Anda di halaman 1dari 10

LECTURE NOTES

ACCT6231
ACCOUNTING FUNDAMENTALS

Week 2
Cash and Receivables

ACCT6231 – Accounting Fundamentals


LEARNING OUTCOMES

• LO 2: Explain the principle of recognition related assets, liabilities and equity in


accordance with Financial Accounting Standards (SAK) and International
Financial Reporting Standards (IFRS)

• LO 3: Apply the techniques in measurement and presentation related to assets and


liabilities in accordance with Financial Accounting Standards (SAK) and
International Financial Reporting Standards (IFRS)

OUTLINE MATERI :
 Cash
 Account Receivables: Recognition of Accounts Receivable; Valuation of Accounts
Receivable
 Notes Receivable: Recognition of Notes Receivable; Valuation of Notes Receivable
Special Issues related to Receivables: Face Value Option

ACCT6231 – Accounting Fundamentals


ISI

Kas termasuk aset keuangan (juga termasuk instrument keuangan). Instrumen keuangan
adalah setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan pada satu entitas dan menimbulkan
kewajiban keuangan atau kepentingan ekuitas pada entitas lain.
Kas adalah:
 Aset dari suatu entitas yang paling likuid.
 Media standar untuk pertukaran.
 Dasar untuk mengukur untuk semua barang-barang.
 Aktiva lancar.
Yang termasuk kas: koin, mata uang, dana yang tersedia pada deposito di bank, wesel, cek
bersertifikat, cek kasir, cek pribadi, bank draft dan tabungan.

Setara kas adalah: investasi jangka pendek yang sangat likuid yang:
 Mudah dikonversi ke uang tunai, dan
 Sudah sangat mendekati jatuh tempo sehingga tidak menimbulkan resiko signifikan
dari perubahan suku bunga.

Kas yang dibatasi (Restricted cash) adalah kas yang dipisahkan dan dibatasi penggunaannya
dari kas ‘biasa’. Dapat masuk ke klasifikasi aktiva lancar atau aktiva tidak lancar.

Piutang adalah klaim terhadap pelanggan dan lainnya untuk uang, barang, atau jasa. Piutang
ada 2 jenis yaitu:
1. Account receivable, yaitu piutang tidak tertulis atas barang dan jasa
2. Notes receivable, yaitu piutang tertulis atas barang dan jasa

Untuk Account receivable, pencatatannya dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode
gross dan net.

ACCT6231 – Accounting Fundamentals


Piutang tak tertagih adalah hilangnya pendapatan yang membutuhkan penyesuaian untuk
penurunan akun aset piutang dan penurunan dalam pendapatan dan ekuitas. Metode
pencatatan untuk piutang tak tertagih ada 2, yaitu:
1. Direct write-off method, metode ini tidak sesuai dengan IFRS. Maka metode yang
biasa dilakukan adalah metode yang kedua.
2. Allowance method, metode ini mengestimasi kerugian akibat piutang yang tak
tertagih dari persentase penjualan atau persentase piutang.

Ketika piutang tak tertagih yang telah dihapuskan kemudian dibayarkan oleh pelanggan,
maka entitas harus membuat recovery untuk piutang tak tertagih. Contoh:
Wakil presiden keuangan Brown Furniture melakukan write-off sebesar $ 1,000 dari piutang
yang harus dibayar oleh Randall Co pada tanggal 1 Maret 2012. Jurnal untuk mencatat write-
off adalah:
Bad debt expense 1,000
Account receivable 1,000

ACCT6231 – Accounting Fundamentals


Ternyata pada tanggal 1 Juli, Randall Co membayar $ 1,000 jumlah yang Brown telah
dihapuskan pada tanggal 1 Maret. Maka jurnal yang harus dibuat adalah:
Account receivable 1,000
Allowance for doubtful account 1,000
Cash 1,000
Account receivable 1,000

Wesel tagih (Notes receivable) adalah piutang yang tertulis dan dapat dinegosiasikan.
Kemudian notes receivable ini dapat memiliki bunga (memiliki tingkat bunga yang
dinyatakan) atau
bunga nol (bunga termasuk dalam jumlah pokok).

