Anda di halaman 1dari 9

GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN

Gangguan endokrin biasanya dikelompokkan menjadi dua kategori:


1. Endokrin penyakit yang terjadi ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak atau
terlalu sedikit hormon endokrin, yang disebut ketidakseimbangan hormon.
2. Endokrin karena perkembangan lesi (seperti nodul atau tumor) dalam sistem
endokrin, yang mungkin atau tidak dapat mempengaruhi tingkat hormon penyakit.
Sistem umpan balik endokrin yang membantu mengontrol keseimbangan hormon
dalam aliran darah. Sebuah ketidakseimbangan hormon dapat terjadi jika sistem
umpan balik memiliki kesulitan menjaga tingkat yang tepat dari hormon dalam
aliran darah, atau jika tubuh tidak membersihkan mereka keluar dari aliran darah
dengan benar.
Jenis-Jenis Gangguan Endokrin
Ada berbagai jenis gangguan endokrin. Diabetes adalah gangguan endokrin
yang paling umum didiagnosis di Amerika Serikat. Gangguan endokrin lainnya
meliputi:
1. Dwarfisme
Gejala hiporsekresi (kekurangan) hormon pertumbuhan pada masa anak-
anak yang menyebabkan cebol. Seorang manusia dewasa dikatakan
mengalami dwarfisme bila tinggi badannya hanya mencapai kisaran 147 cm
atau lebih pendek. Kondisi ini lebih sering disebut dengan perawakan tubuh
yang pendek dibandingkan penyebutan dwarfisme atau dwarf karena dianggap
mendiskriminasi kondisi penderita.
a. Komplikasi
Dwarfisme memiliki beberapa komplikasi yang umum terjadi akibat
kondisi ini, misalnya pada kehamilan. Perempuan hamil yang memiliki
kondisi dwarfisme disproporsional cenderung mengalami gangguan
pernapasan selama masa kehamilan. Prosedur kelahiran Caesar juga
seringnya diharuskan bagi perempuan dengan kondisi seperti ini, karena
bentuk dan ukuran tulang panggul yang membuat melahirkan secara
normal menjadi berisiko tinggi.
b. Pengobatan
Mengobati dwarfisme bisa melibatkan berbagai macam dokter
spesialis, sesuai dengan kondisi penderita kondisi ini. Kebanyakan
perawatan dwarfisme tidak bisa memperbaiki postur tubuh. Perawatan
dilakukan untuk mengurangi gangguan yang muncul akibat komplikasi
dari kondisi ini. Beberapa pilihan perawatan yang ada, yaitu terapi
hormon.
Terapi hormon. Sebuah hormon sintetis akan disuntikkan untuk
membantu hormon pertumbuhan yang kurang pada penderita dwarfisme.
Suntik hormon ini dilakukan hingga beberapa kali selama masa remaja,
setidaknya hingga tinggi badan maksimum dari tinggi rata-rata di keluarga
pasien tercapai. Selain tinggi badan, suntikan juga dilakukan untuk
memastikan tubuh dapat tumbuh sesuai dengan kapasitas pertumbuhan
yang seharusnya. Perawatan ini dapat dilengkapi dengan terapi hormon
lain, misalnya hormon estrogen bagi penderita sindrom Turner.
2. Gigantisme (acromegaly)
Gigantisme (acromegaly) adalah Gangguan endokrin yang terjadi karena
kelebihan growth hormone sebelum pubertas. Pertumbuhan berlebihan akibat
pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan pada masa anak-anak dan remaja
(sebelum pubertas). Jika kelenjar pituitary memproduksi hormon pertumbuhan
terlalu banyak, tulang anak dan bagian tubuh dapat tumbuh tidak normal
cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah, seorang anak bisa
berhenti tumbuh di ketinggian.
a. Komplikasi
Gigantisme yang tidak ditangani atau tindakan pengobatan dengan
prosedur operasi dapat menyebabkan menurunnya hormon kelenjar
hipofisis lainnya sehingga penderita berisiko terhadap penyakit-penyakit
tertentu, seperti berkurangnya sekresi hormon atau kegiatan fisiologis pada
ovarium atau testis (hipogonadisme), retardasi pertumbuhan dan
perkembangan mental pada anak dan dewasa sebagai akibat rendahnya
aktivitas kelenjar tiroid (hipotiroidisme), insufisiensi adrenal, dan kasus
langka diabetes insipidus.
b. Pengobatan
Banyaknya hormon pertumbuhan penyebab gigantisme dapat ditangani
dengan cara mengendalikan produksinya. Bagaimanapun juga, belum ada
terapi pengobatan yang sukses mengontrol produksi hormon pertumbuhan
secara stabil. Untuk tumor kelenjar pituitari, tindakan operasi
transsphenoidal bisa dilakukan sebagai upaya pengobatan pertama.
Terapi sinar gamma atau gamma knife radiosurgery adalah metode
pengobatan lain yang dilakukan untuk mengobati tumor di otak. Terapi ini
akan memaparkan ratusan sinar radiasi kecil pada tumor. Walau lebih
efektif serta dapat mengembalikan level hormon pertumbuhan menjadi
normal, terapi ini dapat berisiko munculnya gangguan emosional pada
anak-anak, obesitas, dan ketidakmampuan belajar. Terapi ini umumnya
diambil sebagai alternatif akhir jika metode operasi standar mengalami
kegagalan.
Pengobatan gigantisme juga menggunakan obat seperti octreotide
untuk mencegah laju produksi hormon pertumbuhan. Obat dapat berbentuk
cairan dan disuntikkan satu kali dalam sebulan. Obat-obatan agonis
reseptor dopamin dapat diberikan dalam bentuk pil untuk mengecilkan
ukuran tumor sebelum dilakukan prosedur operasi. Kedua jenis obat ini
dapat digunakan bersamaan untuk mengurangi level hormon pertumbuhan
pada penderita. Obat-obatan dapat digunakan untuk mengurangi gejala
gigantisme pada anak jika prosedur operasi tidak berhasil atau menghadapi
kasus tumor yang tumbuh kembali.
3. Penyakit Cushing (Sindrom Cushing)
Sindrom yang disebabkan oleh berbagai penyakit seperti obesitas,
impaired glucose tolerance, hipertensi, diabetes mellitus dan disfungsi gonadal
yang berakibat pada berlebihnya rasio serum hormon kortisol.
Kelebihan produksi hormon korteks adrenal (khususnya kortisol) dan
hormon androgen serta aldosteron. Kondisi serupa disebut sindrom cushing
bisa terjadi pada orang, terutama anak-anak, yang mengambil dosis tinggi obat
kortikosteroid. Penyakit Chusing yang ditandai dg kelebihan kortikotropin yg
diproduksi oleh kelejar hipofisis (80% kasus).
a. Pengobatan
Pengobatan sindrom Cushing dilakukan dengan cara menangani faktor
yang mendasarinya. Apabila lonjakan jumlah hormon kortisol secara tidak
wajar di dalam tubuh disebabkan oleh efek samping penggunaan
kortikosteroid, maka dokter dapat menurunkan dosis atau bahkan
menghentikan penggunaan dan menggantinya dengan obat lain.
Namun jika hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa sindrom
Cushing disebabkan oleh tumor yang bersarang di dalam kelenjar adrenal
atau hipofisis, maka salah satu penanganan yang mungkin dilakukan
adalah prosedur operasi untuk mengangkat tumor tersebut atau pengobatan
lainnya untuk menyusutkannya, misalnya radiasi atau pemberian obat-
obatan.
4. Goiter (gondok)
Kelenjar tiroid yang membesar disertai hipofungsi maupun hiperfungsi
tiroid. Penyakit gondok adalah kondisi dimana terjadi pembengkakan kelenjar
tiroid. Kelenjar tiroid adalah organ berbentuk kupu-kupu yang terletak tepat di
bawah jakun. Kelenjar ini memiliki fungsi penting, yaitu untuk memroduksi
hormon tiroid yang berperan dalam berbagai proses-proses kimiawi yang
terjadi dalam tubuh.
Pada kondisi normal, kinerja kelenjar tiroid cenderung tidak kita sadari
sama seperti organ-organ dalam yang lain. Tetapi jika terjadi pembengkakan,
kelenjar tiroid akan membentuk benjolan pada leher. Benjolan ini akan
bergerak naik dan turun saat anda menelan.
a. Jenis-jenis
Terdapat dua jenis gondok, yaitu gondok difus dan nodul.
