3 Votes
Indonesia adalah negara yang dilalui 2 jalur seismik. Oleh karenanya gempa bumi sering terjadi di negara
ini. Bagi seorang insinyur teknik sipil khususnya struktur, beban gempa bumi harus menjadi aspek penting
yang perlu diperhitungkan dalam mendesain bangunan dari aspek struktural. Ada 2 pendekatan yang
digunakan untuk memperhitungkan beban lateral (gempa bumi) yang bekerja pada suatu struktur, yaitu
analisis secara statik ekivalen dan analisis dinamik (respon spektra atau time history). Kali ini saya mau
berbagi cara menganalisis beban lateral time history dengan menggunakan bantuan software SAP2000 atau
ETABS. Sengaja saya tulis di blog saya, dengan harapan dapat bermanfaat bagi orang lain dan saya juga
semakin mengerti dengan menuliskannya di sini
Salah satu intitusi yang bernama “The Pacific Earthquake Engineering Research (PEER)”, yang berpusat di
University of California at Berkeley, mempunyai koleksi lebih dari 10,000 rekaman strong ground motion
yang terdiri dari 173 data gempa yang berbeda yang dapat diakses publik secara online.
Sebagai contoh, misalnya kita ingin mendownload accelerogram recorded the Imperial Valley 1940
earthquake. Silakan ikuti langkah seperti pada gambar berikut.
Saat event telah terpilih di top drop-down list, kita harus memilih menu DISPLAY the results “In Table”
daripada “On Map”.Lalu SEARCH!
Mencari accelerogram:
Dengan meng-klik data yang diinginkan dalam hal ini NGA0006, halaman baru akan muncul dengan
beberapa informasi terkait gempa tersebut. Apabila kita me-scroll down, links menuju 3 komponen dari
accelerogram (180°, 270° and vertical) akan muncul.
Dengan right-click pada satu dari link tersebut (misal komponen pertama horizontal ditandai dengan
IMPVALL/I-ELC180), halaman baru berupa kumpulan data angka-angka akan terbuka yang berisi time
history of the ground acceleration yang dipilih.
Empat baris pertama data di atas adalah berupa keterangan mengenai gempa tersebut, yaitu:
Save data dalam format TXT atau anda dapat mengganti ekstensinya secara manual.
Adapun cara membaca data gempa tersebut adalah dari dari kiri ke kanan per baris lalu ganti ke
baris selanjutnya hingga baris terakhir.
Ikuti langkah-langkah seperti yang ditunjukkan oleh anak panah pada gambar.
Agar data yang telah dimasukkan dapat digunakan dalam analisis, makan data tersebut harus
didefinisikan secara benar dalam menu ANALYSIS CASE. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
memilih SELECT pada menu bar, kemudian DEFINE → ANALYSIS CASES. Analysis case
dari accelerogram tadi adalah TIME HISTORY, yang dapat dipilih dari menu drop-down list
setelah mengklik ADD NEW CASE…
Definisikan analysis case type dan isi data-data lainnya yang sesuai
The load type is an ACCELeration of the ground (pilihan pertama di drop-down list)
Untuk model planar, biasanya gempa diasumsikan terjadi pada arah X, misal Load name
U1 (drop-down list kedua)
Data gempa dari website PEER masih menggunakan satuan g atau gravitasi, jadi scale
factor diisi dengan 9.81 m/s2 atau 981 cm/s2, tergantung unit yangs edang digunakan
pada SAP2000 atau ETABS.
The number of time steps harus diberikan berdasarkan durasi dari accelerogram dibagi
dengan sampling time: dalam contoh ini: 40 s / 0.01 s = 4,000 steps
Selain itu, kita juga dapat menampilkan output lainnya dengan memilih menu DISPLAY lalu SHOW PLOT
FUNCTION.
Dalam contoh ini akan ditampilkan displacement dalam arah X joint no. 23, dengan selang waktu 0 hingga
40 detik. Hasilnya adalah sebagai berikut: