Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Politis
Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang
berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan
pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses
pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan
upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai
hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Poloitik adalah suatu system pemerintahan yang mengatur segala structural


di dalamnya. Dalam membuat kebijakan politik harus ada aturan yang
mengatur hal tersebut supaya selalu dalam jalur yang telah di tentukan.

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional
maupun nonkonstitusional.

Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu
antara lain:

1. Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan


kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
2. Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan
dan negara
3. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat
4. Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara
lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi
politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui
seluk beluk tentang partai politik.

B. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Ideologi Politik


1. Nilai Ketuhanan (Realigiusitas)
Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu
dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung
dan mulia. Memahami Ketuhahan sebagai pandangan hidup adalah
mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun
masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk
mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukan.
2. Nilai Kemanusiaan (Moralitas)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran
tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, setiap manusia mempunyai
potensi untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab.
3. Nilai Persatuan (kebangsaan) Indonesia.
Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran
Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa.
Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap
suku bangsa dari Sabang sampai Marauke.
4. Nilai Permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan
dengan orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan
saling menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan
bersama. Prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk
membangkitkanbangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam
dunia modern.
5. Nilai Keadilan Sosial
Nilai keadilan adalah nilai menjunjung norma berdasarkan ketidak
berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal.
Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-
cita bernegara dan berbangsa. bermakna mewujudkan keadaan masyarakat
yang bersatu secara organik, dimana mempunyai kesempatan yang sama
untuk tumbuh dan berkembang serta belajar.
6. Perkembangan Pancasila Sebagai Ideologi Politik Sampai Sekarang
Memang dalam kondisi kehidupan politik kita sekarang ini banyak diantara
kita, antara lain dikalangan mereka yang memegang kekuasaan, yang tidak
berkenan untuk mengakui kesenjangan antara nilai-nilai dasar ideologi kita
dengan praktek kehidupan perpolitikan sehari-hari. Secara empiris di
lapangan praktek kehidupan perpolitikan masih jauh dari, dan kadang-
kadang mungkin ada yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945. Keinginan agar kehidupan
politik kita lebih terbuka dan lebih demokratis merupakan salah satu
ukuran yang dapat kita pakai buat mengetahui kehadiran kesenjangan
tersebut. Soalnya sekarang ialah apakah kita semua, termasuk yang
berkuasa, memiliki kemauan politik yang kuat untuk memperbaiki
kesenjangan itu.
7. Contoh Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Dalam Bidang Politik
Dalam bidang politik, kita harus mewujudkan perilaku, antara lain:

1. menghindari sikap dan perilaku yang memaksakan pendapat dan ingin


menang sendiri;
2. penyelenggara negara dan warga negara mewujudkan nilai ke tuhanan,
kemanusiaan, kebangsaan, serta kerakyatan dan ke adilan dalam kehidupan
seharihari;
3. menghindari sikap menghalang-halangi orang yang akan ber partisipai
dalam kehidupan demokrasi;
4. meyakini bahwa nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai nilai yang ter
baik dan sesuai untuk bangsa Indonesia serta tidak meleceh kannya.

Anda mungkin juga menyukai