Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 8 Januari 2014 didapatkan data bahwa Ny. “S”
mengeluh kesulitan tidur dan sering terbangun saat tidur lebih dari tiga kali.
A. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit tentang gangguan pola tidur pada lansia
diharapkan lansia dapat menyebutkan cara mengatasi gangguan pola tidur dan dapat
mempraktekkannya.
B. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien dapat :
1. Menjelaskan fungsi tidur
2. Menjelaskan penyebab gangguan pola tidur
3. Menjelaskan tanda dan gejala gangguan pola tidur
4. Menjelaskan cara mengatasi gangguan pola tidur
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
E. Media
1. Leaflet
PROSES PELAKSANAAN
No Tahap Penyuluh Peserta Waktu Media
Kegiatan
1. Pembukaan Memberi salam Menjawab salam 5 menit
Evaluasi
1. Struktur Penyuluh dapat memberikan materi penyuluhan dengan baik
- Media dan alat memadai
- Setting sesuai dengan kegiatan
2. Proses
- Pelaksanaan sesuai dengan alokasi waktu
- Klien mengikuti dengan aktif kegiatan penyuluhan
- Klien menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti pada saat diskusi
3. Hasil
- Klien dapat menjelaskan kembali tentang fungsi tidur
- Klien dapat menjelaskan kembali tentang penyebab gangguan pola tidur
- Klien dapat menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala gangguan pola tidur
- Klien dapat menjelaskan kembali tentang cara mengatasi gangguan pola tidur
MATERI PENYULUHAN
A. DEFINISI
Istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari
perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali.
Terkadang, berjalan-jalandi taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat
(Hidayat, 2006). Sedangkan pengertian tidur adalah suatu keadaan tidak sadar yang dialami
seseorang yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup
(Guyton, 1997). Tidur dikarakteristikan dengan aktivitas fisik yang minimal, tingkat
kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan penurunan respon terhadap
stimulus eksternal.
Tidur bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan.
Secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek terhadap sistem saraf yang
diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai
susunan syaraf, kedua yaitu efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan
berbagai organ dalam tubuh, mengingat terjadinya penurunan aktivitas organ-organ tubuh
tersebut selama tidur. Gangguan dalam tidur bisa dialami oleh siapa saja. Gangguan pola
tidur adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan jumlah atau kualitas pola
tidur dan istirahat sehubungan dengan keadaan biologis atau kebutuhan emosi. Gangguan
tidur bisa berupa insomnia, narkolepsi, somnabolisme (tidur berjalan), enuresa (ngompol),
dan delirium (mengigau) (Alimul, 2006).
B. ETIOLOGI
Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan gangguan pola tidur, yaitu :
1. Psikologis
- Perubahan tidur yang berhubungan dengan proses penuaan
- Ansietas
- Suhu tubuh
2. Lingkungan
- Suhu, kelembaban yang berubah-ubah
- Stimulasi yang berlebih
- Kegaduhan
- Pengobatan
3. Fisiologis
- Demam
- Hipertiodisme
- Ulkus gastrik
- Gangguan hati
- Nafas pendek
- Urgensi berkemih
- Mual
- Gangguan ketidaknymanan
FaktorPredisposisi :
Menurut Potter and Perry (2006), faktor-faktor yang mempengaruh itidur antara lain:
a. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur yang lebih banyak dari
normal.Namun demikian, keadaan sakit menjadikan seseorang kurang tidur bahkan
tidak dapat tidur.
b. Kelelahan
Kelelahan dapat mempengaruhi pol tidur seseorang.Seseorang dengan kelelahan tingkat
menengahdapat tidur nyeyak, sedangkan pada kelelahan yang berlebihan akan
menyebabkan periode tidur REM lebih pendek.
c. SresPsikologi
Depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini disebabkan oleh
kondisi cemas yang meningkatkan norepirefin darah melalui system saraf simpatis
dan akan mengurangi tahap REM dan NREM.
d. Obat-Obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur yaitu,
1) Diuretik
2) Anti depresan
3) Kafein
4) Betabloker
5) Narkotika
6) Amfetamin
e. Nutrisi
Makanan seperti keju, susu, daging dan ikan tuna dapat mempercepat tidur.
f. Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk tidur. Pada
lingkungan yang tenang memungkinkan seseorang dapat tidur nyenyak dan sebaliknya.
g. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun
dan menahan tidak tidur sehingga dapat menimbulkan gangguan proses tidur.
Selain itu, kebutuhan magnesium dan kalsium sebaiknya dipenuhi, karena kekurangan
keduanya dapat meyebabkan tidur tidak nyenyak. Magnesium dapat merelaksasikan otot dan
kalsium berefek sebagai penenang pikiran. Kedua zat ini dapat diperoleh salah satunya pada
susu. Karbohidrat kompleks yang terdapat pada roti dapat memacu pengeluaran serotin yang
dapat merangsang rasa kantuk. Serotin juga dapat dipicu oleh asam amino triptofan yang
terdapat pada susu, selain itu triptofan juga memicu pengeluaran hormon melatonin yang
memerintahkan tubuh untuk untuk istirahat. Hormon ini akan dikeluarkan ketika sinar
matahari mulai redup. Dengan tidur yang berkualitas dan cukup, kita dapat lebih siap dan
berkonsentrasi penuh untuk melakukan aktivitas esok harinya.
DAFTAR PUSTAKA