Anda di halaman 1dari 13

Jun

26

cara menghitung obat


1. Pasien diberikan dobutamine dengan Orderan 15 mcg/KgBB/menit. Berat Badan pasien 75 Kg.
Obat yang tersedia 500 mg dobutamine diencerkan dalam 250 ml Labu infus. Berapa kecepatan
infus dalam ml/jam?
Jawab:
Langkah 1(kosentasi obat): 500 mg/ 250 ml = 2 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 15 mcg/KgBB/menit -> dalam bentuk mcg
jadi dirubah dulu: 2mg/ml x 1000 mcg/mg = 2000 mcg/ml
Langkah 2 (masukan Kedalam rumus):
15 mcg/KgBB/menit x 75 KgBB x 60 menit/jam = 33,75 ml/jam ≈ 34 ml/jam
2000 mcg/ml

2. Orderan pemberian Amiodarone dengan dosis 0.5 mg/menit. Obat yang ada 450 mg
Amiodarone diencerkan dalam 250 ml labu infus. Berapa kecepatan Infus(ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1 (Kosentrasi obat): 450 mg/250 ml = 1,8 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 0.5 mg/menit ->Jadi tidak usah dirubah ke
mikrogram (mcg)
Langkah 2 (masukan kedalam rumus) : “dosis tidak bergantung pada berat badan pasien sehingga
tidak dikali dengan KgBB”
0.5mg /menit x 60 menit/jam = 16,66 ml/jam ≈ 17 ml/jam
1,8 mg/ml
3. Pasien mendapatkan Nitroglycerine dengan dosis 12 mcg/menit. Obat yang tersedia 50 mg
diencerkan dalam 250 ml cairan. Berapa kecepatan infus (ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1 (Kosentrasi obat): 50 mg/250 ml = 0,2 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 12 mcg/menit ->Jadi harus dirubah ke
mikrogram (mcg): 0.2 mg/ml x 1000 mcg/mg = 200 mcg/ml
Langkah 2 (masukan kedalam rumus) : “dosis tidak bergantung pada berat badan pasien sehingga
tidak dikali dengan KgBB”
12 mcg /menit x 60 menit/jam = 3,6 ml/jam
200 mcg/ml
4. Pasien mendapatkan Dobutamine drip intravena. Kecepatan infus 30 ml/jam. Labu infus
(labu drip intravena) mengandung 500 mg dobutamine dalam 250 ml cairan . Dengan berat
badan 65 Kg. Berapa banyak mcg/Kg/menit obat yang diterima pasien?
Jawab:
Langkah 1 (Kosentrasi obat): 500 mg/250 ml = 2 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) .. .mcg/Kg/menit ->Jadi dirubah ke
mikrogram (mcg): 2mg/ml x 1000 mcg/mg = 2000 mcg/ml
Langkah 2 (masukan kedalam rumus) :
Z mcg /Kg/menit x 65 Kg x 60 menit/jam = 30 ml/ jam
2000 mcg/ml
3900 Z = 2000 x 30
3900Z = 60000
Z = 60000/3900
=15,3 mcg /Kg/menit
5. Pasien mendapatkan Heparin 20.000 unit dalam 250 ml cairan. Orderan heparin yang
diberikan sebanyak 750 unit/jam. berapa kecepatan infus(ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1(kosentasi obat): 20.000 unit/ 250 ml = 80 unit/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 750 Unit/jam-> untuk satuan unit tidak ada
yang dirubah. Selanjutnya dosis yg diorder dalam satuan jam jadi nanti tidak usah dikali 60
menit/jam.
Langkah 2 (masukan Kedalam rumus):
750 unit/jam = 9,375 ml/jam ≈ 9 ml/jam
80 unit/ml
6. Pasien mendapatkan diltiazem dengan orderan 2mg/jam. obat yang tersedia 125 mg
diencerkan dalam 500 ml cairan. berapa kecepatan infus (ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1(kosentasi obat): 125 mg/ 500 ml = 0.25 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 2 mg/Jam -> untuk satuan masa dalam bentuk
mg jadi tidak dirubah. Terus untuk waktu dalam jam jadi tidak dikali 60 menit/jam.
Langkah 2 (masukan Kedalam rumus):
2 mg/Jam = 8 ml/jam
0.25 mg/ml
7. Pasien mendapatkan vasopressin dengan oderan 0.2 unit/ menit. Obat yang tersedia 200 unit
vasopressin diencerkan dalam 500 ml cairan. berapa kecepatan infus (ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1 (Kosentrasi obat): 200 unit/500 ml = 0,4 unit/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 0.2 unit/menit -> untuk satuan unit tidak perlu
dirubah. Sedangkan untuk satuan waktu menit maka dirubah ke jam jadi nanti dikali 60 menit/jam
Langkah 2 (masukan kedalam rumus) : “dosis tidak bergantung pada berat badan pasien sehingga
tidak dikali dengan KgBB”
0.2 unit /menit x 60 menit/jam = 30 ml/jam
0.4 unit/ml

8. Pasien mendapatkan Esmolol drip dengan orderan kecepatan infus 15 ml/jam. Berat badan
pasien 65 Kg. Obat yang tersedia 2500 mg esmolol dalam 250 ml cairan. berapa dosis yang
didapat pasien mcg/Kg/menit?
Jawab:
Langkah 1(kosentasi obat): 2500 mg/ 250 ml = 10 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) .. .mcg/Kg/menit ->Jadi dirubah ke
mikrogram (mcg): 10 mg/ml x 1000 mcg/mg = 10000 mcg/ml
Langkah 2 (masukan kedalam rumus) :
Z mcg /Kg/menit x 65 Kg x 60 menit/jam = 15 ml/ jam
10000 mcg/ml
3900 Z = 10.000 x 15
3900Z = 150.000
Z = 150.000/3900
=38,4 mcg /Kg/menit ≈ 38,5 mcg /Kg/menit
9. Perawat A mendapatkan orderan pemberian dopamine pada pasien Z dengan dosis15
mcg/Kg/menit. Obat yang tersedia 500 mg dopamine dalam 500 ml cairan. Berat badan pasien
50 Kg. berapa kecepatan infus (ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1(kosentasi obat): 500 mg/ 500 ml = 1 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 15 mcg/KgBB/menit -> dalam bentuk mcg
jadi dirubah dulu: 1 mg/ml x 1000 mcg/mg = 1000 mcg/ml
Langkah 2 (masukan Kedalam rumus):
15 mcg/KgBB/menit x 50 KgBB x 60 menit/jam = 45 ml/jam
1000 mcg/ml

10. Pasien mendaptkan nitrogycerine dengan orderan dosis 16 mcg/menit. Obat yang tersedia
50 mg diencerkan dalam 250 ml cairan. berapa kecepatan infus (ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1(kosentrasi obat): 50 mg/ 250 ml = 0.2 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 16 mcg/ menit -> dalam bentuk mcg jadi
dirubah dulu: 0.2mg/ml x 1000 mcg/mg = 200 mcg/ml. Sedangkan dalam dosis tidak ada hubungan
dengan berat badan pasien sehingga tidak dikalikan BB.
Langkah 2 (masukan Kedalam rumus):
16 mcg /menit x 60 menit/jam = 4,8 ml/jam ≈ 5 ml/jam

