Anda di halaman 1dari 6

NAMA : LIZA ULIL AZMY

NIM : 1882111035

MATKUL : PROMKES

1. Buatlah satu program yang berfokus pada masyarakat, dengan memperhatikan


ketentuan sebagai berikut:

a. Desain komunikasi yang digunakan (sasaran, tujuan, strategi, rencana aksi)

b. Media yang digunakan dalam penyampaian pesan (isi pesan dan media)

c. Buatlah rencana monitoring dan evaluasi yang akan digunakan

(Tugas Ibu Ekawati)

2. Sebutkan 2 teori yang akan anda gunakan sebagai acuan jika anda ingin meningkatkan
pemakaian kondom pada pekerja seks dan pelanggan di Kota Denpasar. Jelaskan
mengapa dan bagaimana teori tersebut sesuai untuk digunakan sebagai acuan.

(catatan : mengaculah pada komponen-komponen yang dapat mengubah perilaku


menurut teori tersebut) - bobot 5 (tugas dr. Ayu Kartika)

3. Sebutkan 2 teori yang akan anda gunakan sebagai acuan jika anda ingin menerapkan
Universitas Udayana yang bebas rokok , dengan berbagai intervensi yang
berlaku untuk mahasiwa, staft dan pengunjung kampus. Jelaskan mengapa dan
bagaimana teori tersebut sesuai untuk digunakan sebagai acuan (bobot 5) - tugas dr
Ayu Kartika
1. Program yang akan saya ambil yakni tentang satuan acara penyuluhan senam hamil

a. Desain komunikasi yang digunakan :

Sasaran : Semua ibu hamil di daerah “X”

Tujuan :

 Tujuan Umum :

Ibu mengetahui pentingnya senam hamil bagi ibu-ibu yang sedang


hamil

 Tujuan Khusus :

Setelah mendapatkan pengajaran di harapkan ibu mampu :

 Ibu mengetahui arti senam hamil

 Ibu mengetahui tujuan dari senam hamil

 Ibu mengetahui saat kapan boleh memulai senam hamil

 Ibu mengetahui macam-macam senam hamil

Strategi :

 Menentukan tujuan dari strategi pelaksanaan penyuluhan senam hamil

 Menentukan sarana dari strategi pelaksanaan penyuluhan senam hamil.

 Menentukan cara di dalam strategi.

 Menentukan topik yang dibutuhkan oleh masyarakat.

 Menyediakan anggaran dan alokasi waktu.

 Menentukan sasaran.

 Melibatkan suami, keluarga, kader, dan tokoh masyarakat.

 Menentukan waktu dan tempat untuk memberikan penyuluhan.

Rencana aksi :

 Menjelaskan pengertian senam hamil

 Menjelaskan tentang tujuan dari senam hamil


 Menjelaskan tentang saat kapan boleh memulai senam hamil

 Menjelaskan tentang macam-macam senam hamil

 Mendemonstasikan senam hamil

b. Media yang digunakan :

Media : leaflet dan PPT

Isi :

 Pengertian senam hamil


 Tujuan senam hamil
 Waktu memulai senam hamil
 Macam-macam latihan senam hamil
Latihan Pernafasan
Pernafasan perut
Pernafasan iga-iga
Pernafasan dada
Latihan untuk otot-otot pantat
Latihan otot kaki
Latihan otot-otot dasar panggul
Latihan untuk panggul yang condong ke depan
Latihan untuk panggul yang condong ke samping
Latihan rotasi panggul
Latihan untuk otot-otot paha sebelah dalam
Latihan otot-otot betis
Latihan untuk memperbaiki atau mempertahankan letak anak
Latihan relaksasi sempurna (istirahat penuh)

c. Rencana monitoring :

 Melakukan kunjungan setiap bulan untuk memonitoring pengetahuan


dan tindakan ibu hamil untuk melakukan senam hamil secara rutin.

Evaluasi :

 Memberikan senam hamil gratis kepada ibu hamil


2. Health Belief Model (HBM) dan Theories of Reasoned Action and Planned Behavior

Model ini menjelaskan bahwa perilaku kesehatan ditentukan oleh diri sendiri dari
keyakinan dan persepsinya tentang penyakit tersebut dan strategi yang digunakan
untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut. Untuk meningkatkan pemakaian
kondom pada pekerja seks dan pelanggan, kita dapat memberikan tentang cara
pemakaian kondom beserta manfaatnya untuk pekerja seks serta pelanggan salah
satunya mencegah penularan HIV/AIDS. Setelah pekerja seks tersebut memahami
manfaat dan caranya, mereka akan bertindak untuk memilih menggunakan kondom.
Hal tersebut didasari oleh :

 Perceived susceptibility, persepsi subjektif dari pekerja seks / pelanggan


terhadap risiko penularan HIV/AIDS.

 Perceived severity, persepsi tentang tingkat keparahan jika menderita penyakit


HIV/AIDS.

 Perceived benefits, kepercayaan bahwa menggunakan kondom dapat


menurunkan risiko (susceptibility) dan keparahan (severity) HIV/AIDS.

 Perceived barriers, pelanggan yang menolak menggunakan kondom dapat


menjadi hambatan.

 Cues to action, pekerja seks, pelanggan dan lingkungan yang memicu


penggunaan kondom itu sendiri.

 Self efficacy, keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk melakukan


sesuatu, terumata untuk perubahan perilaku yang kompleks yang butuh waktu
lama.

 Merupakan akibat dari faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, usia, jenis


kelamin, status sosial ekonomi dan pengetahuan.

Sedangkan, untuk Theory of Reasoned Action karena teori tersebut menghubungkan


keyakinan , sikap, kehendak yang meramalkan perilaku preventif dan digunakan
dalam perilaku sehat yang berlainan. Sehingga, apabila pekerja seks dan
pelanggannya sudah paham dan sudah yakin bahwa tindakan tersebut akan
memberikan dampak positif maka dia akan mau melakukan penggunaan kondom. Hal
ini juga berkaitan dengan :
 Norma subyektif ditentukan oleh harapan orang lain (normative beliefs) agar
pekerja seks dan pelanggan mematuhi penggunaan kondom yang diharapkan
orang lain tersebut (motivation to comply)
 Behavioral intention juga dapat dipengaruhi oleh perceived behavioural
control – keinginan untuk berperilaku semakin besar jika seseorang memiliki
keyakinan untuk mengambil tindakan (self efficacy). Jadi apabila pekerja seks
memiliki keyakinan terhadap dirinya maka akan mempengaruhi perilakunya
untuk menggunakan kondom.

3. Community mobilization (planning, action, development) theory dan Diffusion of


innovation theory

Karena, Diffusion of innovation theory berbentuk sistematis, dan ide baru yang
diadopsi oleh masyarakat. Dari klasifikasi ini terlihat bagaimana usia, pendapat,
paparan media sebagai contoh bagaimana variable penting yang akan menentukan
berbagai jenis “adopter” dan pengaruh kecepatan penyerapan inovasi.

5 faktor yang mempengaruhi keberhasilan kecepatan ide-ide diadopsi :

 Karakteristik pengadopsi potensial

 Tingkat adopsi

 Sifat dari system sosial

 Karakteristik inovasi

 Karakteristik agent perubahan

Sedangkan untuk teori Community mobilisation (planning, action, development) /


Teori mobilisasi masyarakat (perencanaan, tindakan, pengembangan),
 Menyusun dan membuat peraturan tentang menjaga lingkungan tanpa
asap rokok di area Kampus Universitas Udayana
 Memasang poster bebas rokok, memasang peraturan tertulis bebas
rokok, membudayakan kepada semua staf, mahasiswa, dan pengunjung
Universitas Udayana untuk tidak merokok di area kampus, dan
memberikan sangsi kepada semua yang telah melanggar peraturan
tersebut.
 Membentuk kelompok dari pemegang kekuasaan tertinggi dan diikuti
oleh para staf dan mahasiswa untuk menjalankan tata tertib tidak
merokok di area kampus Universitas Udayana serta memberikan
motivasi kepada seluruh civitas kampus dan memberikan sangsi kepada
semua yang melanggar.
 Meningkatan kesadaran mahasiswa, staf dan pengunjung Kampus
Universitas Udayana agar mencapai tujuan bebas asap rokok di area
Kampus Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai