Anda di halaman 1dari 14

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENERIMAAN PASIEN BARU

No Dokumen No Revisi Halaman

POLIKLINIK PERTAMINA ------ ... 1/1


SOP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

Pengertian Menerima pasien


Tujuan - Sebagai acuan dalam protap perawatan dasar langsung
a. Ada Petugas.
b. Ruang Penerimaan Pasien.
Kebijakan c. Ruang Tindakan.
Persiapan :
- Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah.
- Lihat kondisi pasien (bisa berdiri, duduk atau berbaring)
- Selanjutnya lakukan pengkajian data umum melalui anamnese dan pemeriksaan
Prosedur
fisik.
- Laporan pasien pada dokter poliklinik.
-
- Mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan medik dan catatan perawatan
pasien.
- Memberitahukan prosedur perawatan/tindakan yang segera dilakukan.

Pelakasana Administrasi, Perawat


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN FISIK
No Dokumen No Revisi Halaman

POLIKLINIK PERTAMINA ---- .... 1/1


SOP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

Pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang
Pengertian dianggap perlu atau bagian tubuh yang dikeluhkan
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemeriksaan fisik
Kebijakan
BAGIAN TUBUH YANG DIPERIKSA :

1. Rambut 2. Extermitas /atas/ bawah


3. Kepala 4. Genetalia
5. Muka 6. Telinga
7. Mata 8. Leher
9. Hidung 10. Dada
11. Mulut 12. Perut / abdomen

Selain pemeriksaan di atas perlu diperhatikan juga gejala-gejala objektif pasien,


misalnya :
- SiSIkap pasien : ketakutan, apatis dan sejenisnya.
- SiSIkap tubuh : biasa, lordosis atau kyposis
CARA PEMERIKSAAN :
- MMelihat (inspeksi) – Meraba/Menekan (palpasi)
- MMengetuk (perkusi) - Mendengar (Auskultasi)
PERSIAPAN :
- Alat :
Lampu baterey Stetoskop
Spatel lidah Tensi meter
Sarung tangan dan vaselin Catatan medik
Refleks hammer Blangko resep dan blangko pemeriksaan lanjutan
Termometer
Buku catatan perawat
- p Pasien :
- P pasien diberi tahu
- P posisi pasien diatur sesuai kebutuhan.
Prosedur PELAKSANAAN :
- L *Mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
* Melakukan anamnesa lanjutan pemeriksaan daerah kepala.
- P *Pasien dibantu membuka baju, kemudian dilakukan pemeriksaan daerah dada dan
perut setelah selesai baju dipasang kembali.
- * Selanjutnya pemeriksaan dilakukan terhadap tungkai pasien dengan menggunakan
refleks hammer.
- T *Tekanan darah diukur bila perlu.
- * *Setelah pemeriksaan selesai pasien dirapikan.
- *Peralatan dibereskan kembali dan dikembalikan ke tempat semula.
*Mencuci tangan setelah selesai memeriksa pasien
*Menuliskan hasil pemeriksaan dalam rekam medis dan peresepan obat bila
diperlukan
Pelaksana Dokter dan Perawat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Menjahit Luka
No Dokumen No Revisi Halaman

POLIKLINIK PERTAMINA ------ .... 1/1


SOP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

Pengertian Luka adalah terputusnya kontinuitas dari suatu jaringan yang disebabkan oleh
karena trauma.
Tujuan Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut.

Dilakukan oleh dokter atau perawat yang terampil.


Kebijakan
Persiapan alat :

Alkes yang tidak steril Alkes yang steril


Brancart Gunting Lurus
Tempat sampah tertutup medis Gunting Benkok Lancip
Sterilisator Klem : Kean,Kocker
Tensimeter Pinset Anatomi
Stetoskop Pinset Chirrurghie
Gunting Perban Nald vulder/ Mayo Hegar
Perban Gulung Jarum Jahit
Betadine solution Handscoen Steril
H2O2 3 % Cat-Gut Chromic
Cairan NaCl Cat-Gut Silk
Obat anesthesi,mis Lidokain, Pehacain Duk Lubang Steril
Spuit 3 cc, 5cc Kasa 1 Tromol Ukuran Sedang
Salep luka Gentamicin Bengkok
Penatalaksanaan :
Prosedur
1) Petugas mencuci tangan
2) Petugas menyiapkan alat
3) Petugas memakai sarung tangan
4) Petugas membersihkan luka dengan cairan NaCl 0,9%
5) Petugas memberikan suntikan anastesi lokal
6) Petugas memberikan larutan H2O2/perhidrol 3% dan bilas dengan NaCl 0,9 %
7) Bila luka terbuka dan dalam, jari – jari petugas meraba mencari sisa kotoran
yang menempel pada luka dan bilas kembali dengan NaCl 0,9%
8) Petugas membersihkan luka dengan cairan antiseptik
9) Petugas melakukan penjahitan luka lapis demi lapis lalu kompres dengan larutan
antiseptik
10) Petugas menutup luka dengan kassa steril
11) Petugas memberitahu pasien untuk menjaga luka tetap bersih dan kering,obat
yang harus diminum dan kapan kontrol
12) Petugas membersihkan alat
13) Petugas mencuci tangan
14) Dokumentasi

Pelaksana Dokter dan Perawat


 Rekam medic,
Dokumen  Register pasien,
Terkait  Blanko resep dan Blanko inform concent
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT PER ORAL
No Dokumen No Revisi Halaman

POLIKLINIK PERTAMINA .... .... 1/1


SOP Tanggal Terbit Disetujui Oleh,

Pengertian Memberikan pengobatan melalui mulut, guna mendapatkan hasil yang optimal
Tujuan Sebagai acuan pemberian obat secara per oral
Kebijakan Tersedianya obat-obatan yang diperlukan pasien
PERSIAPAN ALAT :
1. Obat sesuai kebutuhan (puyer, tablet, kapsul,)
2. Sendok
3. Gelas dengan air minum
4. Lap bersih/tisu

Prosedur P PENATALAKSANAAN :
1. *Memberitahu pasien mengenai jenis dan fungsi obat
2. *Menyiapkan obat
3. *Perawat cuci tangan sesuai SOP
4. *Memeriksa kembali obat yang telah disiapkan dan dicocokkan dengan nama pasien
5. *Memberikan langsung obat kepada pasien dan ditunggu sampai obat tersebut
betul-betul ditelan habis oleh pasien
6. *Observasi respon pasien
7. *Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
8. *Perawat cuci tangan

Pelaksana Perawat
Dokumen
Terkait Resep Obat dan Rekam Medik
PEREKAMAN EKG

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman

POLIKLINIK PERTAMINA 00 1/2

SOP Tanggal Terbit Disetujui Oleh,

Pengertian Merekam perubahan potensial listrik jantung dengan menggunakan alat


elektrokardiogram (EKG)

Tujuan Untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung

Mengetahui adanya kelainan miokardium

Mengetahui pengaruh/efek obat jantung terutama digitalis

Mengetahui adanya gangguan elektrolit

Mengetahui adanya perikarditis

Persiapan alat Set mesin EKG

Kabel untuk sumber listrik

Kabel elektrode ekstremitas dan dada

Plat elektrode

Balon pengisal elektrode dada

Jelly

bengkok

Tissue

Kertas EKG

Prosedur kerja 1. Tahap pra interaksi


a. Cek catatan keperawatan
b. Siapkan alat-alat
c. Cuci tangan
2. Tahap orientasi
a. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
b. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan keluarga.
3. Tahap kerja
a. Dekatkan alat-alat dengan klien
b. Pasang elektrode ekstremitas atas pada pergelangan tangan kanan
(merah) dan kiri (kuning) searah dengan telapak tangan
c. Pasang elektrode ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kanan
(hitam) dan kiri (hijau) sebelah dalam
d. Pasang elektrode pada daerah dada sebagai berikut :
V1 : sela iga ke 4 pada garis sternal kanan
V2 : sela iga ke 4 pada garis sternal kiri
V3 : diantara V2 dan V4
V4 : sela iga ke 5 pada midclavicula kiri
V5 : garis axila anterior (diantara V4 dan V6)
V6 : mid axila sejajar dengan V4
e. Hidupkan mesin EKG
f. Periksa kembali standarisasi dari EKG meliputi kaliberasi dan
kecepatan
g. Lakukan pencatatan identitas klien melalui mesin EKG
h. Lakukan perekaman sesuai dengan permintaan dokter
i. Matikan mesin EKG
Dokumen Terkait Rekam medik pasien
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NEBULAIZER

No Dokumen No Revisi Halaman

POLIKLINIK PERTAMINA
........ …. 1/1

Tanggal Terbit Disetujui Oleh,


SOP

Pengertian Nebulaizer adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk mengencerkan dahak
dan melonggarkan jalan nafas

Tujuan 1. Merelaksasi jalan nafas.

2. Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi sekret.