200 mcg/ml
Diposting 26th June 2014 oleh dee romli

Object 1 Object 2 Object 3

Tambahkan komentar

Object 4

asuhan keperawatan
• Klasik
• Kartu Lipat
• Majalah
• Mozaik
• Bilah Sisi
• Cuplikan
• Kronologis
1. Jun
26

cara menghitung obat


1. Pasien diberikan dobutamine dengan Orderan 15 mcg/KgBB/menit. Berat Badan pasien
75 Kg. Obat yang tersedia 500 mg dobutamine diencerkan dalam 250 ml Labu infus.
Berapa kecepatan infus dalam ml/jam?
Jawab:
Langkah 1(kosentasi obat): 500 mg/ 250 ml = 2 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 15 mcg/KgBB/menit -> dalam bentuk
mcg jadi dirubah dulu: 2mg/ml x 1000 mcg/mg = 2000 mcg/ml
Langkah 2 (masukan Kedalam rumus):
15 mcg/KgBB/menit x 75 KgBB x 60 menit/jam = 33,75 ml/jam ≈ 34 ml/jam
2000 mcg/ml

2. Orderan pemberian Amiodarone dengan dosis 0.5 mg/menit. Obat yang ada 450 mg
Amiodarone diencerkan dalam 250 ml labu infus. Berapa kecepatan Infus(ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1 (Kosentrasi obat): 450 mg/250 ml = 1,8 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 0.5 mg/menit ->Jadi tidak usah
dirubah ke mikrogram (mcg)
Langkah 2 (masukan kedalam rumus) : “dosis tidak bergantung pada berat badan pasien
sehingga tidak dikali dengan KgBB”
0.5mg /menit x 60 menit/jam = 16,66 ml/jam ≈ 17 ml/jam
1,8 mg/ml
3. Pasien mendapatkan Nitroglycerine dengan dosis 12 mcg/menit. Obat yang tersedia
50 mg diencerkan dalam 250 ml cairan. Berapa kecepatan infus (ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1 (Kosentrasi obat): 50 mg/250 ml = 0,2 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 12 mcg/menit ->Jadi harus dirubah ke
mikrogram (mcg): 0.2 mg/ml x 1000 mcg/mg = 200 mcg/ml
Langkah 2 (masukan kedalam rumus) : “dosis tidak bergantung pada berat badan pasien
sehingga tidak dikali dengan KgBB”
12 mcg /menit x 60 menit/jam = 3,6 ml/jam
200 mcg/ml
4. Pasien mendapatkan Dobutamine drip intravena. Kecepatan infus 30 ml/jam. Labu
infus (labu drip intravena) mengandung 500 mg dobutamine dalam 250 ml cairan .
Dengan berat badan 65 Kg. Berapa banyak mcg/Kg/menit obat yang diterima pasien?
Jawab:
Langkah 1 (Kosentrasi obat): 500 mg/250 ml = 2 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) .. .mcg/Kg/menit ->Jadi dirubah ke
mikrogram (mcg): 2mg/ml x 1000 mcg/mg = 2000 mcg/ml
Langkah 2 (masukan kedalam rumus) :
Z mcg /Kg/menit x 65 Kg x 60 menit/jam = 30 ml/ jam
2000 mcg/ml
3900 Z = 2000 x 30
3900Z = 60000
Z = 60000/3900
=15,3 mcg /Kg/menit
5. Pasien mendapatkan Heparin 20.000 unit dalam 250 ml cairan. Orderan heparin yang
diberikan sebanyak 750 unit/jam. berapa kecepatan infus(ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1(kosentasi obat): 20.000 unit/ 250 ml = 80 unit/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 750 Unit/jam-> untuk satuan unit
tidak ada yang dirubah. Selanjutnya dosis yg diorder dalam satuan jam jadi nanti tidak usah
dikali 60 menit/jam.
Langkah 2 (masukan Kedalam rumus):
750 unit/jam = 9,375 ml/jam ≈ 9 ml/jam
80 unit/ml
6. Pasien mendapatkan diltiazem dengan orderan 2mg/jam. obat yang tersedia 125 mg
diencerkan dalam 500 ml cairan. berapa kecepatan infus (ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1(kosentasi obat): 125 mg/ 500 ml = 0.25 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 2 mg/Jam -> untuk satuan masa dalam
bentuk mg jadi tidak dirubah. Terus untuk waktu dalam jam jadi tidak dikali 60 menit/jam.
Langkah 2 (masukan Kedalam rumus):
2 mg/Jam = 8 ml/jam
0.25 mg/ml
7. Pasien mendapatkan vasopressin dengan oderan 0.2 unit/ menit. Obat yang tersedia
200 unit vasopressin diencerkan dalam 500 ml cairan. berapa kecepatan infus (ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1 (Kosentrasi obat): 200 unit/500 ml = 0,4 unit/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 0.2 unit/menit -> untuk satuan unit
tidak perlu dirubah. Sedangkan untuk satuan waktu menit maka dirubah ke jam jadi nanti
dikali 60 menit/jam
Langkah 2 (masukan kedalam rumus) : “dosis tidak bergantung pada berat badan pasien
sehingga tidak dikali dengan KgBB”
0.2 unit /menit x 60 menit/jam = 30 ml/jam
0.4 unit/ml