Notes receivable biasanya ditujukan untuk:


1. Pelanggan yang biasanya tidak membayar piutang tepat waktu atau sering
memperpanjang jangka waktu pembayaran atas piutang.
2. Pelanggan baru.
3. Pinjaman karyawan dan anak perusahaan.
4. Penjualan properti, pabrik, dan peralatan.
5. Transaksi peminjaman uang

Pengakuan wesel tagih (notes receivable)


1. Jika tingkat bunga wesel tagih = tingkat bunga dipasar disebut wesel tagih diterbitkan
pada face value
2. Jika tingkat bunga wesel tagih > tingkat bunga dipasar disebut wesel tagih diterbitkan
dengan premium
3. Jika tingkat bunga wesel tagih < tingkat bunga dipasar disebut wesel tagih diterbitkan
dengan diskon

ACCT6231 – Accounting Fundamentals


Untuk wesel tagih jangka panjang, biasanya dilakukan impairment test untuk mengetahui
apakah terjadi penurunan nilai atas piutang tersebut. Rugi penurunan nilai diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat piutang dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan arus
didiskontokan pada tingkat bunga efektif awal.
Perusahaan memiliki pilihan untuk mencatat nilai wajar dalam rekening mereka untuk
sebagian besar aset keuangan dan kewajiban, termasuk piutang. IASB percaya bahwa
pengukuran nilai wajar untuk instrumen keuangan memberikan informasi yang lebih relevan
dan mudah dipahami daripada biaya historis karena mencerminkan arus nilai setara kas dari
instrumen keuangan.
Jika piutang disajikan sebesar nilai wajarnya, maka keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi dilaporkan sebagai "Pendapatan lain dan beban" pada laporan laba rugi dan
menjadi bagian dari perhitungan laba bersih. Jika perusahaan memilih opsi nilai wajar untuk
piutang, maka perusahaan harus konsiten untuk memakai nilai wajar untuk piutang sampai
perusahaan tidak lagi memiliki piutang tersebut (konsisten).

Perusahaan dapat mentrasfer piutangnya kepada perusahaan lain, kemudian mendapatkan kas
dari transfer piutang tersebut. Adapun alas an mengapa perusahaan mentrasfer piutangnya
biasanya dikarenakan:
1. Kompetisi
2. Jumlah kas yang terbatas
3. Proses penagihan piutang memerlukan waktu dan biaya

Analisa yang biasa dipakai sehubungan dengan piutang adalah:


Account receivable turnover:

ACCT6231 – Accounting Fundamentals


Rasio ini digunakan untuk:
 Menilai likuiditas piutang perusahaan.
 Mengukur berapa kali, rata-rata, perusahaan mengumpulkan piutang selama periode
tersebut.

Salah satu topik yang berhubungan dengan cash dan sering dipakai adalah mengenai
rekonsiliasi bank. Rekonsiliasi bank adalah catatan yang menjelaskan perbedaan jumlah kas
antara yang ada di bank dan catatan perusahaan. Item-item yang biasanya menjadi penyebab
terjadinya perbedaan antara jumlah kas yang ada di buku bank dengan yang ada di buku
perusahaan adalah:
1. Deposit in Transit
2. Outstanding Check
3. Bank Charges and Credits
4. Bank or Depositor Error

Format rekonsiliasi bank:


Saldo kas menurut laporan Buku xxx
Ditambah:
 Penambahan oleh bank yang belum dicatat oleh perusahaan xxx
 Kesalahan perusahaan xxx
Dikurangi:
 Cek-cek yang dananya tidak cukup (NSF) (xxx)
 Biaya bank (Bank charges) (xxx)
 Kesalahan perusahaan (xxx)
Saldo yang disesuaikan xxx

ACCT6231 – Accounting Fundamentals


Saldo kas menurut laporan Rekening Koran (Bank) xxx
Ditambah:
 Penambahan setoran oleh perusahaan yang belum dicatat oleh bank xxx
 Kesalahan bank xxx
Dikurangi:
 Cek-cek yang masih beredar (Outstanding check) (xxx)
 Kesalahan bank (xxx)
Saldo yang disesuaikan xxx

ACCT6231 – Accounting Fundamentals


SIMPULAN

Kas adalah:
 Aset dari suatu entitas yang paling likuid.
 Media standar untuk pertukaran.
 Dasar untuk mengukur untuk semua barang-barang.
 Aktiva lancar.
Piutang adalah klaim terhadap pelanggan dan lainnya untuk uang, barang, atau jasa. Piutang
ada 2 jenis yaitu:
1. Account receivable, yaitu piutang tidak tertulis atas barang dan jasa
2. Notes receivable, yaitu piutang tertulis atas barang dan jasa
Pengakuan wesel tagih (notes receivable)
1. Jika tingkat bunga wesel tagih = tingkat bunga dipasar disebut wesel tagih diterbitkan
pada face value
2. Jika tingkat bunga wesel tagih > tingkat bunga dipasar disebut wesel tagih diterbitkan
dengan premium
3. Jika tingkat bunga wesel tagih < tingkat bunga dipasar disebut wesel tagih diterbitkan
dengan diskon

ACCT6231 – Accounting Fundamentals


DAFTAR PUSTAKA

1. Kieso, Weygandt, & Warfield. (2014). Intermediate Accounting. IFRS Edition 2e.
IR. JWS. New York. Chapter 7

ACCT6231 – Accounting Fundamentals

Anda mungkin juga menyukai