Pengelompokan ini berdasarkan tekstur benjolannya. Benjolan pada
gondok difus terasa mulus saat disentuh. Sementara pada gondok nodul,
benjolan terasa tidak rata dan bergumpal. Permukaan yang tidak rata
tersebut disebabkan oleh adanya satu atau lebih benjolan berukuran kecil
atau apabila terdapat cairan dalam benjolan.
b. Gejala
Tidak semua penderita gondok mengalami gejala. Namun apabila
terjadi gejala , maka munculnya benjolan abnormal atau pembengkakan
pada leher adalah tanda utama yang akan dikeluhkan oleh pasien.
Ukuran benjolan gondok berbeda-beda pada tiap penderita. Benjolan
yang berukuran kecil biasanya tidak akan menimbulkan keluhan apapun.
Meski demikian, benjolan tersebut dapat memengaruhi pernapasan serta
menyebabkan penderita sulit menelan jika ukurannya bertambah besar.
Gejala-gejala lain yang mungkin menyertai pembengkakan meliputi
tenggorokan yang terasa membengkak, perubahan suara (misalnya menjadi
serak), batuk-batuk, serta kesulitan bernapas dan menelan.
c. Komplikasi
Apabila terlambat ditangani atau tidak ditangani dengan baik, gondok
mungkin dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti:
Penekanan pita suara (trakea). Hal ini dapat terjadi apabila gondok
berukuran cukup besar sehingga menekan jaringan sekitarnya, terutama
trakea. Selain suara menjadi serak, pasien juga dapat mengalami kesulitan
bernapas.
Sepsis. Sepsis atau infeksi darah dapat terjadi pada saat terjadi tiroid
abses, yakni kondisi di mana terdapat kumpulan nanah pada kelenjar
tiroid.
Nyeri, Perdarahan, dan Kematian Jaringan. Ketiganya dapat terjadi
pada gondok jenis nodul.
Limfoma. Gondok yang multinodul (berjumlah lebih dari satu) dan
gondok yang disebabkan oleh kondisi autoimun berisiko untuk mengalami
transformasi keganasan pada kelenjar tiroid, yakni limfoma.
d. Pengobatan
1) Obat penurun hormon tiroid
Thionamide akan menurunkan kadar hormon tiroid dengan
menghambat proses produksinya. Obat ini digunakan untuk mengatasi
hipertiroidisme. Efek sampingnya meliputi mual, nyeri pada sendi,
ruam ringan, serta penurunan jumlah sel darah putih secara mendadak.
2) Terapi penggantian hormon
Langkah ini dilakukan untuk menangani hipotirodisme dengan
menggantikan hormon tiroid dan umumnya harus dijalani seumur
hidup. Contoh obatnya adalah levothyroxine.
3) Terapi yodium radioaktif
Terapi ini juga termasuk penanganan untuk hipertiroidisme.
Yodium radioaktif yang dikonsumsi akan menghancurkan sel-sel
tiroid. Metode pengobatan ini terbukti dapat mengecilkan ukuran
benjolan, tapi juga bisa memicu hipotiroidisme.
4) Langkah operasi
Benjolan yang terus membesar hingga mengganggu pernapasan
dan menyebabkan penderita sulit menelan umumnya ditangani dengan
operasi. Langkah ini akan dilakukan dengan tiroidektomi, yaitu
prosedur pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. Prosedur
ini juga disarankan bagi penderita yang diduga memiliki benjolan
tiroid yang mengandung sel-sel kanker.
5. Hiperparatiroidisme
Terjadi karena produksi (sekresi) berlebih hormon paratiroid (PTH),
hormon asam amino polipeptida. Perubahan patologis yang terjadi akibat
hiperparatiroidisme adalah: tulang mudah patah.
a. Pengobatan
Di langkah awal penanganan, dokter biasanya menyarankan untuk
menunggu dan melihat kondisi pasien selama beberapa waktu. Hal ini
terutama dilakukan jika kadar kalsium hanya meningkat sedikit, tidak ada
kerusakan pada ginjal, dan tidak ada gejala lain yang perlu diterapi.
Pengobatan hiperparatiroidisme tergantung dari jenisnya. Pada kasus
hiperparatiroidisme primer yang sebagian besar kasusnya disebabkan oleh
tumor jinak adenoma, pengobatan yang paling efektif adalah melalui
operasi pengangkatan tumor tersebut dari kelenjar paratiroid. Selain itu,
dokter juga kadang-kadang akan memberikan obat penurun kadar kalsium
yang disebut bisphosphonate melalui infus.
Jika Anda penderita hiperparatiroidisme primer, bukan berarti Anda
harus menghindari makanan yang mengandung kalsium sepenuhnya. Yang
harus Anda hindari adalah makanan-makanan berkadar kalsium tinggi.
