Anda di halaman 1dari 13

BAB

IV

PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR ORDE-n

Kompetensi Dasar:

Mahasiswa memahami teori dasar PD linier dan metode


mencari solusi PD linear orde-n serta trampil menggu-
nakannya untuk menentukan solusi PD tersebut.

Pengalaman Belajar Indikator


a. Mahasiswa diminta menjelaskan Mahasiswa dapat :
konsep dasar PD orde tinggi a. Menjelaskan konsep dasar PD
b. Mahasiswa mencari solusi PD orde orde tinggi
tinggi b. Menentukan solusi PD orde
c. Mahasiswa diminta menjelaskan tinggi
konsep dasar PD linier c. Menjelaskan konsep dasar PD
d. Mahasiswa mencari solusi PD linier linier
homogen koefisien konstan d. Menentukan solusi PD linier
e. Mahasiswa diminta menentukan homogen koefisien konstan
bentuk solusi tak homogen e. Menentukan bentuk solusi tak
f. Mahasiswa mencari solusi tak homogen dengan metode
homogen dari PD dengan metode koefisien tak tentu
koefisien tak tentu f. Menentukan solusi PD dengan
g. Mahasiswa mencari solusi tak metode koefisien tak tentu
homogennya dengan metode variasi g. Menentukan solusi tak homogen
parameter dengan metode variasi parameter
h. Mahasiswa diminta menentukan h. Menentukan bentuk PD Cauchy-
bentuk PD Cauchy-Euler Euler
i. Mahasiswa mencari solusi PD i. Menentukan solusi PD Cauchy-
Cauchy-Euler Euler

Bahan Ajar Persamaan Diferensial Biasa 74


Kegiatan Belajar 6

Definisi 4.1:

Persamaan diferensial linear orde-n dalam variabel tak bebas y dan


variabel bebas x adalah suatu persamaan yang dinyatakan dalam bentuk
dny d n 1 y d n2 y dy
a0 ( x) n  a1 ( x) n 1  a2 ( x) n  2  ...  an 1 ( x)  an ( x) y  F ( x).....(i)
dx dx dx dx
di mana ao(x), a1(x), . . . , an(x),dan F(x) fungsi riil yang kontinu di
interval riil a  x  b, dan ao(x) ≠ 0.

Jika pada definisi 4.1 di atas F(x) ≠ 0, maka disebut Persamaan

diferensial linear tak homogen orde-n, sebaliknya jika F(x) = 0, maka

disebut Persamaan diferensial linear homogen orde-n.

dny d n 1 y d n2 y dy
a0 ( x) n
 a1 ( x) n 1
 a2 ( x) n2
 .......  an 1 ( x)  an ( x) y  0....(ii )
dx dx dx dx

Untuk n = 2, persamaan tak homogennya disebut persamaan diferensial

linear tak homogen, yaitu

d2y dy
a0 ( x) 2  a1 ( x)  a2 ( x) y  F ( x)
dx dx

dengan bentuk homogennya adalah

d2y dy
a0 ( x) 2
 a1( x)  a2 ( x) y  0
dx dx

Contoh 4.1.

d2y dy
Persamaan 2
 3x  x3 y  e x adalah persamaan diferensial linear tak
dx dx

homogen orde 2.

Bahan Ajar Persamaan Diferensial Biasa 75


Contoh 4.2.

d3y d2y dy
Persamaan 3
 x 2
 3x 2  5 y  sin x adalah persamaan diferensial
dx dx dx
linear tak homogen orde 3.

A. Persamaan Diferensial Linear Homogen

Teorema 4.1.

Jika f1, f2, . . . , fm , adalah m solusi dari persamaan diferensial


linear homogen (ii), maka c1 f1 + c2 f2 + . . . + cm fm dengan
c1, c2, . . . , cm konstanta sebarang juga solusi dari (ii).

Contoh 4.3.

Dapat dibuktikan bahwa sin x dan cos x adalah solusi-solusi dari persamaan

d2y
diferensial  y  0 . Berdasarkan Teorema 4.1 kombinasi linear dari
dx 2

sin x dan cos x juga solusi dari persaman diferensial tersebut, yaitu

5 sin x + 6 cos x

Contoh 4.4.

