Anda di halaman 1dari 4

A.

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah,
seperti keanekaragaman hayati dan peninggalan sejarah/budaya. Berlimpahnya sumber daya
alam dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi jika dikelola dengan baik, sehingga
pemanfaatan sumber daya alam tersebut tidak akan menghabiskan waktu ataupun materi akibat
tidak berhasilnya pengelolaan suatu sumber daya. Indonesia adalah salah satu negara yang
memilki obyek-obyek wisata yang sangat menarik antara lain, wisata alam, wisata buatan, wisata
budaya sejarah dan wisata bahari yang secara serius memperhatikan perkembangan sektor
pariwisata.

Pariwisata merupakan salah satu sektor sumber pendapatan negara yang cukup besar,
yakni diurutan keempat sejak tahun 2014 hingga pertengahan tahun 2016. Menurut Menteri
Pariwisata RI Arief Yahya dalam sambutannya di Press Conference Bali dan Beyond Travel Fair
2016 di Balairung Soesilo Soedirman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta. Bahwa sejak tahun 2014 –
2015 terjadi peningkatan dari sektor pariwisata dibandingkan dengan sektor lain, yakni dari
sektor migas turun sekitar 0,02%, sektor batu bara turun sekitar 0,04% , pada tahun 2014-2015
kelapa sawit meningkat 0,02% sementara pada tahun 2015-2016 turun menjadi 0,02% dan sektor
pariwisata naik sekitar 0,01% setiap tahunnya.

Meningkatnya pendapatan negara dari sektor pariwisata setiap tahunnya seiring dengan
meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Berdasarkan data
dari BPS (Badan Pusat Statistika, 2019) pariwisata Indonesia mengalami peningkatan jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara yang cukup signifikan sejak tahun 2017 hingga tahun 2019
yaitu rata – rata sekitar 8,9 % kunjungan.

Berbagai jenis pariwisata, salah satu diantaranya adalah wisata kuliner, yaitu makanan
dan minuman. Kontribusi produk makanan dan minuman ini makin signifikan mendukung
pariwisata dengan berkembangnya wisata kuliner yang menekankan kegiatan petualangan
mengonsumsi berbagai jenis makan dan minuman khas daerah. Untuk mengolah unit usaha dan
memperkenalkan makanan dan minuman khas daerah di Indonesia.
Dalam perkembangan pariwisata Indonesia tidak lepas dari produk makanan dan
minuman. Produk makanan dan minuman telah memberikan konstribusi sekitar 19,33% dari total
penghasilan industri pariwisata. Sektor kuliner juga menyerap tenaga kerja sebesar 3,7 juta orang
dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0.26% dan unit usaha yang tercipta dari sector kuliner
tercatat 3 juta dengan rata-rata pertumbuhan 0.9%.

Sebagai salah satu Kota terbesar di Indonesia. Kota Makassar, ini memiliki kunjungan
wisatawan mancanegara dan domestik yang setiap tahunnya meningkat secara signifikan. Dalam
kurun waktu 5 tahun, 2009 hingga 2013 tercatat total sekitar 19.767.004 jiwa wisatawan
mancanegara dan domestic yang berkunjung ke Kota Makassar. Dimana pada tahun 2009 total
wisman dan domestik yaitu 2.063.236 jiwa dan pada tahun 2013 meningkat mencapai 5.492.393
jiwa dengan presentase peningkatan sejak 2009 hingga 2013 sekitar 29,53 % wisatawan. (Badan
Pusat Statistik, 2014).

Malino merupakan salah satu obyek wisata alam di Sulawesi Selatan yang memiliki daya
tarik tersendiri. Malino layaknya seperti kawasan puncak bogor ataupun bandung. Di kawasan
wisata malino sendiri, terdapat hutan wisata alam, berupa pohon pinus yang tinggi berjejer di
antara bukit dan lembah terdapat juga air terjun yang tersebar tak jauh dari pusat kota. Di depan
hutan wisata alam terdapat warung-warung kopi yang menyediakan aneka minuman dan
makanan hangat untuk mengatasi dinginnya alam pegunungan.

Berwisata kuliner merupakan gaya hidup yang mulai muncul akhir-akhir ini, hal tersebut
dipengaruhi oleh sifat dasar manusia yang memerlukan makanan untuk di konsumsi setiap
harinya, mulai dari makanan yang sederhana hingga yang mewah. Gaya hidup tersebut kemudian
mulai di angkat oleh sejumlah media massa yang memiliki program khusus mengenai kuliner.
Apalagi untuk orang-orang yang hobi jalan- jalan, tidak lengkap rasanya jika belum
mencoba mkanan khas dari suatu daerah yang di kunjungi, makanan yang disediakan di setiap
daerah juga bermacam-macam. Dengan adanya kampung kuliner di malino, akan mendatangkan
banyak keuntungan bagi penikmat kuliner hingga industri makanan yang ada di malino sehingga
dapat menampung berbagai kebutuhan yang berhubungan dengan kuliner. Selain itu,
keberadaannya sangat mendukung kelancaran aktivitas wisata lainnya. Sehingga para
pengunjung selain melakukan wisata juga dapat menikmati aneka kuliner khas Makassar.
Keismpulan Kampung kuliner adalah tempat yang merupakan kompleks penunjang bangunan yang
berfungsi sebagai tempat yang menyediakan berbagai jenis kuliner yang dilenkapi dengan berbagai
fasilitas penunjang di ……… untuk menunjang kepariwisataan.

NO. STUDI PEMBANDING CIRI KHAS JENIS-JENIS FASILITAS


TEMPAT
MAKAN
1. Terdapat meja Makan Parkiran, outlet
jomblo di dengan meja penjualan, meja
kawasan outdoor kursi jomblo, toilet.

Kampung Kuliner Binjai


2. Bernuansa alam Makan 1. Parkiran Luas,
pedesaan dengan meja Saung, Fasilitas
dengan desain kursi, Reservasi,Toilet,
ornamen lesehan Tempat Oleh-
tradisional Oleh, Tempat
Jajanan
Tradisional

Kampung Daun Lembang


3. Pemandangan Makan Kebun Budidaya
kebun cokelat dengan meja Kakao, Outlet
kursi Olahan Coklat,
Kolam Terapi
Ikan, Kolam
Perahu, Panggung
Hiburan

Kampung Cokelat
4. Ide Perancangan: Kampung Bernuansa alam Makan Parkiran, Rest
Kuliner Di Malino dan berkonsep dengan meja Area, Tempat
indoor dan kursi, Bermain Anak-
outdoor lesehan Anak, Tempat
Oleh-Oleh, Toilet,
Cafe.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen86 halaman
    Bab Ii
    dian adelia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen8 halaman
    Bab Iv
    dian adelia
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    dian adelia
    Belum ada peringkat
  • Ruang
    Ruang
    Dokumen5 halaman
    Ruang
    dian adelia
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen14 halaman
    Bab 1
    dian adelia
    Belum ada peringkat