan pendidikan disekolah
diperlukan upaya pengelolaan yang mencukupi dan berkemampuan yang professional. Sehubungan
dengan belum mempunyai tenaga pustakawan yang berkelayakan, maka pengelola perpustakaan
diserahkan kepada guru yang erat hubungannya dengan mata pelajaran terutama Bahasa
Indonesia.
5. Tenaga Bimbingan dan Konseling (BK)
Sehubungan dengan pelayanan BK berkaitan dengan masalah perkembangan para siswa
dalam kegiatan belajar mengajar baik siswa yang bermasalah maupun yang berpotensi. Mengingat
tenaga guru BK yang dimiliki sangat kurang, maka untuk membantu kelancaran pelayanan BK
dibantu oleh wali kelas dan guru mata pelajaran. Untuk meningkatkan kemampuan tenaga BK selain
mengupayakan buku-buku pedoman yang mutahir juga diikutsertakan dalam kegiatan MGBK atau
Pelatihan dan Penataran yang relevan.
6. Tenaga Pembina / Pelatihan Ekstrakurikuler
Upaya peningkatan kegiatan ekstrakurikuler disamping mendapatkan bimbingan dan pengawasan
dari guru pembina juga diupayakan mendatangkan pelatih dari bidang kegiatan tertentu yang tidak
bias ditangani tenaga yang ada.

D. Bidang Sarana dan Prasarana


Bidang sarana dan prasarana ini meliputi sub bidang berikut ini :
 Pemeliharaan Bangunan
 Rehabilitasi Ruang Belajar
 Pemeliharaan dan Penambahan alat pelajaran
 Perbaikan dan penambahan meubelair
 Penataan Lapangan olah raga
 Penataan halaman
1. Pemeliharaan Bangunan
Pemeliharaan bangunan ini diawali dengan menginventarisir hal-hal yang perlu mendapat
perhatian. Inventarisasi ini dilakukan oleh para wali kelas dan penanggung jawab ruangan yang
dikoordinir oleh urusan sarana dan prasarana. Pemeliharaan bangunan ini meliputi perbaikan
instalasi listrik, pelaburan dan rehabilitasi ruang perpustakaan.
2. Rehabilitasi ruangan belajar
Sesuai dengan master plan pengembangan sekolah, maka dalam tahun pelajaran
2012/2013 diusulkan kepada pemerintah untuk pembangunan ruang belajar. Hal ini dilakukan
karena masih kekurangan ruang belajar.
3. Pemeliharaan dan penambahan alat pelajaran.
Pemeliharaan alat pelajaran ini diawali dengan mengadakan inventarisasi alat pelajaran
untuk setiap mata pelajaran oleh masing-masing guru. Hasil inventarisasi ini diketahui keadaannya
yang masih layak pakai atau yang perlu diperbaiki atau diganti / dimusnahkan. Selain itu diupayakan
pula untuk menambah beberapa alat pelajaran termasuk buku-buku sumber ,pegangan guru dan
relevensi lainnya. Penambahan alat-alat pelajaran ini diupayakan dengan mengajukan permohonan
kepada Kanwil Depdiknas dan pembelian dari sumber dana yang tersedia sesuai dengan
kemampuan berdasarkan skala prioritas.

4. Perbaikan dan penambahan mebeler.


Mengingat bertambahnya jumlah penerimaan siswa baru, maka konsekwensi yang harus
diantisifasi antara lain penambahan tempat duduk siswa. Untuk itu perlu dilaksanakan klasifikasi
terhadap barang yang layak pakai dan tidak layak pakai. Selain itu diupayakan pula perbaikan –
perbaikan atau pengadaan mebeler untuk ruangan guru antara lain meja, kursi dan almari.
5. Penataan Lapang Olah Raga.
Agar kondisi lapang olah raga dapat menunjang kelancaran proses KBM, maka kondisi
fisiknya perlu ditingkatkan dan di perbaiki.
6. Penataan Halaman.
Dalam rangka meningkatkan program 6K, diupayakan pemamfaatan dan penataan halaman.
Kegiatan ini meliputi penambahan pohon hias dan pembuatan taman, pengadaan tempat
sampah di setiap kelas, pembuatan gerbang ( Gapura ) serta pendukung lainnya.