Tidak mengonsumsi kalsium justru bisa menyebabkan tulang mengalami
defisiensi kalsium dan akhirnya memicu osteoporosis. Selain itu, Anda
juga dianjurkan untuk minum air putih dalam jumlah yang cukup agar
tubuh tidak dehidrasi.
Sedangkan pada kasus hiperparatiroidisme sekunder, pengobatan akan
difokuskan kepada kondisi yang mendasari. Sebagai contoh, jika
hiperparatiroidisme terjadi akibat penyakit ginjal yang sebelumnya telah
diderita pasien, maka dokter akan fokus untuk mengobati penyakit ginjal
tersebut.
6. Hypothyroidisme
Suatu efek hormon tiroid berkurang dimana kelenjar tiroid tidak
memproduksi hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit,
kulit kering, dan depresi. Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan
perkembangan melambat pada anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme yang
hadir pada saat lahir. Kelainan akibat hipotiroidisme adalah Kretinisme.
a. Pengobatan
Pengobatan penyakit melibatkan kurangnya kompensasi untuk hormon
tiroid.Dokter mengatur sebuah formulasi tablet tertentu.Hormon - T4 (L -
tiroksin, eutiroks) - hormon tiroid sintetis asal digunakan dalam produk
praktek terbuat dari kelenjar tiroid hewan yang telah dikeringkan
sebelumnya.Tapi dia tidak dianggap ideal, karena tidak mungkin untuk
benar-benar diukur.Dalam setiap tablet mungkin nomor yang berbeda dari
T3 hormon.
Lansia untuk memulai dosis lemah diresepkan hormon tiroid, sebagai
dosis tinggi hormon dapat menyebabkan efek samping ireversibel.
Meningkat dosis dokter secara bertahap, memastikan bahwa thyroid-
stimulating hormone dalam darah kembali normal. Obat pasien tersebut
menerima hidup.Jika koma, hormon ini diberikan secara intravena.

7. Hipertiroidisme (tirotoksikosis)
Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak seimbang pada
metabolisme.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak, menyebabkan
penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup.
Penyebab paling umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah suatu gangguan
autoimun yang disebut penyakit Grave.
a. Pengobatan
Pengobatan yang diberikan terhadap penderita hipertiroidisme
bergantung pada faktor usia, gejala yang dialami, dan kadar hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid dalam darah. Di bawah ini adalah jenis
pengobatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi hipertiroidisme,
yaitu:

1) Thionamide
Thionamide adalah kelompok obat-obatan yang digunakan
untuk menekan produksi hormon tiroksin dan triiodotironin.
Contoh obat-obatan thionamide adalah carbimazole dan
propylthiouracil. Obat ini perlu dikonsumsi sekitar 1-2 bulan agar
bisa dilihat perubahan pada kondisi hipertiroidisme.
Dosis obat ini akan diturunkan secara perlahan setelah produksi
hormon oleh kelenjar tiroid bisa dikendalikan. Efek samping yang
jarang terjadi akibat obat ini adalah sakit persendian dan ruam kulit
yang gatal. Risiko mengalami hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang
kurang aktif) akibat pengobatan ini lebih kecil dibandingkan
radioterapi.

2)
3) Radioterapi Radioiodine adalah sejenis prosedur radioterapi untuk
mengobati hipertiroidisme. Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid
akan berkurang ketika iodine radioaktif (dalam tingkat rendah dan
tidak berbahaya) menyusutkan kelenjar tiroid. Pengobatan
radioiodine dapat konsumsi dalam bentuk obat cair atau kapsul.
4) Beta-blocker diberikan setelah produksi hormon kelenjar tiroid bisa
dikendalikan oleh thionamide. Efek samping yang paling umum
akibat obat ini adalah mual, kaki dan tangan menggigil, insomnia,
dan selalu merasa lelah.
5)
6) Operasi tiroid Operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau
tiroidektomi disebut parsial jika hanya sebagian yang diangkat dan
total jika seluruhnya jaringan kelenjar diangkat. Berikut ini adalah
beberapa alasan perlu dilakukannya prosedur operasi pengangkatan
kelenjar tiroid, yaitu:
7)
8) Jika hipertiroidisme muncul kembali setelah sebelumnya menjalani
penanganan dengan thionamide.
