Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian
Demam adalah reaksi alami tubuh yang berusaha untuk melawan virus atau infeksi. Demam
tidak dianggap sebagai sebuah penyakit tetapi biasanya merupakan gejala dari sebuah
gangguan kesehatan atau infeksi. Bagian dari otak yang disebut hipotalamus berfungsi untuk
mengontrol suhu tubuh kita. Saat tubuh menghadapi penyakit atau virus tertentu, maka
hipotalamus akan meningkatkan suhu tubuh untuk meningkatkan kemampuan sistem
kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi

B. Awal gejala pemeriksaan


tanda dan gejala demam antara lain :
1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8 C – 40 C)
2. Kulit kemerahan
3. Hangat pada sentuhan
4. Peningkatan frekuensi pernapasan
5. Menggigil
6. Dehidrasi
7. Kehilangan nafsu makan
Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung, anoreksia dan
somlolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi dari 37,5 ºC-40ºC, kulit hangat,
takichardi, sedangkan batasan karakteristik minor yang muncul yaitu kulit kemerahan,
peningkatan kedalaman pernapasan, menggigil/merinding perasaan hangat dan dingin, nyeri
dan sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit kepala verigo), keletihan, kelemahan, dan
berkeringat
Pemeriksaan
C. Pengumpulan Data
1. Identitas penderita
Meliputi : mana, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, alamat, status perkawinan,
suku bangsa, no register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.
2. Keluhan Utama
Orang yang menderita observasi febris biasanya mengeluh suhu badannya naik (panas),
keluar banyak keringat, batuk-batuk dan tidak nafsu makan.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Pada umumnya didapatkan peningkatan suhu tubuh di atas 37,50C (N 36,5 – 37,5
C) atau ada masalah psikologis ( rasa takut dan cemas terhadap penyakitnya)
b. Riwayat penyakit dahulu
Umumnya dikaitkan dengan riwayat medis yang berhubungan dengan penyakit
febris.
c. Riwayat penyakit keluarga
Dalam susunan keluarga adalah riwayat penyakit febris yang pernah diderita atau
penyakit turunan dan menular yang pernag diderita atau anggota keluarga.
4. Pola-Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola persepsi dan tata laksan hidup sehat
Umumnya pada pola ini penderita penyakit febris mengalami perubahan dalam perawat
dirinya yang diakibatkan oleh penyakitnya
b. Pola nutrisi dan metabolisme
Umumnya terjadi penurunan nafsu makan atau tidak.
c. Pola eliminasi
Pada pola ini bisa terjadi perubahan karena asupan yang kurang sehingg klien tidak bisa
BAB / BAK secara normal.
d. Pola istirahat tidur
Pada pola ini tidur kx biasanya mengalami gangguan karena adanya rasa tidak nyaman
dengan meningkatnya suhu
e. Pola aktifitas dan latihan
Aktivitas kx bergantung karena biasanya klien lemah karena kurangnya asupan serta
meningkatnya suhu.
f. Pola persepsi dan konsep diri
Kx merasa cemas dengan keadaan suhu tubuhnya yang meningkat dan ketakutan
sehingga mengalami perubahan metabolisme (ex : mencret)
g. Pola sensori dan kognitif
Tidak terjadi gangguan pada pola ini dan biasanya hanya sebagian kx yang dapat
mengetahuinya.
h. Pola reproduksi dan sexual
Pada pola ini biasanya kx tidak mengalami gangguan.
i. Pola hubungan peran
Bisa terjadi hubungan yang baik atau kekeluargaan dan tidak mengalami gangguan.
j. Pola penanggulangan stres
Dukungan keluarga sangat berarti untuk kesembuhan klien.
k. Pola tata nilai dan kepercayaan
Adanya perubahan dalam melaksanakan ibadah sebagai dampak dari penyakitnya.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Kesadaran (baik, gelisah, apatis / koma), badan lemahm frekuensi pernafasan tinggi,
suhu badan meningkat dan nadi meningkat
b. Kepala dan leher
Bentuk, kebersihan, ada bekas trauma atau tidak
c. Kulit, rambut, kuku
Turgor kulit (baik-buruk), tidak ada gangguan / kelainan.
d. Mata
Umumnya mulai terlihat cowong atau tidak.
e. Telingga, hidung, tenggorokan dan mulut
Bentuk, kebersihan, fungsi indranya adanya gangguan atau tidak
f. Thorak dan abdomen
Tidak didapatkan adanya sesak, abdomen biasanya nyeri dan ada peningkatan bising
usus.
g. Sistem respirasi
Umumnya fungsi pernafasan lebih cepat dan dalam.
h. Sistem kardiovaskuler
Pada kasus ini biasanya denyut pada nadinya meningkat
i. Sistem muskuloskeletal
Terjadi gangguan apa tidak.
j. Sistem pernafasan
Pada kasus ini tidak terdapat nafas yang tertinggal / gerakan nafas dan biasanya
kesadarannya gelisah, apatis atau koma

