A. TINJAUAN TEORI
a. Pengertian
2012).
Gambar 1.1
Cerviks Sehat Dan Terkena Kanker
b. Anatomi fisiologi
tubuh.
Gambar 1.2
Anatomi Cerviks
a) Ovarium
b) Fimbriae
c) Infundibulum
oleh fimbriae.
d) Tuba fallopi
dindingnya.
e) Oviduct
dindingnya.
f) Uterus
g) Fimbriae
h) Infundibulum
oleh fimbriae.
i) Tuba fallopi
dindingnya.
j) Oviduct
dindingnya.
k) Uterus
l) Cervix
vagina.
m)Saluran vagina
vagina.
n) Klitoris
a) Vagina
b) Vulva
mons pubis
terlebih dahulu.
d) Klitoris (Kelentit)
e) Vestibulum (serambi)
dan ada yang lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada
kali.
g) Perineum (kerampang)
c. Etiologi
antara lain :
3) Paritas
7) RAS
8) Polusi Udara
Polusi udara baik yang bersal dari asap rokok, emisi
d. Patofisioloi
nekrosis.
ulkus.
e. Klasifikasi Ca Cerviks
sebagai berikut:
1) Stadium 1
a) Stadium 1A
b) Stadium 1B
Gambar 1.4
Stadium 1B1 dan 1B2
2) Stadium 2
a) Stadium 2A
b) Stadium 2B
3) Stadium 3
yaitu:
a) Stadium 3A
dinding panggul.
b) Stadium 3B
4) Stadium 4
a) Stadium 4A
vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dak
has terjadi pada penyakit ini yaitu darah yang keluar berbentuk
mukoit.
tulang.
2) Rasa lelah serta tidak bertenaga, kehilangan selera makan,
paru-paru.
urine.
7) Konstipasi.
1) Tahap Klinis
therapy.
c) Karsinoma invasive
pada serviks
afungsi ginal.
g. Pemeriksaan penunjang
1) Sitologi/Pap Smear
dengan mikroskop. Saat ini telah ada teknik thin prep (liquid
lokalisasi.
Gambar 1.10
Pemeriksaan Sitologi/Pap Smear
2) Schillentest
3) Koloskopi
4) Kolpomikroskopi
5) Biopsi
karsinomanya.
6) Konisasi
Gambar 1.11
Pemeriksaan IVA
(Inspeksi Visual
Asam Asetat)
sel tubuh
h. Penatalaksanaan
Tabel 1.12
Klasifikasi penatalaksanaan
STADIUM PENATALAKSANAAN
Biopsi kerucut
0 Histerektomi transvaginal
Biopsi kerucut
Ia
Histerektomi transvaginal
Histerektomi radikal dengan
limfadenektomi panggul dan
evaluasi kelenjar limfe
Ib,Iia
paraaorta (bila terdapat
metastasis dilakukan radioterapi
pasca pembedahan
IIb, III, IV Histerektomi transvaginal
Radioterapi
IVa, IVb Radiasi paliatif
Kemoterapi
a. Pengkajian
keperawatan.
1) Pengkajian Primer
a) Airway
(Thygerson, 2011)
a) Diagnosa Keperawatan
Subjektif Objektif
3. Sputum berlebih
kering
neonates)
Subjektif Objektif
1. Dispnea 1. Gelisah
2. Sulit 2. Sianosis
Tabel 2.5
Intervensi Keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Nafas
sekresi yang tertahan. diharapkan bersihan jalan nafas Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman,
detik
pengisapan endotrakeal
forsep McGill
Edukasi
tidak kontraindikasi
Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
a) Diagnosa Keperawatan
pusat pernapasan
Subjektif Objektif
cheyne-stokes)
Subjektif Objektif
1. Pernapasan pursed-lip
Ortopnea
2. Pernapasan cuping hidung
meningkat
Tabel 2.7
Intervensi Keperawatan Pada Pola Nafas Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
pusat pernapasan diharapkan pola nafas efektif yang Identivikasi adanya kelelahan otot bantu
c. Tidak ada pernapasan pursed- penggunaan otot bantu nafas, bunyi nafas
mungkin
Edukasi
dalam
Kolaborasi
perlu
c) Diagnosa Keperawatan
Subjektif Objektif
1. PCO2 meningkat/menurun
Dyspnea
2. PO2 Mneurun
3. Takikardia
4. pH atrial meningkat/menurun
Subjektif Objektif
9. Sianosis
Pusing
10. Diaforesis
Penglihatan
11. Gelisa
Kabur
12. Nafas cuping hidung
Tabel 2.7
Intervensi Keperawatan Pada Gangguan Pertukaran Gas berdasarkan SLKI dan SIKI
pusat pernapasan diharapkan pola nafas efektif yang Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
Edukasi
a) Diagnosa Keperawatan
Subjektif Objektif
1. Parastesia 1. Edema
intermiten)
b) Intervensi Keperawatan
Tabel 2.9
Intervensi Keperawatan Pada Perfusi Perifer Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
b. Tidak ada edema perifer Monitor tekanan nadi (selisih TDS dan TTD)
pasien
Edukasi
Fktor Resiko
2. Trauma/perdarahan
3. Luka bakar
4. Aferesis
5. Asites
6. Obstruksi intestinal
7. Peradangan pankreas
9. Disfungsi intestinal
c) Intervensi Keperawatan
Tabel 2.9
Intervensi Keperawatan Pada Resiko Ketidakseimbangan Cairan berdasarkan SLKI dan SIKI
darah)
dialisis
Terapeutik
24 jam
Kolaborasi
e) Exposure
a) Diagnosa Keperawatan
metastasis
Table 2.11 Tanda dan Gejala pada Nyeri Akut
Gejala dan tanda mayor
Subjektif Objektif
3. Gelisah
5. Sulit tidur
Subjektif Objektif
5. Menarik diri
7. Diaphoresis
b) Intervensi Keperawatan
Tabel 2.12
Intervensi Keperawatan Pada Nyeri Akut berdasarkan SLKI dan SIKI
respon nyeri
hidup
analgetik
Terapeutik
nyeri
Edukasi
nyeri
tepat
Kolaborasi
oksigen
a) Biodata
b) Keluhan Utama
yang menyertai.