8. Pasien mendapatkan Esmolol drip dengan orderan kecepatan infus 15 ml/jam. Berat
badan pasien 65 Kg. Obat yang tersedia 2500 mg esmolol dalam 250 ml cairan. berapa
dosis yang didapat pasien mcg/Kg/menit?
Jawab:
Langkah 1(kosentasi obat): 2500 mg/ 250 ml = 10 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) .. .mcg/Kg/menit ->Jadi dirubah ke
mikrogram (mcg): 10 mg/ml x 1000 mcg/mg = 10000 mcg/ml
Langkah 2 (masukan kedalam rumus) :
Z mcg /Kg/menit x 65 Kg x 60 menit/jam = 15 ml/ jam
10000 mcg/ml
3900 Z = 10.000 x 15
3900Z = 150.000
Z = 150.000/3900
=38,4 mcg /Kg/menit ≈ 38,5 mcg /Kg/menit
9. Perawat A mendapatkan orderan pemberian dopamine pada pasien Z dengan dosis15
mcg/Kg/menit. Obat yang tersedia 500 mg dopamine dalam 500 ml cairan. Berat badan
pasien 50 Kg. berapa kecepatan infus (ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1(kosentasi obat): 500 mg/ 500 ml = 1 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 15 mcg/KgBB/menit -> dalam bentuk
mcg jadi dirubah dulu: 1 mg/ml x 1000 mcg/mg = 1000 mcg/ml
Langkah 2 (masukan Kedalam rumus):
15 mcg/KgBB/menit x 50 KgBB x 60 menit/jam = 45 ml/jam
1000 mcg/ml

10. Pasien mendaptkan nitrogycerine dengan orderan dosis 16 mcg/menit. Obat yang
tersedia 50 mg diencerkan dalam 250 ml cairan. berapa kecepatan infus (ml/jam)?
Jawab:
Langkah 1(kosentrasi obat): 50 mg/ 250 ml = 0.2 mg/ml
Lihat bahwa dosis yang di order (diminta/diinginkan) 16 mcg/ menit -> dalam bentuk mcg
jadi dirubah dulu: 0.2mg/ml x 1000 mcg/mg = 200 mcg/ml. Sedangkan dalam dosis tidak
ada hubungan dengan berat badan pasien sehingga tidak dikalikan BB.
Langkah 2 (masukan Kedalam rumus):
16 mcg /menit x 60 menit/jam = 4,8 ml/jam ≈ 5 ml/jam

200 mcg/ml
Diposting 26th June 2014 oleh dee romli
0

Tambahkan komentar

Object 5

2. Jun
26
Latihan soal Uji Kompetensi Keperawatan
2014
A. Soal Pengetahuan Komprehensif
1. Dibawah ini, manakah yang BUKAN merupakan komponen Apgar Score.
a. Berat badan c. Usaha bernafas
b. Warna d. Tonus otot

