Anda di halaman 1dari 5

Laporan Kunjungan

The Model Of Intervention The Square Of Care

A. Pengkajian
1. Penanganan Penyakit
Klien di diagnosa mengalami penyakit Ca mamae dekstra yang sudah
metastase. klien sudah dilakukan tindakan operasi masektomi dekstra.
Kemudian mengikuti program kemoterapi sebanyak 18 kali. Klien juga rutin
minum obat jalan dan kontrol setiap seminggu sekali.
2. Fisik
a. TTV : TD : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,4 ˚C
b. GCS : Mata : 4
Verbal : 5
Motorik : 6
c. Kepala : rambut rontok akibat kemoterapi
d. Mata : pandangan kabur, konjungtiva tidak anemis, skelra tidak ikterik
e. Mulut : mukosa kering
f. Kulit : kering, bersisik
g. Ektermitas : tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak ada memar.
5 5
4 4

h. Payudara : terdapat bekas luka mastektomi dekstra


i. Nyeri
P : metastase Ca
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : kepala
S : skala 6
T : hilang muncul
3. Psikologis
a. klien merasa tidak percaya dan sering terlihat murung saat diketahui
mengidap penyakit Ca Mamae
b. Mudah tersinggung
c. Klien merasa bersalah karena tidak bisa merawat anak dan suaminya.
d. Motivasi dan harapan untuk sembuh tinggi demi kedua anaknya

4. Sosial
a. Keyakinan budaya :
Keyakinan yang dianut masyarakat masih mempercayai air yang diberi doa-
doa oleh kyai supaya diberikan kesembuhan. Serta penyakit yang datang itu
datangnya dari Allah SWT.
b. Peran keluarga dan komunitas :
Masyarakat saat mengetahui penyakit yang dialami klien, Masyarakat tetap
memberikan dukungan mental kepada klien untuk semangat menghadapi
penyakitnya. Beberapa tetangga dekat klien sering mengunjungi untuk
menemani atau sekedar mengobrol dengan klien. Terkadang keluarga yang
jauh pun datang untuk mengujungi klien.
c. Lingkungan nyaman untuk klien
d. Sumber pendapatan dan pengeluaran
Sumber pendapatan keluarga didapat dari berjualan sate dan anaknya yang
pertama sudah bekerja.
Pengeluaran keluarga untuk saat ini difokuskan pada pengobatan klien.

5. Spiritual
klien tetap berdoa meminta kesembuhan kepada Allah SWT. Walaupun Klien
mengalami kesusahan untuk melakukan ibadah sholat tetapi klien tetap
melaksanakan ibadah dengan cara berdoa.

6. Praktik
a. Aktivitas sehari hari (perawatan diri, pekerjaan rumah)
Dalam memenuhi aktidvitas sehari-hari memerlukan bantuan orang lain
secara penuh.
b. Akses ke telpon, transportasi
Akses menuju pelayanan kesehatan termasuk jauh dan transportasi umum
pun jarang.

7. Perawatan menjelang ajal


Tidak terkaji.
8. Kehilangan dan Berduka
Tidak terkaji.

B. Berbagi Informasi
Berbagi informasi kepada klien tentang gambaran penyakit yang dialaminya,
memberikan saran pengobatan yang tepat untuk penyakitnya sebelum memutuskan
intervensi yang tepat untuk klien.

C. Membuat Keputusan
Melanjutkan pengobatan dengan obat jalan dan berencana melakukan MRI di RS.
Sardjito untuk pengobatan yang lebih lanjut.

D. Rencana Keperawatan
1. Berikan dukungan kepada klien dan keluarga untuk tetap semangat untuk
menghadapi pengobatan yang dijalani penyakitnya.
2. Berikan penkes tentang diit yang tepat untuk klien.
3. Berikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat disekitar rumah klien tentang
SADARI dan Ca Mamae.
4. Ukur TTV dan Gula Darah.

E. Implementasi Keperawatan
1. Memberikan dukungan kepada klien dan keluarga untuk tetap semangat untuk
menghadapi pengobatan yang dijalani penyakitnya.
2. Memberikan penkes tentang diit yang tepat untuk klien.
3. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat disekitar rumah klien
tentang SADARI dan Ca Mamae.
4. Mengukur TTV dan Gula Darah.
F. Evaluasi
1. Pasien percaya kepada tenaga kesehatan dibuktikan dengan mampu terbuka
dan bercerita perihal kondisinya.
2. Pasien paham dan menerima informasi dengan baik
3. Keluarga dan tetangga memahami informasi dan memberikan feedback serta
dukungan penuh
4. Keluarga bisa berdamai dengan kondisi yang dialami
5. TD : 120/70 mmhg
Nadi : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,4˚C
6. Gula Darah : 569 mg/dl
Dilema Etik Selama Kunjungan

1. Bagaimana kesiapan pasien dan keluarga dalam persiapan kematian.


2. Pasien mengetahui keparahan penyakit, namun tetap menolak mengikuti pengobatan
lanjut
3. Apakah pasien ada keinginan untuk cepat mengakhiri hidup.
4. Apakah pasien tetap percaya diri dengan citra diri nya yang sekarang
5. Apakah dengan kondisi sekarang pasien menerima tanpa menyalahkan Tuhan

Anda mungkin juga menyukai