Sendy Tugas Maikel Kiling 2019 PDF
Sendy Tugas Maikel Kiling 2019 PDF
Semester : VII
MAKALAH
KEKERINGAN
Disusun Oleh:
16061025
FAKULTAS KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah bencana kekeringan ini dengan tepat waktu. Terima kasih penulis
ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini,
terimakasih juga kepada dosen pembimbing yang senantiasa membimbing penulis sehingga makalah
ini bisa diselesaikan tepat waktu.
Dalam membaca makalah ini penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekelirun
di dalam makalah ini. Kritik serta saran sangat diharapkan dari pembaca, agar dimasa mendatang
penulis bisa lebih baik lagi. Semoga makalah bencana kekeringan ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………….2
C. Tujuan……………………………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….3
A. Pengertian………………………………………………………………………………….3
B. Penyebab Terjadinya Kekeringan………………………………………………………….4
C. Dampak Kekeringan……………………………………………………………………….6
D. Manfaat Terjadinya Kekeringan…………………………………………………………...7
E. Upaya Penanggulangan Kekeringan……………………………………………………….8
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………….10
B. Saran……………………………………………………………………………………...10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana merupakan pertemuan dari tiga unsur, yaitu ancaman bencana,
kerentanan, dan kemampuan yang di picu oleh suatu kejadian. Posisi geografis
menyebabkan Indonesia berada pada belahan bumi dengan iklim monsoon tropis yang
sangat sensitif terhadap anomali iklim El-Nino Southern Oscillation (ENSO). ENSO
menyebabkan terjadinya kekeringan apabila kondisi suhu permukaan laut di Pasifik
Equator bagian tengah hingga timur menghangat (El Nino).
Terdapat 13 Negara yang terletak di Garis Khatulistiwa, salah satu diantaranya
adalah Republik Indonesia. Oleh sebab itumaka di Indonesia sendiri terdapat dua
musim. Yang pertama musim hujan atau musim basah, yaitu musim dengan ciri
meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka
waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis.
Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan
dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi 100 mm per meter persegi per dasarian
dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum terpenuhi namun curah hujan telah tinggi
kondisinya dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba).
Yang kedua musim kemarau, di daerah tropis musim hujan bergantian
dengan musim kemarau (musim kering) dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu
Matahari tahunan.
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam
masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian
ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah
rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena
cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun
penggunaan lain oleh manusia.
Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu
wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem
yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu
proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun
demikian, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan
kerusakan yang signifikan.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut :
a. Apa yang di maksud dengan kekeringan ?
b. Apa penyebab terjadinya kekeringan ?
c. Apa dampak dari terjadinya kekeringan ?
d. Apakah manfaat dari terjadinya bencana kekeringan ?
e. Bagaimana upaya penanggulangan bencana kekeringan ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat disimpulkan tujuan dalam penyususnan
makalah ini yaitu :
a. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kekeringan
b. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kekeringan
c. Untuk menjelaskan dampak dari terjadinya kekeringan
d. Untuk memberitahukan manfaat dari terjadinya bencana kekeringan
e. Untuk mengetahui upaya penanggulangan bencana kekeringan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam
masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian
ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah
rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena
cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun
penggunaan lain oleh manusia.
Menurut Shelia B. Red (1995) kekeringan didefinisikan sebagai pengurangan
persediaan air atau kelembaban yang bersifat sementara secara signifikan di bawah
normal atau volume yang diharapkan untuk jangka waktu khusus. Dampak kekeringan
muncul sebagai akibat dari kekurangannya air, atau perbedaan-perbedaan antara
permintaan dan persediaan air.
Menurut Shelia B. Red (1995) kekeringan bisa dikelompokan berdasarkan
jenisnya yaitu:
1. Kekeringan meteorologis, berasal dari kurangnya curah hujan dan
didasarkan pada tingkat kekeringan relatif terhadap tingkat kekeringan
normal atau rata–rata dan lamanya periode kering. Perbandingan ini
haruslah bersifat khusus untuk daerah tertentu dan bisa diukur pada musim
harian dan bulanan, atau jumlah curah hujan skala waktu tahunan.