Dapat dibuktikan bahwa ex, e-x dan e2x adalah solusi-solusi dari persamaan

d3y d 2 y dy
diferensial  2   2 y  0 . Berdasarkan Teorema 4.1 kombinasi
dx3 dx 2 dx

linear dari ex, e-x dan e2x juga solusi dari persaman diferensial tersebut, yaitu

2ex - 3e-x + 2
3
e2x

Bahan Ajar Persamaan Diferensial Biasa 76


B. Persamaan Diferensial Linear Homogen Koefisien Konstan

Bentuk persamaan diferensial linear orde-n yang lebih khusus lagi

disebut dengan persamaan diferensial linear orde-n koefisien konstan sebagai

berikut.

dny d n 1 y d n2 y dy
a0 n
 a1 n 1
 a2 n2
 .......  an 1  an y  Q( x)..........(iii )
dx dx dx dx

di mana ao, a1, . . . , an konstan dan ao ≠ 0. Sedangkan bentuk homogennya

adalah

dny d n 1 y d n2 y dy
a0 n  a1 n 1  a2 n  2  .......  an 1  an y  0............(iv )
dx dx dx dx

Solusi dari (iv) adalah sebuah fungsi f yang mempunyai sifat bahwa

hasil turunannya sama dengan konstanta dikali dengan fungsi tersebut, yaitu

dk
[ f ( x)]  cf ( x)
dx k

untuk setiap x. Dalam hal ini fungsi yang memenuhi sifat tersebut adalah

fungsi eksponen f(x) = erx dengan m konstanta. Misalkan y = erx solusi (iv),

maka diperoleh

dy
 rerx ,
dx

d 2 y 2 rx
r e ,
dx 2
.
.
.
d n y n rx
r e
dx n

Dengan mensubstitusi turunan-turunan ini ke (iv) diperoleh

a0r nerx  a1r n 1erx  a2 r n  2erx  .......  an 1rerx  anerx  0

Bahan Ajar Persamaan Diferensial Biasa 77


erx (a0r n  a1r n 1  a2r n  2  .......  an 1r  an )  0

a0r n  a1r n 1  a2r n  2  .......  an 1r  an  0...........(v)

Persamaan (v) ini disebut dengan persamaan bantu (auxiliary) atau

persamaan karakteristik (characteristic). Karena solusi (iv) ditentukan oleh

nilai r yang diperoleh dari persamaan (v), maka solusi (iv) akan ditinjau

dalam 3 kasus sebagai berikut.

Kasus 1: Akar-akar Real Berbeda

Asumsikan solusi persamaan diferensial linear orde 2 homogen

d2y dy
koefisien konstan a0 2 a1 a2 y 0, berupa fungsi eksponen y  e rx ,
dx dx

sehingga diperoleh persamaan karakteristiknya sebagai berikut,

a0r2 + a1r2 + a2 = 0

Jika nilai diskriminan dari persamaan karakteristik, yaitu D a12 4a0a2

merupakan bilangan positif, maka psolusi persamaan karakteristik berupa dua

bilangan real berbeda misalnya r  r1 dan r  r2 . Hal ini berarti fungsi-fungsi

eksponen y1( x)  er1 x dan y2 ( x)e 2 adalah


r x
solusi persamaan diferensial

tersebut. Dengan demikian, solusi umum persamaan diferensial di atas untuk

kasus akar-akr real berbeda adalah kombinasi linier dari kedua solusi tersebut,

yaitu sebagai berikut;

y( x) c1e 1  c2 e 2 , dengan c1,c2 adalah konstanta sebarang


r x r x

Jika kita perluas untuk persamaan diferensial linear orde-n

Bahan Ajar Persamaan Diferensial Biasa 78


dny d n 1 y d n2 y dy
a0 n
 a1 n 1
 a2 n2
 .......  an 1  an y  0
dx dx dx dx

dengan a0 ,a1,a2......an = konstanta, dan dengan subtitusi : y = erx

dy d2y d3y dny


karena :  rerx ,  r 2erx ,  r 3erx , ... ,  r nerx
dx dx 2
dx 3
dx n

bila disubstitusikan ke dalam persamaan diferensial linear orde-n didapat

persamaan karakteristik

a0r n  a1r n 1  a2r n 2  .......  an 1r  an  0

Bila akar-akar r1  r2  r3  . . .  rn maka solusi umumnya adalah

t x t x t x
y c e1 c e 2  . . .  c e n
1 2 n

Contoh 4.5.

Carilah solusi umum dari persamaan diferensial berikut.


d2y dy
4 2
12 5 y 0
dx dx
Solusi :

Persamaan karakteristik dari persamaan diferensial di atas adalah

4r 2  12r  5  0,

2r  52r  1  0
Diperoleh solusi persamaan karateristiknya adalah

5 1
r1  r2 
2 2

Jadi, psolusi persamaan diferensial di atas adalah

5 1
yx  c1e 2  c2e 2
x x

Bahan Ajar Persamaan Diferensial Biasa 79


Contoh 4.6.

