Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan Laporan Hasil Diskusi Pertemuan

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu Lanjutan


Prodi : Manajemen Pendidikan
UNIMED
Hari/Tanggal Jumat/11 Oktober 2019
Materi Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
Indikator Capaian Mendeskripsikan :
1. sejarah perkembangan ilmu
2. kelahiran dan perkembangan imu pengetahuan
3.perkembangan ilmu secara periodik
Pertanyaan yang diajukan oleh :
1.Uli Anto Hutagalung
“Sebutkan Kelompok Struktur Ilmu Pengetahuan,,?
2. Tota Nababan
“Apakah langkah metode ilmiah perlu direvisi,? mengingat kita berada di era 4.0,,
3.Winning Kartika Waruwu
Coba Jelaskan Ilmu pengetahuan secara induktif dan deduktif,,?

Jawaban atas pertanyaan oleh: Fadli

1. Peter R Senn dalam (Jujun Suriasumantri) meskipun tidak secara gamblang ia menyampaikan bahwa ilmu memiliki bangunan
struktur Van Peursen menggambarakan lebih tegas bahwa “Ilmu itu bagaikan bangunan yang tersusun dari batu bata. Batu atau unsur
dasar tersebut tidak pernah langsung di dapat di alam sekitar. Lewat observasi ilmiah batu-bata sudah dikerjakan sehingga dapat
dipakai kemudian digolongkan menurut kelompok tertentu sehingga dapat dipergunakan. Upaya ini tidak dilakukan dengan
sewenang wenang, melainkan merupakan hasil petunjuk yang menyertai susunan limas ilmu yang menyeluruh akan makin jelas
bahwa teori secara berbeda- beda meresap sampai dasar ilmu (Ahmad Tafsir, 2004:47),
Hidayat Nataatmaja menggambarkan dalam bahasanya sendiri mengenai hal tersebut di atas bahwa “ilmu memiliki struktur
dan struktur ilmu itu beberapa lapis. Beliau membagi lapisan ilmu ke dalam 2 golongan/ kategori yaitu lapisan yang bersifat terapan
dan lapisan yang bersifat paradigmatic . Kedua kategori memiliki karakter sendiri-sendiri. Lapisan terapan besifat praktikal dan
lapisan paradigmatik bersifat asumtif spekulatif (Alex Lanur,1993:73).
Jawaban dari kelompok 2 B-02, ilmu pengetahuan dikatakan tersrukur karena ilmu pengetahaun seuatu sistem yang saling
terintregrasi

2. Jawaban oleh Ibu Tito, Langka metode ilmiah secara sistematis saat sekrang ini sudah tepat dengan era 4.0, karena langkah metode
tersebut sudah diuji melalui nilai kebenaran yang objektif, dosen pengampu juga menambahkan bahwa langkah – langkah metode
ilmiah diawali dari perumusan masalah yang benar, merumuskan kerangka berfikir dengan benar, penarikan hipotesis yang benar,
dan penarikan kesimpulan, yang jadi pertanyaan besar apanya yang perlu dievaluasi dari lengkah metode ilmiah ini,? Yang perlu
diperbaiki adalah sumber daya manusia yang harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Sehingga.

3. Ilmu pengetahuan induktif adalah ilmu pengetahuan yang disusun berdasarkan ‘sistem penalaran yang menela’ah prinsip-prinsip
penyimpulan yang sah dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum. Sebagai contoh, hewan memelukan air untuk
hidup, tumbuhan memerlukahn air untuk hidu, dan manusia juga memerlukan air untuk hidup jadi kesimpulan semua makhluk hidup
memerlukan air untuk kehidupan. Ilmu pengetahuan deduktif adalah ilmu pengetahuan yang disusun berdasarkan ‘sistem penalaran
yang menela’ah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah dari sejumlah hal umum sampai pada suatu kesimpulan khusus. Sebagai
contoh Ilmu pengetahuan apriori adalah ilmu pengetahuan yang ditarik berdasarkan kesimpulan tanpa pengamatan indrawi.
Ilmu pengetahuan aposteori adalah ilmu pengetahuan yang ditarik kesimpulan hasil pengamatan inderawi.
Scientific attitude Adalah kemauan untuk menangguhkan penilaian atau menunda keputusan. Kemauan itu berupa: 1)Kemauan untuk
mengikuti keingintahuan ilmiah kemanapun arahnya. 2) Kemauan untuk dipandu oleh pengalaman dan nalar. 3)Kemauan untuk
dirubah oleh objek. 4)Kemauan untuk salah (tidak takut salah). 5) Kemauan untuk konsisten.

Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan dan Filsafat. Ilmu-ilmu pengetahuan pada umumnya membantu manusia dalam mengorientasikan diri dalam dunia dan
memecahkan berbagai persoalan hidup. Akan tetapi, usaha ilmu pengetahuan tersebut sesungguhnya terbatas. Keterbatasan itu terletak pada
cara kerja ilmu-ilmu pengetahuan yang hanya membatasi diri pada tujuan atau bidang tertentu. Karena pembatasan itu, ilmu pengetahuan
tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang keseluruhan manusia. Ilmu-ilmu pengetahuan, membutuhkan filsafat guna melihat
manusia secara keseluruhan. Ilmu-ilmu pengetahuan (ilmu-ilmu pasti) tidak langsung berkecimpung dalam usaha manusia menuju
kebenaran. Usaha ilmu-ilmu itu lebih merupakan suatu sumbangan agar pengetahuan itu sendiri semakin mendekati kebenaran. Filsafatlah
yang secara langsung berperan dalam usaha manusia untuk mencari kebenaran. Di dalam filsafat, berbagai pertanyaan yang berhubungan
dengan kebenaran dikumpulkan dan diolah demi menemukan jawaban yang memadai.

Usaha filsafat sebagai ilmu kritis selalu mengarah pada pencarian akan kebenaran. Pencarian itu dapat dilakukan dengan menilai ilmu-ilmu
pengetahuan yang ada secara kritis sambil berusaha menemukan jawaban yang benar. Penilaian itu harus dilakukan dengan langkah-langkah
yang teliti dan dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Penilaian dan jawaban yang diberikan filsafat sendiri, senantiasa harus terbuka
terhadap berbagai kritikan dan masukan sebagai bahan evaluasi demi mencapai kebenaran yang dicari.

Tiga tiang penyangga ilmu pengetahuan, antara lain: Ontologi, adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang yang ada. Dalam kaitan
dengan ilmu, landasan ontologi mempertanyakan tentang objek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut?
Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia?.Epistemologi, Epistemologi adalah cabang filsafat yang
membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan. Dalam kaitan dengan ilmu, landasan
epistemologi mempertanyakan bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya?
Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah
kriterianya? Cara atau teknik atau sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?.Aksilogi, aksiologi
adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai secara umum. Sebagai landasan ilmu, aksiologi mempertanyakan untuk apa
pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral?
Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik, prosedural yang merupakan
operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral atau profesional?

Skor yang layak saya berikan kepada Tim Penyaji hari ini, adalah :

Nama Etika Kejujuran Tanggung Kerjasam Kepedulian Kedisplinan Inisiatip Ketekunan Rata-
Presenter Berkomunikasi Jawab Rata
Skor
FADLI 89 90 91 93 92 90 91 90 90.75
RAMADAN
ADE 89 91 90 92 90 91 90 92 90,6
AMRIANI
ANTONIUS 90 90 93 92 93 90 92 94 91,7
KAP
SIMBOLON

Nama : Irrijal Nilai untuk kelompok


NIM :8196114016 1

Anda mungkin juga menyukai