PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Menurut UU No 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Seorang ASN harus melaksanakan tugasnya
dengan baik. Tugas seorang ASN yaitu melaksanakan kebijakan publik
yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan PP No 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (PNS), untuk menjadi seorang PNS melewati
proses yang panjang mulai dari penyusunan kebutuhan, seleksi yang
ketat hingga dilakukannya masa percobaan pada para Calon PNS guna
menjadikan PNS yang berkualitas. Pada tahun 2019 ini, terdapat aturan
baru yang mengatur masa percobaan CPNS yaitu Peraturan Lembaga
Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 12 Tahun 2018tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelaksanakan pelatihan dasar
dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS dikenal dengan
istilah ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, serta Anti Korupsi).
2
Sosialisasi dan promosi tersebut dilakukan dikarenakan dokter
gigi di UPTD Puskesmas Brangsong I adalah dokter gigi baru dan
pada puskesmas tersebut belum ada dokter gigi sebelumnya.
Sehingga dengan adanya promosi dan sosialisasi tersebut,
diharapkan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Brangsong I
mengenal dan mengetahui adanya dokter gigi di UPTD Puskesmas
Brangsong I dan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut secara optimal di UPTD Puskesmas Brangsong I.
2. IDENTIFIKASI ISU
Identifikasi isu dibuat berdasarkan isu-isu yang ditemukan dalam
pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Brangsong I Kabupaten
Kendal. Isu-isu yang diangkat tidak lepas dari visi misi UPTD
Puskesmas Brangsong I serta berkaitan dengan tugas pokok penulis.
Pemilihan isu ini didasarkan dari Manajemen ASN, Whole of
Government dan Pelayanan Publik.
3
1. Belum efektifnya sasaran keselamatan kajian pasien jatuh di
UPTD Puskesmas Brangsong I.
4
Tabel 1.1. Identifikasi Isu
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
1. Belum efektifnya sasaran Whole of Selama ini kajian untuk sasaran keselamatan dengan adanya sasaran
keselamatan kajian pasien government pasien jatuh belum optimal dan peningkatan keselamatan kajian pasien
jatuh di UPTD Puskesmas dan pelayanan mutu dan keselamatan pasien juga masih dalam jatuh, diharapkan dengan
Brangsong I. publik perbaikan dan evaluasi. Tanjakan di pintu evaluasi yang konsisten akan
masuk utama sudah dipasang hand rail dan meminimalisir adanya
keset karet namun belum ada evaluasi yang kejadian pasien jatuh.
maksimal terkait sasaran keselamatan pasien
jatuh. Selain itu di toilet pasien belum ada hand
rail sebagai pegangan pasien yang
membutuhkan.
2. Whole of Pasien masih belum tahu adanya dokter gigi Dengan adanya sosialisasi
Belum optimalnya government, baru di Puskesmas Brangsong I. Karena ketidak dan promosi yang akan
pelayanan kesehatan gigi tahuan pasien tersebut, mereka tidak dilakukan, diharapkan pasien
kepada masyarakat di Pelayanan Publik mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan akan mengetahui adanya
wilayah kerja UPTD mulut secara optimal. dokter gigi baru di Puskesmas
Menejemen ASN
Puskesmas Brangsong I Brangsong I sehingga pasien
mendapatkan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut
yang optimal jika
5
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
membutuhkan.
3. Belum adanya Menejemen ASN Dengan banyaknya versi penulisan resep yang Dengan adanya keseragaman
keseragaman penulisan dan Pelayanan tidak baku dan banyaknya penyingkatan nama penulisan resep diharapkan
resep antar tenaga publik obat kadang membuat petugas apotek merasa kedepannya tidak akan ada
kesehatan di UPTD bingung dan harus berulang kali menanyakan lagi kesalah pahaman antara
Puskesmas Brangsong I kepada petugas pemeriksa terkait resep yang petugas medis pemeriksa
dituliskan dengan petugas apotek
sehingga pelayanan kepada
pasien akan terlaksana
secara prima dan optimal.
