Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Campak merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi pada
anak, sangat infeksius, dapat menular sejak awal masa prodromal (4 hari
sebelum muncul ruam) sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam.1,2
Campak timbul karena terpapar droplet yang mengandung virus campak. Sejak
program imunisasi campak dicanangkan, jumlah kasus menurun, namun akhir-
akhir ini kembali meningkat.4,6 Di Amerika Serikat, timbul KLB (Kejadian
Luar Biasa) dengan 147 kasus sejak awal Januari hingga awal Februari 2015.
Di Indonesia, kasus campak masih banyak terjadi dan tercatat peningkatan
jumlah kasus yang dilaporkan pada tahun 2014.
Penyakit campak bersifat endemik di seluruh dunia, pada tahun 2013 terjadi
145.700 kematian yang disebabkan oleh campak di seluruh dunia (berkisar 400
kematian setiap hari atau 16 kematian setiap jam) pada sebagian besar anak
kurang dari 5 tahun.2Berdasarkan laporan DirJen PP&PL DepKes RI tahun
2014, masih banyak kasus campak di Indonesia dengan jumlah kasus yang
dilaporkan mencapai 12.222 kasus. Frekuensi KLB sebanyak 173 kejadian
dengan 2.104 kasus. Sebagian besar kasus campak adalah anak-anak usia pra-
sekolah dan usia SD. Selama periode 4 tahun, kasus campak lebih banyak
terjadi pada kelompok umur 5-9 tahun (3591 kasus) dan pada kelompok umur
1-4 tahun (3383 kasus).

1.2 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yaitu penulis membatasi hanya


menjelaskan Apa pengertian persalinan, Apa etiologi persalinan,
Bagaimana patofisiologi persalinan, Apa sajakah manifestasi klinik
persalinan, Apa komplikasi persalinan, Apa sajalah klasifikasi persalinan,
Apa saja pemeriksaan diagnostik, Bagaimana penatalaksaan medisnya.

1
1.3 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian campak?
b. Apa etiologi campak?
c. Bagaimana patofisiologi campak?
d. Apa manifestasi klinik campak?
e. Bagaimana penatalaksanaan medisnya?

1.4 Tujuan
a. Menjelaskan pengertian campak
b. Mendeskripsikan etiologi campak
c. Menjelaskan patofisiologi penyakit campak
d. Menjelaskan manifestasi klinik campak
e. Menjelaskan penatalaksanaan medis campak

1.5 Manfaat
a. Manfaat teoretis
Secara teoritis makalah ini bermanfaat untuk mengetahui tentang penyakit
campak
b. Manfaat praktis
Sedangkan secara praktis makalah ini bermanfaat agar pembaca mengetahui
secara jelas tentang campak

1.6 Metode Penyusunan

Dalam makalah ini kami menggunakan studi literature yaitu mencari dari
berbagai sumber di internet dan buku.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian

Campak adalah penyakit menular yang ditularklan melalui rute


udara dari seseorang yang terinfeksi ke orang lain yang rentan.

2.2 Etiologi
Campak adalah penyakit menular yang ditularklan melalui rute
udara dari seseorang yang terinfeksi ke orang lain yang rentan.

2.3 Patofisiologi

Penyebaran infeksi terjadi jika terhirup droplet diudara yang berasal


dari penderita, masuk melalui saluran pernafasan dan melekat di sel-sel
epitel, saluran nafas. Setelah melekat, virus berreflikasi dan di ikuti dengan
penyebaran ke kelenjar limfe regional viremia primer. Virus bermultiklikasi
di epitek saluran nafas. Virus melekat pertama kali di sisitem
retikuloendotelial rasional dan menyebar viremia sekunder. Gejala infeksi
diikuti di saluran nafas.

2.4 Manifestasi Klinis

Gejala awal ditunjukan dengan adanya kemerahan yang mulai


timbul pada bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan
anggota badan. Selain itu, timbul gejala seperti flu, disertai mata berair dan
kemerahan (konjungtivis) selama 3-4 hari, kemerahan mulai hilang dan
berubah menjadi kehitaman yang akan tampak bertambah dalam 1-2
minggu dan apabila sembuh, kulit akan tampak bersisik.

a. Stadium kataral (prodormal)


Stadium ini berlangsung selama 4-5 hari disertai panas, malaise, batuk,
fotofobia, konjungtivis dan koriza. Menjelang akhir stadium kataral dan
24 jam sebelum timbul enantema, timbul bercak koplik yang
patognomik bagi morbili, tetapi sangat jarang dijumpai. Bercak koplik

3
berwarna putih kelabnu sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh
eritema, lokasinya di mukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah.
b. Sradium erupsi
Kariza dan batuk-batuk bertambah timbul enantema atau tituk merah
di palatum durum dan palatum mole. kadang-kadang terlihat pula
bercak koplik. Terjadinya eritem ayang berbentuk makulapopula
disertai menaiknya suhu badan di antara macula terdapat kulit yang
normal. Mula-mula eritema timbul di belakang telinga, bagian atas
lateral bekuk, sepanjang rambut dan bagian bedlakang bawah, kadang-
kadang terdapat perdarahan ringan pada kulit rasa gatal, bengkak-
bengkak.
c. Stadium konvalesensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (
hiperpigmentasi) yang lama kelamaan akan hilang sendiri, suhu
menurun sampai menjadi normal, kecuali bila ada komplikasi.

2.5 Penatalaksanaan Medis


Pengobatan khusu untuk campak tidak ada. Anak menjalani tirah
baring atau istirahat total. Untuk menurunkan demam, diberikan
asetaminofen atau ibuprofen. Bila terjadi infeksi beri antibiotic.

4
2.6 Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Keluhan Utama
Demam terus menerus selama 2-4 hari
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Anamnesa adanya demam terus menerus berlangsung 2-4 hari,
batuk, pilek, nyeri menelan, mata merah, silau bila terkena cahaya,
diare, ruam kulit, nafsu makan menurun, lemah dan lesu.
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
f. Data bio-psiko-sosial-spiritual
g. Pernafasan
h. Makan dan Minum
i. Eliminasi
a) BAK
Kebiasaan : frekuensi, warna, bau, dan perubahan setelah sakit
b) BAB
Kebiasaan : frekuensi, warna, bau, dan perubahan setelah sakit
j. Pemeriksaan Fisik Kulit
a) Timbul rash
Rash mulai timbul sebagai eritema makulo papular (penonjolan
pada kulit yang berwarna merah). Timbul dari belakang telinga
pada batas rambut dan menyebar ke daerah pipi, seluruh wajah,
leher, lengan bagian atas, dan dada bagian atas dalam 24 jam.
Dalam 24jam berikutnya menyebar menutupi punggung,
abdomen, seluruh lengan dan paha, pada akhirnya mencapai kaki
pada hari ke 2-3, maka rash pada wajah mulai menghilang. Proses
menghilangnya rash dari atas ke bawah dengan urutan yang sama,
urutan proses pemunculannya dalam waktu 4-5 hari menjadi
kehitam hitaman dan pengelupasan.

5
b) Kepala
c) Mata
Konjungtivitis dan fotopobia
d) Hidung
Bersin yang diikuti hidung tersumbat dan sekret mukopurulen
dan menjadi profus pada saat erupsi mencapai puncak serta
menghilang bersamaan dengan menghilangnya panas.
e) Mulut
Didapatkan kopliks spot merupakan gambaran bercak-bercak
kecil yang ireguler sebesar ujung jarum atau pasir yang berwarna
merah terang dan bagian tengahnya berwarna putih kelabu.
f) Leher
Terjadi pembesaran kelenjar limfe pada sudut atas rahang daerah
servikal posterior
g) Dada
h) Paru
Retraksi otot
i) Jantung
j) Abdomen
Bising usus terdengar, dan pada kadar hidrasi turgor kulit dapat
menurun
k) Anus dan Genetalia
l) Ekstremitas Atas dan Bawah
Ditemukan rash dengan sifat sesuai waktu timbulnya

2. Diagnosa Keperawatan
1) Hipertermi b/d peningkatan laju metabolisme dan penyakit
2) Kerusakan Integritas Kulit b/d Hipertermia
3) Resiko Infeksi b/d prosedur invasif

No Diagnosa Tujuan Intervensi


1 Hipertermi setelah dilakukan 1. Pantau suhu
berhubungan dengan tindakan keperawatan tubuh dan

6
peningkatan laju selama …. X 24 jam, tanda-tanda
metabolisme dan suhu badan pasien stabil vital lainnya
penyakit. dengan kriteria hasil : 2. Monitor warna
a) Suhu normal kulit dan suhu
b) TTV batas 3. Monitor
normal asupan dan
c) Akral hangat keluaran,
sadari
perubahan
kehilangan
cairan yang tak
dirasakan
4. Beri obat IV
atau cairan IV
5. Jangan beri
aspirin untuk
anak-anak.
6. Tutup pasien
dengan selimut
atau pakaian
ringan,
tergantung
pada fase
demam.

No Diagnosa Tujuan Intervensi


2 Kerusakan Integritas setelah dilakukan tin 1. Perawatan kuku
Kulit berhubungan akan keperawatan selam 2. Personal hygiene
dengan Hipertermia
…. X 24 jam, pasien 3. Perawatan tirah
dapat memahami cara baring
mengontrol kerusakan
integritas kulit dengan
kriteria hasil :
a) Ruam merah
berangsur-

7
angsur
menghilang

No Diagnosa Tujuan Intervensi


3 Resiko Infeksi setelah dilakukan 1. Bersihkan
berhubungan dengan tindakan keperawatan lingkungan
prosedur invasif selam …. X 24 jam, dengan baik
pasien bisa mengontrol setelah
infeksi dengan kriteria digunakan
hasil : setiap pasien
a) Tidak ada 2. Batasi jjumlah
tanda-tanda pengunjung.
infeksi 3. Anjurkan
pasien
mengenai
teknik cuci
tangan dengan
tepat
4. Ajarkan cara
mencuci
tangan yang
benar

8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Campak merupakan penyakit yang sangat infeksius yang
disebabkan oleh virus moribili yang ditularkan melalui perantara
droplet. Manifestasi klinis berupa demam, pilek, konjungtivis dan ruam
seluruh tubuh.
3.2 Saran
1. Institusi Pendidikan
Agar makalah ini dapat dipergunakan sebagai bahan bagi
pembelajaran.
2. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami mengenai
asuhan keperawatan pada anak yang terkena campak.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bulecheck, Gloria M dkk. 2013. Nursin Intervention Classification (NIC). 6th


Indonesian Edition. Missouri: Elsevier Mosby.

Herdman, T. Heather & Shigemi Kamitsuru. 2017. NANDA International Nursing


Diagnoses: Definitions & Classification, 2018-2020. 11nd ed. Jakarta: ECG.

Moorhead, Sue dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). 5th


Indonesian Edition. Missouri: Elsevier Saunder

10

Anda mungkin juga menyukai