E. Bidang Kesiswaan.

Bidang garapan kesiswaan ini terdiri dari sub bidang:

 Penerimaan siswa baru ( PSB )


 Peningkatan pengelolaan administrasi kesiswaan
 Pembinaan Kesiswaan ( OSIS )
 Pembinaan Ekstra kurikuler
 Peningkatan pelayanan Bimbingan dan Konseling
1. Penerimaan Siswa Baru
Dalam upaya mengantisipasi meningkatnya jumlah pendaftar dari Sekolah Dasar dalam
upaya mensukseskan Wajib Belajar pendidikan 9 tahun, maka dalam tahun pelajaran
2012/2013 dan sebelumnya telah disesuaikan dengan kapasitas yang ada 9 kelas dengan jumlah
siswa perkelas 32 orang. Rangkaian kegiatan penerimaan siswa baru ini diikuti dengan kegiatan
MOPD.
2. Peningkatan Pengelolaan Administrasi Kesiswaan
Pada umumnya pengelolaan administrasi kesiswaan telah dilaksanakan dengan berpedoman
kepada ketentuan yang berlaku. Namun untuk mendapatkan hasil yang optimal masih diperlukan
upaya peningkatan terutama dalam hal akurasi data, pengarsipan dan pelaporannya secara
berkesinambungan.
3. Pembinaan Kegiatan OSIS
Pelaksanaan Kegiatan OSIS didasarkan kepada petunjuk pelaksanaan yang berlaku
berdasarkan Surat Keputusan dari Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat. Pelaksanaan teknis
urusan kesiswaan dilaksanakan oleh urusan kesiswaan yang dibantu oleh staf pembina OSIS,
pembinaan kegiatan OSIS meliputi pembinaan keorganisasian Administrasi dan pelaksanaan
program kegiatannya,pembinaan organisasi meliputi pembentukan pengurus OSIS dan MPK serta
penyusunan program kerjanya dalam bidang administrasi meliputi pengadaan sarana dan prasarana
penertiban pengelolaan administrasi dan memberikan arahan-arahan dalam
pengelolaannya.Sedangkan dalam pelaksanaan program pelaksanaan kegiatan meliputi
pengarahan dan pengawasan kegiatan serta evaluasi kegiatannya
4. Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler
Pembinaan ekstrakurikuler selain diarahkan kepada mempertahankan hasil yang telah
dicapai pada tahun sebelumnya, diupayakan pula untuk dapoat meningkatkan untuk itu sebagai
penanggungjawab dan kegiatan ekstrakrikuler dituntut untuk memberi rencana program dengan
demikian diharapkan tercapai koordinasi dan integrasi dari seluruh bidang kegiatan. Selain itu
diupayakan pula bimbingan dan pengarahan terhadap pelaksanaan program kegiatan serta
penambahan dan perawatan terhadap alat-alat dan fasilitas kegiatan ekstrakurikuler.
5. Pelayan Bimbingan dan Konseling
Dapat terarah dan terpadu maka para petugas dalam melaksanakan kegiatannya harus
berdasarkan rencana kegiatan.Untuk itu koordinator Bimbingan dan Konseling diserahi tugas untuk
menyusun program berdasarkan ketentuan yang berlaku. Untuk meningkatkan kegiatan tersebut
meskipun belum dapat memadai diupayakan pula semaksimal mungkin disediakan bagi yang
tersendiri upaya lain dalam meningkatkan pelayanan ini adalah inventarisasi data dan penambahan
sarana dan prasarana antara lain : Almari Data,Papan Data (Visualisasi Data)