4. Belum adanya rekam Menejemen ASN Belum adanya rekam medis khusus gigi bagi Meningkatkan kunjungan
medis khusus gigi bagi dan Pelayanan pasien baru di poli gigi yang mengakibatkan diharapkan dengan adanya
pasien baru di poli gigi publik kurangnya pencatatan masalah gigi dan mulut rekam medis khusus gigi akan
UPTD Puskesmas pasien tersebut secara keseluruhan. mengoptimalkan pencatatan
Brangsong I semua kondisi gigi dan mulut
pasien. Selain itu, data
pemeriksaan rongga mulut
yang lengkap pada pasien
baru di poli gigi dapat menjadi
acuan untuk data antemortem
maupun post mortem
6
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
5. Belum adanya optimalisasi Menejemen ASN Ruangan konsultasi bagi gizi, PKPR dan kesling Dengan adanya optimalisasi
ruangan konsultasi gizi, dan Pelayanan sudah disediakan namun kurang dioptimalisasi ruangan konsultasi
PKPR dan kesling di UPTD publik dikarenakan semua pemeriksaan difokuskan diharapkan pasien bisa
Puskesmas Brangsong I pada poli umum. mendapatkan privasi yang
cukup. Selain itu juga dapat
menjadi penunjang pelayanan
mutu yang prima.
7
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat
bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat
untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan dan Layak) dan USG (Urgency,Seriousness, dan
Growth).
8
Tabel 1.2 Analisis APKL
Prinsip Kriteria
No ASN ISU Hasil
A P K L
10
Tabel 1.4. Analisis USG
11
4. DAMPAK JIKA ISU TIDAK DISELESAIKAN
Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis dampak isu untuk
memberikan gambaran ke depan terkait risiko atau dampak yang bisa
muncul apabila isu tersebut tidak segera diberikan tindak lanjut. Berikut
ini adalah analisis dampak isu sebagai pertimbangan aktualisasi dan
habituasi.
Dampak dari isu “kurangnya sosialisasi dan promosi dokter gigi baru
kepada masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Brangsong I” yaitu :
12
4. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjabaran identifikasi isu diatas, rumusan
masalah dalam rancangan aktualisasi ini adalah bagaimana cara
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang terkandung dalam
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi (ANEKA) yang telah dianalisa USG maka didapatkan core
isu yaitu : belum optimalnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut
kepada masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Brangsong I.
dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui
habituasi adalah :
1. Bagaimana bentuk kegiatan yang harus dilakukan
untuk memberikan kontribusi pada optimalnya
pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada
masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Brangsong I?
2. Bagaimana output atau hasil tang dihasilkan dari
kegiatan tersebut?
3. Bagaimana nilai dasar ASN (ANEKA) dapat
diimplementasikan selama kegiatan aktualisasi melalui
habituasi di lingkungan kerja?
4. Bagaimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat
memberikan kontribusi terhadap visi misi UPTD
Puskesmas Brangsong I?
5. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan
rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang terkandung
dalam akuntabilitas, nasionalisme, etikapublik, komitmen
mutu dan anti korupsi (ANEKA) dalam meningkatkan upaya
pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Brangsong I.
13
2. Menganalisis dampak apabila nilai-nilai dasar PNS yang
tekandung dalam akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) tidak
diimplementasikan dalam meningkatkan meningkatkan
upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada
masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Brangsong I.
3. Mampu merencanakan gagasan kreatif agar dapat
menyelesaikan isu terkait kurang optimalnya pelayanan
kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Brangsong I
4. Mampu mengidentifikasi kontribusi gagasan kreatif/kegiatan
yang dilakukan terhadap pencapaian visi, misi dan tata nilai
organisasi UPTD Puskesmas Brangsong I.
14
5. MANFAAT
2. Bagi Instansi
3. Bagi Stakeholder
15
BAB II
LANDASAN TEORI
16
3. Memiliki kesadaran atas tanggungjawab sebagai warga
negara Indonesia yang menghormati lambang-lambang
negara dan mentaati peraturan perundang-undangan.
Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita
cintai. Kesadaran bela negara yang ada pada setiap
masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air
kita. Kita dapat mewujudkan itu semua dengan cara kita
mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya-
budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya
menjaga nama baik negara kita.
17
dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian
antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak
bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun
internasional.
3. Pancasila.
Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban
untuk bangsa dan negara. Contoh nyatanya seperti sekarang
ini yaitu perhelatan seagames. Para atlet bekerja keras untuk
bisa mengharumkan nama negaranya walaupun mereka
harus merelakan untuk mengorbankan waktunya untuk
bekerja sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan
hanya menjadi seorang atlet saja, mereka juga memiliki
pekerjaan lain. Begitupun supporter yang rela berlama-lama
menghabiskan waktunya antri hanya untuk mendapatkan tiket
demi mendukung langsung para atlet yang berlaga demi
mengharumkan nama bangsa.