Carilah solusi dari masalah nilai awal berikut.

y0  1, 0  0.
d 2 y dy dy
  12 y  0,
dx 2 dx dx

Solusi :

Persamaan karateristik dari persamaan diferensial diatas adalah

r 2  r  12  0,

r  4r  3  0.
Diperoleh solusi persamaan karakteristiknya adalah

r1 = 4, r2 = -3

Jadi, solusi umum persamaan diferensial di atas adalah

yx  c1e4 x  c2e3x

Sekarang kita mencari nilai c1 dan c2 dengan menggunakan nilai awal. Oleh

karena y(0)=1, diperoleh c1e 0  c2 e 0  1 atau c1  c2  1. selanjutnya dengan

menurunkan penyelesaian umum diperoleh

dy
 4c1e 4 x  3c2 e 3 x
dx
dy
Oleh karena ( 0 ) 0, diperoleh 4c1-3c2= 0
dx

Dengan mencari solusi sistem persamaan di atas diperoleh

3 4
c1  , c2 
7 7.

Jadi, solusi masalah nilai awal di atas adalah

yx  
3 4 x 4 3 x
e  e
7 7

Bahan Ajar Persamaan Diferensial Biasa 80


Kasus 2: Akar-akar Real Kembar

Pada bagian ini akan dipelajari kasus jika nilai diskriminan dari

persamaan karateristik di atas yaitu D  a12  4a0a2  0. Solusi persamaan

karakteristik a0r 2 a1r a2 0. berupa dua bilangan real yang kembar yaitu

a1  a12 4a0a1 a1


r1,2  r  
2a0 2a0

Ingat kembali bahwa kita mengasumsikan penyelesaian persamaan

diferensial di atas berupa fungsi eksponen y  e rx . 0leh karena r1  r 2 r

berarti kita hanya mempunyai sebuah solusi yaitu y  e rx . Jadi kita harus

mencari solusi kedua dari persamaan diferensial tersebut.

Untuk itu kita mengasumsikan solusi kedua berupa hasil kali solusi

pertama dengan suatu fungsi, yaitu

y 2  ux e rx dengan u x  adalah fungsi yang akan dicari.

Dengan menggunakan aturan hasil kali turunan, diperoleh

dy 2
 u ' x e rx  rux e rx
dx

d 2 y2
 u2(x)erx  2r u'(x) erx  r 2 u(x)erx
dx 2

Oleh karena fungsi y2 merupakan solusi persamaan diferensialnya

berarti fungsi y2 memenuhi persamaan diferensial tersebut. Oleh karena itu

dengan mensubstitusikan fungsi y 2 beserta turunannya ke dalam persamaan

diferensialnya diperoleh

a0 (u nerx 2ru'( x)erx r 2u( x)erx )a1(u'( x)erx ru( x)erx a2u( x)erx 0

u( x)erx (a0r 2  a1r  a2 )  u' ( x)erx (2a0r  a1)  a0u n ( x)erx  0

Bahan Ajar Persamaan Diferensial Biasa 81


Oleh karena r adalah solusi persamaan karakteristik maka suku pertama dari

persamaan yang terakhir bernilai nol, dengan demikian juga suku kedua dari

a1
persamaan tersebut bernilai nol karena nilai r adalah r  . Dengan
2a0

demikian persamaan terakhir menjadi

a0u n ( x)erx  0

Oleh karena a0  0, dan juga e rx  0, persamaan menjadi

un(x) = 0

Solusi persamaan ini adalah u(x) = k1x + k2, dengan k1, k2 adalah

konstanta sebarang. Oleh karena itu, untuk mudahnya dapat kita pilih k1=1

dan k2= 0 sehingga diperoleh u(x)=x dan solusi kedua y 2  xe rx. jadi solusi

umum persamaan diferensial untuk kasus ke-2 ini adalah

yx   c1e rx  c2 xe rx

Contoh 4.7.

Carilah solusi umum dari persamaan diferensial berikut,


d2y dy
2
 6  9y  0
dx dx
Solusi:

Persamaan karakteristik dari persamaan diferensial di atas adalah :

r 2  6r  9  0,
r  3r  3  0.
Diperoleh penyelesaian persamaan karakteristik adalah

r1 r 2  3.

Jadi, solusi persamaan diferensial di atas adalah y( x)  c1e3x  c2 xe3x

Bahan Ajar Persamaan Diferensial Biasa 82


Contoh 4.8.