2. Refleks tonik pada leher bayi dimanifestasikan dengan


a. Posisi menegang (fencing)
b. Refleks koordinatif menghisap dan menalan
c. Refleks startle
d. Kekakuan pada leher ketika di pegang/angkat

3. Perbedaan pelvis wanita dari pria adalah


a. Lebih berat, lebih tinggi dan lebih lebar
b. Lebih ringan, lebih lebar dan lebih dalam
c. Lebih lebar dan lebih bulat pada daerah inlet
d. Lebih kecil pada daerah arkus pubik

4. Penanganan awal klien hypertensi yang benar meliputi:


a. Obat anti hipertensi seperti prokainamid
b. Diet rendah garam dan kolesterol
c. Obat anti diuretik seperti lasix
d. Pembatasan cairan per oral

5. Efek samping yang lazim terjadi yang perlu diketahui oleh perawat akibat pemberian obat
antikolinerg
adalah
a. Sakit kepala c. Mual
b. Mulut dan tenggorokan kering d. Muntah

6. Masalah paling utama akibat pemberian obat anti neoplastik/anti kanker adalah
a. Penurunan sel darah merah
b. Anoreksia dan mual
c. Rambut rontok
d. Penurunan platelet darah

7. Hasil photo rontgent menunjukan pada bagian 1/3 distal femur terpecah menjadi beberapa
fragmen
tulang. Jenis fraktur ini adalah
a. Fraktur complte c. Fraktur komunitif
b. Frktur incomplete d. Fraktur spiral

8. Keberadaan Puskesmas di masyarakat adalah merupakan contoh dari konsep


a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tertier
d. Kombinasi dari ketiga hal diatas
9. Yang harus diketahui oleh perawat, penatalaksanaan utama dari kasus pneumothraks
dilakukan dengan
a. Drainase postural c. Pemasangan WSD
b. Obat d. Ambulasi

10. Perbandingan kompresi dada dan bantuan nafas pada pasien dewasa berdasarkan
panduan terbaru
(AHA, 2005) tentang resusitasi jantung paru adalah
a. 30 : 2 c. 10 : 1
b. 15 : 2 d. 5 : 1

B. Soal Aplikasi

11. Tn. A, usia 44 tahun, memiliki riwayat pemabok, peminum alkohol 10 tahun yang lalu.
Ketika perawat
masuk ke ruang dia, Tn. A menjadi kasar secara verbaldan mulai mengkritik rumah sakit dan
staf.
”Rumah sakit ini menjijikan tidak ada yang benar sedikitpun”. Manakah respon terbak yang
harus
dilakukan perawat?
a. ”Kita memiliki staf yang kompetent dan kita selalu mencoba melayani yang terbaik untuk
anda”
b. ”Maaf, saya tidak izinkan anda untuk bicara seperti itu”
c. ”Anda terlihat sangat marah tentang sesuatu Tn. A. Apakah anda ingin
membicarakanya?”
d. ” Sebenarnya apa yang anda inginkan dari staf kami, Tn. A?”

12. Ny. B, 1 hari paska operasi histerektomy. Jam 3 pagi ia terbangun dan terlihat kelelahan.
Dari
pemeriksanan, tanda vital stabil, tetapi Ny. B mengeluh tidak bisa tidur, merasak sakit pada
bagan
jahitan dan takut untuk bergerak miring kiri/kanan. Ny. B tidak mendapatkan obat anti nyeri
sejak jam
9 malam. Manakah tindakan terbaik perawat yang seharusnya?
a. Memberikan obat anti nyeri agar cepat tidur
b. Menjelaskan keadaan luka operasi, mendiskusikan cara mengurangi nyeri pada jahitan
operasi
c. Memberikan minum susu hangat dan makanan ringan untuk merangsang kantuk
d. Membantu merubah posisi, memijat punggung dan memberikan obat anti nyerinya

