Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RUMAH SAKIT PRIMA PEKANBARU
2018
ASMA BRONCHIALE
PENGERTIAN Gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan sel dan
elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan hiperreavtivity bronchus
yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas,
dada terasa berat dan batuk-batuk yang sifatnya reversibel dengan atau
tanpa pengobatan.
ANAMNESIS 1. Batuk hebat, sesak nafas, nafas bunyi
2. Episode berulang
PEMERIKSAAN FISIK 1. Paru : Ekspirasi memanjang dengan Wheezing inspirasi/ekspirasi
2. Cor : Palpitasi kordis
KRITERIA DIAGNOSIS 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
DIAGNOSIS BANDING 1. Obstruksi jalan nafas
2. Bronkitis kronik
3. Bronkiektasis
PEMERIKSAAN 1. Rontgen Thorak
PENUNJANG 2. Laboratorium darah .
3. Saturasi Oksigen
TERAPI Asma dalam serangan
a. Pasien disarankan untuk mengidentifikasi serta mengendalikan
faktor pencetusnya.
b. Perlu dilakukan perencanaan dan pemberian pengobatan jangka
panjang serta menetapkan pengobatan pada serangan akut sesuai
tabel di bawah ini:
Berat Asma Medikasi
Asma serangan ringan atau a. Oksigenasi
sedang b. Inhalasi agonis beta-2 kerja
singkat 2,5 mg selama 20
menit, dalam 1 jam
c. Prednisolon 1mg/kgBB max
50 mg (oral)
Asma serangan berat a. Inhalasi agonis beta-2 kerja
singkat 2,5 mg selama 20
menit, dalam 1 jam
b. Injeksi prednisolon 125 mg/8
jam
c. Inhalasi kortikosteroid dosis
tinggi
d. Perawatan ICU
Asma mengancam jiwa Perawatan ICU

Semua tahapan : Bila tercapai asma terkontrol, pertahankan terapi paling


tidak 3 bulan, kemudian turunkan bertahap sampai mencapai terapi
seminimal mungkin dengan kondisi asma tetap terkontrol.

Asma stabil:
Step 1 a. Inhalasi steroid dosis rendah
b. Inhalasi bronkodilator kerja singkat kalau diperlukan
Step 2 a. Inhalasi steroid dosis rendah
b. Inhalasi Bronkodilator kerja singkat kalau diperlukan
Dosis rendah Teofilin
c. LTRA ( leukotriene reseptor antagonists )
Step 3 a. Inhalasi steroid dosis rendah
b. Bronkodilator kerja lama
c. Inhalasi Bronkodilator kerja singkat kalau diperlukan
d. Dosis rendah Teofilin
e. LTRA (leukotriene reseptor antagonists)
Step 4 a. Inhalasi steroid dosis sedang atau tinggi
b. Bronkodilator kerja lama
c. Inhalasi Bronkodilator kerja singkat kalau diperlukan
d. Dosis rendah Teofilin
e. LTRA ( leukotriene reseptor antagonists)
Step 5 Step 4 ditambah dengan:
a. Anti- IgE
b. Oral kortikosteroid dosis rendah
c. Inhalasi Bronkodilator kerja singkat kalau
diperlukan
d. Bronchial Thermoplasty
EDUKASI 1. Menghindari alergen
2. Bersikap tenang, jangan panik
3. Konsultasi teratur dengan dokter untuk penanganan asma
berkelanjutan
PROGNOSIS Ad vitam : dubia adbonam
Ad Sanationam : dubia adbonam
Ad Fungsionam : dubia adbonam
HASIL PENGOBATAN

KEPUSTAKAAN 1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Asma. Diagnosis dan


Penatalaksanaan. Jakarta. PDPI. 2003
2. Global Initiative for Asthma Treatment (GINA). 2014

Pekanbaru, Maret 2019

Ketua Komite Medik Direktur RS Prima Pekanbaru

dr. Dubel Meriyenes, SpB dr. Irana Oktavia, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai