Anda di halaman 1dari 15

BAB II

POMPA DAN KOMPRESOR

2.1 Pengertian Pompa


Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu
tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada
cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk
(suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga
mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga
ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
Pompa memiliki dua kegunaan utama:
1 Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah ke
tangki penyimpan air)
2 Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-
mesin dan peralatan)
Komponen utama sistem pemompaan adalah:
1 Pompa
2 Mesin penggerak: motor listrik, mesin diesel atau sistim udara
3 Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida
4 Kran, digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistim
5 Sambungan, pengendalian dan instrumentasi lainnya
6 Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan

2.1.1 Klasifikasi Pompa


Adapun jenis-jenis pompa tersebut antara lain :
1) Pompa perpindahan positif (positive displacement pump) yaitu pompa yang bekerja
menghisap zat cair, kemudian menekan zat cair tersebut, selanjutnya zat cair
dikeluarkan melalui katup atau lubang keluar. Pada pompa ini fluida yang dihisap sama
dengan fluida yang dikeluarkan.
2) Pompa rotodinamik (rotodynamic pump atau non positive displacement pump),
dimana energi yang ditambahkan pada fluida kerja di dalam pompa secara kontinyu
dinaikkan kecepatannya, kemudian dilakukan penurunan kecepatan fluida di bagian lain
dalam pompa untuk mendapatkan energi tekan.
1.Pompa perpindahan positif (positive displacement pump)

Pompa langkah positif terbagi atas pompa reciprocating, pompa diafragma dan pompa rotari.
Penjelasan dari masing-masing pompa adalah sebagai berikut:
a) Pompa reciprocating

Pompa reciprocating adalah sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa diubah
menjadi energi aliran dari zat cair yang dipindahkan dengan menggunakan elemen yang bergerak
bolak-balik di dalam sebuah silinder. Elemen yang bergerak bolak-balik itu dapat berupa piston atau
plunyer. Pompa reciprocating biasanya digunakan untuk memindahkan fluida kental dan digunakan
pada sumur minyak. Contoh dari pompa reciprocating adalah pompa piston, pompa plunyer dan
pompa diapraghma.

b) Pompa rotari

Pompa rotari adalah pompa perpindahan positif dimana energi ditransmisikan dari mesin penggerak
ke cairan dengan menggunakan elemen yang berputar di dalam rumah (casing). Pada waktu
elemen berputar, di dalam rumah pompa berbentuk ruangan yang mula-mula volumenya berkurang
(pada sisi tekan). Karena putaran elemen tersebut konstan maka aliran zat cair yang dihasilkan
hampir merata. Pompa rotari banyak digunakan pada pemompaan cairan yang viskositasnya lebih
tinggi dari air.
Contoh dari pompa rotary adalah pompa gear, pompa lube, pompa screw dan pompa baling-baling.
2. Pompa Rotodinamik (Non Positive Displacement Pump)

Pompa Rotodinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut beroperasi yaitu impeler yang
berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan.
Klasifikasi dari pompa rotodinamik dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

a) Pompa sentrifugal, yaitu pompa yang prinsip kerjanya merubah energi mekanik dalam bentuk
kerja poros menjadi energi tekanan fluida.

b) Pompa peripheral dan pompa spesial merupakan pompa dengan efek khusus dan digunakan
untuk kondisi yang khusus pula di lokasi industri.
a. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)
Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar
pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics). Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal
adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang di hasilkan oleh pompa
sentrifugal adalah sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan putaran.

b. Pompa Desak (Positive Displacement Pumps)


