Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU WAJIB PAJAK

DALAM PENGGUNAAN E-FILING

MINI PROPOSAL
Dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah metodologi penelitian yang ditempuh di semester
5 prodi S1 Akuntansi

Disusun Oleh :
Shania Nurul Husna
14160189M

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan Nasional adalah merupakan kegiatan yang berlangsung terus

menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

rakyat baik material maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut

pemerintah perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Salah

satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa dan negara dalam

pembiayaan pembangunan yaitu dengan menggali sumber daya dalam negeri berupa

pajak. Seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi sebagai hasil dari

pembangunan nasional dan globalisasi serta reformasi disegala bidang telah

mengakibatkan perlu adanya penyempurnaan dalam Undang- Undang Perpajakan.

Oleh sebab itulah pemerintah mengambil suatu kebijakan untuk memperbaharui

Undang- Undang Perpajakan karena Undang-Undang Perpajakan yang lama

dipandang belum mampu menampung perkembangan dunia usaha dan masih banyak

dijumpai kelemahan-kelemahan. Perubahan mendasar yang berkaitan dengan

modernisasi pajak terjadi di tahun 2004 dimana DJP berusaha untuk memenuhi

aspirasi WP dengan mempermudah tata cara pelaporan SPT. Hal itu ditandai dengan

dikeluarkannya Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-88/PJ/2004 tanggal

14 Mei 2004 tentang penyampaian SPT secara Elektronik. Setelah sukses dengan

program e-SPT pada tanggal 24 Januari 2005 bertempat di Kantor Kepresidenan,

Presiden Republik Indonesia bersama-sama dengan DJP meluncurkan produk e-

Filling atau Electronic Filing System yaitu sistem pelaporan/penyampaian pajak

dengan SPT secara elektronik (e-Filling) yang dilakukan melalui sistem online yang

real time. Niat untuk menggunakan atau tidak menggunakan e-Filling ditentukan oleh

beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya jika sistem e-Filling dirasakan


bermanfaat dan mudah digunakan, Wajib Pajak akan berniat untuk menggunakannya.

Wajib Pajak akan enggan untuk menggunakan jika e-Filling dirasakan rumit dan

kompleks. Faktor-faktor yang mempengaruhinya perilaku niat untuk menggunakan

atau tidak berniat untuk menggunakan e-Filling antara lain :

1. Pengalaman wajib pajak

2. Keamanan dan kerahasiaan

3. Kecepatan

1.2 Rumusan Masalah

Direktorat Jendral Pajak (DJP) telah melakukan berbagai usaha untuk membantu

memudahkan wajib pajak daalm rangka memenuhi kewajiban perpajakannya. Hal ini

diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran wajib pajak akan pentingnya membayar

pajak menjadi sumber terbesar negara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu usaha yang dilakukan Direktorat Jendral Pajak (DJP) untuk membantu

memudahkan wajib pajak adalah menyelaraskan Kewajiban pajak dengan teknologi

dan informasi yang berkembang sesuai dengan perubahan zaman, dengan demikian

perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh pengalaman wajib pajak, keamanan dan kerahasiaan, serta

kecepatan terhadap penggunaan e-filing?

1.3 Tujuan Penelitan


Untuk mengetahui pengaruh persepsi pengalaman, persepsi keamanan dan

kerahasiaan, dan persepsi kecepatan terhadap Perilaku Penggunaan e-Filling pada

wajib pajak badan di Kota Surakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Kegunaan praktis

Diharapkan dpata memecahkan masalah-masalah yang terjadi pada perilaku

pengguna mapupun masalah pada teknologi informasi e-filing. Berdasarkan teori

yang digunakan dan bukti empiris yang dihasilkan peneliti maka, fenomena pada

perilaku pengguna daat diperbaiki melalui teknologi informasi yang baik sesuai

dengan kebutuhan dan sumber daya manusia yang mampu dalam menggunakan

e-filing.

2. Kegunaan akademis

Hasil penelitian sebagai pembuktian empiris dari konsep yang telah dikaji dan

diharapkan dapat menunjukkan bahwa perilaku pengguna yang optimal

dipengaruhi teknologi informasi berkualitas dan e-filing yang baik. Hasil

pembuktian empiris ini merupakan pengembangan ilmu yang peneliti lakukan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori yang Digunakan

1. Teori perilaku

Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam interaksi manusia dengan

lingkungannya yang terwujud dalam bentuk tindakan. Tindakan ini dapat bersifat pasif

(tanpa tindakan) maupun pasif (melakukan tindakan). Menurut Ensiklopedia Amerika,

Perilaku yaitu suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya. Hal ini berarti

bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk

menimbulkan sebuah aksi maupun reaksi. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2007),

perilaku merupakan respon atau reasi seseorang yang baik atau buruk terhadap stimulus

(rangsangan dari luar). Terkait dengan e-filing, bagaimana sebuah aksi yang dilakukan

oleh Direktorat Jendral Pajak dalam menciptakan sebuah sistem administrasi

perpajakan yang dapat menimbulkan reaksi yang diterima oleh pengguna. Reaksi

tersebut bisa secara positif (menerima) maupun secara negatif (menolak) sebuah sistem.