13. Klien dengan riwayat Coronay Arterial Deseases (CAD) 6 tahun lalu, memakai aspirin
secara rutin. Saat
in klien direncanakan akan operasi apendiks. Manakah hal terbaik yang harus dilakukan
terkait temuan
data tersebut
a. dicatat dan dilaporkan ke dokter
b. dicatat namun tidak perlu dilaporkan ke dokter
c. dicatat dan dilaporkan ke dokter karena beresiko perdarahan
d. dicatat dan dilaporkan ke dokter karena beresiko alergi zat kontras

14. Paska operasi, tindakan lain manakah yang harus diberikan pada klien dengan tranfusi
Packed Red Cell
(PRC) untuk meningkatkan fungsi perfusi sistemik
a. pemberian oksigen
b. pemberian bikarbonat
c. pemberian NaCl 09%
d. pemberian Glukosa 5%

15. Pasien datang dengan keluhan bengkak pada kedua kaki dan sesak. Hal ini
mengindikasikan adanya
kalainan fungsi ginjal bila kita menemukan data
a. Albumin 3,20 mg/dL
b. Ureum plasma 194 mg/dL
c. Kalium 2,7 mEq/l
d. Kreatinin plasma 1,02 mg/dL

16. Saat dilakukan pemeriksaan pasien terlihat tidur namun membuka mata saat diberi
rangsangan dengan
suara keras, melakukan gerak menarik dari sumber rangsang dan suaranya tidak
mengandung arti.
Penulisan GCS yang benar dari data diatas adalah
a. E2M2V2 c. E3M4V3
b. E3M2V2 d. E3M3V3

17. Ny. G, 29 tahun, paska operasi secsio cesarian yang kedua, perawatan segera paska
operasi yang tepat
adalah, KECUALI
a. Palpasi fundus uteri setiap 15 menit
b. Pemantaun tanda vital tiap 15 menit
c. Pemeriksaan perdarahan balutan luka dan perineal tiap 15 menit
d. Mengusap fundus uteri agar tetap nyaman tiap 15 menit

18. An. V, 7 tahun dibawa ke UGD rumah sakit karena mengalami asthma bronchial dengan
pernafasan
cepat dan terdengar wheezing. Kemudian diprogramkan untuk pemberian epinephrine
dengan tujuan
a. Pencegahan produksi histamin
b. Relaksasi otot brokhus
c. Mengencerkan sekresi bronkus
d. Menurunkan inflamasi bronchial

19. Perawat akan menjelaskan cara pemberian insulin suntik kepada orang tuan klien.
Manakah hal yang
harus pertama kali didiskusikan dengan orang tua klien.
a. Cara memegang spuit insulin
b. Prinsip aseptik dalam penyuntikan
c. Menghitung dosis yang tepat
d. Cara rotasi penyuntikan

20. Tn. R 33 tahun dengan perdarahan dan penurunan volume vaskular direncanakan
mendapat terapi
poligeline (Haemaccel) 1000ml dalam 8 jam. Berapa tetes infus harus diberikan
a. 42 tetes/menit c. 50 tetes/menit
b. 30 tetes/menit d. 45 tetes/menit

C. Soal Berpikir Kritis dan Efektif

21. An. C, mengalami diare sejak 2 hari yang lalu, dibawa ke ruma sakit dalam kondisi
dehidrasi dengan
penurunan kesadaran. Penurunan kesadaran An. C disebabkan oleh
a. hipoperfusi jaringan serebral karena penurunan volume vaskuler
b. penekanan pada pusat vital dan kesadaran di otak
c. penurunan fungsi hemodinamik dan kelelahan jantung
d. adanya mekanisme diuresis pada kerusakan jaringan ginjal

22. Tn. F, dirawat karena serosis hepatis, terlihat edema dan ascites, haluaran urin menurun,
TD
90/60mmHg. Program pemberian infus yang sebaiknya adalah
1. NaCl 3%
2. b. Albumin
3. c. Dextrose 40%
4. d. RL