F. Hubungan Masyarakat (Humas)


Bidang Kegiatan Humas antara lain terdiri dari
 Hubungan dengan orantua siswa
 Hubungan dengan pengurus Komite Sekolah
 Hubungan dengan instansi terkait baik instansi Vertikal maupun Horizontal.
 Hubungan dengan masyarakan sekitar
 Hubungan dengan lembaga Pendidikan Luar Sekolah
1. Hubungan dengan orang tua siswa
Hubungan dengan orang tua siswa diupayakan seoptimal mungkin secara timba balik
dengan memanggil orang tua ke sekolah maupun melakukan kunjungan ke rumah (home visit)
secara formal hubungan dengan orang tua siswa dilakukan kunjungan ke rumah,dilakukan melalui
rapat pada wal dan akhir tahun pelajaran serta pada pembagian Laporan Pendidikan Siswa setiap
akhir semester. Untuk lebih meningkatkan hasil yang optimal proses pertemuan dengan orang tua
siswa maka dalam tahun pelajaran yang akan dating diupayakan pertemuan perkelas melibatkan
unsure wali kelas dan BK, Kurikulum dan Urusan Kesiswaan
2. Hubungan dengan Pengurus Komite Sekolah
Komite Sekolah sebagai institusi yang mewakili masyarakat dalam membantu kelamcaran
kegiatan pendidikan di sekolah memegangh andil yang cukup besar dalam mencapai keberhasilan
pendidikan di sekolah. Peran serta pengurus Komite Sekolah tidak hanya sebagai pembantu sarana
pinansial saja juga dalam masalah lainnya dapat menunjang sesuai dengan kewenangannya.
Berdasarkan kepada peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan tersebut diatas diupayakan pula
pertemuan dengan orang tua (Pengurus Komite Sekolah) secara berkala maupun
melalui kunjungan insidental pengurus ke sekolah.
3. Hubungan dengan instansi terkait (Instansi Vertikal maupun Horizontal).
Yang dimaksud dengan instansi tersebut diatas adalah Lembaga departemental dan
organisasi profesi dan fungsionalisasi yaitu kantor Disdik Provinsi, Pemerintah terkait, Kantor Disdik
Kabupaten. Hubungan dengan instansi Horizontal adalah lembaga Departemen sejenis dan
organisasi fungsional setingkat. Pola hubungan instansi horizontal ini dalam upaya meningkatkan
hubungan koordinatif dan konsultatif.
4. Hubungan dengan masyarakat sekitar
Peran serta masyarakat sekitar akan membantu terwujudnya ketahanan sekolah dan
wawasan Wiyata Mandala. Maka dari itu perlu ditingkatkan hubungan timbal balik antara piuhak
sekolah dengan masyarakat sekitar.
Upaya ini diupayakan antara lain dengan mengundang para tokoh masyarakat dalam kegiatan yang
diselenggarakan sekolah seperti kegiatan perayaan kegiatan hari besar keagamaan. Disamping itu
pihak sekolah berusaha pula beriintegrasi dengan kegiatan sosial kemasyarakan yang dilakukan
oleh masyarakat sekitar sekolah seperti perayaan 6K atau perayaan hari besar Nasional dan
Agama. Dengan demikian diharapkan bahwa sekolah merupakan kegiatan bagian yang terintegrasi
dari kegiatan kemasyarakatan khusunya masyarakat sekitar sekolah.
5. Hubungan dengan Lembaga Pendidikan Luar Sekolah
Pola hubungan sekolah dengan lembga pendidikan luar sekolah bersifat komplementer dan
dengan perjanjian yang tidak memberatkan sekolah adapun rencana kerjasama dengan lembaga
pendidikan luar sekolah dengan lembaga pendidikan Komputer.

G. Bidang Ketatausahaan
Bidang Ketata-usahaan ini diupayakan untuk mengadakan pembinaan dan peningkatan
penngelolaan administrasi sekolah yang meliputi sub.bidang :
 Adminstrasi Kurikulum
 Administrasi Kesiswaan
 Administrasi Kepegawaian
 Administrasi Keuangan
 Administrasi Sarana/Prasarana
 Administrasi Persuratan/Kearsipan
 Administrasi Pelaporan/Statistik.
1. Administrasi Kurikulum (KBM)
Guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar perlu ditunjang
dengan penyediaan dan pelayanan administrasi yang memadai, maka dengan ini setiap awal tahun
pelajaran tiap guru disediakan alat tulis untuk pembuatan kelengkapan administrasi KBM antara lain
Buku untuk membuat Satpel,Program Tahunan, dan lain sebagainya. Selain itu diupayakan pula
peningkatan pengerjaan Program Urusan Kurikulum yang meliputi : Penyusunan Jadual mengajar,
pelaksanaan tes, pelaksanaan UN/US yang terdiri dari penyusunan program, pelaksanaan kegiatan
, pelaporan dan pengarsipan.
2. Administrasi kesiswaan
Peningkatan pembinaan dan pengelolaan administrasi kesiswaan ini meliputi :
o Administrasi Penerimaan Siswa Baru
o Administrasi Masa Orientasi Siswa (MOS)
o Pencatatan Buku Induk
o Pencatatan Buku Klapper
o Pencatatan Kumpulan Absen Siswa
o Pengelolaan Adm.Mutasi Siswa
o Penyediaan Absensi Siswa
o Pengelolaan Buku Legger
o Pengadministrasian Legalisir STTB/NEM/IJAZAH/STL.
o Membantu Ketata-laksanaan OSIS
3. Administrasi Kepegawaian
Dalam upaya peningkatan pengelolaan administrasi kepegawaian diupayakan penyediaan
dan pengerjaan seoptimal mungkin yang berhubungan dengan :
 Proses kenaikan pangkat / jabatan guru dengan system angka kredit
 Proses kenaikan Pangkat/Tingkat Karyawan
 Proses Kenaikan Gaji Berkala
 Pencatatan Data Kepegawaian
 Pengarsipan salinan SK Kepegawaian dan Surat-surat berharga
 Penyusunan Daftar Urut Kepangkatan
 Pencatatan Buku Induk Pegawai
 Penjenjangan Karier Pegawai
 Penyusunan Daftar R.7/R.8 dan DSO
 Pencatatan Daftar Hadir Guru dan Karyawan
 Pengusulan,pengangkatan Guru dan Karyawan
 Pengelolaan Daftar Mutasi Kepangkatan
 Pembuatan DP.3
 Pembuatan Uraian Tugas
 Pencatatan Papan Data

4. Administrasi Keuangan
Pengelolaan Administrasi Keuangan dikerjakan oleh petugas yang ditunjuk baik
bendaharawan maupun pembantunya, meliputi :
 Penyusunan RKAS
 Pengarsipan Daftar Isian Kegiatan (DIK)
 Pengerjaan Buku Pembantu/Buku Harian
 Buku Register SPMU
 Daftar Penerimaan Gaji/Uang Lembur
 Daftar Penerimaan Kesejahteraan
 Daftar Penerimaan Sumbangan
 Buku Setoran ke Bank
 Pengarsipan Buku Pengeluaran dan Pelaporan
 Pengelolaan Buku Kas Umum
 Pencatatan Buku Penerimaan Bea Siswa
 Pelaporan Keuangan
 Buku Setoran Wajib Pajak.
4. Administrasi Sarana / Prasarana
Upaya peningkatan pengelolaan Administrasi Sarana dan Prasarana meliputi :
 Perencanaan (Perencanaan kebutuhan dan biaya )
 Pengadaan Kebutuhan
 Penyimpanan dan Penyaluran
 Pemeliharaan
 Penginventarisasian dan Penghapusan
Maka untuk menunjang kegiatan tersebut di atas diupayakan pengelolaan administrasinya yang
terdiri dari :
 Daftar usulan kegiatan
 Daftar Penerimaan dan Pengeluaran
 Daftar Penerimaan dan Pemeriksaan Barang
 Daftar Penyerahan Barang
 Daftar Persediaan Barang
 Daftar Permintaan /Pengeluaran Barang
 Buku Pemeliharaan Barang
 Buku Penerimaan Barang
 Daftar Pemeliharaan Barang dan Perabot
 Surat Perintah Kerja Perbaikan
 Buku Induk Barang Inventaris
 Buku Golongan Barang Inventaris
 Buku Catatan Barang Non Inventaris
 Daftar Pelaporan Keadaan Sekolah.
5. Administrasi Agenda dan Kearsipan
Pengelolaan Administrasi Agenda dan Kearsipan meliputi kegiatan :
 Pengelolaan surat-surat
 Mengagendakan surat-surat yang masuk
 Mengagendakan surat-surat keluar
 Mengekspedisi surat yang keluar
 Pengelolaan Arsip:
 Sistem penataan dan penyimpanan arsip dengan menggunakan dasar penataan system
masalah dan pengabjadan.
 Pemeliharaan arsip in-aktif yang penting dan permanen antara lain :
 Akte tanah, Akte pendirian gedung, Akte status sekolah dan surat-surat berharga lainnya.
 Penyusutan/pemusnahan arsip yang tidak berguna/sudah usai waktunya
 Penyediaan Buku Notula Rapat Sekolah
 Penyediaan Buku Tamu Dinas dan Tamu Umum
 Penyediaan Buku Catatan Kedinasan Guru dan Karyawan
 Penyediaan Buku Pembinaan.
6. Administrasi Laporan Statistik
Guna meningkatkan pelaksanaan pelayanan administrasi baik yang berhubungan dengan
laporan maupun dengan kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan sekolah pada umumnya dibuat
berdasarkan format yang telah ditentukan dan diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Data yang dilaporkan berdasarkan klasifikasi sekolah diantaranya : Denah Sekolah,
Grafik Kegiatan Sekolah, Struktur Organisasi Sekolah, Rencana Kegiatan Tahunan, Daftar Guru dan
Pegawai, Daftar Pelajaran dan Papan Statistik Siswa