2. Teori sikap
Menurut soedarno (1994), definisi sikap adalah pandangan yang disertai kecenderungan

untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang,

peristiwa, pandangan, lembaga, norma, dan lain-lain. Sedangkan menurut Sarnoff

(dalam sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi

secara positif atau secara negatif terhadap obyek-obyek tertentu.

Berdasarkan para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri

manusia yang bertindak atau berbuat di dalam menganggapi obyek situasi atau kondisi

di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan merespon yang

sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.

Terrkait dengan penggunaan e-filing diharapkan sikap maupun tindakan para wajib

pajak dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi yang telah

ada. Disamping menguntungkan bai wajib pajak, baik dari segi waktu melaporkan

maupun biaya yang dibutuhkan dalam melaksanakan kewajiban peprpajakannya, e-

filing dapat meringankan pekerjaan-pekerjaan petugas pajak yang memerlukan waktu

serta biaya yang besar dalam mengolah dat-data yang sangat banyak. Diharapkan

terhadap sikap yang positif oleh para wajib pajak terkait penggunaan sistem e-filing

yang ada saat ini

3. Sistem Elektronik filinf (e-filing)


Berdasarkan Keputusan Direktorat Jendral Pajak Nomor KEP-03/PJ/2015 tanggal 13

Febriari 2015, e-filing adalah suatu cara penyampaian SPT tahunan yang dilakukan

secara online dan realtime yang ditransfer atau disampaikan ke Direktorat Jendral Pajak

melalui website DJP online. Online berarti bahwa Wajbi Pajak dapat melaporkan pajak

melalui internet dimana saja dan kapan saja, sedangkan realtime berarti bahwa

konfirmasi dari Direktorat Jendral Pajak (DJP) dapat diperoleh saat itu juga.

Alat kelengkapan e-filing meliputi Penyedia Jasa Aplikasi (ASP), Surat permohonan

memperoleh E-FIN, bukti penerimaan E-SPT.

2.2 Variabel –Variabel Penelitian

1. Keamanan dan kerahasiaan (security and Privacy) terhadap penggunaan e-

filing.

Berdasarkan teori perilaku yang dimaksud keamanan dan kerahasiaan yaitu

bagaimana sebuah sistem yang diciptakan mampu mengubah perilaku yang

baru wajib pajak di seluruh organisai, ayitu pada penyimpanan data para wajib

pajak dalam bentuk kertas formulir kemudian diubah ke penyimpanan secara

elektronik melalui sistem komputer, serta penyimpanan dapat dilakukan secara

langsung ke unit atasan, sehingga data terjamin kerahasiaannya. Menurut

wibisono dan toly (2004), keamanan dan kerahasiaan yang dimaksud adalah

seberapa kuatnya perangkat teknologi untuk menjaga data para wajib pajak.

Sedangkan menurut Desmayanti (2012), keamanan dan kerahasiaan adalah

manajemen pengelolaan yang bertujuan untuk mencegah, mengatasi, dan

melindungi berbagai sistem dari resiko terjadinya tindakan ilegal seperti

penggunaan tanpa izin, penysus[an dan perusakan terhadpat berbagai informasi

yang dimiliki. Wajib pajak yang sudah paham akan keamanan dan kerahasiaan

sistem e-filing tersebut tentunya mereka akan menggunakan e-filing atau


dengan kata lain keamanan dan kerahasiaan mempunyai pengaruh yang positif

terhadap perilaku dalam penggunaan e-filing.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H1 : Keamanan dan Kerahasiaan berpengaruh positif terhadap penggunaan e-

filing.

2. Kecepatan (speed) terhadap penggunaan e-filing

Berdasarkan teori perilaku, dimana sebuah sistem abru diciptakan dapat

membawa sebuah informasi dengan cepat langsung ke unit atasan tanpa harus

mengantri untuk memprosesnya, sehingga hal ini diharapkan akan

menimbulkan reaksi yang baik oleh pengguna. Menurut Sugihanti (2011)

kecepatam didefiniskan sebagai sejauh mana atau seberapa lama waktu yang

digunakan dalam mengakses suatu hal. Salah satu alasan mengapa para wajib

pajak menggunakan r-filing untuk melaporkan pajaknya adalah alasan

ekonomis waktu. Dengan menggunakan e-filing wajib pajak tidak perlu datang

ke KPP, cukup dengan mengakses website e-filing yang dapat dilakukan kapan

saja dan dimana saja.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai

berikut :

H2 : Kecepatan berpengaruh positif terhadap penggunaan e-filing.