3. Menurunkan edema mukosa.

4. Pemberian obat secara langsung pada saluran pernafasan untuk pengobatan


penyakit, seperti : bronkospasme akut, produksi sekret yang berlebihan, dan
batuk yang disertai dengan sesak nafas.

Kebijakan 1. Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter

2. Peralatan nebulizer standar

Prosedur Persiapan Alat :

1. Tabung O2

2. Obat untuk bronchodilator antara lain : ventolin, dexamethasone

3. Masker oksigen

4. Nebulizer 1 set.

5. Obat untuk terapi aerosol dan pengencernya bila diperlukan.

6. Stetoskop.

7. Tissue.

8. Nierbeken/bengkok.

Persiapan Pasien :

1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

2. Pasien diatur sesuai kebutuhan


Pelaksanaan :

 Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan


dilakukan
 Membawa alat-alat ke dekat pasien.
 Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien
 Memasukkan obat kewadahnya (bagian dari alat nebulizer).
 Menghubungkan nebulizer dengan listrik
 Menyalakan mesin nebulizer (tekan power on) dan mengecek out
flow apakah timbul uap atau embun.
 Menghubungkan alat ke mulut atau menutupi hidung dan mulut
(posisi) yang tepat.
 Menganjurkan agar klien untuk melakukan nafas dalam, tahan
sebentar, lalu ekspirasi.
 Setelah selesai, mengecek keadaan umum klien, tanda-tanda vital,
dan melakukan auskultasi paru secara berkala selama prosedur.
 Menganjurkan klien untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif
untuk mengeluarkan sekret.

11. Perhatian :

a. Tetap mendampingi klien selama prosedur (tidak meninggalkan klien).


b. Observasi adanya reaksi klien apabila terjadi efek samping obat.
c. Tempatkan alat nebulizer pada posisi yang aman (jangan sampai jatuh).

Pelaksana Perawat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT PER INJEKSI
No Dokumen No Revisi Halaman

POLIKLINIK PERTAMINA ... .... 1/1


Tanggal Terbit Disetujui Oleh,
SOP

Tatacara pemberian obat per injeksi


Pengertian Memasukkan obat injeksi secara IM, IV, SC den IC.
Tujuan Sebagai acuan untuk pemberian obat per injeksi.
1. Ada petugas ruangan yang terampil.
2. Tersedia alat injeksi yang cukup.
Kebijakan 3. Tersedia obat-obatan yang diperlukan
P PERSIAPAN ALAT :
1. Bak spuit 6. Pembendung/stuing
2. Spuit sesuai dengan kebutuhan 7. Bengkok
3. Obat suntik (siap pakai) 8. Bad side/plester
4. Kapas desinfektan
5. Alas/perlak 10
PENATALAKSANAAN
1. Membaca daftar obat klien.
2. Perawat cuci tangan.
3. Mengambil spuit.
4. Melarutkan lebih dahulu obat yang perlu dilarutkan (mempersiapkn obat ).
5. Membaca kembali daftar obat, kemudian melakukan desinfektan dengan kapas
Prosedur alkohol :
- Leher botol/ ampul sebelum digergaji
- Karet penutup flakon ( botol obat )
6. Spuit diisi obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan
7. Mengatur posisi klien.
8. Permukaan kulit yang disuntik didesinfektan dengan alkohol.
9. Menenangkan kulit
10 . Memasukan jarum tegak lurus (25 -90O) pada permukaan kulit.
11 . Menarik menghisap spuit sedikit (IM, SC), bila tidak ada darah, obat dimasukkan
perlahan-1ahan sedangkan IV kalau ada darah harus dimasukan secara perlahan.
12 . Setelah obat masuk semua, jarum dicabut, bekas tusukan jarum ditekan dengan
kapas alkohol.
13 . cuci tangan kemudian catat pada buku injeksi dan mencatat di status
Pelaksana Dokter atau Perawat yang berkompetensi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OKSIGEN
No Dokumen No Revisi Halaman

