PELAYANAN SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN
PRIVASI PASIEN
TENTANG
PANDUAN
PELAYANAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN
RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
ii
RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
Jl. Wonosobo – Kertek Km 04 Sudungdewo,
Kertek, Wonosobo, 563771
Telp: (0286) 329185, e-mail: pkuwsb@yahoo.co.id
dan Direktur Bidang masa jabatan 2013 - 2017
3. Keputusan Ketua Badan Pelaksana Harian nomor
……………… tentang Struktur Organisasi Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo.
Memperhatikan : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 417/MENKES/PER/II/2011 tentang Komisi
Akreditasi Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
iii
RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
Jl. Wonosobo – Kertek Km 04 Sudungdewo,
Kertek, Wonosobo, 563771
Telp: (0286) 329185, e-mail: pkuwsb@yahoo.co.id
Ditetapkan di : Wonosobo,
Pada Tanggal : ………………..
--------------------------------------------
Direktur Utama,
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan anugrahnya yang telah diberikan kepada penyusun,
sehingga Buku panduan Pelayanan sesuai dengan Kebutuhan Privasi
Pasien Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo ini dapat selesai
disusun.
Buku panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang
terkait dalam memberikan pelayanan kepada pasien di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo
Dalam panduan ini diuraikan tentang pengertian dan tatalaksana
dalam memberikan pelayanan kepada pasien di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-
dalamnya atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan Panduan Pelayanan sesuai dengan Kebutuhan Privasi
Pasien RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
v
PANDUAN PELAYANAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
PRIVASI PASIEN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia secara umum memiliki tingkatan interaksi atau
keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau
situasi tertentu. Ruang personal (personal space) adalah batas- batas
yang tidak jelas antara seseorang dengan orang lain, dan berdekatan
dengan diri sendiri.
Isu etika administratif rumah sakit menjadi potensi pertama
terkait dengan kepemimpinan dan manajemen rumah sakit. Potensi
isu etika administrative yang sering muncul adalah tentang privasi
pasien, privasi menyangkut hal-hal konfidensial tentang pasien,
seperti rahasia pribadi, kelainan atau penyakit yang diderita, keadaan
keuangan, dan terjaminnya pasien dari gangguan terhadap
kesendirian yang menjadi haknya.
Kewajiban etis rumah sakit untuk menjaga dan melindungi
privasi dan kerahasiaan pasien, harus diakui bahwa hal itu tidak
selalu mudah. Misalnya kerahasiaan rekam medis pasien sukar dijaga,
karena rumah sakit modern data dan informasi yang terdapat
didalamnya terbuka bagi begitu banyak petugas yang memiliki
wewenang atas akses terhadap dokumen tersebut. Dapat juga terjadi
dilema etika administrative, persetujuan tindakan medis (informed
consent) bisa menjadi masalah ketika hal itu tidak dilaksanakan
sebagaimana seharusnya yaitu informed consent dilaksanakan oleh
A. Pengertian Privasi
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang
dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu.
Tingkatan yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau
ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang
lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai
orang lain. Adapun definisi lain dari privasi yaitu sebagai
kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan memperoleh
pilihan-pilihan atau kemampuan untuk menjaga interaksi seperti yang
diinginkan. Privasi jangan dipandang hanya sebagai penarikan diri
seseorang secara fisik terhadap pihak-pihak lain dalam rangka
menyepi saja.
1. Faktor-faktor privasi
a. Faktor personal
Ada perbedaan jenis kelamin dalam privasi, dalam suatu
penelitian pria lebih memilih ruangan yang terdapat tiga
orang sedaangkan wanita tidak mempermasalahkan isi dalam
ruangan. Menurut Maeshall perbedaan dalam latar belakang
pribadi akan berhubungan dengan kebutuhan privasi.
b. Faktor situasional
Kepuasan akan kebutuhan privasi sangat berhubungan
dengan seberapa besar lingkungan mengijinkan orang orang
didalamnya untuk mandiri.
C. Pengertian Teritorial
Pembentukan kawasan teritorial adalah mekanisme perilaku lain
untuk mencapai privasi tertentu. Kalau mekanisme ruang personal
tidak memperlihatkan dengan jelas kawasan yang menjadi pembatas
antar dirinya dengan orang lain maka peda teritorial batas-batas
tersebut nyata dengan tempat yang relatif tetap. Menurut holahan
teritorialitas adalah suatu pola perilaku yang ada hubungannya
dengan kepemilikan atau hak seseorang atau sekelompok orang atas
sebuah lokasi geografis tertentu. Pola perilaku ini mencangkup
personalisasi dan pertahanan terhadap gangguan dari luar. Menurut
Altman, teritorialitas itu individu yang tinggal di daerah tersebut
dapat mengontrol daerah tempat tinggalnya.
1. Elemen Teritorialitas
Ada empat elemen teritorialitas, yaitu :
a. Kepemilikan atau hak dari suatu tempat, misalnya surat-surat
tanah menjadi bukti hak untuk tinggal di atas tanah tersebut.