2.3 Model penelitian


Skema kerangka pemikirllan digunakan sebagai pedoman didalam penelitian sehingga

terjadi kerancuan dalam pelaksanaan dan tujuan penelitian. Adapun skema kerangka

pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :


Keterangan : Dalam model penelitian ini dapat dijelaskan bahwa hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen merupakan hubungan langsung tanpa ada

variabel moderating atauppun variabel intervening atau variabel perantara untuk

menghubungkan variabel independen dan variabel dependen.

Hipotesis pertama menjelaskan hubungan antara variabel independen pertama yaitu

keamanan dan kerahasiaan dengan variabel dependen yaitu penggunaan e-filing.

Hipotesis kedua menjelaskan variable independen kedua yaitu kecepatan yang

berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu penggunaan e-filing.


BAB III

METODOLGI PENELITIAN

3.1 Desain dan jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode survei, yaitu

bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel

berupa orang dengan melalui pertanyaan- pertanyaan. Menurut Sigoyono

(2014:140), Penelitian survei adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari

suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang

pokok, lazimnya dengan menguji hipotesis. Berdasarkan pendekatan data yang

digunakan dalam analasis dalam penelitian maka penelitian ini termasuk penelitian

kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk skala

numerik (angka-angka), sehingga dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik

peritungan matematika atau statistika.

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik penyampelan

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2014), populasi adalah wilayah yang terdiri atas subyek/obyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

adalah para wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak

orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

3. Teknik pengambilan sampel


Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah insidental

sampling dan purposive sampling. Menurut Sugiyono (2012), insidental sampling

adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, ayitu siapa saja yang

secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel apabila

orang yang secara kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Purposive

sampiling adalah teknik pengambilan sampel sccaea sengaja berdasarkan

persyaratan krtieria sampel yang diperlukan. Persyaratan/kriteria yang diperlukan

adalah sebagai berikut :

a) Wajib pajak orang pribadi

b) Wajib pajak orang pribadi yang masih aktif hingga sekarang

c) Wajib pajak orang pribadi yang pernah menggunakan e-filing sebelumnya

3.3 Definisi Operasional variabel

1. Variabel dependen Y (perilaku dalam penggunaan e-filing)

Menurut Ensiklopedia Amerika, Perilaku yaitu suatu perilaku aksi dan reaksi

organisme terhadap lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru akan

terwujud bila ada sesuatu baru yang diperlukan untuk menimbulkan sebuah aksi

maupun reaksi. Perilaku penggunaan e-filing diukur melalui skala likert

berdasarkan indikator-indikator sebagai berikut :

a) Fitur e-filing

b) Pelaporan SPT dengan e-filing

c) Perencanaan penggunaaan e-filing

d) Penggunaan e-filing yang berkelanjutan

e) Pengarapan penggunaan e-filing


2. Variabel Independen X1 keamannan dan kerahasiaan

Menurut Wibisono (20214), keamanan dan kerahasiaan yang dimaksud adalah

seberapa kuatnya perangkat teknologi untuk menjaga data para wajib pajak.

Sedangkan menurut Desmayani (2012), kemanan dan kerahasiaan adalah

manajemen pengelolaan yang bertujuan untuk mencegah, mengatasi, dan

melindungi berbagai sistem dan resiko terjadinya ilegal seperti penggunaan tanpa

izin, penyusupan, dan perusakan terhadap berbagai informasi yang dimiliki.

Keamanan dan kerahasiaan diukur menggunkanan skala likert berdasarkan

indikator-indikator sebgai berikut :

a) Layanan pelaporan pajak sistem yang aman

b) Pemnafaatan pelaporan pajak dengan memberikan tingkat jaminan

kemanan

c) Kepercayaan sistem dapat menjaga kerahasiaan

d) Ketidakkhawatiran masalah keamanan

3. Variabel independen X2, kecepatan

Menurut siguhanti (2011) kecepatan didefiniskan sebagai sejauh mana atau

seberapa lama waktu yang digunakan dalam mengakses suatu hal. Kecepatan

diukur menggunakan skala likert berdasarkan indikator-indikator sebagai berikut :

a) Kecepatan memperoleh informasi dari sistem

b) Ketepatan memperoleh informasi dari sistem

c) Kecepatan mengerjakan tugas-tugas dengan sistem

d) Akses ke server dilakukan dengan cepat, mudah, dan nyaman

e) Permasalahan kestabilan sistem


3.4 Metode pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan data primer, yaitu sumber data yang diperoleh

peneliti secara langsung dari sumber asli serta metode pengumpulan data yang dipakai

adalah dengan metode angket/kuisioner. Kuisioner adakah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang

diberikan oleh peneliti. Menurut sugiyono (2014) untuk mengukur pendapat responden

digunakan skala liert yaitu untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial.

3.5 Metode analisis Data

Dalam menganalisis data du=ibutuhkan pengujian terhadap metode yang digunakan

untuk memperoleh data.

1. Uji kuisioner

a) Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner.

Suatu kuisioner dikatan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Dalam

penelitian ini menyagkut tentang keperilakuan, maka uji validitas kuisioner

menggunakan metode analisis faktor. Validitas kuisioner diketahui dengan

melihat nilai loading faktornya dalam tabel rotated component mairix.

b) Uji reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan dari variabel-variabel tersebut. Suatu kuisioner dikatan reliabel


atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah kensisten

atau stabil dari waktu ke waktu.

2. Uji asumsi klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, dan

uji heterokedastisitas.

a) Uji normalitas

Uji ini bertujuan untuk emgnuji apakah dalam model regresi, veriabel

pengganggu atau residual memeliki distribusi normal. Data yang baik dan

layak digunakan dalam penelitian adalah uang dimiliki distribusi normal.

Untuk mengetahui normal tidaknya maka dilakukan uji normalitas yaitu

dengan uji kolmogorov smirnov. Data dapat dikatakan normal jika nilai

signifikan probabilitas lebih dari 0,05.

b) Uji multikolonieritas

Uji ini merupakan uji yang ditunjukkan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

selayaknya tidak terjadi multikolinieritas. Metode pengujian yang

digunakan yaitu dengan melihat nilaui tolerance dan VIF yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah yang tolerance

< 0,10 atau dengan nialai VIF > 10 (Ghozali, 2014)

c) Uji heterokedastisitas

Menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan

ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas ataut idak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi


ada tidaknya heterokedastisitas dapat menggunakan uji glejser. Apablia

regresi signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% maka model regresinya

tidak mengandung adanya heterokedastisiras (Ghozali, 2014).

DAFTAR PUSTAKA

Desmayanti, E., 2012, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas E-Filing Oleh

Wajib Pajak Sebagai Sarana Penyampaian SPT Masa Secara Online dan Realtime (Kajian

Empiris di Wilayah Kota Semarang), Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No. 1. Pp:1-121

Dewi, A. A., dan K., Ratih, 2009, Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penerimaan

Wajib Pajak terhadap Penggunaan E-Filing, Skripsi Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi.

Universitas Diponegoro, Tembalang.

Direktorat Jenderal Pajak, 2012, Penerimaan Negara 2009-2012,

(http://www.pajak.go.id/content/penerimaan-negara-2009- 2012, diunduh tanggal 20 Oktober

2015).

Direktorat Jenderal Pajak, 2015, Manfaat E-filling, (http://www.online-pajak.com/id/manfaat-

e-filing, diunduh tanggal 3 November 2015).

Direktorat Jenderal Pajak, 2015, Prosedur penggunaan E-filing, (www.klinik-pajak.com),

diunduh tanggal 15 September 2015).

Direktorat Jendral Pajak nomor PER-26/PJ/2012 tentang Tata Cara Penerimaan dan

Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan.

Direktorat Jendral Pajak nomor Nomor KEP-88/PJ/2004 tanggal 14 Mei 2004 tentang

Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik.


Direktorat Jendral Pajak nomor KEP 20/PJ/2005 tentang Tujuan Penggunaan Fasilitas E-filing.

Direktorat Jendral Pajak nomor Nomor KEP-05/PJ./2005 tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata

Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik (e-Filling) melalui Perusahaan

Penyedia Jasa Aplikasi.

Direktorat Jenderal Pajak nomor Nomor PER-1/PJ/2014 tentang Tata Cara Penyampaian Surat

Pemberitahuan Tahunan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang menggunakan Formulir 1770S

atau 1770SS secara e-filing.

Fury, F. J., 2014, Pengaruh Efektifitas Penggunaan Fasilitas E- filing Terhadap Kepuasan

Wajib Pajak Dalam Pelaporan SPT, Bandung: Universitas Pasundan Bandung

(http://digilib.unpas.ac.id/files/disk1/113/jbptunpaspp-gdl- furyfathul-5644-2-skripsi-6.pd,

diunduh tanggal 22 September 2015).

Ghozali, I., 2013, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, Semarang:

Badang Penerbit Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai