Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENERAPAN STATISTIKA DALAM BIOLOGI

Oleh:
Rahman Taufik
2016.01.04.014

PRODI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP MUHAMMADIYAH MAUMERE
2018
BAB I
PENDAHULUAN

Untuk menunjang kemajuan dalam bidang biologi, maka di dalam pengambilan data-data
biologi tidak hanya diperlukan data yang kulitatif saja namun juga diperlukan data yang bersifat
kuantitatif. Untuk pengambilan data secara kuantitatif, lebih mudahnya menggunakan suatu
metode yang dapat mempermudah pengolahan data tersebut. Data-data kuantitaif biasanya akan
diolah dengan menggunakan metode ilmiah . Salah satu metode yang dapat digunakan adalah
statistika. maka dari itu, penerapan statistika dalam pengolahan atau menganalisis data kuantitatif
dalam biologi merupakan salah satu bagian dari metode imliah.
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan dan juga mempresentasikan suatu data untuk
menentukan keputusan yang real. Sebenarnya statistika dengan statistik berbeda, jika statistika
merupakan ilmu sedangkan statistik merupakan kumpulan data, informasi, ataupun hasil
perhitungan statistika pada suatu data. Walaupun banyak orang yang berpikiran bahwa statistika
merupakan cabang dari ilmu matematika, namun sebagian ada yang berpikiran bahwa statistika
adalah bidang yang banyak terkait dengan matematika yang dilihat secara sejarah dan
pengaplikasiaanya. Tetapi statistika dapat diterapkan pada hampir seluruh ilmu pengetahuan,
salah satunya adalah ilmu biologi.
BAB II
ISI

Statistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang merencanakan, mengumpulkan,


analisis, interpretasi dan mempresentasikan suatu data. Perdedaan statistika dengan statistik
dimana statistik adalah kumpulan data, informasi, atau hasil perhitungan suatu data. Pada
awalnya statistika digunakan untuk mengolah data yang ada pada badan-badan administratif dan
pemerintahan. Kemudian berlanjut dalam penggunaan statistika untuk mengumpulkan data
khususnya secara sensus agar dapat mengetahui jumlah peduduk yang berubah-ubah. Awal abad
ke-19 dan abad ke-20, atatistika banayak digunakan dalam bidang matematika, terutama dalam
analisis peluang. Namun sekarang cabang dari statistika sangat banyak dan mencangkup cukup
luas yang digunakan untuk mendukung metode ilmiah. Sehingga statistika sekarang banyak
digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan yang sekarang banyak pula menghasilkan ilmu
terapan dari statistika.
Ilmu statistika terapan yang biasanya digunakan dalam ilmu biologi adalah biostatistika
atau biometri. Biostatistika digunakan dalam biologi untuk merancang percobaan biologi,
mengoleksi data, mengumpulkan data, dan menganalisis data. Penggunaan biometri sering
digunakan untuk memecahkan permasalah dalam biologi dengan menerapkan metode statistika.
Dari penerapan metode statistika tersebut membuat semakin majunya ilmu biologi, cabang-
cabang ilmu biologi dan ilmu terapan dari biologi sendiri. Sekarang banyak cabang-cabang dari
ilmu biologi menggunakan statistika, seperti taksonomi yang dulu dipandang jauh dengan
penerapan statistika namun sekarang statistika juga digunakan oleh ilmu taksonomi untuk
mengembangkan penemuan-penemuan klasifikasi.
Dalam mendapatkan data pada penelitian biologi dapat menggunakan metode-metode
sebagai berikut:

1. Metode Observasi
Metode observasi juga disebut dengan metode non-eksperimen. Dalam metode ini dilakukan
adanya pengukuran oleh peneliti. Hasil yang didapat dari metode ini berupa deskripsi dari
variabel yang diamati sehingga metode observasi juga disebut dengan metode deskriptif.
2. Metode Survei
Metode survei berbeda dengan metode observasi, karena metode survei hasilnya berupa laporan
yang didapat dari yang diteliti merupakan hal yang diinginkan oleh peneliti. Proses laporan dapat
berupa tes, wawancara maupun angket. Sehingga metode ini sering disebut dengan metode
eksperimen. Jadi metode survei hanya akan digunakan jika yang diteliti adalah manusia. Oleh
karena itu bahan atau material penelitian tentang manusia dinamakan subjek penelitian. Dengan
adanya metode observasi dan metode survei yang menghasilkan kesamaan hasil akan
menyebabkan pembangunan konsep yang berdasarkan fakta-fakta yang ada di alam sebenar-
benarnya. Sehingga dari kesamaan tersebut akan terbentuk suatu konseb yang lebih umum. Dari
metode observasi dan metode survei dapat dihasilkan berupa konsep perbandingan. Yang
dibandingkan dalam hal ini adalah perbedaan nilai variabel tergayut akibat dari perbedaan nilai
variabel bebas. Jika variabel bebasnya berupa variabel kuantitaif jadi disebut taraf atau level.
Sedangkan variabel bebasnya berupa variabel kualitatif maka disebut dengan kategori.

3. Metode Eksperimen atau Percobaan


Dalam metode eksperimen terjadi adanya manipulasi pada variabel bebasnya. Sehingga metode
ini menggendalikan variabel bebasnya sesuai kehendak peneliti dan keperluan penelitian. Hal ini
dilakukan agar terlihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergayutnya.

Dari semua metode yang dilakukan tersebut di atas, maka akan didapatkan hasil
pengamatan yang berupa data. Agar data tersebut dapat diinterpretasikan dan dipresentasikan
maka harus dianilisis dan diolah oleh ilmu statistika. Namun jenis data yang dapat diolah oleh
statistika berupa data kuantitatif. Dalam mengolah data secara statistika maka peneliti
memerlukan cara dengan:

1. Mencari hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain


2. Mencari deskripsi suatu variabel
3. Menentukan perbedaan respons yang diakibatkan dari perlakuan yang diberikan
Peran statistika dalam alur pengambilan konsep biologi adalah untuk menghubungkan antara
fakta dan konsep yang didapat. Sehingga statistika penting dalam penarikan konsep dengan
menggunakan pendekatan induktif melalui penggunaan metode observasi atau survei atau
dengan menggunakan pendekatan dedukto-verivikatif yang menggunakan metode eksperimen.
Untuk menganalisis data dengan menggunakan statistika, dapat dilakukan dengan
menggunakan metode statistika deskriptif maupun statistika inferensial yang berdasarkan tujuan
dari penelitian tersebut. Statistika inferensial merupakan kumpulan dari berbagai cara maupun
metode yang mampu menggeneralisasikan atau membuat nilai-nilai sampel yang dikumpulkan
menjadi nilai populasi yang nantinya akan lebih bersifat umum. Dalam penggunaan metode
statistika inferensial dapat menciptakan suatu pengetahuan baru dari data yang kita kumpulkan.
Dalam menggunakan metode statistika inferensial, sebenarnya metode statistika inferensial
masih dibagi menjadi dua yaitu statistika parametik atau statistika non-parametik. Jika seorang
peneliti menggunakan statistika inferensiasi maka akan menggunakan persamaan matematika
yang berlaku pada populasi yang diteliti. Dalam menggunakan statistika inferensial terdapat 2
kemungkinan, yaitu saat melakukan analisis data dan peneliti belum menemukan persamaan
matematika yang akan digunakan. Maka peneliti tersebut justru bertujuan untuk menemukan
persamaan matematika yang belum ada tersebut. Sehingga setelah peneliti menemukan
persamaan matematika yang diperlukan maka akan diperoleh konsep biologi yang dicari. Untuk
menginterpretasikan model matematika yang diperolah ke dalam konsep biologi yang dicari tadi,
maka memerlukan tahapan pertama dengan menemukan model yang sesuai, kemudian mencari
data secara biologi yang nyata lalu dilanjutkan dengan merumuskan model. Setelah model
tersebut sudah dirumuskan, lalu metode tersebut diuji agar dapat mengetahui tepat atau tidaknya
metode tersebut digunakan. Lalu model yang tepat diinterpretasikan yang hasilnya nanti berupa
konsep biologi.
Kemungkinan kedua adalah sudah tersedia model matematika untuk mengolah data. Jadi
peneliti hanya butuh data, kemudian dianalisis dan setelah mendapatkan akhirnya lalu
diinterpretasikan. Namun permasalahannya, peneliti harus menetukan model matematika mana
yang sesuai dengan yang dimaksud. Sehingga diperlukan rencana yang matang dalam
menjalankan penelitian.
Metode statistika parametik dan non-parametik merupakan salah stau bagian dari metode
statistika inferensial. Metode statistika parametik merupakan metode yang memerlukan data
yang kuantitatif dengan menggunakan data interval atau rasio. Rasio merepakan nilai yang dapat
dibedakan, diurutkan, dan mempunyai jarak tertentu sehingga bisa dibandingkan. Biasanya
statistik parametik dapat mengetahui suatu penyebaran normal atau tidak. Sedangkan statistika
non-parametik merupakn metode yang memerlukan data dengan data ordinal dan nominal. Data
ordinal adalah hasil pengukuran yang didapat dengan menggunakan skala ordinal. Data nominal
adalah pengukuran yang menggunakan skala nominal. Statistika ini tidak mementingkan
penyebaran parameter suatu populasi.

BAB III
PENUTUP

Statistika sendiri adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana


merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan dan juga mempresentasikan
suatu data untuk menentukan keputusan yang real. Statistika sekarang sangat berperan dengan
ilmu biologi, sehingga ada ilmu terapan antara statistika dengan biologi yang salah satunya
adalah biostatistika atau biometri. Sedangkan biostatistika digunakan dalam biologi untuk
merancang percobaan biologi, mengoleksi data, mengumpulkan data, dan menganalisis data.
Penggunaan biometri sering digunakan untuk memecahkan permasalah dalam biologi dengan
menerapkan metode statistika. metode yang digunakan dalam biologi untuk mendapatkan data
dengan statistika adalah dengan metode observasi, metode survei dan metode eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. id.wikipedia.org. (Diakses pada tanggal 10 Maret 2012).


Endista, Amiyella. 2008. www.berandakami.wordpress.com. (Diakses pada tanggal 10 Maret 2012).
Subali,Bambang. 2010. Biometri: Aplikasi Statistika dalam Penelitian Biologi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai