Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UJIAN TEGAH SEMESTER

OPINI TENTANG PENJAJAH


JEPANG

Oleh
Lalu Ahmad Fathi

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS HUMANIORA DAN BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
Kepedihan Bangsa Indonesia Ketika
Penjajahan Jepang

Siapa yang tidak mengenal Jepang, Jepang adalah sebuah negara yang menjajah bangsa
kita yaitu negara Indonesia. Jepang menjajah Indonesia lebih sedikit ketimbang dijajah sama
negara Belanda, akan tetapi penderitaan yang dialami rakyat lebih menderita pada penjajahan
Jepang dibandingkan dengan saat penjajahan Belanda. Walaupun perbandingan pendudukan
Belanda dengan Jepang sangat jauh, Belanda menduduki Indonesia selama 3.5 abad sedangkan
Jepang 3.5 tahun, tapi penjajahan Jepang di Indonesia sangat menyakitkan bagi bangsa
Indonesia tercinta kita.
Dimana Jepang secara resmi telah menguasai Indonesia sejak 8 Maret 1942 ketika
Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Bandung.
Jepang berhasil menduduki Hindia-Belanda dengan tujuan untuk menguasai sumber-sumber
alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung
industrinya. Jawa dijadikan sebagai pusat penyediaan seluruh operasi militer di Asia Tenggara,
dan Sumatera menjadi sumber minyak utama.
Jepang masuk ke Indonesia tanpa banyak menemui perlawanan, Jepang berhasil
menduduki Indonesia. Bahkan, bangsa Indonesia menyambut kedatangan bala tentara Jepang
dengan perasaan senang dan gembira karena berpikir Jepang telah membebaskan bangsa
Indonesia dari belenggu penjajahan kolonial Belanda. Tapi justru kebalikan bangsa Indonesia
tambah menyengsarakan rakyat Indonesia, hasil bumi Indonesia telah dirampas olehnya, rakyat
Indonesia banyak yang mati karena kekurangan makan karena hasil bumi dirampas, hanya saja
Jepang dapat mengusir penjajah Belanda.
Kenapa Jepang lebih kejam dibandingkan Belanda?
Awalnya mereka datang ke Indonesia dengan tiga slogan, Jepang Cahaya Asia, Jepang
Pemimpian Asia dan Jepang Pelindung Asia.Namun, lama kelamaan mereka menunjukan
tujuan awal mereka, yaitu menguasai Indonesia. Bukan hanya fisik yang dijajah, tapi lebih dari
itu. Banyak kaum wanita yang dijadikan "pemuas" nafsu para tentara-tentara Jepang waktu itu.
Dan sekarang mereka masih banyak yang hidup dan melakukan hal yang tidak manusiawi di
negara mereka sendiri.
Pada awal pergerakannya, pemerintah militer Jepang bersikap baik terhadap bangsa
Indonesia dengan mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia. Tetapi akhirnya sikap baik
itu berubah setelah sekian waktu Jepang menduduki Indonesia. Apa yang ditetapkan
pemerintah Jepang seolah mendukung kemerdekaan Indonesia. Padahal sebenarnya Jepang
berlaku demikian demi kepentingan pemerintahannya yang pada saat itu sedang menghadapi
perang. Apalagi setelah Jepang mengetahui harapan yang besar dari Indonesia untuk mencapai
kemerdekaan, mereka mulai menciptakan propaganda-propaganda untuk menaruh
kepercayaan pada hati bangsa Indonesia. Jepang pun terlihat seolah-olah memihak pada
kepentingan bangsa Indonesia.
Meskipun demikian itu merupakan caranya untuk mendapatkan hati dari rakyat
Indonesia. Setelah Jepang berhasil menarik hati dari rakyat, Jepang mulai menujukkan jati
dirinya. Jepang mulai melakukan kepentingannya tanpa peduli terhada rakyat Indonesia,
kondisi Indonesia sangat buruk, karena penjajahan Jepang lebih keras dibandin penjajahan
Belanda. Ribuan bahkan jutaan orang mati saat mereka menjadi romusha. Contohnya pada saat
pembangunan jalur kereta api Pekanbaru-Muara Sijunjung, rata rata para romusha mati disana,
hanya sedikit romusha yang bisa melarikan diri. Ditambah lagi, para romusha yang ditugaskan
untuk membangun jalur kereta api itu berasal dari Sumatra, Jawa, dan juga dari daerah lain di
Indonesia, bahkan dari luar negeri.
Sejarah kelam telah berlalu. Lantas apakah sekarang kita harus marah danbalas dendam
kepada kedua negara tersebut? Atau kah dengan cara-cara lain yang lebih beradab?Sekarang
Indonesia telah berdamai dengan Jepang dan Belanda. Lebih dari itu, Indonesia telah menjalin
hubungan diplomatik yang erat dengan keduanya. Jepang dan Belanda-pun telah banyak
memberikan bantuan kepada Indonesia, baik berupa pampasan perang (sebuah bantuan dari
negara
penjajah kepada negara yang dijajah), investasi, beragam fasilitas, sampai beasiswa sekolah
gratis.
Tak perlulah menyesali apa yang pernah terjadi dimasa lalu. Semua itu haruslah
menjadi sebuah pelajaran berharga untuk Indonesia. Untuk menjadi lebih baik lagi, bukan
hanya memanfaatkan bekas-bekas peninggalan Jepang dan Belanda, tapi harus menciptakan
dan mengembangkan sendiri. Sebagai contoh, kereta api dan perkebunan. Terus terang, banyak
yang kecewa dengan kondisi Indonesia saat ini terhadap dua hal tersebut. Sekarang, para
penjajah tak lagi menjajah bangsa lain, tapi yang dari kalangan kita sendiri. Mereka lahir dari
bangsa sendiri, para koruptor yang tega-teganya menjajah rakyatnya sendiri. Miris sekali,
kenyataan ini lebih sakit dibanding dijajah negara lain.

Anda mungkin juga menyukai