H. Pembiayaan
Pembiayaan seluruh kegiatan di sekolah dananya bersumber dari Pemerintah dan masyarakat
(Komite Sekolah). Dana dari pemerintah terdiri dari Dana Rutin.
Sedangkan dana dari masyarakat berupa iuran /sumbangan terdiri dari UDT dan UDB serta dana
insidental lainnya sesuai kebutuhan.
Seluruh dana yang diterima diupayakan dikelola sesuai dengan kebutuhan yang berlaku dan
berdasarkan skala prioritas. Pola pendekatan penyusunan anggaran sekolah menggunakan
“Budgetting Oriented Aproach” yakni Penyusunan anggaran berdasar kepada anggaran yang
tersedia. Maka dari itu disusunlah skala prioritas anggaran terutama terhadap mata anggaran
kebutuhan harian.
Untuk peningkatan pengelolaan anggaran pembiayaan ini diupayakan intensifikasi pemasukan dan
pengguinaan dana yang meliputi :
 Pembinaan pengelolaan administrasi keuangan dana rutin proyek dan komite sekolah
 Pembuatan anggaran sekolah berdasarkan skala prioritas kebutuhan
 Peningkatan pengelolaan laporan
 Fungsionalisasi personalia keuangan.

I. Pengawasan dan Evaluasi


Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi merupakan kegiatan yang strategis dari fungsi pengelolaan.
Sebab dengan melakukan pengawasan akan dapat diketahui apakah suatu program kegiatan itu
dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Apakah pelaksanaan itu sesuai atau tidak. Maka dari itu
diupayakan pelaksanaan fungsi pengawasan ini dengan pendekatan pengawasan fungsional dan
pengawasan melekat (Waskat).
Sedangkan pelaksanaan evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil suatu program
sesuai dengan rencana atau tidak. Selain itu dengan evaluasi ini dimaksudkan pula untuk
mengetahui sampai sejauh mana tujuan program itu sudah tercapai. Maka untuk mendapatkan
criteria yang pasti terdapat kegiatan pengawasan dan evaluasi ini disusunlah instrumennya. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan data yang obyektif,valied dan reliable.
Bidang garapan pengawasan dan evaluasi ini terdiri dari sub.bidang :
 Pengawasan terhadap Ketata-usahaan
 Pengawasan terhadap Pegawai Tata Usaha
 Pengawasan terhadap Pembantu Pelaksana
 Pengawasan terhadap Bendaharawan
 Pengawasan terhadap Wakil Kepala Sekolah
 Pengawasan terhadap Pembantu Urusan-urusan
 Pengawasan terhadap Guru
 Pengawasan terhadap petugas BK
 Pengawsan terhadap Pengelola Perpustakaan
 Pengawasan terhadap Pembina OSIS dan KOPSIS
 Evaluasi terhadap Kegiatan Belajar dan Mengajar
 Evaluasi terhadap Hasil Belajar
 Evaluasi Program Kegiatan Tahunan.

1. Pengawasan terhadap Ketata-usahaan

Kegiatan Tata Usaha merupakan kegiatan yang paling utama dalam administrasi sekolah, karena itu
kegiatan administrasi akan mempengaruhi terhadap kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM).
Untuk itu perlu diciptakan suatu kondisi yang favoriable antara lain: Pengawasan terhadap kegiatan
adfministrasi secara dini. Hal ini dimaksudkan agar penyimpangan dan klesalahan dapat diperbaiki
secara professional. Pengawasan ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung dengan pemeriksaan terhadap proses dan hasil kegiatan, sedangkan secara tidak
langsung dengan melalui pengamatan visual.
2. Pengawasan terhadap Tata-Usaha
Pengawasan terhadap pegawai Tata Usaha dilakukan secara sektoral dan integral. Secara sektoral
dimaksudkan pengawasan terhadap pegawai berdasarkan tugasnya masing-masing. Sedangkan
secara integral dimaksudkan pengawasan yang dilakukan secara keseluruhan melalui Kepala Tata
Usaha. Pendekatan yang melalui formal dan instrumen secara tertulis, selain itu dilakukan pula
secara informal dimana jika terdapat penyimpangan terhadap pelaksanaan kegiatan, maka personal
yang bersangkutan diberikan pengarahan secara personal persuasif.

3. Pengawasan terhadap Bendahara

Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para pembantu pelaksana akan mempengaruhi
terhadap pola pikir dan pola tindaknya dalam menyelesaikan tugas yang menjadi
tanggungjawabnya. Maka dari itu dalam pemberian tugas demikian jelas dan terperinci dan
pengawasannya lebih diutamakan terhadap proses pelaksanaannya agar hasil yang diperoleh
sesuai dengan yang diharapkan.
4. Pengawasan terhadap bendahara
Pengawasan terhadap Bendaharawan dilakukan terhadap aspek administrasi (pencatatan transaksi)
dan pengelolaan uang( penyimpanan dan pembelajaran). Pengawasan administrasi diupayakan
dengan penandatanganan seluruh pembukuan keuangan setiap akhir bulan dengan penyesuaian
terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran. Secara berkala pula 3 (tiga) bulan sekali diupayakan
pemeriksaan dengan menggunakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Untuk terciptanya sirkulasi
keuangan secara terkontrol,maka digunakan buku pengendalian yang harus diserahkan
Bendaharawan setiap hari . Pengawasan terhadap pengelolaan keuangan dimaksud untuk
mengetahui apakah sesuai dengan ketentuan dan program yang telah dibuatkan atau ada
penyimpangan. Jika terdapat penyimpangan maka dapat dilakukan perbaikan secepatnya baik
secara administrative maupun secara operasional.
5. Pengawasan terhadap Wakil Kepala Sekolah
Sehubungan dengan pelaksanaan sekolah menggunakan pola belajar double shief, maka untuk
membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar ditunjuk seorang Wakil Kepala Sekolah. Mengingat
jabatan Wakil Kepala Sekol;ah bukan jabatan structural organic namun bersipat fungsional operatif,
maka kewenangannya merupakan wewenang dan tugas yang dilimpahkan oleh Kepala Sekolah.
Pola pengawasan yang diterapkan bersifat konsultatif dan informative. Konsultatif dimaksudkan
bahwa setiap kegiatan yang dilakukan dikonsultasikan terlebih dahulu. Informatif dimaksudkan
bahwa selesai dilaksanakan tugas dilaporkan kepada Kepala Sekolah. Selain Pengawasan yang
bersifat konsultatif dilakukan pula pengawasan secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan
oleh Wakil Kepala Sekolah.
6. Pengawasan terhadap Pembantu Urusan-urusan.
Para pembantu urusan merupakan tenaga pelaksana operasional dari program dari program
sekolah. Maka dari itu untuk pengawasan kegiatannya dimulai dari pembuatan program kerja
masing-masing urusan. Hal ini dimaksud agar kegiatan sekolah dapat dikoordinasikan secara
integritif. Pengawas langsung terhadap pembantu Kepala Urusan adalah dilakukan dengan
mengadakan briffing tiap bulan bersama Wakil Kepala Sekolah.

7. Pengawasan terhadap Guru

Pengawasan terhadap Guru ditujukan kepada kehadiran di sekolah, dikelas dan kelengkapan
administrasi kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Misalnya pemeriksaan terhadap daftar hadir guru dan pemantauan setiap hari ke kelas
secara insidental. Pengawasan kelengkapan administrasi kegiatan belajar mengajar di mulai pada
awal semester setiap guru diwajibkan untuk memperlihatkan kelengkapan administrasi kegiatan
belajar mengajar sambil ditanda-tangani Kepala Sekolah.

8. Pengawasan terhadap Petugas BK

Pengelolaan terhadap kegiatan BK secara organisasi langsung kepada Kepala Sekolah dengan
dipertanggung-jawabkan oleh seorang Koordinator. Yang hasilnya dilaporkan kepada Kepala
Sekolah. Maka dari itu pengawasan pelaksanaan BK dilaksanakan dengan pemantauan
administrasi personal. Pengawasan administrasi dan personal dimulai dengan pemantauan
pembuatan program dan kelengkapan serta visualisasi data. Sedangkan pengawasan personal
terhadap staf BK didelegirkan kepada Koordinator sebagai pelaksana harian.

