Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN

DINAMIKA PERAN INDONESIA D


ALAM PERDAMAIAN DUNIA

DINAMIKA PERAN INDONESIA DALAM


PERDAMAIAN DUNIA

BAB 4

IRFAN SENOAJI

XI MIA 4
A. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia melalui Hubungan
Internasional
1. Makna Hubungan Internasional

Diartikan sebagai hubungan yang bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi
dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. Hubungan Internasional sering diartikan atau
disamakan dengan politik luar negeri, hubungan luar negeri, dan politik internasional

 Politik Luar Negeri, seperangkat cara yang dilakukan oleh suatu Negara untuk
mengadakan hubungan dengan Negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan
Negara serta kepentingan nasional Negara yang bersangkutan
 Hubungan Luar Negeri, keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu Negara
dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya
 Politik Internasional, politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan tindakan
beberapa Negara serta proses interaksi antarnegara maupun antarnegara dengan
organisasi internasional
2. Pentingnya Hubungan Internasional bagi Indonesia

Suatu negara dapat menjalin hubungan dengan negara lain manakala kemerdekaan dan sudah
diakui de facto dan de jure oleh negara lain. Perlunya dalam hubungan internasional karena
faktor-faktor.

a. Faktor Internal
Adanya kekhawatirkan terancamnya kelangsungan hidup kesananya, bai melalui kudeta
maupun intervensi dari negara lain
b. Faktor Eksternal

Ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu Negara tidak dapat berdiri
sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan Negara lain. Ketergantungan tersebut terutama
dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hokum, sosial budaya, pertahanan,
dan keamanan. Selain itu, bagi bangsa Indonesia , hubungan internasional diarahkan untuk hal-
hal berikut.
1. Pembentukan satu RI yang berbentuk Negara kesatuan dan Negara kebangsaan yang
demokratis
2. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material/spiritual dalam
NKRI
3. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara RI dan semua Negara di dunia, dasar
kerja sama adalah membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialism dan
kolonialisme menuju perdamaian dunia yang sempurna
4. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan Negara
5. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran
rakyat
6. Meningkatkan perdamaian internasional
7. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul
di dalam Pancasila, filsafah Negara kita
3. Politik Luar Negeri Indonesia dalam Menjalin Hubungan Internasional

Setiap Negara mempunyai kebijakan politiknya masing-masing. Kebijakan politik masing-


masing Negara dalam pergaulan internasional dinamakan politik luar negeri. Dipimpin oleh Ir.
Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden pada tanggal 2
September 1948 di hadapan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat mengumumkan
pendirian politik luar negeri Indonesia yang antara lain berbunyi “…tetaplah mestikah kita,
bangsa Indonesia yang memperjuangkan kemedekaan bangsa dan Negara kita hanya harus
memilih antara pro-Rusia atau pro-Amerika? Apakah taka ada pendirian lain yang harus kita
ambil dalam mengejar cita-cita kita.”

Negara kita tidak mau menjadi objek dalam pertarungan dua blok tersebut. Negara kita harus
menjadi subjek yang berhak menentukan sikap sendiri dan memperjuangkan tujuan sendiri.
Sehingga kebijakan politik yang paling tepat untuk Indonesia adalah politik luar negeri bebas
aktif.

1. Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang ke-60 pada tanggal
28 September 1950. dan pernah keluar, tetapi masuk lagi 28 September 1966
2. Memprakarsai penyelenggaran Konferensi Asia-Afrika (KAA) tahun 1955 (melahirkan
Dasasila Bandung)
3. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB) tahun 1961
(untuk meredakan ketegangan perang dingin Blok barat dan timur
4. Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan mengirimkan
Pasukan Garuda ke Negara yang dilanda konflik
5. Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN
6. Ikut serta dalam setiap pesta olahraga internasional
7. Indonesia aktif dalam beberapa organisasi internasional
8. Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan berbagai Negara (perwakilan
diplomatik)
B. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia melalui Organisasi
Internasional

Organisasi Internasional dapat diartikan sebagai organisasi yang berkedudukan sebagai


subjek hokum internasional dan mempunyai kapastias untuk membuat perjanjian
internasional. Karena merupakan subjek hukm internasional, sehingga hak dan kewajiban
ditetapkan oleh konvensi-konvensi internasional. Organisasi internasional pada umumnya
beranggotakan Negara-negara. Namun, tidak menutup kemungkinan terdiri dari berbagai
badan hukum atau badan usaha.

1. Peran Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)


 Sebagai Negara anggota PBB, Indonesia terdaftar dalam dalam ECOSOC, ILO, FAO
 Menteri Luar Negeri Adam Malik menjabat sebagai ketua sidang Majelis Umum PBB
untuk sidang 1974
 Terlibat langsung daam pasukan perdamaian PBB (mengirimkan pasukan Garuda
untuk mengemban misi perdamaian PBB di berbagai Negara yang mengalami konflik
 Indonesia menjadi anggota ILC 1992-2001 (mantan Menlu Mochtar
Kusumaaatmadja) , 2007-2011 (Nugroho Wisnumurti), 2012-2016 (Nugroho
Wisnumurti)
 Salah satu anggot Dewan HAM dari 47 Negara anggota PBB tahun 200 dan 2007-
2010
2. Peran Indonesia dalam ASEAN
 KTT ASEAN pertama
Di Bali , 24 Februari 1976
1) Deklarasi ASEAN Bali Concord 1, yaitu berisi program yang akan menjadi
kerangka kerja sama ASEAN selanjutnya. Meliputi bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan keamanan
2) Perjanjian persahabatan dan kerja sama, prinsip dasar dalam hubungan satu sama
lain, seperti tidak campur tangan urusan dalam negeri satu sama lain,
menyelesaikan perselisihan dengan cara damai, dan menolah penggunaan
ancaman/kekerasan
 Petemuan informal pemimpin Negara ASEAN pertama
Diselenggarakan di Jakarta, 30 November 1996. Merupakan tindak lanjut dari
keputusan yang dihasilkan dalam KTT ke-5 ASEAN di Bangkok pada Desember
1995

 KTT ASEAN kesembilan


Di Bali, 7 Oktober 2003. Dihasilkan Deklarasi ASEAN Bali Concord II, sebagai
kelanjutan dari Bali Concord I 1976 ditetapkan Komunitas ASEAN yang didasarkan
atas tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi
ASEAN (AEC), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASCC).

Gedung secretariat ASEAN bertempat di Jakarta. Tiga orang Indonesia yang pernah menjabat
sebagai Sekretaris Jenderal ASEAN adalah H. R. Dharsono (1977-1978), Umarjadi Nyotowijoyo
(1978-1979), dan Rusli Noor (1989-1992).

3. Peran Serta Indonesia dalam Gerakan Non-Blok


 Sebagai salah satu Negara pendiri GNB, yaitu Negara netral yang tidak memihak
 Sesuai politik luar negeri bebas dan aktif, Indonesia memilih untuk menentukan
jalannya sendiri dalam upaya membantu tercapainya perdamaian dunia
 Selama tiga tahun Indonesia memimpin GNB berhasil memainkan peran penting
dalam percaturan politik global
 Meski bukan pemimpin, tetap menyumbangkan perannya untuk kemajuan GNB

Anda mungkin juga menyukai