23. Ny. Z, 29 tahun memiliki riwayat depresi setahun yang lalu. Saat ini didiagnos
payudara. Dokter dan perawat sepakat menyembunyikan diagnosa psikiater d terapi yang
tepat. Namur, pasien bertanya terus tentang penyakitnya. Tindak adalah
a. Menghindar dari pasien, datang bila pemeriksaan saja
b. Memberikan pengertian perlunya pemeriksaan lebih lanjut
c. Menjelaskan bahwa benjolan payudara tidak berbahaya
d. Menjelaskan penyakitnya secara sederhana kepada pasien

24. Tn M, 44 tahun, dirawat dengan TB aktif. Pernafasan 24/menit, ronchi pada kiri/kanan
paru, produksi
sputum banyak. Indeks masa tubuh 16, pucat dan terlihat sesak serta kelelahan. Prioritas
diagnosa
keperawatan yang tepat adalah
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan akumulasi sekret
b. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
c. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hipermetabolik
d. Gangguan pertukara gas berhubungan dengan infeksi bronchial

25. Hasil pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) pasien trauma dada dengan WSD
terpasang, menunjukan
pH: 7,11, pCO2 55, HCO3: 21, dan pO2: 62. Interprestasi hasil AGD tersebut adalah
a. Alkalosis metabolic
b. Alkalosis repiratorik
c. Asidosis respiratorik
d. Asidosis metabolic

26. Di Unit gawat darurat, dua pasien akibat kecelakaan datang secara bersamaan. Ny. A:
berteriak-teriak,
perdarahan di kaki kananya Tn B: diam, perdarahan dari kepala.. Kemudian datang Tn. C:
mengeluh
nyeri dada sejak 2 jam yang lalu dan Ny. D: mengeluh sesak berat dan terlihat gelisah.
Prioritas pasien
manakah yang harus ditolong lebih dahulu.
a. Pasien A c. Pasien C
b. Pasien B d. Pasien D

27. Klien dengan cedera pada spinal, kesadaran compos mentis, lumpuh pada kedua
kakinya, tidak bisa
mengontrol BAK/BAB. Prioritas pencegahan cedera pada klien ini adalah
1. Memasang penghalang tempat tidur dan menempatkan bel dekat pasien
b. Menjaga kebersihan tempat tidur dan program miring kanan/kiri
c. Memiringkan kiri/kanan dan masase punggung tiap dua jam
d. Memasang kateter urine dan memasang diapers

28. Ketika anda membawa obat ke pasien, ia melihat dan berkata ”Saya pikir, saya telah
meminum obat tersebut. Perawat lain membawakan obat yang terlihat sama seperti ini.”
Respon terbaik untuk meyakinkan pasien dalam situasi tersebut adalah
a. “Tidak, anda belum mendapatkan obat ini.”
b. ”Anda pasti bingung dengan obat kemarin. Silahkan, jangan khawatir diminum saja.”
c. ”Saya yakin anda belum mendapatkan obat ini, tapi saya akan kembali dan cek untuk
kepastianya”
d. ”Saya telah mengecek sebelumnya, maka anda tidak perlu khawatir.”

29. Ny. Q, 55 tahun dirawat dengan bronchitis kronik. Perawat telah mengajarkan cara
pernafasan denga pursed-lip breathing. Keadaan seperti apakah yang mengindikasikan
bahwa Ny. Q masih perlu
penjelasan tentang teknik pernafasan tersebut
a. Dia berlatih pernafasan tersebut lebih dari dua kali sehari
b. Dia menggunakan pursed-lip breathing saat naik tangga
c. Dia mengeluarkan nafas melalui mulut
d. Dia menarik nafas melalui mulut

30. Tn. R, dirawat dan mendapatkan asupan nutrisi melalui Total Parenteral Nutrition (TPN).
Namun, orde nutrisi parenteral terlambat, cairan infus manakah yang bisa disarankan untuk
mengganti nutrisi
parenteral sementara
a. Ringer’s Lactate
b. 10% Dekstrose dalam Ringer’s Lactate
c. 5% Dekstrose dalam 0.45% NaCl
d. Larutan 25% Dekstrose