9. Pengawasan terhadap Petugas Perpustakaan

Sebagaimana halnya pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pemgawasan terhadap petugas


perpustakaan pengawasan hariannya dilaksanakannya oleh Koordinator Perpustakaan.
Pengawasannya meliputi sarana dan prasarana, misalnya kelengkapan administrasi,ketertiban dan
penataan perpustakaan. Acuan dasar pengawasan berpedoman kepada program kegiatan yang
dibuat , pengawasan langsung dilakukan melihat langsung kegiatan di Perpustakaan. Sedangkan
secara tidak langsung berdasarkan informasi dan data yang ada dan disampaikan oleh Koordinator.

10. Pengawasan terhadap Pembina OSIS

Secara organisatoris pembinaan kegiatan OSIS langsung dibawah pengawasan Kepala Sekolah
sedangkan pelaksanaan harian dilakukan oleh Urusan Siswa. Sasarannya pengawasan meliputi
pengelolaan administrasi dan pelaksanaan program kegiatan yang termasuk kegiatan ekstra-
kurikuler.
11. Evaluasi terhadap Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan tersebut diatas merupakan aktivitas di sekolah yang merupakan kegiatan inti dan perlu
mendapat dukungan dari kegiatan lainnya, maka untuk mengetahui keberhasilan kegiatan Belajar
dan Mengajar dilaksanakan evaluasi yang terarah ,terencana dan berkesinambungan. Sasaran
evaluasi kegiatan belajar dan mengajar ini m eliputi aspek normative dan prilaku siswa (intelektual).
Aspek normative menyangkut siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar baik
dikelas maupun dalam kegiatan lainnya diluar sekolah. Sedangkan Aspek intelektual menyangkut
tingkat kemampuan siswa menerima dan mengaplikasikan pengetahuan yang dipelajari. Maka dari
itu setiap guru menyusun program evaluasi KBM meliputi Tes Semester/Mid.semester sedangkan
UN/US dibuat oleh Kurikulum.Untuk mengetahui perkembangan KBM diupayakan pertemuan secara
berkala, baik melalui rapat bulanan maupun briffing selain itu dilakukan pula pertemuan/rapat
menjelang dan sesudah pelaksanaan tes.

12. Evaluasi terhadap Hasil Belajar

Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan evaluasi KBM.Data yang diperoleh
dari evaluasi KBM diolah untuk menentukan langkah selanjutnya dalam memperlakukan perangkat
tes. Dan memperlakukan perangkat tes. Dan memperlakukan siswa baik secara individual maupun
secara kelompok. Maka dari itu sasaran evaluasi hasil belajar ini meliputi pengolahan perangkat tes
(Analisis butir soal) dan pengolahan nilai yang diperoleh siswa dalam kegiatan evaluasi belajar
diupayakan mencapai ketuntasan belajar sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal.

13. Evaluasi terhadap Program Tahunan Sekolah

Program Kegiatan Tahunan bukanlah merupakan program kegiatan sekolah yang baku dalam arti
tidak memungkinkan adanya perubahan yang disebabkan adanya kebijaksanaan yang
menghendakinya. Maka dari itu Program Tahunan diupayakan dibuat secara flexible konditional.
Guna mencapai maksud tersebut diatas perlu diadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program
tahunan ini. Evaluasi dimaksud untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini di sekolah sesuai
dengan rencana atau tidak. Dengan demikian akan dapat diketahui apakah factor penghambat dan
penunjangnya bagaimana usaha untuk menanggulangi hambatan dan mengembangkan factor
penunjang yang ada.
Dengan demikian tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaan program kegiatan ini mengalami
perubahan sesuai dengan tuntutan dan tujuan yang diharapkan.

