Anda di halaman 1dari 3

Bahan-bahan kimia beracun atau bahan-bahan racun lainnya dapat menimbulkan

gangguan-gangguan kesehatan dalam berbagai bentuk. 3


1. Mempengaruhi sistem sirkulasi darah.
a. Gangguan pada pembuluh darah, menimbulkan syok disebabkan berkurangnya aliran
darah dan berkurangnya volume darah pada jaringan sel-sel otak disebabkan adanya
penyempitan pembuluh-pembuluh darah.
b. Irama jantung tidak teratur (cardiac arytmia)
c. Jantung mendadak berhenti (cardiac arrest)
2. Mempengaruhi sistem saraf pusat.
a. Rasa sakit
b. Rangsangan saraf sentral yang berlebihan (hyperexitability), banyak
bicara/mengacau (dellirium), timbulnya kejang-kejang (konvulsi) dan berkurangnya
oksigen dalam darah.
c. Depresi (penekanan) terhadap saraf pusat ditandai dengan timbulnya kelumpuhan
refleks, asfiksia dan gangguan metabolisme dalam sel-sel otak.
d. Gangguan atau kelainan psikiis (kejiwaan).
3. Pengaruh terhadap alat pencernaan seperti rongga mulut (gastro intestinal tract), seperti
rasa mual (nausea), muntah, rasa sakit daerah lambung (abdominal pain) atau sepanjang
saluran pencernaan dan diare.
4. Pengaruh terhadap sistem urologi, seperti retensi urin dan gejala kerusakan ginjal.
5. Kerusakan pada hepar, pingsan disebabkan gangguan pada hepar (hepatic coma)
6. Pengaruh terhadap keseimbangan air dalam elektrolit dalam tubuh (dehidrasi), yaitu
keseimbangan garam (NaCl), keseimbangan asam dan basa (asidosis dan alkalosis),
gangguan keseimbangan potasium dan kalsium dalam darah.
7. Luka bakar kimia pada kulit, selaput lendir pada mulut/tenggorok (membran mucosa).
Beberapa obat-obatan seperti antidepresan trisiklik dan salisilat dapat menyebabkan terjadinya asidosis
metabolic dengan gejala takipneu dan pernapasan kusmaul, dilatasi pupil, mulut kering, kulit terasa
kering dan panas. Obat-obatan lain seperti antihistamin, anticonvulsant (terutama fenitoin dan
carbamazepine), dan piperazine dapat menyebabkan terjadinya ataksia akut dan nistagmus. Keracunan
karbon monoksida juga dapat menyebabkan terjadianya ataksia dan nystagmus. Masih banyak obat-
obatan lain yang juga dapat menyebabkan keracunan seperti aspirin, theophylline, antiparkinson,
antispasmodic, dan narkotika seperti amfetamin, cocain, ecstasy.

Asidosis Metabolik
Tricyclic antidepressants, Salicylates
Dengan Gejala Takipneu Pernapasan kusmaul
Antihistamines, Alcohol, Anticonvulsants
(especially phenytoin and carbamazepine), Ataksia akut dan nistagmus
Piperazine, Diphenylhydantoin, Barbiturates
Nitrates, Benzocaine, Phenacetin,
Nitrobenzene, Chlorates, Sulphonamides and Sianosis, Resisten terhadap terapi oksigen
metoclopramide (in neonates)
Aspirin, Theophylline
Violent emesis

Tricyclic antidepressants, Antiparkinsonian Anticholinergic Activity


drugs, Antihistamines, Antispasmodics, Similar clinical picture to sympathomimetics
Phenothiazines Clinical differences include:
Pupillary dilatation, Dry mouth, Hot dry skin
Increased sympathetic nervous system
activity
(these features are common in disease
Amphetamines, Cocaine, Ecstasy, generally)
Theophylline gejala 
Pyrexia, Flushing, Tachycardia,
Hypertension, Pupillary constriction,
Sweating

ZAT KOROSIF

Lokasi Gejala Klinis


Rasa terbakar (pada mulut, tenggorokan, perut), Muntah (mungkin bisa sampai
Saluran
berdarah), Diare (berdarah, berlendir), Timbul bercak noda di sekitar mulut,
Pencernaan
Kesulitan menelan, dan Sekresi cairan berlebih (hipersaliva)

Saluran Iritasi bronkus , Edem paru , Dahak berbusa, Hemoptisis, Dispnea , dan
Pernapasan Pernapasan dalam

Kulit Nyeri terbakar dan Iritasi kulit

Mata Kongjungtivitis, Destruksi kornea, Nyeri pada mata, lakrimasi, dan fotopobia

Sistem saraf Paresthesia, hiperaktif refleks, konvulsi klonik-tonik, nyeri otot dan lemah.

Hipokalsemia dan hipoglisemia


Sistemik

Anda mungkin juga menyukai