siklus haid adalah salah satu tanda gejala kanker leher rahim.
f) Gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan - makanan cepat saji
dapat memicu sel kanker untuk tumbuh dengan cepat, pada orang –
leher rahim.
h) Riwayat Psikososial
Kondisi ini tidak selalu ada gangguan jika klien memiliki koping
fungsi tubuh .Selain itu, kondisi ini juga dipicu oleh biaya yang
kecemasan.
b. Diagnosa Keperawatan
c. Intervensi Keperawatan
keperawatan yang terdiri dari dua langkah (Potter & Perry, 2013).
d. Impelemntasi Keperawatan
keperawatan (Potter & Perry, 2013). Pada tahap ini perawat akan
mencapai tujuan dan hasil sesuai yang diinginkan untuk mendukung dan
yang dilakukan terkait intervensi tersebut. Hai ini dilakukan agar menjamin
bahwa intervensi yang diberikan aman dan efektif (Miller, 2012). Dalam
yang diberikan.
e. Evaluasi
kesejahteraan klien (Perry & Potter, 2013). Hal yang perlu diingat bahwa
1. Pengkajian
Tanggal : 07-10-2019
b. Identitas pasien
Nama : Ny. “ N”
Alamat : Palu
Diagnosa : CA Ceviks
Alasan masuk :
A. Airway
Bebas Tersumbat
a. Resusitasi : -
b. Re evaluasi : -
2. Masalah keperawatan :-
3. Intervensi/ Implementasi : -
4. Evaluasi :-
B. Breathing
1. Fungsi pernapasan :
e. Krepitasi : Ya Tidak
g. Saturasi 02 : 99 %
h. Assesment : -
i. Resusitasi : -
j. Re evaluasi :-
C. Circulation
1. Tekanan darah: -
2. HR : 73 kali/menit, Reguler
6. Perdarahan : Ya
8. Assesment : -
jaringan perifer
D. Disability
2. Masalah keperawatan : -
3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : -
E. Exposure
1. Penilaian Hipotermia/hipertermia
suhu : 36,oC
2. Pengkajian Nyeri :
Q : Tertusuk-tusuk
S: Skala 4 NRS
REAKSI PUPIL
Tabel 1.4
Reaksi pupil
Kanan Ukuran (mm) Kiri Ukuran
(mm)
Kontriksi - -
Lambat - -
Dilatasi - -
Tak bereaksi - -
2. PENGKAJIAN SEKUNDER
a. Riwayat kesehatan
meringis.
2. A : alergi:
3. M: pengobatan:
Ketorolac 30mg/8jam/IV
4. P : Riwayat penyakit:
pendarahan.
2. P : Provokatif (penyebab ) :
Ca Serviks
3. Q : Quality(kualitas ) :
Seperti tertusuk-tusuk
4. R : Radiation( paparan) :
6. T : Timing (waktu) :
3. Pernafasan : 26x/i
c. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
a. Kulit kepala :
nyeri tekan
b. Mata
c. Telinga
serumen.
nyeri tekan
d. Hidung
terdapat rinorhea.
stomatitis.
f. Wajah
g. Leher
h. Dada/thoraks
Paru-paru ;
1) Inspeksi : Simetris antar kedua lapang paru,
napas : 20 x/menit.
i. Jantung
j. Abdomen
operasi SC.
4) Perkusi : -
k. Genitalia
l. Ekstremitas
m. Neurologis
otot 5 5
5 5
3. HASIL LABORATORIUM :
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
WBC 26.4 4.00-10.00 [106/mm3]
RBC 3,43 4.00-6.00 [106/mm3]
HGB 9.6 12-16 g/dl
HCT 29 37.0-48.0 %
MCV 84 80.0-97.0 fl
MCH 28 26.5-33.5 pg
MCHC 33 31.5-35.0 g/dl
RDW-CV 14.6 10.0-15.0 %
PLT 90 150-400[10ˆ3/ul]
PDW 10.6 10.0-18.0 fl
MPV 9.8 6.50-11.0 fl
PCT 0.40 0.15-0.50 %
NEUT 95.5 52.0-75.0 %
LYMPH 1.8 20.0-40,0%
MONO 2.5 2.0-8.0 [10ˆ3/ul]
EO 0.0 1.0-10.0 [10ˆ3/ul]
BASO 0.2 0.00-0.10 [10ˆ3/ul]
KIMIA DARAH
Fungsi Ginjal
Ureum 240 10-50 mg/dl
Kreatinin 24.85 P (<1.1) mg/dl
Analisa Gas Darah
PH 7.211 7.35-7.45
SO2 98.6 95-98 %
PO2 140.2 80.0-100.0 mmHg
ctO2 12.3 15.8-22.3 ml/dl
PCO2 32.3 35.0-45.0 mmHg
ctCO2 14.1 23-27 mmol/l
HCO3 13.1 22-26 mmol/l
BE 15.0 -2 s/d +2 mmol/l
Elektrolit
Natrium 140 136-145 mmol/l
Klorida 107 97-111 mmol/l
Kalium 7.9 3.5-5.1 mmol/l
4. PENGOBATAN :
5. ANALISA DATA
Table 1.6
Analisa data dan Masalah Keperawatan Pada Kasus Ny.N
Dengan Carcinoma Cerviks Di Ruang Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Obgyn RS. DR. Wahidin
Sudirohusodo Makassar
DO :
- Pernapasn 26x/menit
- Nampak sesak
- Terpasang nasal kanul (4
liter)
2) Ketidakefektifan perfusi perifer Ketidakefektifan perfusi perifer
berhubungan dengan penurunan
DS :-
aliran arteri/vena
DO :
DS :
pasien mengatakn nyeri
yang dirasakan pada perut
sampai kebelakang
Suami pasien mengatakn
nyeri d rasakan sejak
seminggu yang lalu
2) P
DO :
r
Pasien nampak meringis
i TTV
TD : 148/85 mmHg
o
N : 71 x/i
r P : 26 x/i
i S : 360C
Pengkajian nyeri
t
P : saat bergerak maupun
a tidak bergerak
Q : Tertusuk-tusuk
s R : Abdomen bagian bawah
S: Skala 4 NRS
T: 3-5 menit, hilang timbul
a Faktor Risiko :
Table 1.8
Diagnosa Keperawatan Pada Kasus Ny.N Dengan Carcinoma
Cerviks Di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Obgyn RS. DR. WahidinSudirohusodo
Makassar
Diagnosis Tanggal Tanggal
Keperawatan ditemukan teratasi
NANDA 2015 – 2017
1. Ketidakefektifan Pola 07-10-2019
Napas berhubungan
dengan penurunan
energi
Inisial Pasien : Ny N
No. RM : 897xxx
Table 1.8
Intervensi Keperawatan Pada Kasus Ny.N Dengan Carcinoma Cerviks
Di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Obgyn
RS. DR. WahidinSudirohusodo
Makassar
1 Ketidakefektifan Pola Napas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1) Mengobservasi frekuensi, irama,dan
berhubungan dengan 1x45 menit diharapkan. Status Pernapasan: kedalaman suara napas
penurunan energi Ventilasi dengan indicator hasil: 2) Mengobservasi penggunaan otot bantu
pernapasan
DS : Pernapasan Cepat 1) Frekuensi Pernapasan dalam rentang normal
3) Posisikan pasien untuk meringankan
(16-24 kali/menit)
2) Irama Pernapasan normal (Fase sesak nafas
meringis dalam)
2. Fasiltasi istirahat dan tidur
TTV
Edukasi
TD : 148/85 mmHg
N : 71 x/i 1. Jelaskan strategi meredakan nyeri
P : 26 x/i
S : 360C
Pengkajian nyeri
P : saat bergerak
maupun tidak
bergerak
Q : Tertusuk-tusuk
R : Abdomen bagian
bawah
S: Skala 4 NRS
T: 3-5 menit, hilang
timbul
4 Risiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama perlindungan infeksi
1x45 menit pasien tidak mengalami infeksi
Faktor Risiko : 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi
dengan kriteria hasil:
2. Memonitor kerentangan terhadap
1. Penyakit kronis
(Carsinoma Serviks) Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi infeksi
2. Terpasang Infus RL 28 Menunjukkan kemampuan untuk mencegah
3. Memastikan teknik aseptic pada
tpm
timbulnya infeksi
3. WBC 26.4 [106/mm3] saluran IV
4. HGB 9.6 gr/dl Jumlah leukosit dalam batas normal
Menunjukkan perilaku hidup sehat
Status imun, gastrointestinal, genitourinaria
dalam batas normal
5) Implementasi Keperawatan
Table 1.9
Implementasi Keperawatan Pada Kasus Ny.N Dengan Carcinoma Cerviks
Di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Obgyn
RS. DR. WahidinSudirohusodo
Makassar
Diagnosis
No Hari/tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Terapeutik
Kolaborasi