BAB V
PENUTUP
Keberhasilan suatu program kegiatan akan lebih banyak ditentukan oleh adanya dukungan
manusianya dalam memahami dan melaksanakan program serta memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada. Maka dari itu diperlukan adanya suatu kerjasama yang professional dari
semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan sekolah.
Upaya ini dapat ditempuh dengan menciptakan kondisi yang favoriable seperti peningkatan
kesejahteraan dan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan. Untuk mewujudkannya tidak
hanya dapat dilaksanaklan dan dicapai sekaligus tetapi harus bertahap dan berkesinambungan.
Maka dari itu program kegiatan ini dibuat berdasarkan kepada prinsif skala prioritas terhadap
kebutuhan yang terasa sangat mendesak.
Mengingat system pengelolaan sekolah merupakan system yang terbuka dan dinamis, tidak
menutup kemungkinan dalam pelaksanaannya menga;lami penyesuaian baik terhadap kondisi yang
berkembang di sekolah maupun akibat kebijaksanaan atasan. Namun demikian dengan adanya
program kegiatan ini diharapkan dapat meminimalkan penyimpangan kegiatan dari tujuan yang
diharapkan
Kami menyadari betapapun usaha kami telah optimal dalam menyusun program ini, namun ketidak-
sempurnaan baik penyusun materi maupun redaksionalnya tentu ada.
Mudah-mudahan berdasarkan temuan dalam pelaksanaan program kegiatan ini pada masa yang
akan dating dapat dijadikan bahan perbaikan. Amin.

KATA PENGANTAR

Dalam upaya mencapai tingkat yang optimal terhadap pelaksanaan Proses Belajar Mengajar dan
untuk memperkecil kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap pelaksanaan diperlukan
adanya rencana yang rasional dan oprasional dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang terdiri dari keseluruhan tenaga teknis pendidikan dan
tenaga kependidikan sebagai kegiatan pendudkung yang sangat menentukan dalam usaha
mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Hal ini dimungkinkan karena kegiatan teknis
pendidikan dan tata usaha sekolah bersifat saling mendukung, maka keseluruhan komponen
tersebut perlu dikelola secara tertib dan efesien.
Penyusunan Program Kegiatan sekolah dibuat dan disusun untuk memenuhi keperluan tersebut di
atas dengan mengacu kepada rencana induk pengembangan sekolah. Untuk keberhasilan
pelaksanaan program kerja ini diperlukan pemahaman yang sama dan partisifasi serta dedikasi dari
seluruh staf teknis pendidikan dan tenaga kependidikan di lingkungan SMA Negeri 1 Kadupandak
Semoga usaha penyusunan program kerja ini dapat bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu
pendidikan di SMA Negeri 1 Kadupandak pada khususnya dan pihak lain yang membutuhkan.
Kepada semua pihak yang membantu penyusuan program kerja ini kami mengucapkan terima
kasih.

Kepala Sekolah,
Drs. Juhdi
Nip. 196405041991031005
Nip.

DAFTAR ISI

KATA i
PENGANTAR
DAFTAR ISI ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………….. 1
A. Latar Belakang ………………………….. 1
B. Dasar Hukum ………………………….. 1
C. Maksud dan Tujuan ………………………….. 2
D. Sasaran ………………………….. 2
BAB II PENGORGANISASIAN ………………………….. 4
PERSONIL
A. Struktur Organisasi ………………………….. 4
B. Rincian Pembagian Tugas ………………………….. 4
BAB III SITUASI KONDISI SEKOLAH ………………………….. 12
A. Letak Geografdi ………………………….. 12
B. Bidang Pendidikan ………………………….. 13
C. Data Pendidikan dan Kependidik ………………………….. 15
………………………….. 13
D. Sarana dan Prasarana ………………………….. 17
…………………………… 19
E. Kesiswaan …………………………… 19
…………………………… 19
F. Pembiayaan

G. Pengembangan Pegawai

H. Supervisin dan Evaluasi

BAB IV PROGRAM KEGIATAN TAHUNA ………………………….. 20


A. Umum ………………………….. 20
B. Kurikulum ………………………….. 20
C. Ketenagaan ………………………….. 24
D. Sarana Prasarana ………………………….. 25
E. Bidang Kesiswaan ………………………….. 27
F. Hubungan Masyarakat ………………………….. 28
G. Bidang Ketatausahaan ………………………….. 30
H. Pembiayaan ………………………….. 34
I. Pengawasan dan Evaluasi ………………………….. 34

BAB V PENUTUP ………………………….. 40


PROGRAM KERJA
SMA NEGERI 1 KADUPANDAK
Disusun Oleh : TIM

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR


SMA NEGERI 1 KADUPANPANDAK
2012
Diposting 26th November 2012 oleh Juhdi Aji
Label: Proker

Anda mungkin juga menyukai