Kunci Jawaban
Pengetahuan
Komprehensif
Aplikasi
Berpikir kritis /
afektif
1 A 11 C 21 A
2 A 12 D 22 B
3 C 13 C 23 B
4 B 14 A 24 A
5 B 15 B 25 C
6 D 16 C 26 B
7 C 17 A 27 B
8 D 18 C 28 C
9 C 19 B 29 D
10 A 20 A 30 D
Prosentasi Jawab Benar
Benar : 10 x 100% Benar : 10 x 100% Benar : 10 x 100%
......... : 10 x 100% ......... : 10 x 100% ......... : 10 x 100%
= %= %= %

Interprestasi:
A. Bila nilai anda tinggi dalam pengetahuan komprehensif, berarti anda telah secara
umum menguasai
konsep dan teori keperawatan. Bila kurang, belajar teori-teori dasar kembali.
B. Bila nilai anda tinggi dalam aplikasi, berarti anda telah memahami penggunaan teori
dalam praktek
keperawatan. Komponen ini dalam test yang sebenarnya memiliki jumlah soal paling
banyak. Bila
kurang, belajar menerapkan teori dalam kasus-kasus pasien seperti di RS.
C. Bila nilai anda tinggi dalam berpikir kritis/afektif, berarti anda telah peka dan secara
kritis mampu
melakukan analisa / evaluasi keadaan pasien berdasarkan ilmu keperawatan. Bila kurang,
lebih banyak
diskusi perkembangan kasus-kasus penyakit
Diposting 26th June 2014 oleh dee romli
1

Lihat komentar

Object 6


Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
Object 7

Anda mungkin juga menyukai

  • Sepsis Neonatorum
    Sepsis Neonatorum
    Dokumen9 halaman
    Sepsis Neonatorum
    Sulis Tyowati
    Belum ada peringkat
  • TTN
    TTN
    Dokumen11 halaman
    TTN
    Sri Wida
    Belum ada peringkat
  • Askep Komunitas
    Askep Komunitas
    Dokumen4 halaman
    Askep Komunitas
    halimatus sadiyah
    Belum ada peringkat
  • BBLR 2
    BBLR 2
    Dokumen60 halaman
    BBLR 2
    Sri Wida
    Belum ada peringkat
  • Askep Hiperbilirubin
    Askep Hiperbilirubin
    Dokumen10 halaman
    Askep Hiperbilirubin
    Sulis Tyowati
    Belum ada peringkat
  • Teori Hiperbil
    Teori Hiperbil
    Dokumen12 halaman
    Teori Hiperbil
    Sri Wida
    Belum ada peringkat
  • Teori Hiperbil
    Teori Hiperbil
    Dokumen13 halaman
    Teori Hiperbil
    Sri Wida
    Belum ada peringkat
  • Hiperbil Nicu
    Hiperbil Nicu
    Dokumen9 halaman
    Hiperbil Nicu
    Sri Wida
    Belum ada peringkat
  • BHD Belajar
    BHD Belajar
    Dokumen2 halaman
    BHD Belajar
    Sri Wida
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Hiperbil
    Presentasi Hiperbil
    Dokumen9 halaman
    Presentasi Hiperbil
    Sri Wida
    Belum ada peringkat
  • Hiperbil Nicu
    Hiperbil Nicu
    Dokumen9 halaman
    Hiperbil Nicu
    Sri Wida
    Belum ada peringkat
  • Hiperbil Nicu
    Hiperbil Nicu
    Dokumen9 halaman
    Hiperbil Nicu
    Sri Wida
    Belum ada peringkat
  • TTN
    TTN
    Dokumen11 halaman
    TTN
    Sulis Tyowati
    Belum ada peringkat