Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

NAPZA adalah zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh

manusia, baik ditelan melalui mulut, dihirup melalui hidung maupun

disuntikkan melalui urat darah. Zat-zat kimia itu dapat mengubah pikiran

suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Pemakaian terus

menerus akan mengakibatkan ketergantungan fisik dan atau psikologis.

Resiko yang pasti terjadi adalah kerusakan pada sistem syaraf dan organ-

organ penting lainnya seperti jantung, paru-paru, dan hati.

Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2010, jenis

narkoba yang satu tahun terakhir dipakai oleh pengguna yaitu zat yang

sengaja dihirup sampai mabuk (fly) di Perkotaan Nasional adalah

sebanyak 35,3%. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun

2010, pola konsumsi narkoba pada anak jalanan tahun 2004 yang pernah

pakai lem (Aica, Aibon, UHU) yaitu sebanyak 4,0% kemudian meningkat

menjadi 4,8%. pada tahun 2008.

Menurut Undang-undang No. 5 tahun,1997) menyatakan bahwa zat

adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikomsumsi oleh

organisme hidup dapat mengakibatkan kerja biologi serta menimbulkan

ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan atau efek ingin

1
menggunakannya secara terus menerus, yang jika dihentikan mendapat

efek lelah yang luar biasa atau rasa sakit luar biasa (Kasim, 2013).

Penyalahgunaan Napza biasa didasari atas beberapa hal yang

menyebabkan seseorang menjadi penyalahguna Napza. Pada dasarnya

dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar. Pertama, sebab-sebab

yang berasal dari faktor individu seperti pengetahuan, sikap, kepribadian,

jeins kelamin, usia, dorongan kenikmatan, perasaan ingin tahu, dan untuk

memecahkan persoalan yang sedang dihadapi. Kelompok kedua berasal

dari lingkungannya seperti pekerjaan, ketidakharmonisan keluarga, status

ekonomi, dan kelompok teman sebaya (Badri M, 2013 dalam Sholihah,

2013).

Perilaku menghisap lem merupakan bentuk perilaku menyimpang.

Lem yang merupakan bahan untuk perekat suatu benda, disalahgunakan

oleh anak jalanan untuk perbuatan yang melanggar norma dan nilai

tertentu. Menghisap lem adalah menghirup uap yang ada dalam

kandungan lem tujuannya untuk mendapatkan sensasi tersendiri (Asmaul

Husna, 2016)

Bahaya yang diakibatkan oleh pemakaian lem aibon tersebut dapat

bermacam-macam dan terkadang pecandunya kebanyakan tidak

mengetahui organ tubuh mana saja yang dapat terserang. Bahayanya

tidak hanya menyerang organ tubuh seperti otak, jantung dan paru-paru,

bahkan virus pun akan lebih mudah masuk kedalam tubuh mereka. Tidak

2
hanya menyerang fisik, melainkan mental, emosional dan spiritual mereka

pun akan terganggu (Kasim, 2013).

Alasan-alasan yang biasanya berasal dari diri sendiri sebagai

penyebab penyalahgunaan NAPZA antara lain :

1. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir

panjang mengenai akibatnya.

2. Keinginan untuk bersenang-senang.

3. Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya.

4. Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok.

5. Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup.

6. Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-kali tidak

menimbulkan ketagihan.

7. Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan

atau kelompok pergaulan untuk menggunakan NAPZA.

8. Tidak dapat berkata tidak terhadap NAPZA.

Zat yang ada dalam lem Aica aibon adalah zat kimia yang bisa

merusak sel-sel otak dan membuat kita menjadi tidak normal, sakit

bahkan bisa meninggal. Salah satu zat yang terdapat di dalam lem Aica

aibon adalah Lysergic Acid Diethyilamide (LSD).

Pertama kali dibuat secara sintetis pada 1940-an untuk

menghilangkan hambatan yang merintangi pada kasus kejiwaan.

Halusinogen yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, seperti kaktus peyote,

3
telah dipakai golongan pribumi Meksiko selama beberapa ratus tahun

untuk kegiatan keagamaan dan hiburan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik

untuk membahas tentang efek zat kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD)

yang ada pada lem yang digunakan pada Industri Pabrik Marmer di PT.

Pumarin Pangkep.

B. Tujuan

Untuk mengetahui gangguan kesehatan apa akibat zat kimia

Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) yang ada pada lem yang digunakan

pada Industri pabrik marmer di PT. Pumarin Pangkep.

C. Manfaat

Dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat dan industri atau

perusahaan terkait penggunaan zat kimia Lysergic Acid Diethyilamide

(LSD) yang ada pada lem yang digunakan pada Industri pabrik marmer di

PT. Pumarin Pangkep yang digunakan sebagai bahan dalam membuat

marmer.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah zat Kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD)

LSD ditemukan (atau dibuat) pada tahun 1938 oleh Albert

Hofmann, seorang ahli kimia yang bekerja untuk Sandoz Pharmaceutical

di Basel, Swiss. Penemuan obat ini tidak disengaja. Pada saat itu

Hofmann sedang melakukan riset dengan bahan ergot. Ergot adalah

jamur yang sering dipakai untuk menghentikan pendarahan pada saat

melahirkan di masa itu. Hofmann berhasil mengisolasi zat kimia dari ergot

yang dinamakan lysergic acid, namun Hofmann baru menyadari efeknya

pada tahun 1943 pada saat zat tersebut masuk secara tidak sengaja ke

dalam badannya.

Sejam kemudian Hofmann mulai merasakan sensasi aneh pada

dirinya dan meminta asistennya untuk mengantarnya pulang. Sang

asistenpun mengantarnya dengan sepeda sampai ke rumahnya. Hofmann

menuliskan di jurnalnya “…sedikit demi sedikit saya melihat warna-warna

dan bentuk yang belum pernah saya lihat meski saya telah menutup mata.

Bentuk-bentuk dan warna yang luar biasa bergantian, dan menyatu

membentuk pemandangan kaleidoskop…”.

5
Peristiwa ini adalah ‘acid trip’ pertama yang sekarang dikenal

dengan sebutan “Bicycle Day”. Kemudian LSD diteliti secara besar-

besaran pada sepanjang tahun 1940 sampai 1960an karena

karakteristiknya dapat memanipulasi otak sedemikian hebatnya. Pada

jangka waktu tersebut, zat kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD)

didistribusikan secara luas kepada farmasi di seluruh dunia yang akhirnya

mengakibatkan masuknya zat ini pada publik.

Zat kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) dipopulerkan oleh Dr.

Timothy Leary, seorang dosen psikologi di Universitas Harvard. Leary

percaya bahwa dengan dosis yang benar dan dengan supervisi oleh

sosok profesional maka zat tersebut dapat memperbaiki tingkah laku dan

pandangan seseorang. Akibatnya Leary menjadi sorotan CIA, FBI, dan

DEA. Akhirnya Leary dijatuhkan hukuman 30 tahun karena memiliki

setengah puntung marijuana. Presiden Richard Nixon sempat

mendeskripsikan Leary sebagai “orang paling berbahaya di Amerika”.

Zat kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) merupakan jenis

halusinogen yang memiliki efek sangat buruk terhadap mental seseorang.

Menurut peneliti dari laboratorium Sandoz tahun 1943, menyebutkan

kalau zat kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) mempunyai efek

menyerupai gangguan psikosis. LSD dapat berbentuk pil, cara

pemakaiannya ditelan atau melalui mukosa oral dengan menggunakan

kertas yang diresapi LSD dengan dosis 100-300 mikrogram.

6
B. Pengertian Zat Kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD)

Zat kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) termasuk golongan

psikotropika, dimana psokotropika adalah zat atau obat baik alamiah

maupun sintetis, bukan narkoba yang berkhasiat psikoaktif melalui

pengaruh selektif pada penyusunan saraf pusat yang menyebabkan

perubahan pada aktifitas mental dan prilaku.(BNN RI, 2008)

C. Struktur Zat Kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD)

Nama sistematis (IUPAC)

(6aR,9R)- N,N- dietil- 7-metil- 4,6,6a,7,8,9-


heksahidroindolo- [4,3-fg] kuinolina- 9-karboksamida

Data klinis

Kat. X(AU) X(US)


kehamilan

Status hukum Prohibited (S9) (AU) Schedule


III(CA) ? (UK) Schedule I (US)

7
Rute Oral, Intravena

Data farmakokinetik

Metabolisme Hepar

Waktu paruh 3-5 jam[1][2]

Ekskresi Ginjal

Pengenal

Nomor CAS 50-37-3

Kode ATC ?

PubChem CID 5761

ChemSpider 5558

Sinonim LSD, LSD-25,


lisergida,
D-asam lisergat dietilamida,
N,N- dietil- D- lisergamida

Data kimia

Formula C20H25N3O

Massa mol. 323,43 g/mol

SMILES eMolecules & PubChem

8
Data fisik

Titik lebur 80 °C (176 °F)

Gambar 1. Struktur Kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD)

(Sumber http//www.wikipedia.org)

D. Efek Zat Kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD)

1. Fisik

Zat Kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) dapat

menyebabkan dilatasi pupil , berkurang nafsu makan , dan

terjaga. Reaksi fisik lain terhadap LSD sangat bervariasi dan tidak

spesifik, beberapa di antaranya mungkin sekunder akibat efek

psikologis LSD. Di antara gejala yang dilaporkan adalah mati rasa,

lemas, mual, hipotermia atau hipertermia , gula darah meningkat,

merinding, peningkatan denyut jantung, dan rahang mengepal.

9
Gambar 2. Efek Fisik Zat Kimia Lysergic Acid Diethyilamide

Sumber : http//www.Madanionline.org

2. Psikologis

Efek psikologis langsung yang paling umum dari Lysergic

Acid Diethyilamide (LSD) adalah halusinasi

visual dan ilusi (Bahasa sehari-hari dikenal sebagai

" perjalanan "), yang dapat sangat bervariasi tergantung pada

seberapa banyak yang digunakan dan bagaimana otak

merespons. Perjalanan biasanya dimulai dalam 20-30 menit

menggunakan LSD melalui mulut (kurang jika didengus atau

diambil secara intravena), mencapai puncak tiga sampai empat jam


10
setelah konsumsi, dan bertahan hingga 12 jam. Pengalaman

negatif, yang disebut sebagai "perjalanan buruk", menghasilkan

emosi negatif yang intens, seperti ketakutan dan kecemasan

irasional, serangan panik, paranoid, perubahan suasana hati

cepat, pikiran yang mengganggu keputusasaan, ingin menyakiti

orang lain, dan keinginan bunuh diri . Tidak mungkin memprediksi

kapan perjalanan yang buruk akan terjadi (Caesar,

2013). Perjalanan yang baik menstimulasi dan menyenangkan,

dan biasanya melibatkan perasaan seolah-olah seseorang

mengambang, terputus dari kenyataan, perasaan gembira atau

euforia (kadang-kadang disebut "rush"), penurunan hambatan, dan

keyakinan bahwa seseorang memiliki kejelasan mental atau

kekuatan super yang ekstrim (Timothy, 2014).

3. Indrawi

Beberapa efek sensori mungkin termasuk pengalaman warna

bercahaya, objek dan permukaan yang tampak beriak atau "bernafas",

pola berwarna di belakang kelopak mata tertutup ( citra eidetik ),

perasaan waktu yang berubah (waktu tampaknya melebar,

mengulanginya sendiri, mengubah kecepatan atau berhenti),

merangkai pola geometris yang menutupi dinding dan objek lain, dan

mengubah objek.

11
LSD menyebabkan suatu animasi pengalaman indrawi,

emosi, kenangan, waktu dan kesadaran selama 6 hingga 14 jam,

tergantung dosis dan toleransi. Umumnya dimulai dalam 30 hingga 90

menit setelah konsumsi, pengguna dapat mengalami apa saja mulai

dari perubahan halus dalam persepsi hingga luar biasa pergeseran

kognitif . Perubahan dalam persepsi pendengaran dan visual adalah

khas (Linton Harriet B. & Langs Robert J. 1962). Efek visual termasuk

ilusi pergerakan permukaan statis, setelah jejak seperti gambar objek

bergerak ("pelacak"), tampilan pola geometrik berwarna yang bergerak

(terutama dengan mata tertutup), intensifikasi warna dan kecerahan

("berkilau"), tekstur baru pada objek, penglihatan kabur, dan bentuk

sugestibilitas. Pengguna biasanya melaporkan bahwa dunia yang tidak

bernyawa muncul untuk bernyawa dengan cara yang tidak bisa

dijelaskan. misalnya, benda-benda yang statis dalam tiga dimensi

dapat tampak bergerak relatif terhadap satu atau lebih dimensi ruang

tambahan.

E. Pengaruh Zat Kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD)

Adapun beberapa pengaruh pada penggunaan LSD yaitu :

1. Pengaruh setelah pemakaian

a. Pupil mata melebar, tidak bisa tidur, mulut kering, selera makan

hilang, suhu tubuh meningkat, denyut jantung cepat, tekanan

darah naik dan berkeringat.

12
b. Koordinasi otot terganggu, tremor.

c. Berubahnnya perasaan akan waktu dan persepsi tentang diri

sendiri.

2. Pengaruh Jangka Panjang

a. Bad trips’ termasuk delusi (penilaian yang salah tentang diri

sendiri atau lingkungan) dan halusinasi (penglihatan khayal),

panik, kebingungan, cemas, merasa tak berdaya, putus asa,

skizofrenia (gangguan jiwa), hilangnya kendali diri, melakukan

kekerasan pada diri sendiri dan orang lain.

b. Menyebabkan ketergantungan dan timbul toleransi

c. Pengaruh pada sistem tubuh manusia

3. Pengaruh Pada Sistem Saraf Tubuh Manusia

a. Sistem saraf pusat

1) Dapat menyebabkan kerusakan otak, gangguan daya ingat

dan pemusatan perhatian, kesulitan cara berpikir abstrak.

2) Meningkatkan resiko kejang-kejang.

3) Dapat menyebabkan delusi (penilaian yang salah tentang

diri sendiri atau lingkungan), halusinasi, persepsi akan waktu

dan ruang menjadi buruk.

b. Sistem pernapasan : Meningkatnya risiko kegagalan

pernapasan.

c. Sistem jantung dan pembuluh darah : Menigkatkan resiko gagal

13
jantung.

BAB III

PEBAHASAN

Zat yang ada dalam lem yang digunakan dalam industri marmer

14
adalah zat kimia yang bisa merusak sel-sel otak dan membuat kita

menjadi tidak normal, sakit bahkan bisa meninggal. Salah satu zat kimia

yang terdapat di dalam lem tersebut adalah Lysergic Acid Diethyilamide

(LSD). Zat kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) adalah halusinogen

yang paling terkenal. Ini adalah salah satu jenis narkoba sintetis yang

disarikan dari jamur kering (dikenal sebagai ergot) yang tumbuh pada

rumput gandum. LSD adalah cairan tawar, yang tidak berwarna dan tidak

berbau yang sering diserap ke dalam zat yang cocok seperti kertas

pengisap dan gula blok, atau dapat dipadukan dalam tablet, kapsul atau

kadang-kadang gula-gula.

Tak serupa dengan narkoba lain, pengguna zat kimia Lysergic Acid

Diethyilamide (LSD) mendapat sedikit gagasan yang dipakai dan efeknya

dapat berubah-ubah dari orang ke orang, dari peristiwa ke peristiwa dan

dari dosis ke dosis. Untuk penggunaan zat kimia Lysergic Acid

Diethyilamide (LSD) efeknya dapat menjadi nikmat yang luar biasa,

sangat tenang dan mendorong perasaan nyaman. Sering kali ada

perubahan pada persepsi, pada penglihatan, suara, penciuman, perasaan

dan tempat. Efek negatif LSD dapat termasuk hilangnya kendali emosi,

disorientasi, depresi, kepeningan, perasaan panik yang akut dan perasaan

tak terkalahkan, yang dapat mengakibatkan pengguna menempatkan diri

dalam bahaya fisik.

Efek penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan sorot balik

15
pada efek halusinogenik, yang dapat terjadi berhari-hari, berminggu-

minggu atau bahkan berbulan-bulan. Tidak ada bukti atau adanya

ketergantungan fisik dan tidak ada gejala putus zat yang telah diamati

bahkan setelah dipakai secara berkesinambungan. namun,

ketergantungan kejiwaan dapat terjadi. Efek LSD tergantung pada dosis,

toleransi, berat badan dan umur. Keberadaan LSD tidak lebih lama

keberadaannya daripada obat-obat dengan level signifikan di dalam

darah.

Penggunaan lem pada industri marmer di PT Pumarin Pangkep

sangat banyak dan melibatkan karyawan yang cukup banyak. Untuk itu

penggunaan lem tersebut harus sesuai dengan SOP yang ditetapkan dan

sesuai dengan MSDS bahan tersebut.

Para karyawan pada perusahaan tersebut masih kurang

memahami tentang efek dari penggunaan lem tersebut. Untuk itu

penyuluhan dan pemberian pemahaman bahwa penggunaan APD sangat

penting untuk melindungi diri baik itu diri sendiri maupun orang lain.

BAB IV

PENUTUP

16
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka dapat di tarik

beberapa kesimpulan yaitu :

1. Lem yang di gunakan pada Industri Marmer memiliki kandungan

zat kimia yang berbahaya yakni Zat kimia Lysergic Acid

Diethyilamide (LSD).

2. Tanda-tanda fisik yang timbul pada pengguna Zat kimia

Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) yaitu : Tekanan darah

meningkat, suhu tubuh meningkat sehingga berkeringat terus,

mual, pusing dan penglihatan kabur.

3. Tanda psikologis yang timbul pada pengguna Zat kimia Lysergic

Acid Diethyilamide (LSD) yaitu : perubahan suasana hati

(mood), gangguan persepsi, gangguan proses pikir dan

perilaku, keras kepala, paranoia, panik, muncul ide bunuh diri,

disorientasi waktu dan tempat.

4. Zat kimia Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) merupakan jenis

halusinogen yang memiliki efek sangat buruk terhadap mental

seseorang.

B. Saran

17
Berdasarkan hasil pembahasan serta kesimpulan, maka dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi industri-industri yang menggunakan zat berbahaya Lysergic

Acid Diethyilamide (LSD) agar menggunakan bahan tersebut

sesuai dengan Material Safety Data Sheet (MSDS) bahan kimia

tersebut.

2. Bagi pekerja yang memakai bahan kimia Lysergic Acid

Diethyilamide (LSD) agar mengggunakan APD standar sesuai

dengan SOP yang telah di tetapkan oleh perusahaan.

18
DAFTAR PUSTAKA

asmaul Husna. (2016). Hubungan Pengetahuan, Teman Sebaya Dan


Status Ekonomi Dengan Perilaku Ngelem Pada Anak Jalanan Di Kota
Kendari Tahun 2016.
BNN, 2011. Kumpulan Hasil Penelitian Badan Narkotika Nasional pada
tahun 2010. Jakarta Timur : Badan Narkotika Nasional Republik
Indonesia

Kasim, Muhammad Fauzan. 2012. Tujuan Kriminologs Terhadap


Penyalahgunaan “Lem Aibon” Oleh Anak Jalanan (Studi Kasus Di
Kota Makassar Tahun 2012). jurnal. Universitas hasanuddin.
Makassar
Pemerintah RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
1997 Tentang Narkotika (1997).

19

Anda mungkin juga menyukai