Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di Indonesia banyak sekali orang yang mengalami tekanan darah
tinggi dan jumlahnya terus bertambah bahkan tidak jarang tekanan darah
tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi sehingga menyebabkan
kematian (Wahdah 2011).
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu atau
masalah kesehatan dunia dan Indonesia yang sampai saat ini masih
menjadi perhatian dalam dunia kesehatan karena merupakan salah satu
penyebab dari kematian. Penyakit tidak menular (PTM), juga dikenal
sebagai penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang, mereka
memiliki durasi yang panjang dan pada umumnya berkembang secara
lambat. Dalam Buku Epidemiologi Penyakit Tidak Menular mengatakan
bahwa yang tergolong ke dalam PTM antara lain adalah Hipertensi
(Riskesdas, 2013).
Tekanan darah tinggi merupakan masalah medis yang
manimbulkan dampak bermakna pada kesehatan masyarakat umum.
Prevalensi dan angka perawatan pasien gagal jantung serta penyakit
ginjal stadium akhir sebagai komplikasi terminal hipertensi terus
meningkat. Terdapat kesenjangan antara rendahnya angka deteksi kasus
hipertensi dan tingginya angka komplikasi jangka panjang hipertensi, hal
ini bila terus di biarkan, maka hipertensi akan selalu menjadi masalah
medis dan masalah kesehatan yang serius (KemenKes, 2013).
Menurut Elisabeth J Corwin (2012), komplikasi hipertensi terdiri
dari stroke, infark miokard, gagal ginjal, ensefalopati (kerusakan otak)
danpregnancy-included hypertension (PIH).
World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun 2012
sedikitnya sejumlah 839 juta kasus Hipertensi, dan diperkirakan menjadi
1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia,
dimana penderitanya lebih banyak pada wanita 30% di banding pria 29%.
Sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terjadi terutama di negara-negara
berkembang.
Indonesia berada dalam deretan 10 negara dengan prevalensi
hipertensi tertinggi di dunia, bersama Myanmar, India, Srilanka, Bhutan,

1
2

Thailand, Nepal, dan Maldives Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar


26,5% untuk jumlah tertinggi di Bangka Belitung (30,9%),diikuti
Kalimantan selatan (30,8 %), Kalimantan timur (29,6%) dan jawa barat
(29,4%) (Riskesdas, 2013).
Menurut dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, penyakit
tidak menular pada tahun 2014 terdapat sebanyak 78,503 hingga pada
tahun 2016 meningkat sebanyak 80,849 kasus hipertensi menempati
urutan pertama dari 10 penyakit terbanyak di kota Banjarmasin pada
tahun 2016.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan pada tanggal 01-
06 Nopember 2019 di wilayah RT 01 sampai RT 06 Desa Pembantanan
kecamatan Sei Tabuk, terdapat warga yang mengalami hipertensi
berjumlah 420 warga dari 787 total jiwa (53.4%).
Berdasarkan data diatas maka mahasiswa menawarkan program
CERDIK, yaitu slogan kesehatan yang setiap hurufnya mempunyai
makna yaitu; C=Cek kesehatan secara berkala, E=Enyahkan asap rokok,
R=Rajin aktifitas fisik, D=Diet sehat dengan kalori seimbang, I=Istirahat
cukup dan K= Kelola stress. Perilaku CERDIK ini dapat diterapkan
melalui kegiatan Posbindu PTM.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melakukan asuhan keperawatan keluarga kelolaan pada keluarga
dengan hipertensi
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tentang konsep asuhan keperawatan keluarga
b. Melakukan pengkajian pada asuhan keperawatan keluarga dengan
hipertensi
c. Mengidentifikasi tentang masalah kesehatan dengan asuhan
keperawatan keluarga dengan hipertensi
d. Melakukan intervensi keperawatan dengan asuhan keperawatan
keluarga dengan hipertensi
e. Melakukan implementasi keperawatan dengan asuhan keperawatan
keluarga dengan hipertensi
3

f. Melakukan evaluasi keperawatan asuhan keperawatan keluarga


dengan hipertensi.
g. Melakukan program CERDAS pada pasien kelolaan hipertensi

C. Manfaat
1. Teoritis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan informasi dalam bidang keperawatan keluarga tentang asuhan
keperawatan keluarga dengan hipertensi.
2. Praktis
a. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam
pelaksanakan praktik pelayanan keperawatan khususnya pada
keluarga hipertensi.
b. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam kegiataan proses belajar tentang
asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi yang dapat
digunakan acuan bagi praktik mahasiswa keperawatan.
c. Bagi Mahasiswa
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan pengetahuan dan
pengalaman khususnya dibidang keluarga dan komunitas pada
keluarga dengan hipertensi.
d. Bagi Keluarga
Sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan tentang hipertensi
beserta penatalaksanaannya
e. Bagi Pembaca
Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan tentang penyakit
hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai