Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

DIARE

Bidang studi : Diare pada Balita


Topik Bahasan : Diare
Target /sasaran : Ibu - Ibu yang memiliki balita
Hari / Tanggal : Kamis, 07 Desember 2017
Waktu : 35 menit
Tempat : Posyandu Kenanga IV b RT 05 RW VII, kelurahan
Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Dengan diadakannya penyuluhan diare diharapkan ibu-ibu dan dapat
mengerti tentang apa itu diare, tanda dan gejala diare, bahaya diare jika tidak
segera ditangani, serta penatalaksanaan diare.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang diare, ibu-ibu dapat :
1. Menjelaskan pengertian diare
2. Mengetahui penyebab diare
3. Mengetahui tanda dan gejala diare
4. Mengetahui bahaya diare jika tidak segera ditangani
5. Mengetahui penatalaksanaan diare.

III. Materi Penyuluhan


1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare
4. Bahaya diare jika tidak segera ditangani
5. Penatalaksanaan diare (pembuatan bubur tempe dan oralit)
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya Jawab

VI. Media
a. Power Point
b. Leaflet

VII. Evaluasi
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian diare.
2. Peserta dapat mengetahui penyebab
3. Peserta dapat mengetahui tanda dan gejala diare.
4. Peserta dapat mengetahui bahaya diare jika tidak segera ditangani.
5. Peserta dapat mengetahui penatalaksanaan diare.
VIII. Kegiatan penyuluhan
Tabel 3
Kegiatan Penyuluhan Diare

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 3 Menit Pembukaan:
1. Memperkenalkan diri Menyambut salam dan
mendengarkan

2. Menjelaskan tujuan dari Mendengarkan


penyuluhan.
3. Melakukan kontrak waktu. Mendengarkan
4. Menyebutkan materi Mendengarkan
penyuluhan yang akan
diberikan

2 20 Menit Isi :
1. Menjelaskan pengertian Memperhatikan
Diare
2. Menyebutkan dan Memperhatikan
menjelaskan penyebab
3. Menyebutkan tanda dan Memperhatikan
gejala diare
4. Menjelaskan bahaya diare Memperhatikan
jika tidak segera ditangani.
5. Menjelaskan dan Memperhatikan
mempraktikkaan cara
pembuatan bubur tempe
dan oralit

3 10 Menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab dan
tentang materi yang diberikan menjelaskan pertanyaan
dan reinforcement kepada
peserta bila dapat menjawab
dan menjelaskan kembali
pertanyaan atau materi

4 2 Menit Teriminasi :
1. Mengucapkan terimakasih
Menjawab salam
kepada peserta
2. Mengucapkan salam
MATERI
PENYULUHAN DIARE

A. Pengertian Diare
Diare akut (berlangsung kurang dari 2 minggu) adalah buang air besar
dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat) dengan
frekuensi 3 kali sehari, buang air tersebut dapat disertai dengan lendir atau
darah. (Sudoyo Aru, 2009).

B. Etiologi Diare
1. Infeksi :
a. Virus : Rotavirus, adenovirus
b. Parasit : Protozoa : Cacing perut (askaris)
c. Bakteri : Salmonella, E. Colli
2. Makanan :
a. Makanan basi
b. Makanan beracun
c. Alergi terhadap makanan
d. Lingkungan, alat makan dan makanan yang tidak bersih dan sehat

C. Manifestasi Klinis
1. Diare akut (berlangsung kurang dari 2 minggu)
a. Nyeri pada kwadran kanan bawah (perut sebelah kanan bawah)
b. Demam
c. Muntah
d. Sering haus
e. Turgor kulit menurun (cubitan kulit perut)
2. Diare kronis (berlangsung lebih dari 2 minggu)
a. Penurunan BB dan nafsu makan
b. Muntah dan sering haus
c. Dehidrasi (hipotensi, takikardia, denyut jantung lemah)
d. Turgor kulit menurun (cubitan kulit perut)
e. Frekuensi nadi dan napas meningkat

