sistem bahan bakar dan sistem pengapian (pada mesin bensin) dapat bekerja. Motor
starter menggerakan atau memutarkan mesin pada saat gigi pinion dan ring gear pada
roda penerus berkaitan. Beberapa komponen yang ada pada motor starter di
antaranya adalah baterai, kunci kontak, saklar netral pada transmisi (hanya pada
model tertentu), saklar magnetik / solenoid (magnetic switch), dan motor starter.
Berikut ini dijelaskan secara singkat fungsi komponen pada sistem starter:
1. Baterai
menyediakan arus listrik sehingga motor starter dapat bekerja dan memutarkan mesin.
2. Kunci kontak
arus dari terminal ST (starter) pada kunci kontak ke solenoid. Skema kunci kontak dan
terminal yang dipakai adalah terminal ST dan dihubungkan dengan motor starter pada
terminal 50.
Saklar ini berfungsi sebagai pengaman saat mesin di-start agar kendaraan
tidak meloncat atau jalan saat distarter. Dengan adanya saklar ini, maka saat gigi
transmisi berada pada posisi gigi tertentu mesin tidak dapat di-start kecuali transmisi
dalam keadaan netral. Tidak semua kendaraan dilengkapi dengan saklar ini, jadi
besar mengalir dari baterai ke motor starter. Selain itu, solenoid juga berfungsi untuk
mendorong roda gigi pinion motor starter sehingga berkaitan dengan roda gigi
penerus (ring gear). Solenoid bekerja berdasarkan gaya magnet yang dibangkitkan
5. Motor starter
Motor starter berfungsi untuk mengubah energi listrik yang berasal dari baterai
melalui roda penerus (flywheel) sehingga proses kerja mesin mulai dari langkah isap,
kompresi, usaha dan buang dapat terjadi dan mesin dapat hidup. Motor starter yang
banyak digunakan ada beberapa macam yaitu motor starter tipe konvensional, motor
MenuAboutContactSitemapPrivacy PolicyDisclaimer
STARTER MOTOR
Blog tentang motor starter mobil
MENU
Motor starter memiliki fungsi untuk memutar mesin pertama kali saat mesin
akan dihidupkan, yaitu dengan cara mengubah energi listrik dari baterai
menjadi energi gerak berputar yang akan memutar ring gear pada Fly wheel
mesin.
Komponen motor starter berikutnya adalah Yoke dan Pole Core. Yoke
merupakan bodi tengah dari motor starter yang berbentuk tabung dan terbuat
dari bahan logam yang kuat. Yoke berfungsi sebagai tempat dudukan inti besi
(Pole Core) sekaligus sebagai pelindung komponen dalam motor starter
lainnya.
Sedangkan Pole Core adalah inti besi yang dipasang dan diikatkan dengan
sekrup pada bagian dalam Yoke. Jumlah pole core ini mengikuti jumlah
kumparan mean yang digunakan pada motor starter tersebut. Fungsi Pole Core
ini adalah untuk memperkuat hasil medan magnet yang tercipta saat kumparan
medan dialiri artus listrik. Selain itu Pole core ini juga akan membentuk kutub-
kutub magnet sesuai dengan aliran arus lisrik yang mengalir di Kumparan
medan.
Komponen motor starter yang selanjutnya adalah Sikat Arang (Carbon Brush)
dan Pemegang Sikat (Brush Holder). Carbon Brush dan Brush Holder memang
dipasang menjadi satu namun secara fungsi memiliki peran berbeda.
Carbon brush berfungsi untuk mengalirkan arus listrik berarus besar dari
baterai menuju ke armatur melalui komutator, sedangkan brush holder
berfungsi sebagai tempat dudukan dari carbon brush beserta spring sekaligus
berfungsi untuk meneruskan aliran arus listrik dari carbon brush menuju ke
massa/ground. Untuk lebih jelasnya, baca pada artikel Fungsi carbon brush
pada motor starter
Umumnya, di dalam sebuah motor starter memiliki empat buah carbon brush
yang dikelompokkan lagi menjadi dua bagian:
Dua buah carbon brush pertama disebut carbon brush positif. Carbon
brush positif digunakan untuk menghubungkan arus listrik dari kumparan
medan (Field Coil) ke Armature Coil.
Dua buah carbon brush lainnya disebut carbon brush negatif. Carbon
brush negatif digunakan untuk menghubungkan arus listrik dari Armature Coil
ke massa.
Keempat carbon brush ini dipasangkan pada sebuah brush holder (Pemegang
Sikat) yang pada tiap-tiap carbon brushnya dipasangkan sebuah pegas yang
akan selalu mendorong agar hubungan kontak listrik antara carbon brush
dengan Armature dan ground tetap terjaga.
Pada bagian ujung armature yang mengarah ke ring gear, shaft (poros)
armature ini mempunyai ulir atau spline tempat pinion gear bisa meluncur.
Inti armature merupakan kumpulan plat besi yang disusun dan dibentuk
menjadi satu sehingga menjadi inti armature. Inti armature ini digunakan
sebagai tempat lilitan dan gulungan kumparan kawat tembaga yang pada
bagian ujung kumparan tersebut masing-masing terhubung dengan segmen-
segmen yang membentuk komutator.
Drive lever ini akan bergerak mengikuti gerakan plunyer. Ketika plunyer
bergerak masuk kedalam solenoid akibat tertarik magnet pada pull-in coil,
maka drive lever akan mendorong pinion gear untuk bergerak maju sehingga
dapat terkait dengan ring gear.
Begitu juga sebaliknya, ketika plunyer terdorong keluar solenoid, maka drive
lever akan menarik pinion gear untuk bergerak mundur dan melepaskan
kaitannya dengan ring gear.
Saat starter motor bekerja, pinion gear (ada distarter motor) dan ring gear (ada
di mesin) akan saling berkaitan dan pinion gear akan memutar ring gear. Disaat
mesin sudah hidup, maka putaran ring gear akan lebih cepat dari putaran
pinion gear.
Untuk menghindari tenaga dan putaran yang lebih cepat dari mesin, maka
kopling starter akan bekerja dan membebaskan pinion gear dari armature
sehingga ia dapat berputar mengikuti kecepatan putar ring gear mesin dan
mencegah kerusakan pada starter motor.
8. Armature Brake
Hal ini diperlukan ketika kita melakukan starting mesin yang berulang
(terlebih ketika mesin belum hidup). Armature brake ini akan menghentikan
putaran pinion gear agar siap untuk melanjutkan proses starting yang
berikutnya.
Apabila tidak ada pengereman, hal ini akan membuat pinion gear masih
berputar. Ketika dilakukan starter ulang kembali, maka pinion gear yang masih
berputar ini dapat menabrak gigi pada ring gear fly wheel sehingga berpotensi
untuk merusak kedua gear tersebut.
9. Pinion Gear dan Helical Spline
Komponen motor starter selanjutnya adalah Pinion Gear dan Helical Spline.
Pinion Gear dan Helical spline ini dipasang menjadi satu bagian dengan shaft
dan Armature. Pinion Gear berfungsi untuk meneruskan daya putar yang
dihasilkan oleh armature dalam motor starter ke mesin melalui ring gear.
Pinion gear akan terkait dengan ring gear flywheel dan kemudian berputar
untuk memutar mesin, sedangkan Helical spline berfungsi agar proses terkait
dan terlepasnya pinion gear dengan ring gear flywheel menjadi lebih halus dan
lembut (tidak kasar).
Gear Reduction ini selain berfungsi untuk meneruskan daya putar motor
starter ke gigi pinion ia juga sekaligus meningkatkan torsi/momen puntir
dengan mengurangi putaran motor. Daya yang dihasilkan memiliki rasio
sekitar 1/3 sampai 1/4.
Motor starter jenis gear reduction ini memiliki momen puntir / torsi yang lebih
besar dibandingkan dengan motor starter tanpa Gear Reduction.
Prinsip Kerja Motor StarterMotor starter bekerja dengan cara mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik (tenaga putar). Proses ini memanfaatkan hukum kaidah tangan…
Motor starter memiliki fungsi utama untuk memutarkan mesin melalui putaran fly wheel agar mesin dapat melakukan
siklus kerja mesin dan bisa ...
Solenoid (magnetic switch) pada motor starter merupakan salah satu alat atau komponen kontrol yang memiliki 2 fungsi
utama. Pertama, solenoi...
Armature pada motor starter merupakan susunan beberapa komponen yang disusun menjadi satu unit tak terpisah
sehingga membentuk armature. Fu...
Masalah bunyi tek tek saat mobil distarter sering disebabkan oleh solenoid (magnetic switch) yang sudah mulai aus dan
rusak. Posisi solenoid...
Carbon brush merupakan salah satu komponen utama di dalam motor starter. Carbon brush terbuat dari bahan campuran
antara tembaga lunak denga...
5SHARES