Anda di halaman 1dari 9

Sejarah Ekoonomi pemikiran islam

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam VII (Islam
Disiplin ilmu)

Di susun oleh :
Faisal Rahman (10090316068)
Jody Dianado (10090316072)

MANAJEMEN E

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2018/2019
A. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang universal dan komprehensif. Universal artinya bahwaIslam
diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di muka bumi dan dapat diterapkandalam setiap waktu
dan tempat sampai akhir zaman. Komprehensif artinya bahwa Islammempunyai ajaran yang
lengkap dan sempurna. Kesempurnaan ajaran Islam dikarenakanIslam mengatur seluruh aspek
kehidupan manusia dan tidak hanya aspek spiritual, tetapi juga aspek muamalah yang meliputi
ekonomi, sosial, politik, hukum, dan lainnya

Munculnya islam membuka zaman baru dalam sejarah kehidupanmanusia. Kelahiran nabi
muhammad adalah suatu peristiwa yang tiadatandingan nya. Beliau adalah utusan Allah SWT
yang terakhir dan sebagai pembawa kebaikan bagi seluruh ummat manusia. Rasulullah
mengubahsistem ekonomi dan keuangan negara sesuai dengan ketentuan al-

qur’an dan hadis.Ilmu ekonomi islam sebagai sebuah study ilmu pengetahuanmodern baru
muncul pada tahun 1970 an, tetapi pemikiran tentangekonomi islam telah muncul sejak islam itu
diturunkan melalui nabiMuhammad SAW. Karena rujukan utama pemikiran ekonomi
islamiadalah al-qur’an dan hadist maka pemikiran ekonomi ini munculnya juga bersamaan
dengan diturunkannya dengan al-qur’an dan masa kehidupan

Rasulullah. Pada abad akhir enam masehi hingga abad awal tujuh masehi.Setelah masa
tersebut banyak sarjana muslim yang memberikan kontribusikarya pemikiran ekonomi. Karya-
karya mereka sangat berbobot yaitumemiliki dasar argumentasi religius dan sekaligus intelektual
yang kuatserta kebanyakan didukung oleh fakta empiris pada waktu itu. Banyakdiantaranya juga
sangat futuristik dimana pemikir-pemikir barat barumengkaji nya ratusan abad kemudian.

Pemikiran ekonomi dikalangan pemikir muslim banyak mengisi hasanah pemikiran ekonomi
dunia pada masa dimana barat masih dalam kegelapan.Pada masa itu dunia islam justru
mengalami puncak kejayaan dalam berbagai bidang.
B. Biografi dan hasil karya cendikiawan Ibnu Khaldun

Ibn Khaldun seorang tokoh yang sangat popular yang memiliki nama lengkap,Abū Zayd
‘Abd ar-Raḥmān ibn Muḥammad ibn Khaldūn al-Ḥaḍramī. lahir di Tunisia pada 1 Ramadan 732
H./27 Mei 1332 M. adalah dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal
Alquran sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam,
karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis jauh telah
dikemukakannya sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823)
mengemukakan teori-teori ekonominya. Bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya
sudah menyebar ke mana-mana.

Paling tidak ada tiga periode dalam perjalan hidup beliau. Periode pertama, masa dimana
Ibnu Khaldun menuntut berbagai bidang ilmu pengetahuan. Yakni, ia belajar Alquran, tafsir,
hadis, usul fikih, tauhid, fikih madzhab Maliki, ilmu nahwu dan sharaf, ilmu balaghah, fisika dan
matematika.