D. Perawatan pasien saat di rumah sakit


1. Pantau suhu klien (derajatdan pola) perhatikan menggigil/diafor
2. Pantau suhu lingkungan
3. Berikan kompres hangat hindri penggunaan akohol
4. Berikan miman sesuai kebutuhan
5. Kolaborasi untuk pemberian anti piretik dan antibiotik
6. Ukur/catat haluaran urine dan berat jenis.
7. Catat ketidakseimbangan masukan dan haluran kumulatif
8. Pantau tekanan darah dan denyut jantungukur CVP
9. Palpasi denyut perifer
10. Kaji membrane mukosa kering,tugor kulit yang kurang baik dan rasa haus
11. Kolaborasi untuk pemberian cairan IV sesuai indikasi
12. Pantau nilai laboratorium,Ht/jumlah seldarah merah,BUN,cre,Elek,LED,GDS
13. Kaji dan identifikasi serta luruskaninformasi yang dimiliki klien mengenai hipertermi
14. Berikan informasi yang akurat tentang penyebab hipertermi
15. Validasi perasaan klien dan yakin kan klien bahwa kecemasan merupakan respon yang
normal
16. Diskusikan rencana tindakan yang dilakukan berhubungan dengan hipertermi dan
keadaan penyakit

E. Perawatan pasien pasca sakit


Secara umum, orang-orang dengan penyakit yang sudah diketahui sebelumnya, harus
berkonsultasi dengan dokter daripada mencoba pengobatan rumah, karena demam tersebut
mungkin merupakan tanda dari kondisi yang memburuk.
Jika demam disebabkan oleh hipertermia, serangan karena panas, atau kelelahan karena
panas, tak satu pun dari obat-obatan tersebut yang dapat menyembuhkan. Pasien perlu
didinginkan segera dengan menjauhkannya dari lingkungan yang panas terlebih dahulu,
melepas pakaiannya, dan kemudian menggunakan spons basah ke tubuhnya untuk
menurunkan suhu. Hal ini akan membantu dalam keadaan darurat, tetapi bantuan dokter tetap
harus segera dilakukan.
Kekurangan cairan juga dapat menyebabkan demam. Dalam hal ini, pasien perlu diberikan
cairan secepatnya. Pendinginan pasien dengan spons basah juga dapat memperburuk situasi
karena tidak hanya membuat pasien merasa tidak nyaman, tetapi teknik ini juga dapat
menyebabkan pasien menggigil dan bahkan dapat meningkatkan suhu tubuh jika penyebab
demamnya adalah infeksi.

F. Peran keluarga dalam perawatan pasien febris dirumah


1. Kompres hangat
2. Monitor suhu
3. Motivasi minum yang banyak
4. Motivasi minum obat

G. Masalah yang mungkin dialami dirumah


1. Suhu naik
2. Kejang
3. Syok
4. Merasa dingin ketika orang lain tidak merasa dingin
5. Menggigil
6. Kulit terasa panas jika disentuh
7. Sakit kepala
8. Kehilangan selera makan
9. Dehidrasi
10. Depresi
11. Sulit konsentrasi
12. Kantuk
13. Berkeringat

Anda mungkin juga menyukai