Paradigma psikologi Islam muncul sebagai bentuk reaksi terhadap kemajuan psikologi barat
kontemporer. Kondisi ini mengakibatkan benturan- benturan yang disebabkan oleh masing- masing
pihak memiliki frame pemikiran yang berbeda. Dalam hal tersebut muncul 2 kelompok yang berbeda
dalam menyikapi hal tersebut :
1. Kelompok yang menghendaki terbuka terhadap pandangan hidup dan kehidupan non-
muslim
Kelompok ini berusaha mengadopsi konsep dari psikologi non- muslim dan menghubungkan atau
mengintegrasikan dengan pemikiran psikologi Islam. Asumsi yang mendasari kelompok ini adalah
tidak ada salahnya jika pemikir muslim meminjam dari pihak lain. Hal ini didasari oleh sebuah hadist
yang diriwayatkan oleh At-Tarmidzi dan Abu Hurairah “ hikmah itu merupakan barang yang hilang,
jika ditemukan dari mana saja maka ia berhak memilikinya”.
2. Kelompok yang berusaha mengangkat pesan besar ilahi kedalam pemikiran psikologi
Kelompok ini berasumsi bahwa Islam merupakan agama yang sistem ajarannya universal dan
komprehensif. Tak satupun persoalan, termasuk psikologi yang luput dari jangkauan Islam. Asumsi
ini dilandasi oleh Al qur’an Surah Al An’am :38
ۤ
ِ ِْل ا َمم اَمثَالكم ۗ َما فَ َّرطنَا فِى ال ِكت
ب ِمن شَيء ث َّم اِلى َربِ ِهم ِ َو َما ِمن دَ ۤابَّة فِى اْلَر
ض َو َْل ط ِٕىر ي َِّطير بِ َجنَا َحي ِه ا َّ ا
َيحشَرون
38. Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan
kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada
sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.
Berdasarkan konstruk tersebut metode pengkajian dan pengembangan psikologi Islam dapat
ditempuh melalui :
a) Metode Pragmatis
Metode pragmatis merupakan sebuah metode pengkajian atau pengembangan psikologi
Islam yang lebih mengutamakan aspek praktis dan kegunaannya. Kelebihan dari metode ini
yaitu, responsif, akomodif dan toleran terhadap pengembangan sains modern. Namun,
sebaliknya metode ini dapat menyebabkan psikologi Islam terarah ke arah frame sekuler.
Langkah- langkah operasional dalam metode pragmatis:
1) Menguasai ilmu modern dan penguraian kategoris
2) Melakukan survei disiplin ilmu pengetahuan
3) Menguasai khazanah keislaman
4) Menguasai khazanah ilmiah keislaman
5) Menemukan relevansi antara islam terhadap disiplin ilmu lain
6) Penilaian kritis terhadap keilmuan modern
7) Penilaian kritis terhadap khazanah keislaman
8) Survei terhadap problem umat muslim
9) Analisis kreatif dan sintesa
10) Dan lain- lain