Anda di halaman 1dari 1

FRONT NELAYAN INDONESIA

Jalan H.O.S. Cokroaminoto No. 55 – 57 Menteng, Jakarta Pusat

Nomor : 123/VII/2019 Jakarta, 14 Oktober 2019


Perihal : SIARAN PERS RESMI
Lamp : -

Kepada Yth.
Sahabat Pimpinan Redaksi, Jurnalis, Wartawan / Wartawati
Reporter Media Cetak, Online, Radio, TV, Baik dalam Negeri maupun Luar Negeri
di
Jakarta

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Berdasarkan hasil audiensi Front Nelayan Indonesia (FNI) bersama Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) Republik Indonesia, bahwa:
1. Meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar segera dan secepatnya memanggil dan
memeriksa Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam sejumlah masalah
kasus program yang di duga menimbulkan kerugian negara, seperti: 1). Pengadaan kapal
perikanan tahun 2015 - 2019: 2). Dugaan gratifikasi pada pengadaan Kapal Patroli Cepat
Orcha 1-4 yang telah ada tersangkanya: 3). pengadaan Keramba Jaring Apung (KJA): Sabang,
Karimunjawa, Pangandaran: 4). Izin Lokasi AMDAL Reklamasi Teluk Benoa: 5). Vessel
Monitoring System (VMS) kerjasama Yayasan Leonardo D'caprio: 6). Penjualan dan bisnis
Kepiting Ilegal, Kerang Ilegal dan Lobster ilegal: 7). Mack Down Kapal Nelayan: 8). Impor Ikan:
9). Pengadaan Mesin Kapal: 10. Anggaran Bom Kapal Ikan di Satgas 115: 11). Pengadaan Alat
Tangkap Gilnet:
2. Meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari hasil audiensi ini agar segera memproses
para tersangka yang sudah ada dibeberapa kasus.
3. Meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar segera menaikkan ke tahap penyidikan
kasus yang lain, seperti KJA Pangandaran dan Karimunjawa, Pengadaan Bantuan Kapal
Nelayan tahun 2015 - 2019, anggaran tenggelamkan dan Bom Kapal hasil tangkapan illegal
fishing dan kasus lainnya yang dianggap telah memenuhi unsur tindak pidana korupsi.
4. Kami segenap unsur Pimpinan organisasi nelayan menolak Revisi UU KPK dan mendukung
Presiden Joko Widodo terbitkan PERPU KPK untuk memperkuat dan menambah
kewenangan KPK dengan pasal-pasal atau unsur yang membolehkan KPK melaksanakan
penegakan Hukum: Penyelidikan, Penyidikan, Peneuntutan dan Penyadapan secara
Internasional secara khusus di Sektor Perikanan dan secara umum di ruang publik, yang
biasa disebut: Foreign Bribery (Antar Negara).
Sebagai informasi resmi dapat menghubungi Ketua Umum Front Nelayan Indonesia (FNI)
Rusdianto Samawa: 081384231182 dan Sekretaris Jenderal Front Nelayan Indonesia; Zaenul
Abidin Az Zuma: 085238696386

Demikian Siara Pers ini disampaikan, atas pemberitaannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

PIMPINAN
Front Nelayan Indonesia dan Koalisi Organisasi Kelautan dan Perikanan

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Rusdianto Samawa Zaenul Abidin

Anda mungkin juga menyukai