9) Terjadi pembengkakan yang cukup parah pada kelenjar tiroid.
10) Tidak bisa dilakukan pengobatan radioiodine karena sedang hamil
atau menyusui, serta tidak bisa dan/atau tidak mau melewati
prosedur pengobatan dengan thionamide.
11) Pasien menderita gejala mata yang parah akibat penyakit Graves.
12) Untuk menghilangkan kemungkinan kambuh atau muncul kembali,
disarankan untuk mengangkat seluruh kelenjar tiroid yang ada.
Mereka yang menjalani operasi tiroidektomi total diharuskan
mengonsumsi obat-obatan seumur hidup untuk mengatasi
hilangnya fungsi kelenjar tiroid di dalam tubuh.
13) Komplikasi Akibat Hipertiroidisme
14)
15) Jika Anda menderita hipertiroidisme dan tidak ditangani, Anda
berisiko mengalami komplikasi. Berikut ini beberapa komplikasi
yang mungkin terjadi:
16)
17) Oftalmopati Graves. Gangguan mata ini disebabkan oleh penyakit
Graves. Gejala yang bisa muncul adalah mata kering atau
mengeluarkan air mata berlebihan, penglihatan kabur dan
sensitivitas berlebihan terhadap cahaya.
18) Keguguran dan eklampsia. Wanita hamil dengan riwayat penyakit
Graves atau yang menderita hipertiroidisme lebih berisiko
mengalami komplikasi seperti keguguran, eklampsia (kejang-
kejang pada masa kehamilan), kelahiran prematur, dan bayi dengan
berat badan rendah.
19) Hipotiroidisme. Dampak dari pengobatan terhadap hipertiroidisme
adalah kelenjar tiroid menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroksin
dan triiodotironin. Sebagai akibatnya, terjadilah hipotiroidisme.
Beberapa gejala hipotiroidisme adalah kelelahan berlebihan,
konstipasi dan peningkatan berat badan.
20) Badai tiroid. Ini adalah kondisi munculnya gejala yang parah dan
tiba-tiba akibat sistem metabolisme yang berjalan terlalu cepat. Ini
bisa terjadi ketika hipertiroidisme tidak ditangani atau tidak
terdiagnosis. Selain itu, badai tiroid bisa terjadi karena beberapa
hal, misalnya infeksi, kehamilan, tidak mengonsumsi obat sesuai
anjuran dokter, dan kerusakan kelenjar tiroid akibat cedera pada
leher. Ini adalah kondisi darurat, maka jika Anda mencurigai ada
orang di sekitar Anda yang mengalaminya, segera bawa ke rumah
sakit terdekat. Beberapa gejalanya adalah nyeri dada, diare,
demam, menggigil, berhalusinasi dan sakit kuning.
21) Gangguan jantung. Komplikasi yang serius dari hipertiroidisme
berkaitan dengan gangguan jantung, seperti detak jantung cepat,
kelainan ritme jantung, dan gagal jantung kongestif.
22) Osteoporosis atau tulang rapuh. Kekuatan tulang bergantung
kepada jumlah kalsium dan mineral lain di dalamnya. Tubuh akan
kesulitan memasukkan kalsium ke dalam tulang ketika terganggu
dengan banyaknya hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.

Anda mungkin juga menyukai

  • Jatuh Cinta
    Jatuh Cinta
    Dokumen2 halaman
    Jatuh Cinta
    Anonymous UejKmF8
    Belum ada peringkat
  • Makalah Alga
    Makalah Alga
    Dokumen50 halaman
    Makalah Alga
    Anonymous UejKmF8
    Belum ada peringkat
  • Pencernaan Makanan
    Pencernaan Makanan
    Dokumen11 halaman
    Pencernaan Makanan
    Anonymous UejKmF8
    Belum ada peringkat
  • Probabilitas
    Probabilitas
    Dokumen19 halaman
    Probabilitas
    Anonymous UejKmF8
    Belum ada peringkat
  • Umar
    Umar
    Dokumen1 halaman
    Umar
    Anonymous UejKmF8
    Belum ada peringkat
  • RPP Tumbuhan Lumut
    RPP Tumbuhan Lumut
    Dokumen6 halaman
    RPP Tumbuhan Lumut
    Anonymous UejKmF8
    Belum ada peringkat
  • Makalah Statistik
    Makalah Statistik
    Dokumen7 halaman
    Makalah Statistik
    Anonymous UejKmF8
    Belum ada peringkat