D. Bahaya Diare Jika tidak Segera Ditangani


Menurut Bongard, (2002) komplikasi diare:
1. Dehidrasi
a. Dehidrasi Berat : Kehilangan cairan 8-10% dari BB
Terdapat 2 atau lebih tanda :
1) Tidak sadar (Kesadaran menurun)
2) Mata cekung
3) Tidak bisa minum/ malas minum
4) Cubitan kulit perut sangat lambat > 2 detik
5) Nadi cepat
b. Dehidrasi Sedang : Kehilangan cairan 5-8% dari BB
1) Rewel, gelisah
2) Mata cekung
3) Minum dengan lahap atau haus
4) Cubitan kulit kembali dengan lambat
5) Nadi cepat
c. Dehidrasi Ringan : Kehilangan cairan 2-5% dari BB
1) Turgor kulit kurang elastis
2) Suara serak
3) Anak belum jatuh dalam keadaan syok
2. Kejang
3. Malnutrisi

E. Penatalaksanaan Diare
1. Pertolongan pertama oleh Ibu di rumah
a. ASI
Pada bayi muda, pemberian ASI merupakan pemberian cairan
tambahan yang utama. Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada
setiap kali pemberian (sebanyak yang anak mau).
Pada usia 0-6 bulan (ASI Eksklusif) = diberi oralit sebagai tambahan
Pada usia >6 bulan = diberikan 1/ lebih cairan seperti oralit, air
matang, cairan makanan/tajin, dan bubur tempe.
b. Cara Pembuatan Oralit
Tujuan : Untuk terapi bagi penderita diare
Sasaran : Balita
Kegunaan :
1. Mengurangi kuantitas volume tinja agar tidak terus-menerus keluar
terutama tinja yang berbentuk cairan.
2. Mencegah rasa mual dan muntah
3. Mencegah dehidrasi
Bahan :
1. Satu sendok teh gula
2. Seperempat sendok teh garam
3. Air hangat 1 gelas
Cara membuat oralit dengan menggunakan larutan gula dan garam
1. Sediakan satu sendok teh gula
2. Sediakan garam seperempat sendok teh
3. Air hangat yang sudah dimasak 1 gelas
4. Campur gula, garam dalam air hangat, lalu diaduk sampai larut dan
merata
5. Diminum setelah ketika menderita diare.
Takaran Pemberian Oralit
Takaran oralit dapat dilihat sebagai berikut:
1. Umur kurang 1 tahun takarannya adalah 50 sampai 100 ml atau
sama dengan seperempat sampai setengah gelas
2. Umur 1 – 4 tahun takarannya 100 ml sampai 200 ml atau sama
dengan setengah sampai satu gelas.
3. Umur 5 – 12 tahun takarannya sekitar 600 ml atau sama dengan 3
gelas.
4. Umur 12 tahun – dewasa takarannya 1,5 liter atau sama dengan 6
gelas.
c. Cara Pembuatan Bubur Tempe
Tujuan : Untuk terapi diit bagi penderita diare
Sasaran : Bayi berusia 6-12 bulan dan anak usia 1 – 5 tahun
Kegunaan : Untuk meringankan kerja usus bagi penderita diare
Bahan :
1. Tempe 50 gr
2. Tepung beras 30 gr
3. Margarin 10 gr
4. Gulapasir 20 gr
5. Air 200 gr
Cara membuat :
Cara 1 :
a. Tempe diblender ditambah 20 cc air
b. Campurkan tempe yang sudah diblender dengan tepung beras, gula
pasir, margarin, air
c. Aduk hingga merata
d. Masak diatas api, aduk terus sampai bubur mengental
e. Siap makan
Cara 2 :
a. Tempe direbus, lalu dihaluskan
b. Campur tempe, tepung beras, margarin, gula pasir dengan sisa air
rebusan tempe sebaynak 200 cc
c. Masak diatas api sampai matang
d. Formula disaring dan siap dimakan.
DAFTAR PUSTAKA

Bongard, F.S., Sue, D.Y. 2002. Endocrine Problem in The Critically Ill Patient,
Current Critical Care Diagnosis & Treatment, 2nd edition, Mac Graw Hill
Huda, Amin Nurarif dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
diagnosa medis dan Nanda NIC NOC, Edisi revisi Jilid 2. Yogyakarta:
Mediaction.
Sudoyo Aru, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1,2,3, edisi
keempat. Jakarta : Internal Publishing

Anda mungkin juga menyukai