Sifat dari pompa desak adalah perubahan periodik pada isi dari ruangan yang terpisah dari bagian
hisap dan tekan yang dipisahkan oleh bagian dari pompa. Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa
tekan adalah sebanding dengan kecepatan pergerakan atau kecepatan putaran, sedangkan total
head (tekanan) yang dihasilkan oleh pompa ini tidak tergantung dari kecepatan pergerakan atau
putaran. Pompa desak di bedakan atas : oscilating pumps (pompa desak gerak bolak balik), dengan
rotary displecement pumps (pompa desak berputar). Contoh pompa desak gerak bolak balik :
piston/plunger pumps, diaphragm pumps. Contoh pompa rotary displacement pumps : rotary pump,
eccentric spiral pumps, gear pumps, vane pumps dan lain-lain.
c. Jet pumps
Sifat dari jets pump adalah sebagai pendorong untuk mengangkat cairan dari tempat yang sangat
dalam. Perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan oleh aliran media yang digunakan untuk
membawa cairan tersebut ke atas (prinsip ejector). Media yang digunakan dapat berupa cairan
maupun gas. Pompa ini tidak mempunyai bagian yang bergerak dan konstruksinya sangat
sederhana. Keefektifan dan efisiensi pompa ini sangat terbatas.

d. Air lift pumps (mammoth pumps)


Cara kerja pompa ini sangat tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan gas (two phase
flow)
e. Hidraulic pumps
Pompa ini menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada suatu kolom dan energi
tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan).

f. Elevator Pump
Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan menggunakan roda
timbah, archimedean screw dan peralatan sejenis.
g. Electromagnetic Pumps
Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung sebuah medan magnet padi edia
ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu penggunaan dari pompa ini sangat terbatas pada
cairan metal.

2.1.2 Fungsi Pompa


Pompa berfungsi untuk mengalirkan zat fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui
system perpipaan, biasanya system operasi pompa menggunakan suatu mekanisme gerak.
Tekanan diperlukan untuk memompa cairan melewati sistim pada laju tertentu. Tekanan ini harus
cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sistim, yang juga disebut “head”. Head total merupakan
jumlah dari head statik dan head gesekan/ friksi:
a) Head statik
Head statik merupakan perbedaan tinggi antara sumber dan tujuan dari cairan yang dipompakan.
Head statik pada tekanan tertentu tergantung pada berat cairan dan dapat dihitung dengan
persamaan perikut:
Head (dalam feet) = Tekanan (psi) X 2,31 Specific gravity

b) Head gesekan/ friksi (hf)


Ini merupakan kehilangan yang diperlukan untuk mengatasi tahanan untuk mengalir dalam
pipa dan sambungan-sambungan. Head ini tergantung pada ukuran, kondisi dan jenis pipa, jumlah
dan jenis sambungan, debit aliran, dan sifat dari cairan.
2.1.3 Aplikasi Pompa
Pompa telah banyak digunakan orang sejak lama, mulai dari unit terkecil di rumah tangga
sampai industri-industri besar. Penggunaan pompa yang semakin luas dari waktu ke waktu
menyebabkan perkembangan pompa sangat pesat. Pada era sekarang ini berbagai macam bentuk
pompa dengan berbagai keunggulannya telah banyak ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan
produsen pompa. Sering kali suatu perusahaan membuat pompa tertentu yang hanya digunakan
untuk aplikasi khusus. Mengingat banyaknya jenis pompa di pasaran, maka kejelian dalam memilih
pompa menjadi syarat utama agar diperoleh kerja pompa yang optimum sesuai dengan sistem yang
dilayani.
Dalam rumah tangga pompa banyak digunakan untuk memompa air dari sumur untuk
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang pertanian pompa banyak digunakan dalam
sisten irigasi untuk mengairi sawah-sawah. Dalam penyediaan air minum untuk masyarakat, pompa
digunakan untuk mendistribusikan air minum dari PDAM ke rumah-rumah penduduk.
Dalam Indusrti kimia, seperti kita ketahui banyak sekali jenis zat cair baik kental maupun
encer ( viskositas ), sifat korosif sehingga kita harus tahu pemilihan pompa secara tepat.
Dalam industri minyak, pompa tidak hanya digunakan pada pengilangan tetapi juga
digunakan pada penyaluran minyak ke pusat-pusat distribusi. Pada pusat pelayanan tenaga
khususnya PLTU pompa digunakan sebagai pengisi air ketel (boiler feed pump). Selain itu juga
digunakan untuk memompa kondensat (air yang diembunkan di dalam kondensor) ke pompa
pengisi ketel (boiler feed pump) dan untuk mengalirkan air dingin ke kondensor. Pada gedung-
gedung, pompa digunakan untuk mengalirkan air pendingin ke ruangan-ruangan dalam sistem AC
sentral.
Pada industri makanan secara umum, kebersihan dalam proses produksi merupakan
kebutuhan utama untuk mempertahankan kualitas produk. Oleh karena itu pompa-pompa yang
dipakai dalam industri makanan harus tahan karat tanpa ada kebocoran minyak pelumas ke dalam
makanan. Proses pembersihannya juga harus dibuat semudah mungkin. Dalam industri makanan
banyak digunakan pompa saniter yang telah memenuhi syarat-syarat kebersihan dan kesehatan.
Pompa ini digunakan untuk mengalirkan bahan-bahan mentah cair (belum mengalami proses
produksi) dan juga produk-produk makanan cair .

2.2 Pengertian Kompresor


Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin (refrigeran) agar tetap bersirkulasi
di dalam sistem. Kompresor berfungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan
dengan cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di dalam tangki
udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik). Kompresor dilengkapi dengan
tabung untuk menyimpan udara bertekanan, sehingga udara dapat mencapai jumlah dan tekanan
yang diperlukan. Tabung udara bertekanan pada kompresordilengkapi dengan katup pengaman,
bila tekanan udaranya melebihiketentuan, maka katup pengaman akan terbuka secara
otomatis. Pemilihan jenis kompresor yang digunakan tergantung dari syarat-syarat pemakaian yang
harus dipenuhi misalnya dengan tekanan kerja dan volume udara yang akan diperlukan dalam
sistim peralatan (katup dan silinder pneumatik). Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan
seperti di bawah ini.
2.2.1 Klasifikasi Kompresor
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaituPositive
Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), PositiveDisplacement compressor,
terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri
dari Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah ini:

a. Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)


Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak yang
bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan dihisap
oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara di
dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat
gerak kompresi torak bergerak ke titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak
bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung
penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak akan
kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh tekanan udara
yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung
secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas,
makakatup pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.
b. Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara
Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih tinggi.
Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya dimasukkan
dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang
diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperatur udara akan
naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan memasang
sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya dengan sistem udara atau
dengan sistem air bersirkulasi.

Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untukkompresor satu
tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar.

c. Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)


Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak
dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung
berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan
ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu
kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obat-obatan dan
kimia. Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada sistem
kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangkipenyimpanan udara bertekanan. Torak pada
kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi
menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang kembang kempis
itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.

d. Kompresor Putar (Rotary Compressor)


Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor dipasang berputar dalam
rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar. Keuntungan
dari kompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek dan kecil,sehingga menghemat
ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam, dapat menghantarkan dan menghasilkan
udara secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling luncur dimasukkan ke dalam lubang
yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk dinding silindris. Ketika rotor mulai
berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya akan melawan dinding. Karena bentuk dari rumah
baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat dengan rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar
atau diperkecilmenurut arah masuknya (mengalirnya) udara.
e. Kompresor Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage),
yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat
memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda
gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini
dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor
sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat
menghisap dan menekan fluida.

f. Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)


Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada
perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip
kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada sebuah
motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran
terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul.Berbeda jika
dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak pelumas
maka film-film minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap
kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah pompa digerakan oleh
sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada dinding.
g. Kompresor Aliran (turbo compressor)
Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar.Kompresor aliran
udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara radial.
Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan
kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energi bentuk
tekanan.

