Pada tujuan 10 berisi tentang pengurangan ketimpangan di dalam dan antar negara ,
maksudnya adalah dengan memberdayakan dan mendorong penyerataan sosial,
ekonomi, dan politik bagi semuanya tanpa melihat adaya batasan usia, jenis kelamin,
bangsa, suku, asal, etnis, agama, dan lain-lain. Dengan adanya pemberian
kesempatan yang sama dan mengurangi adanya ketimpangan seperti pendapatan,
keudian mengeliminasi pendiskriminasian terhadap hukum dan kebijakan maka
diharapkan secara progresif dapat mencapai dan memelihara pertumbuhan
pendapatan dari 40% populasi yang paling bawah di tingkat yang lebih tinggi dari rata-
rata nasional. Selain itu diperlukan pengadopsian kebijakan terkait fiskal, upah,
perlindungan sosial serta memperbaiki regulasi dan melakukan monitoring terhadap
pasar dan institusi keuangan global dan lebih memperkuat implementasi dan regulasi
tersebut sehingga secara progresif akan menghasilkan kesetaraan.
TUJUAN 11. Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan
berkelanjutan
Tujuan 11 bermaksud untuk memastikan akses yang baik terhadap perumahan dan
pelayanan dasar yang layak, aman, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat sehingga
dapat mengurangi pemukiman kumuh. Menyediakan akses terhadap moda
transportasi yang aman, terjangkau/murah, mudah diakses, dan memperbanyak
transportasi publik bagi seluruh masyarakat serta memberi perhatian khusus bagi
perempuan, anak-anak, disabilitas, dan manula. Menyediakan akses ang baik
terhadap ruang publik ang aman, hijau, bersih, dan muda di akses terutama bagi
perempuan, anak-anak, disabilitaas dan manula serta mengurangi dampak buruk
terhadap lingkungan di perkotaan khususnya kualitas udara dan limbah. Mengurangi
jumlah kematian dan dan jumlah korban yang terdampak dan mengurangi kerugian
ekonomi yang berhubungan dengan produk domestik yang disebabkan oleh bencana,
termasuk bencana terkait air, udara, dan tanah serta fokus melindungi masyarakat
yang miskin dan yang berada disituasi rentan. Melakukan peningkatan urbanisasi dan
pemukiman yang partisipatoris yang berkelanjutan dan terintegrasi di setiap negara.
TUJUAN 13. Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya
Pada tujuan 13 yaitu mengambil aksi segera untuk mengurangi perubahan iklim dan
dampaknya bertujuan untuk mengurangi dampak besar dari terjadinya bencana yang
diakibatkan dari perubhan iklim. Melalui perbaikan pendidikan atau pengetahuan,
penadaran, dan juga kapasitas baik manusia maupun lingkungan sekitar dengan
melakukan mitigasi dan meningkatkan deteksi dini terhadap dampak perubahan iklim
sehingga dapat mengurangi akibat dari dampak perubahan iklim. Selain itu, dalam
membuat kebijakan, strategi, dan perencanaan nasional seharusnya dapat
dintegrasikan ukuran-ukuran dari dampak perubahan iklim sehingga kita dapat
menguatkan daya tahan dan kapasitas adaptasi terhapab bahaya yang akan terjadi
terkait dengan perubahan iklim dan bencana alam
Mengkonservasi sedikitnya 10 persen dari pesisir laut dan tetap konsisten terhadap
hukum nasional dan internasional, serta mencegah dan mengurangi secara signifikan
berbagai jenis polusi terutama ang berasal dari aktivitas di darat. Sehingga kita dapat
melindungi ekosistem laut dan pesisir agar terhindar dari dampak buruk yang
signifikan, selain itu daya tahannya akan diperkuat sehingga mencapai kelautan yang
sehat dan produkti. Meregulasi segala bentuk panen dan pengambilan ikan berlebih
dan pemancingan atau penangkapan ikan secara berlebih, untuk itu diperlukan
perencanaan manajemen berbasis ilmiah agar dapt mengembalikan persediaan ikan
secepat mungkin. Dengan adanya penggunannya yang berkelanjutan terhadap
sumberdaya kelautan melalui manajemen yang berkelanjutan dari perikanan dan
budidaya pariwisata perairan sehingga dapat meningkatkan keuntungan ekonomi bagi
kepulauan kecil di negara berkembang.
Pada tujuan 15 untuk mematikan bahwa konservasi, restorasi dan penggunaan yang
berkelanjutan dari suatu ekosistem yang terrestial dan air di daratan, khususnya
hutan, rawa pegunungan dan daratan sesuasi dengan kewajiban terhadap perjanjian
internasional. Pengimplementesian manajemen yang berkelanjutan untuk semua tipe
hutan perlu diperhatikan seperti menghambat deforestasi, merestorasi hutan
terdegradasi dan secara substansial dapat meningkatkan aforestasi dan reforestasi
secara global. Selain itu merestorasi lahan dan tanah baik itu yang kena dampak
desertifikasi, kekeringan, kebanjiran, dan berupaya untuk mencapai dunia yang
terdegradasi secara netral sehingga ekosistem pegunungan, keanekaragaman hayati
dapat meningkatkan kapasitasnya untuk memberikan manfaat begi pembangunan
berkelanjutan. Melakaukan aksi yang dapat mengakhiri perburuan dan penjualan
berbagai spesies flora dan fauna sehingga dapat mengurangi degradasi natural habit,
menghambat hilagnya keanekeragaman hayati sehingga dapat melindungi dan
mencegah kepunahan spesies langka. Diperlukan pengintegrasian nilai ekosistem
dan keanekaragaman haati ke dalam perencanaan nasional dan lokal, pembangunan,
dan strategi pengentasan kemiskinan.