POLIKLINIK PERTAMINA ... .... 1/1


Tanggal terbit, Disetujui Oleh,
SOP

Terapi oksigen adalah salah satu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsial
Pengertian oksigen pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan nasal kanul,
simple mask, RBM mask dan NRBM mask.
Tujuan 1. Mempertahankan dan meningkatkan oksigen
2. Mencegah atau mengatasi hipoksia
Kebijakan 1. Ada petugas ruangan yang terampil.
2. Tersedia tabung oksigen.
P Persiapan alat
1. Tabung oksigen ( oksigen dinding ) berisi oksigen lengkap dengan flowmeter dan
humidifier yang berisi aquades sampai batas pengisian
2. Nasal kanul (pemilihan alat sesuai kebutuhan)
3. Plester (jika di butuhkan)
4. Gunting plester (jika di butuhkan)
Persiapan perawat
1. Mengkaji data-data mengenai kekurangan oksigen ( sesak nafas, nafas cuping
hitung, penggunaan otot pernafasan tambahan, takikardi, gelisah, bimbang dan
sianosis)
Prosedur 2. Perawat mencuci tangan
3. Memakai sarung tangan
Persiapan pasien
1. Menyapa pasien (ucapkan salam)
2. Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman (semi fowler)
Prosedur Kerja
1. Siapkan nasal kanul 1 set tabung oksigen ( oksigen central )
2. Hubungkan nasal kanul dengan flowmeter pada tabung oksigen atau oksigen
dinding
3. Bila hidung pasien kotor, bersihkan lubang hidung pasien dengan cotton budd atau
tissu
4. Cek fungsi flowmeter dengan memutar pengatur konsetrasi oksigen dan
mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier
5. Cek aliran oksigen dengan cara mengalirkan oksigen melalui nasal kanul
kepunggung tangan perawat
6. Pasang nasal kanul kelubang hidung pasien dengan tepat
7. Tanyakan pada pasien, apakah aliran oksigennya terasa atau tidak
8. Atur pengikat nasal kanul dengan benar, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu
kendor
9. Pastikkan nasal kanul terpasang dengan aman
10. Atur aliran oksigen sesuai dengan program
11. Alat-alat dikembalikan di tempat semula
12. Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan
13. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam
Dokter atau Perawat yang berkompetensi
Pelaksana
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGGUNAAN STERILISATOR
No Dokumen No Revisi Halaman
POLIKLINIK
PERTAMINA ... .... 1/1
Tanggal terbit, Disetujui Oleh,
SOP

Sterilisasi alat medis adalah tindakan untuk menjadikan alat-alat medis steril.
Pengertian Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam menangani peralatan, perlengkapan
dan benda- benda lain yang sudah terkontaminasi.
Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan sterilisasi alat medis.
Kebijakan 1. Ada petugas ruangan yang terampil.
2. Tersedia alat sterilisator.
Prosedur

P Tindakan Dekontaminasi:

1. Petugas merendam alat medis yang sudah digunakan dengan larutan Clorin 0,5
% ( 1 bagian Bayclin dan tambahkan 9 Bagian air) selama 10 menit.
2. Petugas menghilangkan sisa darah dan kotoran dengan menggunakan sikat
dengan air dan sabun/deterj en.
3. Petugas mencuci ulang sedikitnya 3 kali alat tersebut dengan air dan sabun.
4. Petugas membilas peralatan tersebut dengan air bersih dan mengeringkan.

Sterilisasi kering / Autoclave:


1. Petugas mengatur ruang sterilisator sesuai kebutuhan.
2. Petugas memasukkan a1at/ bahan yang akan disterilkan
3. Kapas/kassa dibungkus lebih dahulu kedalam kain dan dimasukkan dalam
toples steinles.
4. Alat instrument dibungkus dengan kain lalu ditempatkan pada bak instrument.
5. Petugas menutup pintu sterilisator.
6. Petugas menyambungkan sterilisator dengan aliran listrik.
7. Petugas mengatur kebutuhan panas yang ingin dicapai ( 170 ° C ) dengan
memutar tombol thermostat dan waktu 60 menit dengan memutar timemya
searah jarum jam.
8. Petugas menghidupkan sterilisator dengan menekan tombol ON.
9. Setelah 60 menit petugas mematikan sterilisator dengan menekan tombol OFF.

Pelaksana Perawat yang terampil


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MERUJUK PASIEN
No Dokumen No Revisi Halaman

POLIKLINIK PERTAMINA ... .... 1/1


Tanggal Terbit Disetujui Oleh,
SOP

Pengertian Memindahkan pasien dari Poliklinik Pertamina ke Rumah Sakit lain.


Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan baik dan
Tujuan optimal
1. Ada petugas ruangan yang terampil.
2. Tersedia ambulan disertai driver dan perawat untuk mengantar.
Kebijakan 3. Tersedia obat-obatan yang diperlukan selama perjalanan
1. Dokter mengatasi kegawatdaruratan pasien. Dokter menentukan diagnosa
Prosedur penyakit yang dideritanya dan alasan dirujuk.
2. Perawat menghubungi Rumah Sakit yang akan dituju dan menanyakan fasilitas
yang dibutuhkan, Jika fasilitas di Rumah Sakit yang dituju tersedia, perawat
melaporkan kondisi pasien dan mencatat nama penerima telpon.
3. Dokter membuat surat rujukan yang berisi resume tertulis mengenai kondisi
klinis pasien, kebutuhan pasien akan pelayanan lebih lanjut dan tindakan yang
telah dilakukan dan alasan dirujuk.
4. Pasien yang dirujuk didampingi oleh perawat (minimal mempunyai sertifikat
BTLS atau BCLS) yang bertanggung jawab selama proses transfer.
5. Sesampai di Rumah Sakit yang dituju, dilakukan serah terima pasien antar
perawat Poliklinik Pertamina dengan perawat atau dokter yang menerima di
Rumah Sakit rujukan tersebut dan membubuhi tandatangan penerima di lembar
serah terima pasien.
Dokter
Perawat yang berkompetensi
Pelaksana Driver Ambulan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENGUKUR TEKANAN DARAH
No Dokumen No Revisi Halaman

POLIKLINIK PERTAMINA ... .... 1/1


Tanggal Terbit Disetujui Oleh,
SOP

Tekanan yang diukur lewat desakan Darah terhadap dinding pembuluh darah arteri
Pengertian sebagai akibat dipompa dan dialirkannya darah kedalam pembuluh darah.
1. Mengetahui keadaan umum pasien
2. Mengetahui / Mengikuti perkembangan penyakit
Tujuan 3. Membantu menegakkan Diagnosa
Kebijakan 1. Mengukur Tekanan Darah dilakukan oleh Dokter, Dokter gigi, perawat dan bidan.
Persiapan Pasien
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan, posisi pasien diatur
sesuai kebutuhan
Persiapan Alat
- Tensimeter
- Stetoscope
- Alat tulis
Pelaksanaan :
- Memberitahu Pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
- Mencuci Tangan
Prosedur - Menyingsingkan lengan baju pasien
- Memasang manset tidak terlalu erat atau terlalu longgar
- Meletakkan tensimeter harus datar
- Meraba arteri brachialis dengan 3 jari tengah
- Meletakkan bagian diafragma stetoscope tepat diatasnya
- Memompa balon sehingga udara masuk kedalam manset sampai detak arteri
tidak terdengar lagi atau 30 mmHg diatas nilai sistolik.
- Membuka sekrup balon perlahan – lahan dengan kecepatan 2-3 mmHg perdetik
sambil melihat skala dan mendengarkan bunyi detik pertama (Sistolik) dan detik
terakhir (Diastole)
- Bila hasilnya meragukan perlu diulang kembali ( tunggu 30 detik )
- Menurunkan air raksa sampai dengan nol dan mengunci reservoir
- Membuka pipa penghubung
- Melepaskan manset dan mengeluarkan udara yang masih tertinggal di dalam
manset
- Menggulung manset dan memasukkan ke dalam tensimeter.
- Merapikan pasien
- Mengembalikan alat pada tempatnya
- Mencuci tangan
- Mencatat pada lembar catatan yang ada
Dokter
Pelaksana Perawat yang berkompetensi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENCUCI TANGAN
No Dokumen No Revisi Halaman

POLIKLINIK PERTAMINA ... .... 1/1


Tanggal Terbit Disetujui Oleh,
SOP

Pengertian Suatu prosedur universal precaution sebelum dan setelah kontak dengan pasien.
Sebagai acuan pedoman petugas agar dapat melaksanakan cara mencuci tangan
Tujuan dengan baik dan benar.
Mencuci tangan dilakukan oleh seluruh pegawai dan pengunjung poliklinik tanpa
Kebijakan terkecuali
Prosedur
Alat :
a. Washtafel sebagai tempat mencuci tangan atau bak cuci dengan kran air mengalir
b. Lap bersih atau tissue.
Bahan :
Sabun cuci tangan (Hand soap) atau sabun desinfektan.
Langkah-Langkah :
1. Basahkan kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan dengan air
mengalir, kemudian ambil sabun.
2. Usap dan gosok kedua tealpak tangan secara lembut, kemudian gosok juga
kedua punggung tangan secara bergantian.
3. Gosok sela-sela jari hingga bersih.
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
7. Bilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan
memakai handuk atau tissue, kemudian matikan kran dengan tissue dan tangan
bersih terjaga.

Dokter
Pelaksana Perawat yang berkompetensi

Anda mungkin juga menyukai