h. Kompresor Aliran Radial


Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan
berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar menjauhi sumbu.
Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati
sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang
dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudusudu tersebut maka akan semakin tinggi
tekanan udara yang dihasilkan.Prinsip kerja kompresor radial akan mengisap udara luar melalui
sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu dikompresi dan akan
ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan
kebutuhan.

i. Kompresor Aliran Aksial


Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang terdapat
pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi
pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar secara
cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai
tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem
turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller. Bedanya, jika pada turbin gas adalah
menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik dari
mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara bertekanan.
2.2.2 Fungsi Kompresor
Dalam pembahasan siklus refrigeran pada sistem refrigerasi kompresi gas telah diketahui
operasi kompresor. Maksud dari operasi kompresor adalah untuk memastikan bahwa suhu gas
refrigeran yang disalurkan ke kondenser harus lebih tinggi dari suhu
condensing medium. Bila suhu gas refrigeran lebih tinggi dari suhu condensing medium (udara atau
air) maka energi panas yang dikandung refrigeran dapat dipindahkan ke condensing medium.
akibatnya suhu refrigeran dapat diturunkan walaupun tekanannya tetap. Oleh karena itu kompresor
harus dapat mengubah kondisi gas refrigeran yang
bersuhu rendah dari evaporator menjadi gas yang bersuhu tinggi pada saat meninggalkan saluran
discharge kompresor. Tingkat suhu yang harus dicapai tergantung pada jenis refrigeran dan suhu
lingkungannya.

2.2.3 Aplikasi Kompressor


Kompressor merupakan alat yang berguna untuk mengalirkan udara atau gas. Dimana
fungsi ini sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Beberapa aplikasi kompressor antara lain:
a. Pada Bidang Otomotif
1.Pengkompressian udara untuk dimasukkan dalam reservoir yang akan digunakan untuk pengisian
ban kendaraan.
2. Untuk pengecatan semprot (dyco) pada dinding mobil, kapal laut, pesawat dll.
3. Sebagai pengering dan pembersih dalm perbengkelan.

b. Pada Bidang Industri


1. Dalam industri minuman botol dimana udara dalam botol dihampakan dengan daya isap kompressor.
2. Industri pertambangan gas, gas akan diisap dengan kompressor untuk ditampung dalam reservoir
dan untuk dilanjutkan pada aplikasi lainnya.
3. Dalam pertambangan juga digunakan dalam pengeboran hidrolik dengan menggunakan gas
yang bertekanan dari kompressor yang menekan mata bor.
c. Aplikasi Lainnya
1. Digunakan dalam sistem pengkondisian udara untuk menaikkan temperature dan tekanannya.
2. Digunakan dalam mekanisme turbo charge untuk memperbesar udara yangmasuk ke silinder.
3. Digunakan dalam sistem pembangkitan listrik seperti pada PLTU dan PLTG.
BAB III
PENUTUP

Pompa & Kompresor


Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu
tempat ke tempat yang lain melalui suatu media pemipaan dengan cara menambahkan energi pada
cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. pompa berfungsi mengubah
tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana
tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang
pengaliran. Sedangkan kompresor adalah alat untuk mengalirkan fluida gas fungsi untuk
membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan dengan cara menghisap dan memampatkan udara
tersebut kemudian disimpan di dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem
pneumatik).
Adapun klasifikasi dari pompa dan kompresor yaitu:
a. Klasifikasi Pompa
· Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)
· Pompa Desak (Positive Displacement Pumps)
· Jet pumps
· Air lift pumps (mammoth pumps)
· Hidraulic pumps
· Elevator Pump
· Electromagnetic Pumps
b. Klasifikasi Kompresor
· Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
· Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara
· Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)
· Kompresor Putar (Rotary Compressor)
· Kompresor Sekrup (Screw)
· Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)
· Kompresor Aliran (turbo compressor)
· Kompresor Aliran Radial
· Kompresor Aliran Aksial

Anda mungkin juga menyukai