Kekurangan curah hujan sendiri, tidak selalu menciptakan bahaya
kekeringan.
2. Kekeringan hidrologis mencakup mencangkup berkurangnya sumber–
sumber air seperti sungai, air tanah, danau dan tempat–tempat cadangan air.
Definisinya mencangkup data tentang ketersediaan dan tingkat penggunaan
yang dikaitkan dengan kegiatan wajar dari sistem yang dipasok (sistem
domestik, industri, pertanian yang menggunakan irigasi). Salah satu
dampaknya adalah kompetisi antara pemakai air dalam sistem–sistem
penyimpanan air ini.
3. Kekeringan pertanian adalah dampak dari kekeringan meteorologi dan
hidrologi terhadap produksi tanaman pangan dan ternak. Kekeringan ini
terjadi ketika kelembapan tanah tidak mencukupi untuk mempertahankan
3
hasil dan pertumbuhan rata-rata tanaman. Kebutuhan air bagi tanaman,
bagaimanapun juga, tergantung pada jenis tanaman, tingkat pertumbuhan
dan sarana- sarana tanah. Dampak dari kekeringan pertanian sulit untuk bisa
diukur karena rumitnya pertumbuhan tanaman dan kemungkinan adanya
faktor–faktor lain yang bisa mengurangi hasil seperti hama, alang–alang,
tingkat kesuburan tanah yang rendah dan harga hasil tanaman yang rendah.
4. Kekeringan sosioekonomi berhubungan dengan ketersediaan dan
permintaan akan barang–barang dan jasa dengan tiga jenis kekeringan yang
disebutkan diatas. Ketika persediaan barang–barang seperti air, jerami atau
jasa seperti energi listrik tergantung pada cuaca, kekeringan bisa
menyebabkan kekurangan. Konsep kekeringan sosioekonomi mengenali
hubungan antara kekeringan dan aktivitas–aktivitas manusia. Sebagai
contoh, praktek–praktek penggunaan lahan yang jelek semakin
memperburuk dampak–dampak dan kerentanan terhadap kekeringan di
masa mendatang.
Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan
suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian
dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan
merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat
berbeda-beda. Namun demikian, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif
dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.
5
6. Topografi
Topografi atau tinggi rendah suatu daerah sangat berpengaruh terhadap kandungan
air tanah yang dimiliki. Biasanya daerah yang rendah akan memiliki kandungan air
tanah yang lebih banyak daripada di daerah dataran tinggi. Hal ini disebabkan
karena air hujan yang diserap oleh tanah akan mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah. Oleh karena itu air akan lebih banyak terserap oleh tanah di
dataran yang lebih rendah. Dengan kata lain.di dataran tinggi kemungkinan terjadi
bencana kekeringan lebih besar daripada di dataran rendah. Karena dataran tinggi
tidak mampu menyimpan air lebih lama.
C. Dampak Kekeringan
1. Fisik
a) Kerusakan terhadap habitat spesies ikan dan binatang.
b) Erosi-erosi angin dan air terhadap tanah.
c) Kerusakan spesies tanaman.
d) Pengaruh-pengaruh terhadap kualitas air (salinisasi).
e) Pengaruh-pengaruh terhadap kualitas udara (debu, polutan,
berkurangnya dayapandang).
f) Kekeringan juga menjadikan tanah menjadi mengeras dan retak-retak, sehingga
sulit untuk dijadikan lahan pertanian.
g) Keadaan suhu siang hari pada saat kekeringan akibat musim kemarau
menjadikan suhu udara sangat tinggi dan sebaliknya pada malam hari suhu
udara sangat dingin. Perbedaan suhu udara yang berganti secara cepat antara
siang dan malam menyebabkan terjadinya pelapukan batuan lebih cepat.
