A. Batuan beku atau yang disebut sebagai batuan igneus merupakan jenis batuan dimana
proses pembentukannya terjadi dari magma yang telah mengalami pembekuan atau
pendinginan. Batuan ini biasanya ada di dalam mantel atau kerak bumi. Saat ini setidaknya
sudah terdapat 700 jenis batuan beku yang dapat diindentifikasi dan sebagian besar terdapat
di bawah kerak bumi.
B. Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi dan
dibekukan pada suhu dan tekanan udara yang rendah. Batuan sedimen sebenarnya
merupakan bentukan dari batuan yang pernah ada sebelumnya yang sudah terkena berbagai
jenis pelapukan dan erosi tanah.
C. Batuan metamorf atau yang juga sering disebut sebagai batuan malihan. Batuan metamorf
merupakan sebuah batuan yang mengalami perubahan atau transformasi dari batuan
lainnya yang sudah ada sebelumnya dan dibersamai dengan adanya proses metamorfosa
sehingga membentuk bentuk baru yang berbeda dengan jenis batuan sebelumnya
A. Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang bersifat
membangun(konstruktif). Tenaga endogen ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
- Tektonisme
Tektonisme merupakan peristiwa yang menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. Tenaga
tektonik merupakan tenaga pembentuknya. Tenaga tektonik terbagi menjadi 2 jenis gerak yakni
gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.
- Vulkasnisme,
Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan gunung berapi yakni berupa
naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma sendiri adalah campuran batu- batuan dalam
keadaan cair dan sangat panas. Penyebab adanya aktivitas magma dalam dapur magma adalah
tingginya suhu dan banyaknya jumlah gas yang terkandung dalam magma. (baca : Proses
Terjadinya Magma) .
Gunung berapi terdiri atas beberapa bagian yaitu diaterma (pipa kawah), kawah, sumber kawah
dan batholit. Ada beberapa jenis gunung berapi, yaitu gunung api perisai, gunung api kaldera,
gunung api maar dan gunung api strato. Contoh gunung api di Indonesia yakni Gunung Sinabung,
Gunung Merapi, Gunung Agung dan Gunung Kelud. (baca : Penyebab Gunung Meletus)
- Gempa bumi(seisme)
Gempa bumi adalah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh kekuatan- kekuatan dari
dalam bumi dan merambat sampai ke permukaan bumi. Gempa bumi diklasifikasikan menjadi 3
berdasarkan sebab terjadinya yakni gempa tektonik, gempa vulkanis dan gempa runtuhan.
B. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar yakni berupa
tenaga air, angin, sinar matahari maupun tenaga dari makhluk hidup.
- Pelapukan
Pelapukan ialah proses hancurnya batuan dari bongkahan besar menjadi bagian yang lebih kecil
sehingga menjadi tanah. Pelapukan terjadi karena dipengaruhi oleh faktor cuaca, misalnya
suhu. Jenis jenis pelapukan diataranya yaitu pelapukan mekanik, pelapukan kimia dan pelapukan
biologis.
- Pengikisan(erosi)
Pengikisan adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh media yang melibatkan
pengangkatan partikel batuan.
- Pengendapan (sedimentasi)
Sedimentasi merupakan proses pengendapan massa batuan atau material yang terbawa oleh
angin, air atau pun es. Ada beberapa jenis proses sedimentasi menurut tempat mengendapnya,
diantaranya yaitu sedimentasi fluvial dan marine.
- Amblesan
Amblesan merupakan perpindahan material atau pergesaeran tanah secara vertikal dan perlahan
ke arah bawah tanpa adanya permukaan bebas. Penyebab tanah ambles ini diantaranya adalah
hujan deras yang menimpa tanah yang kurang padat. Tanah yang kuragn padat ini biasanya
berupa tanah lempung atau tanah liat yang mudah lembek ketika terkena air. Penyebab lain dari
amblesnya tanah adalah adanya timbunan lahan, penggunaan air tanah yang berlebihan, adanya
beban berat di atas tanah yang kurang tebal dan juga erosi.
A. Gerak epirogenesa merupakan gerakan yang terjadi pada lapisan kulit bumi, dan
biasanya gerakan tersebut dilakukan secara horisontal (mendatar) dan vertikal (tegak
lurus). Gerakan ini diakibatkan oleh pengangkatan dan penurunan permukaan bumi
yang berlangsung secara lama, bergerak dengan lambat dan juga berada di wilayah yang
sangat luas. Epirogenesa sendiri terbagi menjadi 2 macam gerakan yaitu epirogenesa
positif dan epirogenesa negatif.
B. Gerak Orogenesa
Orogenesa sendiri berasal dari kata oros yang memiliki arti pegunungan dan gennos
yang berarti pembentuk. Sehingga gerakan orogenesa bisa diartikan sebagai suatu
gerakan yang membentuk pegunungan. Pengertian dari orogenesa yaitu sebuah gerakan
yang terjadi pada permukaan bumi dan gerakan tersebut bisa berupa gerakan vertikal
maupun gerakan horizontal. Gerakan tersebut mengakibatkan terjadi pergerakan
lempeng bumi sehingga permukaan bumi menjadi terangkat atau turun, gerakan ini juga
berlangsung secara cepat dan terdapat di wilayah yang sempit. Pada gerakan orogenesa
bisa mengakibatkan lipatan dan juga patahan.
5. Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat yang mengalami erosi di tempat
tertentu kemudian mengendap dan menjadi keras. Batuan sedimen biasanya berlapis-lapis
secara mendatar. Di antara batuan ini, seringkali ditemukan fosil-fosil. Batuan sedimen dapat
dibagi berdasarkan proses pembentukannya, yaitu sedimen klastis, kimiawi, dan organik.
A. Batuan Sedimen Klastis. Batuan sedimen klastis terbentuk karena pelapukan atau erosi
pada pecahan batuan atau mineral, sehingga batuan menjadi hancur atau pecah dan
kemudian mengendap di tempat tertentu dan menjadi keras. Susunan kimia dan warna
batuan ini biasanya sama dengan batuan asalnya. Contoh batuan sedimen klastis antara
lain batu konglomerat, batu breksi, dan batu pasir.
B. Batuan Sedimen Kimiawi. Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena pengendapan
melalui proses kimia pada mineral-mineral tertentu. Misalnya, pada batu kapur yang
larut oleh air kemudian mengendap dan membentuk stalaktit dan stalagmit di gua kapur.
Contoh batuan sedimen kimiawi lainnya adalah garam.
C. Batuan Sedimen Organik. Batuan sedimen organik atau batuan sedimen biogenik
terbentuk karena adanya sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pengendapan di
tempat tertentu. Contohnya, batu karang yang terbentuk dari terumbu karang yang mati
dan fosfat yang terbentuk dari kotoran kelelawar.
b. Lipatan Miring
Lipatan miring merupakan lipatan yang memiliki antiklinal agak miring.
c. Lipatan Rebah
Lipatan rebah merupakan lipatan yang terjadi karena adanya tekanan yang kuat yang
mendorong bagian dasar dari lipatan.
d. Lipatan Rebah
Lipatan rebah merupakan lipatan yang terjadi karena adanya tekanan yang kuat yang
mendorong bagian dasar dari lipatan
e. Lipatan Menggantung
Lipatan menggantung merupakan lipatan yang memiliki antiklinal dan sinklinal yang
lebih miring daripada lipatan miring.
f. Lipatan Isoklin
Lipatan isoklinal merupakan lipatan yang memiliki beberapa antikinal yang relatif
sejajar.
g. Lipatan Kelopak
Lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya tekanan dan sayap tengah tidak menjadi
tipis.