Anda di halaman 1dari 3

RESPONS

1) Jangan panik
2) Menghindar dari bangunan, pohon, tiang listrik, jembatan layang, terowongan yang berkemungkinan roboh
3) Jika dalam gedung, berusahalah lari keluar, gunakan perlengkapan rumah tangga yang kuat / tangan sebagai
perlindungan di atas kepala. Jika tidak memungkinkan berlindunglah di bawah meja yang kuat, tempat tidur.
Hindari jendela dan bagian rumah yang terbuat dari kaca. Bila memungkinkan, matikan listrik atau kompor
yang menyala.
4) Jika anda masih berada dalam gedung, maka keluar dengan tertib, jangan gunakan Lift, gunakanlah tangga.
5) Perhatikan tempat berdiri, hindari rengkahan tanah.
6) Jika sedang berkendara, matikan kendaraan dan turunlah. Jika Anda terperangkap dalam mobil karena terkena
reruntuhan atau sebab lain, jangan menyalakan mesin dan juga api. Upayakan untuk segera keluar, atau Anda
dapat menyalakan klakson untuk meminta bantuan.
7) Jika anda sedang berada di pantai, maka berlarilah menjauhi pantai tersebut.
8) Jika anda sedang berada di daerah pegunungan, maka perhatikan kemungkinan longsor.
9) Jika Anda di pegunungan, dekat dengan lereng atau jurang yang rapuh waspadalah dengan batu atau tanah
longsor yang runtuh akibat gempa.
10) Saat gempa berhenti segera berlari ke titik kumpul

RESPONS MEDIS
1. Pengaktifan early warning
2. Amankan diri
3. Telepon darurat (ketua RT/RW)
4. Evakuasi masyarakat ke titik kumpul
- Mobil untuk kelompok rentan (diutamakan)
- Sisanya jalan kaki
5. Damkar & BPBD/SAR datang
6. Pengelolaan kebakaran, pencarian korban dan pembentukan posko
7. Pembentukan Tim/Regu Kesehatan
8. Pembagian Tim/tupoksi
Jumlah kebutuhan SDM kesehatan untuk jumah penduduk 1000-2000 orang
 Dokter Umum  4 orang
 Perawat  10 - 20 orang
 Bidan  8 – 16 orang
 Apoteker  2 orang
 Asisten Apoteker  4 orang
 Pranata Laboratorium  2 orang
 Epidemiolog  2 orang
 Entomolog  2 orang
 Sanitarian  4 – 8 orang
9. Pengaturan komando dan pelaporan (ICT (Information Communication Technology)
10. Tim kesehatan berkolaborasi dengan Damkar/BPBD/SAR
11. Triase
• Merah : paling penting, prioritas utama. keadaan yang mengancam kehidupan sebagian besar pasien
mengalami hipoksia, syok, trauma dada, perdarahan internal, trauma kepala dengan kehilangan kesadaran,
luka bakar derajat I-II
• Kuning : penting, prioritas kedua. Prioritas kedua meliputi injury dengan efek sistemik namun belum jatuh
ke keadaan syok karena dalam keadaan ini sebenarnya pasien masih dapat bertahan selama 30-60 menit.
Injury tersebut antara lain fraktur tulang multipel, fraktur terbuka, cedera medulla spinalis, laserasi, luka
bakar derajat II
• Hijau : prioritas ketiga. Yang termasuk kategori ini adalah fraktur tertutup, luka bakar minor, minor
laserasi, kontusio, abrasio, dan dislokasi
• Hitam : meninggal. Ini adalah korban bencana yang tidak dapat selamat dari bencana, ditemukan sudah
dalam keadaan meninggal
12. Pertolongan pertama
- Hamil
- Anak
- Fraktur/dislokasi
- Gagal nafas gagal jantung
- Trauma servikal
- Perdarahan
13. Evakuasi ke posko
- Hamil
- Lansia
- Anak
- Pingsan
- Luka
- Trauma servikal
14. Perawatan lanjutan di posko
15. Sistem rujukan (komunikasi rujukan)
16. RS (ambulansi, triase, perawatan)
17. Pengkajian tim survey
18. Pelaporan kepada General Affairs tentang pelaksanaan kegiatannya. (Incident Commander, Regu Tanggap
Darurat)
ibu hamil – melahirkan :
 mengurangi risiko tekanan darah rendah
 Meningkatkan kebutuhan Oksigen
 Mempersiapkan kelahiran yang aman
 Perawata bayi baru lahir.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perawatan bayi baru lahir adalah:
1. Menjaga kestabilan suhu tubuh
2. Menjaga pakaian tetap kering
3. mengoptimalkan masukan ASI atau susu formula
pengganti ASI.

 Pengkajian kesehan pada ibu hamil dan bayi atau janin saat terjadi bencana, meliputi:
a. Ibu Hamil harus dikaji berat badan
b. Pembengkakan kaki dan darah
c. Pengkajian pada ibu hamil harus juga
mengkaji janin dalam kandungannya
d. Kondisi kesehatan janin dikaji dengan
menggukur gerakan janin dan denyut
jantung/ DJJ
e. Suhu tubuh
f. Kebutuhan cairan

 Wanita hamil dapat mengalami tekanan darah rendah ...posisi supinasi lama...posisi ibu menghadap sebelah kiri....vena
cv sup terbebas dari tekanan uterus
 Janin kurang Oksigen...Hipotermi
 Menyusui tidak efektif ...asupan gizi
Lansia :
1. Lansia harus mampu mengakses sumber-sumber pangan termasuk bantuan pangan dengan lebih mudah.
2. Makanan disesuaikan dengan kondisi lansia serta mudah disiapkan dan dikonsumsi
3. Makanan yang diberikan pada lansia
harus memenuhi kebutuhan protein
tambahan serta vitamin dan mineral
1. Budaya dan Kebiasaan Makan Setempat
2. Cadangan Bahan Makanan Kering
3. Bahan Bakar
4. Sarana penunjang

Anda mungkin juga menyukai