2. Non fisik
a) Ekonomi
1. Kerugian-kerugian produksi tanaman pangan, susu, ternak, kayu, dan
perikanan
2. Kerugian pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
3. Kerugian pendapatan petani dan lain-lain yang terkena secara langsung.
4. Kerugian-kerugian dari bisnis turisme dan rekreasi.
5. Kerugian pembangkit listrik tenaga air dan meningkatkan biaya-biaya
energi.
6. Kerugian-kerugian yang terkait dengan produksi pertanian.
6
7. Menurunya produksi pangan dan meningkatnya harga-harga pangan.
8. Pengangguran sebagai akibat menurunnya produksi yang terkait dengan
kekeringan.
9. Kerugian-kerugian pendapatan pemerintah dan meningkatnya kejenuhan
pada lembaga-lembaga keuangan.
b) Sosial Budaya
1. Saat terjadi kekeringan, tanah menjadi kering dan pasir lembut atau debu
mudah terbawa angin. Hal ini menyebabkan debu ada dimana, sehingga
menimbulkan banyak gejala penyakit yang berhubungan dengan
pernafasan. Banyak orang yang akan sakit flu dan batuk.
2. Pengaruh-pengaruh kekurangan pangan ( kekurangan gizi, kelaparan).
3. Hilangnya nyawa manusia karena kekurangan pangan atau
kondisi- kondisi yang terkait dengan kekeringan.
4. Konflik di antara penggunan air.
5. Masalah kesehatan karena menurunnya pasokan air.
6. Ketidakadilan dalam distribusi akibat dampak-dampak kekeringan dan
bantuan pemulihan.
7. Menurunnya kondisi-kondisi kehidupan di daerah pedesaan.
8. Meningkatnya kemiskinan, berkurangnya kualitas hidup.
9. Kekacauan social, perselisihan sipil.
10. Pengangguran meningkat, karena yang tadinya bertani kehilangan
mata pencaharian.
11. Migrasi penduduk untuk mendapatkan pekerjaan atau bantuan
pemulihan,banyaknya TKI (tenaga kerja indonesia) yang memilih keluar
negeri.
c) Politik
Pemerintah harus bekerja keras untuk membuat kebijakan penanggulangan
bencana kekeringan. Badan khusus penanggulangan bencana juga harus
dibentuk, seperti yang sudah dibentuk di Indonesia yaitu BNPB (Badan
Nasional Penanggulangan Bencana).
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kekeringan merupakan suatu peristiwa atau suatu rangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh aktivitas alam tetapi aktivitas alam ini sangat menggangu dan
merugikan banyak aspek seperti aspek fisik dan non fisik (sosial budaya, ekonomi,
politit). kerugian fisik yang di timbulkan misalnya terutama rusaknya tanaman petani
yang menggakibatkan gagal panen dan kelaparan, selain itu kerugian fisik selalu
menggarah pada manusia karena kekeringan menyebabkan kekurangan air bersih
yang memaksa orang untuk mengkonsumsi air yang tidak sehat, bahkan banyak
hewan, tanaman dan manusia mati karena kekurang air yang sangat di butuhkan untuk
bertahan hidup. Kerugian non fisik yaitu terjadi kerugian terhadap pemasukan negara
dan ekonomi.
Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana kekeringan sebelum
terjadi dilakukan dengan cara mengadakan sosialisasi di masyarakat akan bahaya
kekeringan yang tejadi apabila masyarakat menggunakan air berlebihan diluar batas
kebutuhan.
B. Saran
Bagi masyatrakat hendaknya menggunakan air dengan baik, jangan terlalu
berlebihan dalam menggunakan air kerena bisa meyebabkan kekuranagan air.
Gunakanlah air secukupnya atau sesuai kebutuhan. Menurut keagamaan kekeringan
itu di sebabkan oleh tingkah laku manusia sendiri yang terlalu serakah serta faktor
kemaksiatan yang merajalela.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://sulfiani87.blogspot.co.id/2016/04/contoh-makalah-kekeringan.html
http://hadisoecipto.blogspot.co.id/2015/12/karya-ilmiah-kekeringan-di-ndonesia.html
11