Carilah solusi dari masalah nilai awal berikut.

d2y
y0  1, 0  1.
dy dy
4 2
 4  y  0,
dx dx dx

Solusi :

Persamaan karakteristik dari persamaan diferensial di atas adalah :

4r 2  4r  1  0,

2r  12r  1  0.
Diperoleh solusi persamaan karakteristik adalah
1
r1  r2 
2
Jadi solusi umum persamaan diferensial diatas adalah

1 1
yx   c1e 2  c2 e 2
x x

Sekarang kita mencari nilai c1 dan c2 dengan menggunakan nilai awal. Oleh

karena y(0)=1, diperoleh c1=1

Selanjutnya dengan menurunkan solusi umum diperoleh

dy 1 12 x  1x 1 
 c1e  c2  e 2  1 xe 2 
x

dx 2  2 
 

dy
Oleh karena (0)  1 , diperoleh 1 c1  c2  1 menghasilkan c2  12
dx 2

Jadi, penyelesaian masalah nilai awal diatas adalah yx   e 2  12 xe 2


1x 1x

Kasus 3: Akar-akar Kompleks

Sekarang kita akan mempelajari kasus terakhir, yaitu jika nilai

diskriminan dari persamaan karakteristiknya, yaitu D  a12  4a0 a2

Bahan Ajar Persamaan Diferensial Biasa 83


merupakan bilangan negatif. Solusi persamaan karakteristiknya berupa dua

bilangan kompleks yang saling conjugate misalnya r = a + bi dan r = a - bi,

dengan i 2  1 dan b  0 . Ingat kembali bahwa kita mengasumsikan bahwa

solusi persamaan diferensialnya berupa fungsi eksponen y  erx . Oleh karena

itu, solusi umum persamaan diferensialnya adalah

y( x)  k1 e ( abi) x  k 2 e abix

 k1e axe bix  k 2 e axe bix

 e ax (k1e bix  k 2 e bix )

 e ax k1 (cos(bx)  i sin(bx))  k 2 (cos(bx  i sin bx))


 e ax (k1  k 2 ) cos(bx)  i(k  k 2 ) sin(bx) 
 eax (c1 cos bx c2 sin bx)

Dengan c1 k1  k2 , c2 i(k1 k2 ) adalah dua konstanta sebarang yang baru,

perhatikan dalam perhitungan di atas, kita menggunakan rumus Euler

eiθ  cos θ  i sin θ, dengan  adalah bilangan real.

Contoh 4.8.

Carilah solusi umum dari persamaan diferensial

d2y dy
2
 6  25 y  0.
dx dx

Solusi :

Persamaan karakteristik dari persamaan diferensial di atas adalah :

r 2  6r  25 0.

Bahan Ajar Persamaan Diferensial Biasa 84


Solusi persamaan karakteristik dicari dengan rumus sebagai berikut.

6  6 2 4(1)(25) 6   64 6  8i
r1.2     3  4i
2(1) 2 2
Jadi, solusi persamaan diferensial di atas adalah

y(x)  e3x(c1 cos 4x  c2 sin 4x)

Contoh 4.9.

Carilah solusi dari masalah nilai awal


d2y dy
 4 y  0, y(0)  0, (0)  2,
dx 2 dx

Solusi:

Persamaan karakteristik dari persamaan diferensial diatas adalah :

r 2  4  0.

Solusi persamaan karakteristik dapat dicari dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

  4(1)(4)   16  4i
r1.2     2i
2(1) 2 2

Jadi solusi umum persamaan diferensial di atas adalah

y(x)  c1 cos 2x  c2 sin 2 x

Sekarang kita mencari nilai c 1 dan c2 dengan menggunakan nilai awal. Oleh

karena y(0) = 0, diperoleh c1 cos 0  c2 sin 0 0 atau c1  0. selanjutnya

dengan menurunkan solusi umumnya diperoleh

dy
 2c2 cos 2 x
dx
dy
Oleh karena ( 0 )  2, diperoleh 2c2 cos 0 2 atau c2  1.
dx
Jadi, solusi masalah nilai awal di atas adalah y( x)  sin(2 x).

Bahan Ajar Persamaan Diferensial Biasa 85


Latihan 4.1.

Untuk soal nomor 1) sampai dengan nomor 5) tulislah solusi umum dari

persamaan diferensial yang berkorespondensi dengan solusi persamaan

karakteristik di bawah ini.

1. r1  2, r2  1

2. r1  2, r2  2.

3. r1  1  2i,r 2  1  2i

4. r1  1  2 , r2  1  2

5. r1  i, r2  i

Untuk soal nomor 6) sampai dengan nomor 10) carilah solusi umum dari

persamaan diferensial atau solusi dari masalah nilai awal berikut.

d2y dy
6. 4 2
 4  y  0.
dx dx

d2y dy
7. 4 2
4  y 0
dx dx

d2y dy dy
8. 2
 6  5 y  0, y(0)  0, (0)  3
dx dx dx

d2y dy
9. 2
 16 y  0, y(0)  2, (0)  2
dx dx

d2y dy dy
10. 2
 4  4 y  0, y(0)  0, (0)  1.
dx dx dx

Bahan Ajar Persamaan Diferensial Biasa 86

Anda mungkin juga menyukai