Dalam semua bidang studinya mendapatkan nilai yang sangat memuaskan dari para gurunya.
Namun studinya terhenti karena penyakit pes telah melanda selatan Afrika pada tahun 749 H.
yang merenggut ribuan nyawa. Ayahnya dan sebagian besar gurunya meninggal dunia. Ia pun
berhijrah ke Maroko selanjutnya ke Mesir; Periode kedua, ia terjun dalam dunia politik dan
sempat menjabat berbagai posisi penting kenegaraan seperti qadhi al-qudhat (Hakim Tertinggi).
Namun, akibat fitnah dari lawan-lawan politiknya, Ibnu Khaldun sempat juga dijebloskan ke
dalam penjara. Periode ketiga, setelah keluar dari penjara, Ibnu Khaldun berkonsentrasi pada
bidang penelitian dan penulisan, ia pun melengkapi dan merevisi catatan catatannya yang telah
lama dibuatnya. DR. Bryan S. Turner, guru besar sosiologi di Universitas of Aberdeen, Scotland
dalam artikelnya “The Islamic Review & Arabic Affairs” di tahun 1970-an mengomentari
tentang karya-karya Ibnu Khaldun. Ia menyatakan, “ Tulisan-tulisan sosial dan sejarah dari Ibnu
Khaldun hanya satu-satunya dari tradisi intelektual yang diterima dan diakui di dunia Barat,
terutama ahli-ahli sosiologi dalam bahasa Inggris (yang menulis karya-karyanya dalam bahasa
Inggris).” Salah satu tulisan yang sangat menonjol dan populer adalah muqaddimah
(pendahuluan) yang merupakan buku terpenting tentang ilmu sosial dan masih terus dikaji
hingga saat ini.
Ibnu Khaldun, ia wafat di Kairo Mesir pada saat bulan suci Ramadan tepatnya pada tanggal
25 Ramadan 808 H./19 Maret 1406 M.

Karya Ibnu Khaldun

Karya-karya lain Ibnu Khaldun yang bernilai sangat tinggi diantaranya :

1. at-Ta’riif bi Ibn Khaldun (sebuah kitab autobiografi, catatan dari kitab sejarahnya)
2. Muqaddimah (pendahuluan atas kitabu al-‘ibar yang bercorak sosiologis-historis, dan
filosofis)
3. Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin (sebuah kitab tentang permasalahan dan pendapat-
pendapat teologi, yang merupakan ringkasan dari kitab Muhassal Afkaar al-
Mutaqaddimiin wa al-Muta’akh-khiriin karya Imam Fakhruddin ar-Razi).

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Perjalanan Ibnu Khaldun?


2. Bagaimana Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Mekanisme Pasar?
3. Bagaimana Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Perdagangan Internasional?

Tujuan

1. Mengetahui ibnu Khaldun lebih dekat


2. Mengetahui Pandangan Ibnu Khaldun tentang mekanisme pasar
3. Mengetahui Pandangan Ibnu Khaldun tentang Perdagangan internasional
C, Pembahasan

C.1 Perjalanan Ibnu Khaldun

Tak hanya dalam bidang sosiologi dan sejarah, kecemerlangan Ibnu Khladun juga tampak
dalam bidang lainnya. Dalam bidang ekonomi Islam, di antara sekian banyak pemikir masa
lampau yang mengkaji ekonomi Islam, Ibnu Khaldun merupakan salah satu ilmuwan yang paling
menonjol.

Ibnu Khaldun sering disebut sebagai raksasa intelektual paling terkemuka di dunia. Ia
bukan saja bapak sosiologi, tetapi juga bapak ilmu ekonomi karena banyak teori ekonominya
yang jauh mendahului para pemikir Barat modern, seperti Adam Smith dan David Ricardo.

Muhammad Hilmi Murad secara khusus telah menulis sebuah karya ilmiah berjudul Abul
Iqtishad: Ibnu Khaldun atau Bapak Ekonomi: Ibnu Khaldun. Dalam tulisan tersebut, Hilmi
Murad membuktikan bahwa Ibnu Khaldun terbukti secara ilmiah menjadi penggagas pertama
ilmu ekonomi secara empiris. Karya tersebut disampaikannya dalam sebuah simposium tentang
Ibnu Khaldun di Mesir tahun 1978.

Sebelum Ibnu Khaldun, kajian-kajian ekonomi di dunia Barat masih bersifat normatif.
Adakalanya dikaji dari perspektif hukum, moral, dan filsafat. Karya-karya tentang ekonomi yang
disusun oleh para ilmuwan Barat bercorak tidak ilmiah karena pemikir zaman pertengahan
tersebut memasukkan kajian ekonomi dalam kajian moral dan hukum. Sedangkan, Ibnu Khaldun
mengkaji problem ekonomi masyarakat dan negara secara empiris. Ia menjelaskan fenomena
ekonomi secara aktual.

Pujian terhadap Ibnu Khaldun juga datang dari Shiddiqy Boulokia, seorang ekonom.
Dalam tulisannya yang bertajuk Ibn Khaldun:A Fourteenth Century Economist, Shiddiqy
Boulokia, dinyatakan bahwa Ibnu Khaldun telah menemukan sejumlah besar ide dan pemikiran
ekonomi fundamental beberapa abad sebelum kelahiran ‘resminya’ (di Eropa).

Shiddiqy Boulokia menambahkan, Ibnu Khladun telah menemukan keutamaan dan


kebutuhan suatu pembagian kerja sebelum ditemukan Smith dan prinsip tentang nilai kerja
sebelum Ricardo. Ia telah mengolah suatu teori tentang kependudukan sebelum Malthus dan
mendesak akan peranan negara di dalam perekonomian sebelum Keynes.
Bahkan, lebih dari itu, Ibnu Khaldun telah menggunakan konsepsi-konsepsi ini untuk
membangun suatu sistem dinamis yang mudah dipahami, yaitu mekanisme ekonomi telah
mengarahkan kegiatan ekonomi kepada fluktuasi jangka panjang.

Lafter, penasihat ekonomi presiden Ronald Reagan, yang menemukan teori Lafter Curve,
berterus terang bahwa ia mengambil konsep Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun mengajukan obat
resesi ekonomi, yaitu mengecilkan pajak dan meningkatkan pengeluaran (ekspor) pemerintah.
Pemerintah adalah pasar terbesar dan ibu dari semua pasar dalam hal besarnya pendapatan dan
penerimaannya. Jika pasar pemerintah mengalami penurunan, hal wajar apabila pasar yang lain
akan ikut turun, bahkan dalam agregate yang cukup besar.

Sementara itu, S Colosia dalam bukunya Constribution A L’Etude D’Ibnu Khaldaun


Revue Do Monde Musulman memaparkan, sebagaimana mengutip Ibrahim Ath-Thahawi,
Apabila pendapat-pendapat Ibnu Khaldun tentang kehidupan sosial menjadikannya sebagai
pionir ilmu filsafat sejarah, pemahamannya terhadap peranan kerja, kepemilikan, dan upah
menjadikannya sebagai pionir ilmuwan ekonomi modern.

Oleh karena besarnya sumbangan Ibnu Khaldun dalam pemikiran ekonomi, Boulokia
mengatakan, Sangat bisa dipertanggungjawabkan jika kita menyebut Ibnu Khaldun sebagai salah
seorang bapak ilmu ekonomi. Ia juga menyimpulkan bahwa Ibnu Khaldun secara tepat dapat
disebut sebagai ahli ekonomi Islam terbesar yang pernah ada.

C.2 Konsep Ibnu Khaldun tentang Mekanisme Pasar

bn Khaldun dalam kitabnya al-Mukadimah menyatakan bahwa jika suatu kota


berkembangdan jumlah penduduknya semakin banyak, penuh dengan kemewahan, maka barang-
barang pokok akan menurun, sedangkan barang mewah akan menaik. Ini disebabkan penduduk
kotamemiliki surplus tinggi akan bahan makanan melebihi kebutuhan mereka, sedangkan
penawaran bahan pangan akan naik seiring dengan meningkatnya gaya hidup yang
mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap barang mewah. Ketika barang-barang
kebutuhanketersediaannya sedikit, maka harga akan naik. Namun, terjadi impor barang
kebutuhan tersebutsehingga ketersediaannya melimpah maka harga akan turun (Rozalinda, 2014:
151).
Ini berarti bahwa kekuatan permintaan dan penawaranlah yang menentukan
keseimbanganharga. Ibn Khaldun juga menjelaskan bahwa keuntungan yang kecil akan membuat
perdaganganlesu karena penjual tidak bergairah. Sebaliknya, bila harga tinggi pasar juga menjadi
lesu karena pembeli tidak bersemangat. Maka akan sangat berbahaya bagi pemerintah
mengintervensi danmemonopoli pasar yang malah justru akan mempersempit ruang industri dan
perniagaan rakyatnya. Prinsip kesempatan yang sama bagi siapa pun untuk berproduksi haruslah
dianut.Kehidupan perekonomian menjamin terjadinya proses saling memberi antar sektor atau
antara produsen ke konsumen dalam kesempatan yang sama (Nasution, et.al. 2010: 166)

C.3 Konsep Ibnu Khaldun tentang Perdangangan Internasional

Pendapat Ibn Khaldun tentang perdagangan internasional mencakup pembahasan tentang


money and price, production and distribution, capital formation and growth, trade cycles,
property and prosperity, population, agriculture, industri and trade, public expenditure,

dan lainsebagainya. Hasil pemikiran Ibn Khaldun bertujuan untuk menyebarkan keadilan bagi
para pelaku bisnis, yang ditandai dengan merebaknya kepercayaan di antara para pelaku
bisnis.Semua pemikiran Ibn Khaldun bertujuan untuk menebarkan kepercayaan yang trasenden.
Karenasegala pemikiran yang mereka ambil bermuarakan pada ajaran-ajaran Islam yang tidak
laindigulirkan untuk memberikan kemaslahatan bagi manusia (Fauzia, 2014: 37)
D.Kesimpulan

Ibn Khaldun dikenal sebagai bapak ekonomi ( father of economic) yang hidup pada
zamankegelapan Islam dan permulaan zaman Renaissance di Eropa. Ia dipandang sebagai satu-
satunyailmuwan Muslim yang tetap kreatif menghidupkan khazanah intelektualisme Islam pada
periodePertengahan. Kitab ”Muqadimmah” yang sesungguhnya merupakan volume pertama dari
tujuhvolume karya besarnya, Kitab al-’Ibar, atau judul lengkapnya al- I’bar wa Diwan al
Mubtada’ wa al-Khabar fi al- A’yan wa al -’Arab wa al -’Ajam wa al - Barbar wa man ’Asrahum
min Zaw as-Sulthan al-Akbar. (Buku Pelajaran-pelajaran dan rekaman sebab dan akibat dalam
sejarahorang-orang Arab, Persia, Barbar dan kekuatan kontemporer mereka) merupakan salah
satu kitabyang secara komprehensif membahas tentang teori-teori dalam ekonomi Islam seperti
kekayaannasional, keseimbangan ekonomi makro, teori upah, perdagangan internasional, uang,
pajak danmekanisme pasar dalam konteks permintaan dan penawaran serta lainnya yang sangat
berguna bagi pengembangan dan perkembangan ekonomi Islam. Selain itu, Ibn Khaldun
mangajukansolusi untuk resesi, dengan mengecilkan pajak dan meningkatkan pengeluaran
pemerintah.Pemerintah adalah pasar terbesar, ibu dari semua pasar yang berkaitan dengan
besarnya pendapatan dan penerimaan. Jika pasar pemerintah mengalami penurunan, maka pasar
yanglainnya pun akan menurun bahkan dalam agregat yang lebih besar
DAFTAR PUSTAKA

Rozalinda, 2013, Ekonomi Islam; Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi,
Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Karim, Adiwarman Azwar, 2014, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali
Press.

Umar Chapra, 2001, The Future of Islamic Economic; An Islamic Prespective, (Edisi
Terjemah) ,Jakarta: SEBI.

Al-Khundairi, Zainab, 1987, Filsafat Sejarah Ibn Khaldun,terj. Ahmad Rafi‟ Usmani,
Bandung: Pustaka

Anda mungkin juga menyukai