Anda di halaman 1dari 3

KOPERASI PENUNJANG PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN

Oleh

Ika Rosalina

Nim :2018310001

A. Pendahuluan
Kondisi perekonomian di Negara Indonesia pada saat ini terlihat meningkat. Hal ini dapat dilihat
dari usaha perbaikan sector pertanian di tahun ini yang dinilai dapat menjadi faktor untuk mendorog
meningkatnyapertumbuhan ekonomi di Negara Indonesi. Pemerinta telah menetapkan ini di dalam
Angggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun ini.
Di dalam sebuah penataan kehidupan di sector ekonomi,koperasi, usaha kecil dan menengah
memiliki kedudukan yang penting pula dalam berusaha untuk mengatasi penyakit kemiskinan.
Koperasi akan memberikan beberapa kesempatan untuk bisa berusaha dan juga untuk bekerja
sebagai perwujudan dari sebuah program pemberdayaan ekonomi yang ditujukan untuk
masyarakat. Keberdayaan usaha kecil menengah dengan segalala definisinya diharuskan mencakup
peluang peluang dalam sektor ekonomi yang sangat sulit dengan dibantu dengan menajemen yang
berkualitas untuk menghasilkan suatu barang atau jasa.
Melihat kondisi sejtor Indonesia yang baik ini membuat pemerintah dapat sedikit berlega hati.
Dengan begini dapat membuka peluang bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah dalam
menjalankan roda bisnisnya. Pengembangan usaha untuk usaha mikro keci dan menengah di
Indonesia tidak terlepas dari peran perbankan dalam menyalurkan peendanaan pada sector usaha
mikro kecil dan menengah. Jumlah peaku usaha industry usaha kecil mikro dan menengah di
Indonesia termasuk pwling banyak dari pada Negara yang lain.upaya untuk mengoperasikan
koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah pada dasarnya membuuhkan tahap-tahap yang
cepat,tepat dan strategis yang biasanya berupa peningkatan visi dan misi bisni yang sesuai dengan
ketentuan yang sudah di tetapkan.

B. Isi
Koperasai merupakan bagia pelaku dari sector ekonomi yang sudah di dambakan untuk di
jadikan toko utama perekonomian nasional sampai saat ini yang masih jauh dari yang diharapkan.
Faktor seperti ini merupakan sebab dari adanya undang undang yang di pakai tidak mempunyai
tempat untuk membangun suatu koperasi yamg dapat dikataan mandiri dan sehat. Faktor yang lain
berasal dari kebijakan untuk kepelatihan perkoperasian ini yang masih mengandalkan uluran tangan
pemerimtah yan berakibat membuahkan rasa bergantung yang akhirnya menghambat adanya
kreatifitas yang tinggi mejadi angan-angan sehingga membuat diri sendiri menjadi tidak percaya
diri akan kemampuan yang dimiliki.
Tidak hanya itu saja, ada pula beberapa faktor lain yang menadi kelemahan dalam koperasi
sehingga menghambat laju dari berkembangnya koperasi tersebut meliputi yang pertama citra dari
perkoperasian, yang kedua kemandirian dari koperasi,yang ketiga faktor sumber daya manusia,
yang ke empat permodalan, yang keliama cakupan dan skala utama ,dan yang terkhir kerjasama dan
usaha.
Kebijakan perkereditan untuk koperasi serta pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk yang
berusaha di dalamnya di sector inormal dan tradisional perlukan dan disempurnakan dengan
meningkatkan kemudahan untuk memperoleh kredit secara memedai serta di arahkan untuk
menumbuhkan kemempuan, daya saing dan produktifitasnya dalam rangka untuk ebih
menggerakan secara pertumbuhan ekonomi dari bawah serta mendorong pemerataan pembangunan
dan hasil-hasilnya.
Demikian lah dalam usaha untul lebih meningkatkan peranan dan kemanpuan koperasi sebagai
gerakan ekonomi masyarakat,yang disusun sebagai usaha bersama, atas asas kekeluargaan maka
kebijakan koperasi dititik beratkan pada usaha peningkatan aspek kualitas sehingga koperasi akan
menjadi semakin mandiri dan berakar di dalam masyarakat. Kemenkop UKM telah menempuh
Reformasi Koperasi, berupa langkah terencana, konsepsional dan menjalankan berkesinambungan
untuk mewujudkan kemandirian koperasi.
Reformasi Koperasi terbagai dalam tiga tahapan; Rehabilitasi Koperasi, yakni melakukan
pembaharuan organisasi koperasi melalui pemutakhiran data koperasi dengan cara pembekuan dan
pembubaran koperasi. Prinsip-prinsip koperasi merupakan garis pemandu atau penuntun
pelaksanaan kegiatan usaha koperasi, di mana pengendalian dilakukan secara demokratis dan
surplus ekonomi dibagikan atas besar-kecilnya jasa anggota terhadap koperasi. Sedangkan surplus
ekonomi yang berasal bukan dari anggota tidak boleh dibagikan untuk anggota, melainkan harus
digunakan untuk memajukan dan mengembangkan koperasi guna meningkatkan pelayanan kepada
anggota.

C. Penutup
Upaya pengembangan koperasi memerlukan langkah-langkah taktis dan strategis. Masalah
paling utama dan pertama yang sering menjadi kendala keberadaan UMKM adalah rendahnya
pangsa pasar, Modal tetap masih masalah utama tetapi, bukanlah selalu menjadi masalah yang
pertama, karena pada umumnya masalah kekurangan modal pada UMKM lebih mudah diatasi
dengan sendirinya selama hasil produksi laku keras di pasaran dan sebagian dari keuntungan yang
diperoleh tersebut dapat dimasukan kembali sebagai modal yang berputar.
Daftar Rujukan

Sukidjo 2018:195. MEMBANGUN CITRA KOPERASI INDONESIA. online Volume 5 Nomor 2


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs.%20Sukidjo,%20M.Pd./MEMBANGUN%20CITRA%20KO
PERASI%20INDONESIA.pdf.

2017:1 koperasi jadi inststusi ekonomi masyaraat dimasa depan. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Online. http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=17071400001

Anda mungkin juga menyukai