19
Setidaknya unsur Bela Negara antara lain :
20
1. NILAI – NILAI DASAR PNS
1. Akuntabilitas
21
pada atasannya. Akuntabilitas mempunyai tiga fungsi utama
(Bovens dalam LANRI, 2015) yaitu : a) untuk menyediakan kontrol
demokratis (peran demokrasi), dengan membangun suatu sistem
yang melibatkan stake holder dan users yang lebih luas (termasuk
masyarakat, pihak swasta, legistlatif, yudikatif dan di lingkungan
pemerintah itu sendiri baik ditingkat kementerian, lembaga maupun
daerah); b) untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan (peran konstitusional); dan c) untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas (peran belajar).
2. Nasionalisme
23
Sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
mengandung nilai kemerdekaan dan kebebasan masyarakat dalam
memeluk agama dan kepercayaan masing-masing. Nilai-nilai
ketuhanan diimplementasikan dengan cara mengembangkan etika
sosial di masyarakat. Nilai-nilai ketuhanan menjiwai nilai-nilai lain
yang dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
seperti persatuan, kemanusiaan, permusyawaratan, dan keadilan
sosial. Dengan berpegang teguh pada nilai ketuhanan diharapkan
dapat memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian,
melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri
untuk mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang
diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.
24
suku, agama, ras, atau golongan. Semangat gotong royong juga
dapat diperkuat dalam kehidupan masyarakat sipil dan politik
dengan terus menerus mengembangkan pendidikan
kewarganegaraan dan multi- kulturalisme yang dapat membangun
rasa keadilan dan kebersamaan dilandasi dengan prinsip-prinsip
kehidupan publik yang lebih partisipatif dan non diskriminatif.
3. Etika Publik
27
sesuai dengan nilai, standar, aturan moral yang diterima
masyarakat.
28
4. Komitmen Mutu
1. Efektivitas
2. Efisiensi
29
Richard L.. Daft dalam Tita Maria Kanita (dalam LAN RI,
2015) mendefinisikan efisiensi organisasi adalah jumlah sumber
daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional.
Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku,
uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber
daya yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa.
3. Inovasi
4. Orientasi Mutu
5. Anti Korupsi
1. Manajemen ASN
32
tersebut maka pegawai ASN mempunyai fungsi sebagaimana
diatur dalam Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, yaitu Pegawai ASN
berfungsi sebagai: 1) pelaksana kebijakan publik ; 2) pelayan
publik; dan 3) perekat dan pemersatu bangsa. Pada bagian Kedua
Tugas Pasal 11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN
bertugas: 1) melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; 2) memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas; dan 3) mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
33
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan ; dan 8) bersedia ditempatkan di
seluruh wilayah negara kesatuan republik indonesia.
2. Pelayanan Publik
3. Whole of Government
4. koalisi sosial
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
1. PROFIL ORGANISASI
Gambaran umum organisasi
Puskesmas brangsong I adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis Daerah
dibidang kesehatan dimana Puskesmas brangsong I merupakan perpanjangan
36
tangan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal dalam upaya menjalankan
kebijakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Kecamatan Brangsong.
2) Jumlah Desa / : 7
Kelurahan
4) Jumlah RW : 46 RW
5) Jumlah RT : 157 RT
Batas Wilayah
37
38
No Kategori Jumlah Jumlah Jarak Kondisi Jarak ke Rata-Rata
Dusun RT terjauh ke Keterjangkauan Puskesmas Waktu
Fasilitas Tempuh ke
Roda Roda 4 Jalan
Kesehatan Puskesmas
2
3 Kertomulyo 3 28 ±1 km √ √ √ 5 km ± 25 Menit
4 Penjalin 3 10 ± 1 km √ √ √ 4 km ± 20 Menit
7 Tunggul 3 25 ± 2 km √ √ √ 7 km ± 35 Menit
Sari
Penjelasan Visi :
2. Puskesmas Brangsong I :
40
C.Motto UPTD Puskesmas Brangsong 1
“Puskesmas brangsong 01 melayani secara prima dan
sepenuh hati “
41
9. Malu bekerja tidak sesuai SOP
10. Malu merokok di kawasan tanpa rokok
42
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsinya
43
4. Deskripsi Sumber Daya Manusia
UPTD Puskesmas Brangsong I tahun 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Kondisi pegawai berdasarkan Kualifikasi PNS PTT Pegawan Non Jml pegawai Dari 30 Pegawai
Pendidikan terdapat 18 PNS,
PNS
dan masih ada 12
F D4 3 0 0 3
g. SI 2 0 2 4
Jumlah 25 0 5 30
2 Kondisi Pegawai berdasarkan PNS PTT Pegawan Non Jumlah Dari 30 Pegawai
Pangkat/Golongan terdapat 25 PNS
PNS
mempunyai
A Golongan I 0 0 0 0 kepangkatan/golo
ngan,dan tenaga
B Golongan II 9 0 0 9 yang masih belum
sesuai dg
C Golongan III 16 0 0 16
kompetensi ada 2
serta masih ada 5
pegawai non PNS
non kepangkatan
44
D Golongan IV 0 0 0 0
E Non kepangkatan/gol 0 0 5 5
Jumlah 25 0 5 30
Jumlah 25 0 5 30
45
TUGAS JABATAN PESERTA LATSAR
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 73
Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Umum DI Lingkungan Kementerian
Kesehatan, uraian tugas dokter gigi adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pelayanan medis gigi dan mulut umum rawat jalan
2. Melaksanakan pelayanan medis gigi dan mulut spesialistik rawat jalan
3. Melaksanakan pelayanan medis gigi dan mulut rawat inap
4. Melaksanakan pelayanan kegawat daruratan medis gigi dan mulut
5. Menganalisis data dan hasil pemeriksaan pasien sesuai dengan pedoman
kerja untuk menyusun catatan medis pasien
6. Mengumpulkan data dalam rangka penyelidikan epidemiologi gigi dan
mulut
7. Menyusun draft visum et repertum
8. Melaksanakan tugas jaga
9. Menyusun draft laporan pelaksanaan tugas
10. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
11. Menyusun laporan lain-lain
46
A. ROLE MODEL
47
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
48
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
49
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
50
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
51
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
52
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
53
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Membuat form Saya membuat form Komitmen mutu : Visi : Menjadikan Dengan membuat form
pencatatan pencatatan UKGS inovasi Puskesmas Brangsong I untuk kegiatan UKGS
UKGS untuk memudahkan sebagai tempat tersebut, sesuai dengan
Akuntabilitas :
mentatat hasil pelayanan ksehatan tata nilai Puskesmas
kejelasan
pemeriksaan. masyarakat yang Brangsong I yaitu
Pembuatan form Nasionalisme : berkualitas prima. “akuntabel “yang berarti
pencatatan harus Sanggup dan rela dalam bekerja hasil harus
dengan metode berkorban (sila III) bisa diukur dan
Dengan melakukan
pemeriksaan yang up dipertanggungjawabkan
pembuatan form
54
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
55
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
56
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan : terkait kegiatan mendapat arahan Nasionalisme : berkualitas prima. sesuai dengan tata
inovasi penyuluhan di dan kepercayaan dari Musyawarah (Sila ke 4) nilai: ”inovatif dan
Dengan melakukan
desa kepala puskesmas inisiatif”. (Dalam
Etika publik : koordinasi, kegiatan
terkait kegiatan mengerjakan tugas
keputusan dengan tersebut sudah
tersebut harus mampu
prinsip keadilan berkontribusi dalam misi
memecahkan masalah
puskesmas brangsong I
Anti korupsi : Berani dan mampu untuk
yaitu memantapkan
menindaklajuti)
Manajemen dan Kinerja
2.Melaksanakan Saya melakukan Akuntabilitas : guna meningkatkan Mutu Dengan memahami
koordinasi koordinasi dengan Kepemimpinan Layanan Kesehatan pentingnya koordinasi
dengan penanggung jawab Nasionalisme : dan komunikasi kepada
penanggung UKM guna untuk Pancasila sila ke IV teman kantor agar dapat
jawab UKM menyesuaikan Etika publik : melaksanakan kegiatan
(Upaya jadwal dan Meningkatkan sistem bersama dengan lancar
Kesehatan menentukan desa pemerintah yang maka sesuai dengan tata
Masyarakat mana yg akan saya demokratis. Visi : Menjadikan nilai: ”ramah”. (Dalam
lakukan penyuluhan Komitmen mutu : Puskesmas Brangsong I mengerjakan tugas harus
sebagai tempat
57
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Dengan melakukan
koordinasi, kegiatan
tersebut sudah
berkontribusi dalam misi
puskesmas brangsong I
yaitu memantapkan
Manajemen dan Kinerja
guna meningkatkan Mutu
Layanan Kesehatan
58
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
59
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
60
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
perseorangan
Mengutamakan Upaya
Promotif, Preventif, Kuratif
dan Rehabilitatif
4 Membuat x 1. mSaya melakukan Komitmen mutu : mutu Visi : Menjadikan Dengan memahami
banner di elakukan koordinasi dan Puskesmas Brangsong I pentingnya konsultasi
Nasionalisme :
depan pintu koordinasi dan konsultasi kepada sebagai tempat kepada Kepala
musyawarah (sila
masuk melakukan kepala puskesmas pelayanan ksehatan Puskesmas agar dapat
pancasila ke-4)
Puskesmas konsultasi kepada terkait media promosi masyarakat yang menindak lanjuti hasil
Brangsong I kepala yaitu x-banner yang Etika publik : berkualitas prima. musyawarah maka
puskesmas akan dipasang di kepemimpinan sesuai dengan tata nilai:
Dengan melakukan
pintu masuk supaya berkualitas tinggi ”inovatif dan inisiatif”.
koordinasi dan konsultasi
Sumber didapatkan mufakat (Dalam mengerjakan
Akuntabilitas : yang bertanggung jawab
kegiatan : untuk desain dan tugas harus mampu
Tanggungjawab dan memiliki sikap
konten x-banner memecahkan masalah
Inovasi menjunjung tinggi etika,
dan mampu untuk
kegiatan tersebut sudah
menindaklajuti)
berkontribusi dalam misi
61
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
puskesmas brangsong I
yaitu memantapkan
Manajemen dan Kinerja
guna meningkatkan Mutu
Layanan Kesehatan.
62
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
63
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
64
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
ada dokter gigi baru Etika publik : kegiatan tersebut sudah dan mampu untuk
di Puskesmas mengutamakan berkontribusi dalam misi menindaklajuti)
Brangsong I pencapaian hasil dan puskesmas brangsong I
mendorong kinerja. yaitu memantapkan
Manajemen dan Kinerja
guna meningkatkan Mutu
Layanan Kesehatan.
65
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
66
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
hadir.
67
No Kegiatan Tahapan Output Nilai – Nilai Dasar Konstribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
68
B. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI
Demi meningkatkan pencapaian hasil dari rencana aktualisasi, maka
dibuat jadwal implementasi yang jelas. Jadwal implementasi ini bertujuan untuk
mengatur, mengontrol, mengorganisasi waktu, jenis kegiatan, output
pelaksanaan rencana aktualisasi sesuai dengan rancangan yang telah
direncanakan. Rincian jadwal rancangan aktualisasi dapat dilihat pada Tabel
4.2. berikut ini:
69
JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI
70
edukasi kesehatan gigi dan c. Bukti pengisian daftar hadir
mulut di kelas ibu hamil di d. Foto saat pemberian edukasi dan
wilayah kerja Puskesmas tanya jawab
Brangsong I
71
C. ANTISIPASI DAN STRATEGI MENGHADAPI KENDALA
Dalam tahap aktualisasi dan habituasi terdapat berbagai situasi dan
kondisi yang tidak dapat dikendalikan oleh penulis. Sehingga terdapat
kemungkinan terjadi kendala-kendala dalam proses pelaksanaan rancangan
aktualisasi. Untuk mengatasi hal tersebut, dibuat rencana antisipasi dan
strategi dalam menghadapi kendala yang mungkin terjadi. Rencana antisipasi
dan strategi menghadapi kendala dijelaskan dalam tabel 4.3 berikut ini:
72
Kendala yang Strategi Mengatasi
No Kegiatan Mungkin Terjadi Kendala
73
BAB V
PENUTUP
74
DAFTAR PUSTAKA
III. Jakarta:LANRI.
LANRI.2015.Komitmen mutu: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan III. Jakarta:LANRI.
III. Jakarta:LANRI.
LANRI.2016.Pembentukan Sikap Perilaku dan Disiplin PNS: Modul Pelatihan
Dasar Kader PNS. Jakarta:LANRI
75
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap drg. Imas Titi Kusumasari
2 Jabatan Fungsional Dokter Gigi
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/Identitas lainya 19920629 201903 2 009
5 Tempat dan Tanggallahir Kendal, 29 Juni 1992
6 Alamat Rumah Bumi Plantaran Indah No. B14, RT 11
RW 3, Plantaran, Kaliwungu Selatan
7 Nomer HP 085727666151
8 Instansi UPTD Puskesmas Brangsong I
9 Alamat email kusumasari53gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
NO TINGKAT NAMA SEKOLAH
1 SD SD SIDOREJO 1
76
77
78